Tanya ? Jawab untuk Pemula

Started by Nevada, 14 March 2009, 08:01:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

eew

maap ni guru2 sekalian tp saya pny pertanyaan yang mungkin sangat simpel

1. Apakah bener Buddha bisa "Memberkati" kita? bukankah Buddha yang sudah ada di paranibbana? lalu bagaimana memberkatinya ? --"

saya sering ngebaca kalimat Buddha memberkati, dan kok mirip ya kek kata2 mutiara tetangga kita.. hehe

btw.. maap banget kalo REPOST, saya cari cari tapi belum ketemu di topic ini.. :'(

markosprawira

dear eew,

hal ini pernah dibahas dahulu bhw betul sekali buddha sudah mahaparinibbana jadi sudah tidak ada panca khandhanya lagi yg bisa membuat terjadinya kelahiran kembali

jadi hendaknya buddhist ga perlu sampe ikut2an nulis BBU karena yg hendak diharapkan dari buddhism adalah kesejahteraan, kebahagiaan bagi semua mahluk bukan pada objek2 yang ada ikatan dengan kita saja

semoga bs bermanfaat

eew

okeh koko

thx ya atas pencerahannya..  _/\_

markosprawira


Kelana

Quote from: eew on 02 April 2010, 02:48:11 PM
maap ni guru2 sekalian tp saya pny pertanyaan yang mungkin sangat simpel

1. Apakah bener Buddha bisa "Memberkati" kita? bukankah Buddha yang sudah ada di paranibbana? lalu bagaimana memberkatinya ? --"

saya sering ngebaca kalimat Buddha memberkati, dan kok mirip ya kek kata2 mutiara tetangga kita.. hehe

btw.. maap banget kalo REPOST, saya cari cari tapi belum ketemu di topic ini.. :'(

Menurut saya, ada 2 pemahaman dari kata "Buddha" dalam harapan "Buddha memberkati kita".

Pemahaman Pertama, Buddha sebagai person atau pribadi, seperti Buddha Sejarah yaitu Buddha Gotama. Dalam pemahaman ini, seperti yang disampaikan oleh Sdr. Markos, Buddha Gotama telah parinibbana sehingga tidak bisa melakukan pemberkatan apapun. Oleh karena itu, berdasarkan pada pemahaman ini adalah tidak tepat untuk mengatakan "Buddha memberkati kita".

Pemahaman Kedua, Buddha sebagai sifat atau nilai luhur yang perlu kita laksanakan. Dengan demikian perbuatan luhur atau baik atau disebut Kamma Baik akan menghasilkan kebaikan pula bagi kita. Hasil kebaikan inilah disebut dengan Berkah/Berkat. Berdasarkan pada pemahaman ini adalah tepat untuk mengatakan "Buddha memberkati kita".

Namun, secara umum, orang lebih memahami Buddha sebagai person atau pribadi. Dengan demikian ada baiknya kita sebagai umat awam lebih memilih tidak menggunakan "Buddha memberkati kita", tetapi lebih memilih "Semoga Kamma Baik (Perbuatan Baik) Memberkati Kita" atau Good Kamma Bless U/Us dengan demikian dapat mengingatkan dan memicu kita sebagai umat awam untuk lebih senantiasa mengembangkan kebajikan.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

eew

wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

markosprawira

kalo bagi saya, lebih baik tidak perlu ikut2an dengan standar yang udah jelas berbeda......

kalau menurut paham samawi, jelas bhw ada yg memberkahi, melindungi yaitu mahluk adi kuasa

tapi dalam buddhism, aku adl pemilik, pewaris kammaku sendiri..... baik atau buruk, itulah yang akan kuwarisi....

jadi kalau ada rekan yg nulis GBU, tinggal bilang thx, tengkiu, terima kasih, atau kalau buddhis : anumodana..... tidaklah perlu kita membuat pesan lain, yg dimirip2kan dengan GBU  :P

stephen chow

Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?
2. Saya punya teman, papanya bilang saya kalo anaknya bandel suruh kasih tahu papanya diam2 jadi anaknya tidak tahu saya yg kasih tahu, apakah yg harus saya lakukan? Cuek saja kalo anaknya bandel? Ato kasih tahu diam2 sama papanya kalo anaknya bandel?
Thanx sebelumnya..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

eew

guru2.. mau tanya dong.. pertanyaan super simpell..

