Acara Kesurupan dalam sekte Buddhis

Started by mxi, 15 November 2007, 02:00:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

mxi

Di bawah ini adalah tulisan saya di sebuah milis menanggapi masalah acara-acara kesurupan di beberapa sekte Buddhis. Semoga berguna dan mohon masukannya.

==================================================================================

Sebagian besar dari kita ketika melihat seseorang kesurupan roh halus, setan atau roh orang yg sudah meninggal, tentu menganggap itu hal yang wajar, dalam arti setiap orang bisa saja mengalami hal seperti itu, walaupun memang ada orang2 yg lebih ahli dan memiliki bakat dalam melakukan hal2 seperti itu.

Mengapa kita anggap wajar? ( ini yg kita sebenarnya tau namun sering kita lupakan ) karena pada dasarnya mahluk-mahluk tersebut ( setan, roh halus, dll ) itu tingkatannya lebih rendah dari manusia ( alam dan karmanya ), sehingga untuk berkomunikasi dengan manusia, dengan segala keterbatasan yg mereka miliki, mereka harus meminta bantuan atau meminjam tubuh kasar manusia, sulit bagi mereka untuk menampakkan diri atau yang lebih hebat lagi berkomunikasi secara langsung, itupun menurut saya tidak semua roh dari alam bawah yg bisa, mungkin hanya roh2 yg alamnya tidak berbeda jauh dengan alam manusia ( jika alamnya di neraka mana bisa? ).

Berbeda dengan manusia yang alamnya lebih tinggi, untuk berkomunikasi dengan roh2 tersebut( walau tidak semua manusia bisa, karena ya tau sendirilah, namanya juga manusia, juga ga suci2 amat ;p ), tentu kita tidak perlu merasuki "tubuh" roh2 atau setan tersebut atau melalui perantara roh2 lainnya. Begitu juga karena tingkat kita yang lebih tinggi kadang kita bisa membantu mereka yg lebih buruk karmanya walaupun belum tentu bisa secara langsung, namun bisa dengan doa maupun dengan penghormatan terhadap mereka yang dapat mengkondisikan mereka berpikir positif sehingga mengurangi penderitaan mereka.

Lalu bagaimana dengan dewa? kita semua tentu setuju bahwa dewa itu tingkatannya jauh lebih tinggi dari manusia, apalagi Buddha, jelas berbeda jauh dengan manusia. Dewa yg kita bicarakan disini tentu dewa yg tingkatnya tinggi, bukan yg dekat2 alamnya dengan manusia, Dewa yg sakti, bisa menolong manusia, benar2 tau dengan kondisi manusia, dll. Dewa itu suci, memiliki kekuatan dan kemampuan yg tentunya jauh di atas manusia.

Lalu yang jadi pertanyaan, apakah mungkin, dewa yang jauh lebih suci, sakti, berkemampuan jauh lebih tinggi dari manusia itu hanya untuk berkomunikasi dengan manusia yg jauh lebih rendah tingkatannya itu perlu bantuan manusia? apakah dewa yg selama ini kita percaya dapat menolong kita, dll, itu hanya untuk berbicara saja harus menggunakan cara "low level" ( cara yg digunakan mahkluk2 halus karena segala keterbatasan mereka ) dengan kesurupan? Apakah dewa yg sakti dan suci itu tidak bisa menggunakan cara lain untuk berkomunikasi dengan manusia? mahluk halus saja kadang masih bisa melakukan penampakan walalupun tidak semuanya bisa dan nampaknya kadang hanya sekilas2 hiiii......

Saat ini banyak sekali orang yg mengaku bisa kesurupan dewa, bahkan banyak juga aliran "budhis" yg untuk menarik umat menggunakan cara2 seperti ini ( maklum kadang umat Buddha tu dari pengamatanku cenderung kurang kritis ).

Bahkan yg lebih mencegangkan lagi, dalam ritual2 tersebut ada yg mengaku kesurupan buddha!!! kebetulan saudara saya ada yg mengikuti ritual tersebut, orangnya mengaku kesurupan Buddha Chikkung!!! dan "Buddha" tersebut ingin menyampaikan pesan2 ke manusia ( isinya standar aja, bilang dunia mo kiamat ato dunia sudah kejam dll trus minta manusia2 ini percaya ama yg kesurupan atau teman2nya yg kesurupan, dll jika pengen selamat ).

