[Theravada] Penghinaan & Penghormatan terhadap Buddha

Started by K.K., 13 March 2009, 04:41:20 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

wen78

apakah penghormatan "tertinggi" itu ada?
apa bedanya penghormatan "tertinggi" dengan penghormatan?
jika penghormatan "tertinggi" itu ada, apakah penghormatan "ter-rendah" itu? seperti apa penghormatan "ter-rendah" itu?
dan apakah penghormatan ada ukurannya?
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

ENCARTA


markosprawira

Quote from: osin on 22 March 2009, 12:26:20 PM
apakah penghormatan "tertinggi" itu ada?
apa bedanya penghormatan "tertinggi" dengan penghormatan?
jika penghormatan "tertinggi" itu ada, apakah penghormatan "ter-rendah" itu? seperti apa penghormatan "ter-rendah" itu?
dan apakah penghormatan ada ukurannya?


Ukuran dari penghormatan sebenarnya sama saja dengan semua perbuatan kita. Tergantung dari kondisi batin dan objeknya

Secara batin :
anda terpaksa utk menghormat bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik, ini tetap perbuatan baik tapi vipakanya juga nanti tidak akan "penuh"
Tapi batin anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik maka ini akan memberikan vipaka yg sangat baik

Secara Objek:
Anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada org yg tidak menjalankan sila dan/samadhi dgn baik maka hasilnya akan penuh juga
namun lebih kecil dibanding jika menghormat bhante

Ini bukan berarti lalu harus milih2 utk menghormat, berdana atau melakukan perbuatan baik lainnya
namun lebih utk menerangkan mengenai "ukuran"

Hendaknya perbuatan baik selalu dilakukan kepada siapa saja yg membutuhkannya dengan pikiran dan pengertian benar

semoga bermanfaat

metta

ENCARTA

#18
Quoteanda terpaksa utk menghormat bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik, ini tetap perbuatan baik tapi vipakanya juga nanti tidak akan "penuh"
Tapi batin anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik maka ini akan memberikan vipaka yg sangat baik

terpaksa, bearti vipaka baik saya luar biasa banyak

QuoteAnda menghormat dengan penuh konsentrasi pada org yg tidak menjalankan sila dan/samadhi dgn baik maka hasilnya akan penuh juga
namun lebih kecil dibanding jika menghormat bhante

kenapa bisa lebih kecil? ada ukurannya? siapa yg menerapkan ukuran vipaka? ;D

markosprawira

Quote from: ENCARTA on 23 March 2009, 12:35:28 PM
Quoteanda terpaksa utk menghormat bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik, ini tetap perbuatan baik tapi vipakanya juga nanti tidak akan "penuh"
Tapi batin anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik maka ini akan memberikan vipaka yg sangat baik

terpaksa, bearti vipaka baik saya luar biasa banyak

QuoteAnda menghormat dengan penuh konsentrasi pada org yg tidak menjalankan sila dan/samadhi dgn baik maka hasilnya akan penuh juga
namun lebih kecil dibanding jika menghormat bhante

kenapa bisa lebih kecil? ada ukurannya? siapa yg menerapkan ukuran vipaka? ;D

anda sendiri yg nerapin ukurannya...... Guru Buddha hanya menerangkan prosesnya

terserah mau percaya atau tidak karena Niyama akan tetap berjalan walau tidak dipercaya he3

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 March 2009, 11:28:06 AM
Quote from: markosprawira on 17 March 2009, 08:29:19 AM
dear bro

ini bukan berhubungan dengan postingan sebelumnya melainkan pada sehari2 bnyk rekan2 yg bertujuan pada "yang tertinggi" atau "yg lebih tinggi" termasuk dalam berdana

hal yg paling jelas adalah pada saat Luang Pu Am Dhammakaro berkunjung ke indonesia dimana ada beberapa rekan dari luar kota yg bertanya "apa perlu saya berdana pada beliau?"

