Apa yang dipikirkan oleh Buddha Gotama?

Started by Toni, 19 February 2009, 09:38:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Equator

#15
IMO

Inilah yang ada dalam pikiran Sang Buddha :

Ketika berdiri, berjalan, duduk, berbaring, Selagi tiada lelap Ia tekun mengembangkan kesadaran ini – Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma ...

dan ini :

Kasih sayangnya kesegenap alam semesta
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas
Keatas, kebawah dan kesekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan


CMIIW ya ..
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

coedabgf

#16
 [at] equator,

ujung-ujungnya bahkan guru Buddhapun pilihannya ini yah?
kutipan :
Inilah yang ada dalam pikiran Sang Buddha :
Ketika berdiri, berjalan, duduk, berbaring, Selagi tiada lelap Ia tekun mengembangkan kesadaran ini – Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma ...


dan hal ini hanya mengekspresikan perbuatan pikiran dan tindakan menurut pilihan yang diatas :
Kasih sayangnya kesegenap alam semesta
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas
Keatas, kebawah dan kesekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan
iKuT NGeRumPI Akh..!

ENCARTA

mungkin maksudnya berdiam dalam dhamma yah..
seperti Kisah Dhammarama Thera

Seorang bhikkhu yang selalu berdiam dalam Dhamma
dan gembira dalam Dhamma,
yang selalu merenungkan dan mengingat-ingat akan Dhamma,
maka bhikkhu itu tidak akan tergelincir dari Jalan Benar Yang Mulia.

hatRed

kalo gak salah dalam RAPB, dia mikir perbuatan baik dia di masa&kehidupan lampau.

apa tuh namanya parami yak ?
i'm just a mammal with troubled soul



coedabgf

 [at] encarta,
DHAMMA itu apa?, ketentuan yang pasti bukan?
pada akhirnya klo hanya ada satu pilihan, itu disebut atau menjadi pilihan bebas atau penundukan diri (bahkan terhadap guru Buddhapun suatu keharusan)?

[at] hatred,
Buddhanya ngelamunin masa lalu dong?


iKuT NGeRumPI Akh..!

ENCARTA

dhamma by ajahn chah
Dhamma merupakan sesuatu yang berlimpah ruah di mana saja. Di sini, di daratan atau di dalam air... di mana saja... Dhamma selalu ada di sana. Dhamma itu sempurna dan lengkap, tetapi latihan kitalah yang belum lengkap.

Sang Buddha yang Tercerahkan dengan Sempurna mengajarkan satu cara yang dengannya kita semua dapat berlatih dan mengenali Dhamma. Ia bukan sesuatu yang besar, hanyalah sesuatu yang kecil, tetapi benar. Misalnya, lihatlah rambut. Jika kita mengenali hanya sehelai rambut, maka kita mengetahui setiap helai, baik milik kita maupun orang lain. Kita mengerti mereka hanya sekedar "rambut". hanya dengan mengenali sehelai rambut kita mengetahui semuanya.

Atau lihatlah manusia. Jika kita melihat kondisi-kondisi alamiah/sebenarnya di dalam diri kita sendiri maka kita juga akan mengerti semua orang lainnya di dunia ini, karena semua orang adalah sama. Begitu pula Dhamma. Ia merupakan sesuatu yang kecil tetapi juga besar. Jadi untuk melihat kebenaran satu kondisi haruslah melihat kebenaran dari mereka semuanya. Bilamana kita mengetahui kebenaran sebagai apa adanya, semua persoalan akan berakhir.

terus yg berdebat soal bendera mana?

hatRed

 [at] coedabgf

ya, waktu dijahilin mara, kalo gak salah inget (lagi 8) ) dia ngingetin pas dia jadi kelenci deh.
i'm just a mammal with troubled soul




tesla

QuoteRahasianya di Udana 8.3 tentang kata yang Mutlak itu, 'Sesuatu itu', apakah itu?.
menurut saya, tidak tepat utk memikirkan "apakah itu?"
hal itu berada diluar jangkauan, segala upaya mendeskripsikannya hanya akan jatuh ke perangkap atta lagi. Dlm Mulapariyaya Sutta, Sang Buddha menjelaskan, bagaimana seseorang mengkonsepsikan berbagai objek termasuk nibbana & bersukacita di dalamnya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