Bagi saya, hal ini terlalu mencegangkan, Buddha yg seharusnya sangat suci dan kita junjung tinggi, harus menggunakan tubuh manusia untuk berkomunikasi, menggunakan cara "low level" hanya untuk berkomunikasi dengan manusia. Apa ga salah nih? Sesakti apa sebenarnya tubuh manusia sehingga mampu menampung kesucian sesosok dewa apalagi Buddha, tubuh yg kotor ini??? dan yg ga kalah mengherankan, sebenarnya se ga sakti apa tu "dewa" dan "Buddha" sehingga untuk bicara ( hanya bicara, belum menolong dll ) saja tidak bisa secara langsung dan harus pinjam2 tubuh.  Bukankah Dewa dan Buddha seharusnya tidak memiliki keterbatasan seperti setan atau roh2 halus tersebut?

Dalam dhammanya saja sang Buddha mengatakan bahwa tidak mungkin ada 2 Buddha secara bersamaan di bumi karena bumi tidak akan sanggup menahan kesucian dan keagungan dua Buddha. Apalagi tubuh manusia??? rasanya kita kok jadi terlalu sombong dan menganggap diri kita terlalu sakti.

Jika kesaktian seperti meramal hal2 duniawi dan kesaktian2 duniawi lain yg tidak berhubungan dengan dewa dan Buddha tentu masih bisa kita pahami, toh kesaktian tersebut hanya kesaktian duniawi, orangnya tetep bisa mati, sakit, dan menjalani karma. Namun memanggil dan menampung dewa dan Buddha dalam tubuh kita???

Hal2 seperti inilah yg kadang kita lupakan, padahal sebenarnya penting ( paling tidak bagi saya ), kita kadang hanya cenderung percaya dan percaya tanpa berpikir ( atau malas berpikir? ). Padahal dengan percaya begitu saja, kita bisa2 justru menjadi lebih jauh dengan dewa dan buddha dan lebih dekat dengan "dewa" dan "buddha" palsu tersebut.

Saya selalu percaya bahwa dewa dan Buddha itu ada, dan tentunya mereka memiliki alasan2 atau hal2 tersendiri yang membuat mereka tidak sembarangan menampakkan diri kepada manusia. Saya juga percaya, dengan kesucian Dewa dan Buddha, mereka tidak perlu menampakkan diri kepada manusia ( apalagi lewat kesurupan ) hanya untuk menolong manusia, sama seperti manusia yang dapat menolong mahkluk2 di alam di bawahnya dengan tidak langsung melalui doa dan pelimpahan jasa.

Demikian salah satu pemikiran saya mengenai topik kesurupan dewa ini, sebenarnya masih banyak alasan2 lain mengapa kita tidak boleh sembarangan percaya dan percaya kepada sesuatu yg sulit dibuktikan seperti ini, dan untuk mengerti, kita hanya perlu berpikir lebih jauh dan lebih terbuka sedikit. Semoga pemikiran ini dapat berguna. Semoga dengan berbagi ilmu, pengetahuan, pemikiran dan pandangan, dapat membuat kita menjadi tidak sombong karena sadar masih banyak hal yg tidak kita ketahui. Semoga dengan berbagi ilmu, pengetahuan, pemikiran dan pandangan, dapat membuat kita menjadi makin pintar.

morpheus

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

williamhalim

Jadi mikir lagi nih tentang "kesurupan dewa"  :-?

Ada beberapa kemungkinan:
~ Tu orang bo'ong alias bersandiwara doang
~ Tu orang benar2 dirasuki makhluk tapi bukan dewa (mungkin alam rendah kali ya?)
~ Tu orang bener2 dirasuki dewa (makhluk lebih tinggi)

I dunno... ada yg bisa bantu?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

tesla

^ makanya dalam bahasa chinese, kesurupan itu ada 2:

1. lok tang (lok = turun) dalam hal ini mungkin yg masuk deva
2. khi tang (khi = naik) dalam hal ini mungkin yg masuk peta

hanya pendapat gua...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

El Sol

aliran maitreya palink suka kayak gituan...

aliran Maitreya lahir dari? Mahayana donk~~

tanya kenapa? who knows...suka main kesurupan...:hammer:

Lily W

Quote from: tesla on 15 November 2007, 04:01:54 PM
^ makanya dalam bahasa chinese, kesurupan itu ada 2:
1. lok tang (lok = turun) dalam hal ini mungkin yg masuk deva
2. khi tang (khi = naik) dalam hal ini mungkin yg masuk peta
hanya pendapat gua...