1. apa itu trisarana ?
2. apakah wajib bagi seorang buddhis untuk ikut ?
3. ada range umur ga ya ?

_/\_ _/\_ _/\_

Kelana

Quote from: eew on 09 April 2010, 10:32:19 PM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

The Ronald

Quote from: Kelana on 25 April 2010, 06:50:55 AM
Quote from: eew on 09 April 2010, 10:32:19 PM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
...
tau gak..
kesannya seperti org yg berusaha mempersonifikasi kamma...
...

The Ronald

Quote from: stephen chow on 14 April 2010, 04:07:07 PM
Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?
2. Saya punya teman, papanya bilang saya kalo anaknya bandel suruh kasih tahu papanya diam2 jadi anaknya tidak tahu saya yg kasih tahu, apakah yg harus saya lakukan? Cuek saja kalo anaknya bandel? Ato kasih tahu diam2 sama papanya kalo anaknya bandel?
Thanx sebelumnya..

1. klo anda memang sempat untuk berhenti dan sempat memperigatkan org tsb ada polisi, yg lebih baik adalah... dari pada bilang ada polisi, lebih mending anda bilang..jgn lewat sini, melanggar lalu lintas...
tp klo gak sempat biarin saja

2. klo bandel anaknya, yah di ajarin biar ga bandel...
...

Kelana

Quote from: markosprawira on 11 April 2010, 05:31:07 PM
jadi kalau ada rekan yg nulis GBU, tinggal bilang thx, tengkiu, terima kasih, atau kalau buddhis : anumodana..... tidaklah perlu kita membuat pesan lain, yg dimirip2kan dengan GBU  :P
Yang di tanya di awal adalah BBU (Buddha Bless U) bukan GBU

Mengenai  GBU = God Bless U
Menurut saya, tergantung siapa yang dimaksud dengan 'rekan' disini. Jika 'rekan' di sini adalah dari agama tetangga sih Ok Ok saja, cukup bilang "terima kasih" (jika dijawab "anumodana", apakah dia mengerti artinya  :P) karena kepercayaannya memang demikian (meskipun kita perlu juga memberitahukan pandangan Buddhis), tapi jika 'rekan' di sini adalah sesama Buddhis kita patut meluruskan pandangan dan kebiasaan yang keliru.

Apakah membuat pesan baru dengan merubah BBU atau GBU menjadi pesan lain untuk digunakan oleh rekan Buddhis yang berkebiasaan "memberkati"  orang lain adalah suatu keburukan? Saya pikir tidak. Justru patut dipertanyakan jika kita hanya membiarkan kekeliruan pandangan yang terjadi pada rekan Buddhis kita.

Kebiasaan mungkin sukar diubah namun kita bisa memodifikasi kebiasaan itu sehingga pelaku tetap bisa melakukan kebiasaan itu tanpa pandangan keliru.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Kelana

Quote from: The Ronald on 25 April 2010, 07:12:52 AM
Quote from: Kelana on 25 April 2010, 06:50:55 AM
Quote from: eew on 09 April 2010, 10:32:19 PM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
...
tau gak..
kesannya seperti org yg berusaha mempersonifikasi kamma...

Di satu sisi, saya rasa tidak jika kita sudah memahami pengertian apa itu Kamma.
Di sisi lain, jika ditelusuri pengertian kamma adalah perbuatan kita, dan perbuatan kita tentunya berasal dari kita, maka diri kita sendirilah pelindung kita. Bukankah diri kita ini adalah person? ;D Jadi kita hanya mempersonifikasi diri kita sendiri 8)
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Kelana

Saya coba menanggapi no 1 dulu ya
Quote from: stephen chow on 14 April 2010, 04:07:07 PM
Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?

Pertanyaan akan muncul, Sdr. Stephen, jika kita tidak cuek saja, 1, 2, 3 motor bisa kita beri tahu, tapi jika 100 motor berlawanan arah yang akan lewat dan razia dilakukan selama 2 jam, apakah kita akan memberitahu 100 orang pengendara motor tersebut dan kita berada disekitar jalan itu selama 2 jam? Apa kita tidak ada kerjaan lain?

Kita toh tidak tahu apa yang akan terjadi, kita tidak tahu si pengendara motor itu akan melanggar atau tidak, jadi ya lakukan yang wajar-wajar saja sesuai sikon, jangan dijadikan beban.

(kadang kita sebagai manusia sering merepotkan diri kita sendiri dengan hal-hal yang tidak seharusnya  ^-^ )
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -