Kebenaran atau Penipuan ?

Started by johan3000, 15 March 2009, 07:17:04 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000


berjalan diatas api (arang membara)

Beberapa pelatihan (motivasi) memberitahukan kalau
peserta memiliki keyakinan, dia dpt jalan diatas api (arang membara)
tanpa melukaian kakinya (dan dilakukan tanpa alas kaki.... alias kaki ayam).

Bagaimana seorang Buddhist melihat hal tsb?
apakah ada kaitannya dgn kekuatan pikiran, kepercayaan yg mendapam,
konsentrasi....

atau

hanya MERUPAKAN SUATU PENIPUAN aja!

Bagaimana rahasia berjalan diatas api (arang membara) dpt dijelaskan dgn rinci ?

(menurut pelatih, kalau anda dpt sanggup jalan diatas maka anda memiliki kepercaayan diri yg tinggi dan akan merubah nasib anda kearah yg lebih baik)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wen78

biasa org yg berjalan di atas bara api, bara api tsb selalu dinyalakan keitika ingin berjaln di atas bara api.
tidak pernah ada yg bara api tsb di nyalakan terlebih dulu selama 15 menit-30 menit, baru orang tersebut berjalan diatasnya.

dan umumnya org yg berjalan diatas bara api tersebut, berjalan cepat. tidak ada yg berjalan perlahan2.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Reiko Chan

Rahasia Berjalan di Atas Bara Api

Profesor Fisika David Willey tidak menggunakan kapur dan papan tulis untuk menjelaskan termodinamika tapi, ia berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang, keberanian yang sering dipertunjukkan di berbagai pelatihan motivasi.

"Tidak ada yang lebih menarik para mahasiswa daripada pertunjukan yang seolah-olah dapat membunuh saya," kata Willey yang merupakan penerima penghargaan terbaik dalam pengajaran dari Presiden AS di Universitas Pittsburgh, Johnstown. Seperti diduga, ia tidak mengalami luka sedikit pun karena melakukannya dengan berjalan cepat.

Ia bukanlah yang pertama mempertunjukkan kemampuan tersebut karena pada dasarnya semua orang dapat melakukannya. Ritual berjalan di atas bara api telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun lalu. Sejarah mencatat praktik seperti ini paling awal dilakukan pada 1.200 sebelum Masehi.

Berbagai peradaban dari Yunani hingga China melakukannya sebagai prosesi penyembuhan, upacara keagamaan, dan inisiasi (memulai sesuatu). Saat ini, kegiatan seperti ini juga marak dilakukan para ahli motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri para kliennya dan pengobatan alternatif.

Isolator

Para ilmuwan telah menemukan penjelasan ilmiah mengapa berjalan di atas bara api tidak melukai kulit kaki sejak 1930-an. Dewan Riset Fisika Universitas London menemukan bahwa rahasianya ada di kayu dan bukan kekuatan gaib atau supernatural.

Bara api yang digunakan pada upacara umumnya dari kayu yang dibakar di hingga membara. Bara yang terbakar bisa mencapai suhu 538 derajat Celcius. Willey sendiri berjalan di atas bara yang suhunya mencapai 982 derajat Celcius.

Namun, kulit kaki bisa tahan terhadap panas sebesar itu karena hanya sebagian kecil panas yang mengalir dari bara ke kulit. Meskipun terbakar, kayu tidak akan sepanas itu dan masih bersifat sebagai konduktor (penghantar panas) yang buruk. Dalam keadaan normal, kayu merupakan isolator yang baik sehingga tidak menghantarkan panas.

Konduksi merupakan bentuk perpindahan panas dari suatu material ke material lain yang lebih dingin. Pada proses tersebut, getaran molekul-molekul material yang panas akan bertubrukan dengan molekul-molekul yang lebih dingin dan memindahkan energinya.

Karena kayu merupakan konduktor yang buruk, energi dalam bentuk panas tetap tertahan di dalam bara sehingga hanya sedikit yang dipindahkan ke kulit kaki. Lapisan abu yang terbentuk di permukaan kayu juga membantu menahan aliran panas dari dalam bara ke luar.

Itulah mengapa orang yang berani berjalan di atas bara tidak akan berani melakukannya di besi yang membara. Karena bersifat konduktor yang sangat baik, logam yang membara akan terasa sangat panas dan dapat melukai kulit kaki.

Berjalan dengan cepat di atas bara juga mencegah kulit melepuh. Saat salah satu kaki menapak di bara kayu, kaki lainnya punya kesempatan untuk dingin kembali saat melayang di udara. Permukaan kulit mati juga menjadi pelindung tambahan bagi kulit di bawahnya.

Meskipun praktik berjalan di atas bara api sebaiknya tidak dilakukan tahap latihan yang cukup, pada dasarnya setiap orang yang sehat dapat melakukannya. Menurut Willey, untuk melakukannya hanya butuh keberanian dan melatih otak agar berani mengambil langkah pertama.

"Anda dapat melakukannya terus dan berulang kali, hanya butuh memperkirakan berapa banyak kayu yang akan Anda pijak," kata Willey.

http://arsip.info/sains/fisika/termodinamika/bara-api/07_05_14_021312.html

johan3000

#3
bro Funny,

jawaban yg mantep... reputasi +1

ada usul,.. utk membuktikan penjelasan diatas..
bagaimana kalau KOPDAR di DUFAN disertain...