hal ini saya sayangkan karena mempersempit esensi dari berdana itu sendiri yaitu dari mengikis kemelekatan, menjadi keharusan berdana kepada "arahat" saja
atau juga berdana seolah harus ke vihara atau kalangan buddhism saja dimana ini sudah saya tuliskan diatas

semoga bs dimengerti

metta

Oh, begitu maksudnya. Thanx penjelasannya, Bro Markos.
Itu memang perilaku yang sangat disayangkan. Kalau berdana dengan pandangan benar, sekecil apa pun akan sangat bermanfaat. Dalam Majjhima Nikaya, 142. Dakkinavibhanga Sutta, dikatakan bahwa berdana kepada binatang saja (jika si pendana memilki pandangan dan pikiran benar) akan berbuah 100x lipat. Mengapa justru berdana, yang adalah melepas, malah hitung-hitung pahala?
Yang saya bahas sebelumnya adalah, kita bisa memberikan yang terbaik mengapa malah memberikan yang justru sebetulnya tidak diperlukan. (Guru punya kain biasa, bukannya diberikan kain yang lebih bagus, malah diberikan kain robek.)



memberikan dana kain robek belum tentu gak baik...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ENCARTA

Quote from: markosprawira on 23 March 2009, 01:00:58 PM
Quote from: ENCARTA on 23 March 2009, 12:35:28 PM
Quoteanda terpaksa utk menghormat bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik, ini tetap perbuatan baik tapi vipakanya juga nanti tidak akan "penuh"
Tapi batin anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik maka ini akan memberikan vipaka yg sangat baik

terpaksa, bearti vipaka baik saya luar biasa banyak

QuoteAnda menghormat dengan penuh konsentrasi pada org yg tidak menjalankan sila dan/samadhi dgn baik maka hasilnya akan penuh juga
namun lebih kecil dibanding jika menghormat bhante

kenapa bisa lebih kecil? ada ukurannya? siapa yg menerapkan ukuran vipaka? ;D

anda sendiri yg nerapin ukurannya...... Guru Buddha hanya menerangkan prosesnya

terserah mau percaya atau tidak karena Niyama akan tetap berjalan walau tidak dipercaya he3

tapi jelas2 diatas ,siapa yg memberikan ukuran?
apa di buku abhidamma dijelas kan disana?
siapa yg mengarang buku abhidhamma?

hanya menerangkan prosesnya bukan

markosprawira

Quote from: ENCARTA on 23 March 2009, 01:11:36 PM
Quote from: markosprawira on 23 March 2009, 01:00:58 PM
Quote from: ENCARTA on 23 March 2009, 12:35:28 PM
Quoteanda terpaksa utk menghormat bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik, ini tetap perbuatan baik tapi vipakanya juga nanti tidak akan "penuh"
Tapi batin anda menghormat dengan penuh konsentrasi pada bhante yg menjalankan sila dan samadhi yg baik maka ini akan memberikan vipaka yg sangat baik

terpaksa, bearti vipaka baik saya luar biasa banyak

QuoteAnda menghormat dengan penuh konsentrasi pada org yg tidak menjalankan sila dan/samadhi dgn baik maka hasilnya akan penuh juga
namun lebih kecil dibanding jika menghormat bhante

kenapa bisa lebih kecil? ada ukurannya? siapa yg menerapkan ukuran vipaka? ;D

anda sendiri yg nerapin ukurannya...... Guru Buddha hanya menerangkan prosesnya

terserah mau percaya atau tidak karena Niyama akan tetap berjalan walau tidak dipercaya he3

tapi jelas2 diatas ,siapa yg memberikan ukuran?
apa di buku abhidamma dijelas kan disana?
siapa yg mengarang buku abhidhamma?

hanya menerangkan prosesnya bukan

dear bro,

Diatas saya menjelaskan bhw diri kita sendirilah yg membuat ukuran itu seperti apa, semoga bisa dimengerti yah agar tidak salah paham
Tidak ada ukuran pastinya karena batin itu sendiri selalu berfluktuasi setiap saat. Namun jika disebut mana yg lebih baik, maka bisa dilihat sesuai yg saya sebut diatas

Abhidhamma bukanlah karangan melainkan disusun sesuai dengan uraian dari guru Buddha yg dibawakan di surga
Penyusunannya adalah pada konsili IV yg dihadiri oleh sekitar 10.000 Arahat dimana pada waktu itu, untuk pertama kalinya Tipitaka lengkap dikofiikasi dan dibukukan baik di daun lontar, lempengan logam maupun di dinding gua

semoga bermanfaat

K.K.