Siapa yang terperangkap siapa/apa?
bukan memikirkan, tetapi sedikit berehipassiko, menggali, menyelidiki apakah ada kemungkinan kebenaran tersembunyi diluar konsep pandangan yang sudah terbentuk secara umum tentang pengertian 'sesuatu itu'. seperti yang tertulis dinyatakan oleh guru Buddha oleh karena itulah ada kemungkinan terbebas.
Anggap saja misal sutra-sutra penjelasannya ada dibukakan, tak dirahasiakan oleh guru Buddha, siapa yang tercekat tak mau melihat sehingga tidak mengerti/mendapat? siapa seseorang atau sekumpulan orang yang tercekat atau bukan tercekat (atta diri)? siapa yang tercerahkan?

semoga membantu menghancurkan cekatan
good hope and love
iKuT NGeRumPI Akh..!

tesla

QuoteAnggap saja misal sutra-sutra penjelasannya ada dibukakan, tak dirahasiakan oleh guru Buddha,
dari sudut pandang Theravada, dhamma telah dibabarkan sempurna. tidak bersifat rahasia.
kalau sudut pandang mainstream lain, saya tidak tahu.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

sebenarnya dengan proses cara-cara jalan awam/umum, menanggalkan atta dengan tetap memakai jubah atta menemukan kebenaran sejati (the Truth) atau menemukan/mendapatkan (pengetahuan kebenaran) baru dapat membedakan dan melepaskan segala kesia-siaan atta yang bersifat anicca dukkha anatta?
seperti guru Buddha, kasyapa, ananda, guru-gur Zen dan mereka yang tercerahkan, seperti yang ditanyakan umat buddhist seberapa lama sesungguhnya mereka mencapai pencerahan?
jawabannya bisa ada dari dua sudut pandang :
1. awam bilang dari jalan umum, proses yang panjang.
2. yang tercerahkan bilang saat pencerahan (mendapatkan pengetahuan kebenaran), tidak lagi melihat jalan yang panjang.
oleh karena itu mengapa yang tercerahkan tetap bersikap samadhi, senantiasa tidak lengah/berjaga/sadar.
iKuT NGeRumPI Akh..!

tesla

Quoteseperti guru Buddha, kasyapa, ananda, guru-gur Zen dan mereka yang tercerahkan, seperti yang ditanyakan umat buddhist seberapa lama sesungguhnya mereka mencapai pencerahan?
jawabannya bisa ada dari dua sudut pandang :
1. awam bilang dari jalan umum, proses yang panjang.
2. yang tercerahkan bilang saat pencerahan (mendapatkan pengetahuan kebenaran), tidak lagi melihat jalan yang panjang.
YA Ananda menjelaskan, semua yg tercerahkan melewati salah satu dari 4 jln.

(sorry2 lagi2 pandangan Theravada)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

#28
Bagaimana ceritanya Ananda tercerahkan, karena kepenuhan pengetahuan intelektualnya (segala pengetahuan yang terekam tentang kehidupan guru Buddha selama ia mengikuti Buddha) dan segala pengetahuan proses pelatihannya atau mengetahui itu, menemukan/mendapatkan pencerahan the Truth (pengetahuan kebenaran sejati) baru dapat membedakan dan dapat menanggalkan cekatan atta yang sebelumya belum disadari yang bersifat anicca dukkha anatta sehingga ia seketika tercerahkan menjadi Buddha nature being, bukan yang terkondisi lagi oleh kekhayalan yang sementara/tidak kekal (jubah aku attanya sendiri)?
iKuT NGeRumPI Akh..!

markosprawira

Quote from: coedabgf on 20 February 2009, 09:27:00 AM
Siapa yang terperangkap siapa/apa?
bukan memikirkan, tetapi sedikit berehipassiko, menggali, menyelidiki apakah ada kemungkinan kebenaran tersembunyi diluar konsep pandangan yang sudah terbentuk secara umum tentang pengertian 'sesuatu itu'. seperti yang tertulis dinyatakan oleh guru Buddha oleh karena itulah ada kemungkinan terbebas.
Anggap saja misal sutra-sutra penjelasannya ada dibukakan, tak dirahasiakan oleh guru Buddha, siapa yang tercekat tak mau melihat sehingga tidak mengerti/mendapat? siapa seseorang atau sekumpulan orang yang tercekat atau bukan tercekat (atta diri)? siapa yang tercerahkan?

semoga membantu menghancurkan cekatan
good hope and love

Betul sekali yg disebut bro tesla diatas : Dhamma sudah sempurna dibabarkan, jadi tidak ada rahasia apapun dalam usaha pencapaian nibbana, yg disembunyikan oleh Guru Buddha

pada waktu muncul pertanyaan : "siapa yang tercerahkan?", berarti sudah kembali masuk ke paham atta

Nah bagaimana mau ehipassiko Anatta, kalau masih menggunakan konsep Atta?

semoga bermanfaat

metta