FIRE WALK ?

plus poster www.dhammacitta.org (Promo menambah member)
nah pasti DC tambah rame deh!...

foto2 / video2 tsb bakal sangat menarik!

gimana?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

tesla

kalau orang yg makan kaca gimana?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ENCARTA

iye iye aye juga liat, malah demonya waktu lagi ngobrol2

Reiko Chan

Quote from: tesla on 15 March 2009, 10:38:56 PM
kalau orang yg makan kaca gimana?
trik makan beling :
Bahan : Beling lampu minyak/stom, satu gelas kopi
caranya pecah beling tersebut lalu makan kries kries ,beling yg terbuat dari stum kalo pecah memang tidak tajam ,di telan juga gpp kalo takut di sembunyikan di mulut aja trus minum kopi sambil di muntahkan di kopi kan gak kelihatan hehhehe

7 Tails

aye lihat yg makan gelas gimana?
korban keganasan

adi isa

kalau soal berjalannya, itu biasanya benar2 berjalan, jadi bukan penipuan.
cuman, agak dipercepat, biar nggak sampai membakar.

biasanya kegiatan tersebut, untuk motivasi saja. sifatnya lebih ke masalah spisikologis.

gitu kalau menurut saya yang muslim. tapi saya tidak berbicara dari sudut pandang agama lho.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

lophenk

kalo yg makan silet gimana ..?
thanks Buddha...

Reiko Chan

Quote from: 7 Tails on 16 March 2009, 07:54:04 AM
aye lihat yg makan gelas gimana?
Seharusnya sih gak apa2 juga, tapi kita tidak tahu apa yang dipakai gelasnya itu, apa gelas khusus atau asli ;D
Dan kalau mau ya di cek aja apa setelah makan gelas itu ada efek samping atau tidak :D

Quote from: 4kupak on 16 March 2009, 10:04:24 AM
kalo yg makan silet gimana ..?
Biasanya siletnya ditumpulkan dulu, dan bila sudah dikunyah sama gigi tidak berbahaya buat lambung ;D

johan3000

Apakah makan silet, makan gelas, makan semprong...
menggunakan/meminjam kekuatan setan?

atau bisa dilatih tekniknya.... (dgn latihan dan metode)  ?

kita2 bakal laku ngak kalau buka kursus tsb?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

lophenk

silet walau udh ditumpulkan , ya tetep aja tajem ...

g pernah liat seorng tatung wkt capgomeh di singkawang, enak bnget ngunyah silet satu demi satu ...

ntah tu silet ditumpulkan atw tdk, tp kliatannya masih baru gitu , ntah spirit apa yg masuk ketubuhnya ..

sungguh mengerikan .. :|

thanks Buddha...

Hendi Wijaya

diatas ne pada nanya makan beling,makan kaca,makan silet aja  ::)

keluarnya donk bro...darimana n bagaimana keluarnya itu beling,kaca,silet dari saluran pengeluarannya >:D

hayo loh...gimana coba?  ^-^ ^-^ ^-^
klo dari penjelasan medis keknya no comment deh =))
"Persiapan terbaik untuk hari esok adalah dengan menyelesaikan pekerjaan hari ini dengan baik"

ika_polim

Quote from: johan3000 on 15 March 2009, 07:17:04 PM

berjalan diatas api (arang membara)

Beberapa pelatihan (motivasi) memberitahukan kalau
peserta memiliki keyakinan, dia dpt jalan diatas api (arang membara)
tanpa melukaian kakinya (dan dilakukan tanpa alas kaki.... alias kaki ayam).

Bagaimana seorang Buddhist melihat hal tsb?
apakah ada kaitannya dgn kekuatan pikiran, kepercayaan yg mendapam,
konsentrasi....

atau

hanya MERUPAKAN SUATU PENIPUAN aja!

Bagaimana rahasia berjalan diatas api (arang membara) dpt dijelaskan dgn rinci ?

(menurut pelatih, kalau anda dpt sanggup jalan diatas maka anda memiliki kepercaayan diri yg tinggi dan akan merubah nasib anda kearah yg lebih baik)

saran saya adalah utk tidak terlebih dulu melompat kpd suatu kesimpulan : kebenaran atau penipuan!

jika anda bisa melihat dgn baik segala sesuatu di alam relatif dualistik ini, bahkan "sesuatu kebenaran" pun berkemungkinan menjadi  "suatu penipuan"!!! dan sebaliknya!!!

utk sampai terbebas dr kebingungan umumnya tsb, :

- kenali berbagai potensi diri yang masih terpendam

- selanjutnya terus menerus melakukan pemberdayaan diri

- selama proses pemberdayaan tsb paralelkan dgn peningkatan ilmu pengetahuan

- usahakan utk tidak terlalu mudah utk segera menyimpulkan sesuatu

- setelah berangsur-angsur kenal dgn diri sendiri pemahaman ttg diri sendiri akan sgt2 membantu mencoba mengenali "dunia luar" anda sendiri dgn jauh lbh baik lagi!

demikian seterusnya, tetap semangat!


ika.