Quote from: dilbert on 23 March 2009, 01:05:12 PM
memberikan dana kain robek belum tentu gak baik...

Sang guru pakaiannya sangat jelek.
Anda dana kain sobek, namun kain itu lebih baik daripada yang dimiliki sang guru.
-> Dana kain itu setidaknya membuat sang guru menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Sang guru pakaiannya bagus.
Anda dana kain sobek karena hanya itulah kemampuan anda.
-> Objeknya tidak layak, tetapi dana itu menjadi pantas karena sikap si pemberi. Ini seperti dalam kisah Thera Maha-Kassapa yang menerima dana air bekas cucian beras untuk diminum.


Sang guru memiliki pakaian bagus.
Anda pakai kain sutera, mampu memberikan kain bagus, berdana kain sobek (yang lebih buruk dari yang dikenakan sekarang) untuk guru.
-> ??? Bagi saya pribadi, saya mempertanyakan maksud dari dana tersebut.

Baca Payasi Sutta di mana Payasi memberikan makanan basi dan pakaian kasar, bahkan tidak dengan cara benar, padahal mampu memberikan yang baik. Lihat sendiri apakah para bhikkhu bersedia menerima dana tersebut.


dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 March 2009, 01:41:40 PM
Quote from: dilbert on 23 March 2009, 01:05:12 PM
memberikan dana kain robek belum tentu gak baik...

Sang guru pakaiannya sangat jelek.
Anda dana kain sobek, namun kain itu lebih baik daripada yang dimiliki sang guru.
-> Dana kain itu setidaknya membuat sang guru menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Sang guru pakaiannya bagus.
Anda dana kain sobek karena hanya itulah kemampuan anda.
-> Objeknya tidak layak, tetapi dana itu menjadi pantas karena sikap si pemberi. Ini seperti dalam kisah Thera Maha-Kassapa yang menerima dana air bekas cucian beras untuk diminum.


Sang guru memiliki pakaian bagus.
Anda pakai kain sutera, mampu memberikan kain bagus, berdana kain sobek (yang lebih buruk dari yang dikenakan sekarang) untuk guru.
-> ??? Bagi saya pribadi, saya mempertanyakan maksud dari dana tersebut.

Baca Payasi Sutta di mana Payasi memberikan makanan basi dan pakaian kasar, bahkan tidak dengan cara benar, padahal mampu memberikan yang baik. Lihat sendiri apakah para bhikkhu bersedia menerima dana tersebut.



Nah... kalau begini jelas... Soalnya kalau pernyataan sepotong-potong, nanti ekses-nya lain-lain... Soalnya banyak "sniper" berkeliaran...

Anumodana...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: ENCARTA on 23 March 2009, 12:35:28 PM
kenapa bisa lebih kecil? ada ukurannya? siapa yg menerapkan ukuran vipaka? ;D

Dana yang sepertinya sederhana ini, sebetulnya rumit sekali.
Kalau dilihat dari objeknya, bisa ditinjau apakah objek ini pantas diterima oleh penerima. Contohnya memberikan uang tidaklah pantas kepada para bhikkhu dari tradisi tertentu.

Dari penerima, apakah memang ia seorang yang pantas untuk menerima. Semakin orang itu meninggalkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin, maka semakin pantas pula ia menerima dana.