Apakah bisa tau yg masuk itu dewa ato peta? yg saya tau sama2 makhluk tak tampak... ;D

_/\_  :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

Quote from: willibordus on 15 November 2007, 03:52:29 PM
Jadi mikir lagi nih tentang "kesurupan dewa"  :-?
Ada beberapa kemungkinan:
~ Tu orang bo'ong alias bersandiwara doang
~ Tu orang benar2 dirasuki makhluk tapi bukan dewa (mungkin alam rendah kali ya?)
~ Tu orang bener2 dirasuki dewa (makhluk lebih tinggi)
I dunno... ada yg bisa bantu?
::
Menurut saya....
1. yg tau makhluk rendah ato makhluk lebih tinggi adalah makhluk itu sendiri... yang pasti adalah kemasukkan makhluk tak tampak... ;D
2. Setelah masuk ke tubuh orang, makhluk itu akan bilang ttg siapa dia. padahal  kita kan ga tau siapa dia sebenarnya
3.  Makhluk tak tampak ada yg baik dan ada yg tidak baik juga...kayak manusia lah, hanya alamnya yg beda

_/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

JackDaniel

Quote from: El Sol on 15 November 2007, 04:38:31 PM
aliran maitreya palink suka kayak gituan...

aliran Maitreya lahir dari? Mahayana donk~~

tanya kenapa? who knows...suka main kesurupan...:hammer:


Kok Dari Mahayana??
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

tesla

Quote from: Lily W on 15 November 2007, 06:07:42 PM
Quote from: tesla on 15 November 2007, 04:01:54 PM
^ makanya dalam bahasa chinese, kesurupan itu ada 2:
1. lok tang (lok = turun) dalam hal ini mungkin yg masuk deva
2. khi tang (khi = naik) dalam hal ini mungkin yg masuk peta
hanya pendapat gua...

Apakah bisa tau yg masuk itu dewa ato peta? yg saya tau sama2 makhluk tak tampak... ;D

_/\_  :lotus:
IMHO:
80% sandiwara untuk nafkah,
19% peta,
1% deva.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

El Sol


tesla

^sampe sekarang belum dapat image ashura. jadi ga terpikirkan sebelumnya.

efreet, shiva, titan, bahemoth dalam FF itu ashura kali ya?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

El Sol

Quote from: tesla on 15 November 2007, 10:58:43 PM
^sampe sekarang belum dapat image ashura. jadi ga terpikirkan sebelumnya.

efreet, shiva, titan, bahemoth dalam FF itu ashura kali ya?
Ashura itu Jin..

kosdi

Quote from: tesla on 15 November 2007, 10:58:43 PM
^sampe sekarang belum dapat image ashura. jadi ga terpikirkan sebelumnya.

efreet, shiva, titan, bahemoth dalam FF itu ashura kali ya?
rasanya deva alam rendah tuh.... hehehe tapi masa FF di diskusi kan di sini sih hehehe

mxi

Quote from: El Sol on 15 November 2007, 04:38:31 PM
aliran maitreya palink suka kayak gituan...

tul... biasanya digunakan utk menakut2i umat ( salah satu ciri cult ).

Agama Budha jadi balik lagi ke agama purba, seperti dukun. Paling malas saya kalo udah ditanya2 umat agama lain tentang acara2 kayak gini. soalnya mereka jadi anggap agama Budha kayak gitu.

JH sugathadasa

Quote from: El Sol on 15 November 2007, 04:38:31 PM

aliran Maitreya lahir dari? Mahayana donk~~


mahayana sgtlah jauh berbeda dgn maitreya..

emang maitreya itu msh masuk dlm kategori agama buddha ya ?  ;D