Dari pemberi, apakah ia berdana dengan pengertian benar, juga berdana sesuatu dari penghasilan benar menentukan manfaatnya. Seorang berdana karena terpaksa, memiliki pandangan salah bahwa tidak ada sebab dan akibat dari perbuatan baik, maka dana itu tidak akan memberikan manfaat yang besar. Begitu juga jika berdana dengan penghasilan yang tidak halal (seperti menipu, mencuri, korupsi dan sebaginya) atau pun dengan motif ingin terlihat baik (misalnya berdana menjelang pemilu untuk menarik simpati masyarakat), tidak akan memberikan manfaat yang berarti.

K.K.

Quote from: dilbert on 23 March 2009, 01:49:06 PM
Nah... kalau begini jelas... Soalnya kalau pernyataan sepotong-potong, nanti ekses-nya lain-lain... Soalnya banyak "sniper" berkeliaran...

Anumodana...

OK.

_/\_

ENCARTA

buddha mengajarkan pembebasan dan kebahagian
saya rasa di buku abhidhamma mengajarkan sesuatu yg tidak berguna
kalau selalu memikirkan ini itu, sesuai dengan buku nya, kapan pikiran kita bisa bebas dan bahagia
apa hal detil2 di abhidamma juga diajarkan oleh sang Buddha? saya meragukannya sori.

bukankah dewa dan brahmana saja tidak bisa mengajarkannya.. kalau tidak belajar katanya?
Quote from: wilkipediaAbhidhamma bukan hanya  dalam zaman sekarang ini saja, para resi (pertapa atau orang suci) atau dewa tidak mampu mengajarkan Abhidhamma (jika tidak belajar). Hanya Sammasambhuda saja yang dapat mengajarkannya.
cuma untuk dibaca.. karena tidak berguna,
karena yg menulisnya biarpun 10.000 arahat juga percuma karena seperti yg saya blod diatas.

bukankah sariputta yg membabarkannya? kok dari surga
apa sariputta sekarang berkualitas 10.000 arahat

tesla

Quote from: osin on 22 March 2009, 12:26:20 PM
apakah penghormatan "tertinggi" itu ada?
apa bedanya penghormatan "tertinggi" dengan penghormatan?
jika penghormatan "tertinggi" itu ada, apakah penghormatan "ter-rendah" itu? seperti apa penghormatan "ter-rendah" itu?
dan apakah penghormatan ada ukurannya?


yg memberi "ukuran" adalah pikiran.
seperti sebuah ranting pohon yg memiliki 2 ujung, pikiran dapat saja membedakan ujung yg satu dan ujung yg lainnya. namun pikiran tidak dapat menunjukkan dimana batas antara ujung satu dan yg lainnya.

bagaimana menurutmu?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

wen78

sebenarnya, post gua ke #16, cuma sebuah statement(dlm bentuk pertanyaan) yg memperkuat statement bro markosprawira ;D

Quote from: tesla on 23 March 2009, 02:47:55 PM
Quote from: osin on 22 March 2009, 12:26:20 PM
apakah penghormatan "tertinggi" itu ada?
apa bedanya penghormatan "tertinggi" dengan penghormatan?
jika penghormatan "tertinggi" itu ada, apakah penghormatan "ter-rendah" itu? seperti apa penghormatan "ter-rendah" itu?
dan apakah penghormatan ada ukurannya?


yg memberi "ukuran" adalah pikiran.
seperti sebuah ranting pohon yg memiliki 2 ujung, pikiran dapat saja membedakan ujung yg satu dan ujung yg lainnya. namun pikiran tidak dapat menunjukkan dimana batas antara ujung satu dan yg lainnya.

bagaimana menurutmu?
agree ;)

kl versi gua,
seperti sebuah ranting pohon yg memiliki 2 ujung, pikiran dapat saja membedakan ujung yg satu dan ujung yg lainnya. ujung yg satu dan ujung yg lainnya adalah sama2 "ujung", walaupun ujung yg satu diameternya lebih besar dari ujung yg lainnya  ;D

kl bole sedikit OOT, menurut bro tesla, apakah pikiran ada "ujung"-nya ?  ;D


segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.