//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Punyaparyaya Parivartah Dharmaparyaya Suttram  (Read 2117 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Namo Rahula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 252
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Punyaparyaya Parivartah Dharmaparyaya Suttram
« on: 16 February 2009, 03:50:02 PM »
SUTTA BUNGA TERATAI DARI KEGHAIBAN HUKUM KESUNYATAAN YANG MENAKJUBKAN

 BAB XVI


Namo Bhagavate Amogha Siddhi Buddhaya
KESUCIAN

Pada saat itu, ketika persidangan agung mendengar sabda Sang Buddha bahwa sampai sedeimikianlah jumlah kalpa dan panjang masa hidup-Nya, maka asamkhyeya mahluk hidup yang tanpa hitungan jumlahnya memperoleh manfaat yang besar.

Kemudian Yang Maha Agung bersabda kepada Sang Bodhisattva-Mahasattva Maitreya “Wahai Ajita, ketika Aku maklumkan jangka hidup Sang Tathagata itu, maka 68 ratus ribu koti nayuta urnat yang banyaknya seperti pasir sungai-sungai Gangga, mendapatkan penetapan untuk tidak terlahir kembali. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seribu kali lebih banyak, telah mencapai kekuatan dharani dari pendengaran dan pemeliharaan Hukum Kesunyataan. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlahn-Nya seperti atom-atom dari sebuah dunia telah mencapai kemampuan diskusi yang fasih dan tidak meragukan lagi. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom dari sebuah dunia telah mencapai ratusan ribu koti dharani perubahan yang tak terhingga. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti jutaan dunia telah mampu memutar Roda Hukum Kesunyataan yang tidak pernah surut. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom dari jutaan dunia sedang telah mampu memutar Roda Hukum Kesunyataan Yang Suci. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom dari jutaan dunia kecil, setelah kelahiran yang kedelapan akan mencapai Penerangan Agung. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom empat dunia dari empat benua, sesudah kelahiran yang keempat akan mencapai Penerangan Agung. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom tiga dunia dari empat benua, sesudah kelahiran yang ketiga akan mencapai Penerangan Agung. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom dua dunia dari empat benua, sesudah kelahiran yang kedua akan mencapai Penerangan Agung. Lagi, para Bodhisattva-Mahasattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom sebuah dunia dari empat benua, sesudah satu kelahiran akan mencapai Penerangan Agung. Lagi, para umat yang jumlahnya seperti atom-atom dari delapan dunia, telah terberkahi untuk mencapai Penerangan Agung.”

Setelah Sang Buddha selesai mengisahkan tentang para Bodhisattva-Mahasattva yang telah memperoleh kemanfaatan yang besar dari Hukum Kesunyataan itu, kemudian dari atas langit bertaburan bunga-bunga mandarava dan maha mandarava yang tersebar diatas ratusan ribu koti para Buddha yang tanpa bilangan yang sedang duduk diatas tahta-tahta singa dibawah pohon-pohon permata. Bebungaan itu juga tersebar diatas Sang Sakyamuni Tathagata Arahat SamyakSamBuddha dan Sang Prabhutaratna Tathagata Arahat SamyakSamBuddha yang telah lama moksha dimana pada saat itu Beliau duduk didalam stupa dari 7 Benda Berharga, dan bebungaan itu juga tertabur diatas seluruh Bodhisattva-Bodhisattva Agung serta diatas kelompok dari keempat kumpulan. Tertabur juga dedupaan dari kayu cendana yang baik, kayu gaharu dan lain-lainnya. Diatas angkasa genderang-genderang kasurgan bertabuhan sendiri dengan gaung yang nyaring dan merdu dan dari sana bertaburan pula ribuan ragam pakaian-pakaian surga, dan di segala penjuru bergelantungan kalung-kalung, kalung-kalung permata, kalung-kalung manik, dan kalung-kalung mutiara indah. Anglo-anglo pedupaan dari aneka permata yang sedang membakar dupa yang tiada tara, bergerak kemana saja semaunya sendiri, untuk menghormati persidangan agung itu.

Diatas masing-masing Buddha, para Bodhisatva memegang tirai-tirai dengan susunan yang satu diatas yang lainnya, menjulang keatas sampai mencapai Brahmaloka. Semua para Bodhisattva ini menyanyikan lagu-lagu pujian dengan suara yang indah untuk memuja para Buddha.
Kemudian Sang Bodhisatva Maitreya bangkit dari tempat duduk-Nya dan menutup pundak kanan-Nya dengan sopan, mengatupkan kedua tangan-Nya kearah Sang Buddha dan berkata dalam syair :

“Sang Buddha telah mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan yang aneh
Yang belum pernah Kita dengar sebelumnya.
Betapa besar-Nya kekuasaan Yang Maha Agung
Dan masa hidup-Nya tak dapat dibayangkan.

Putera-putera Buddha yang tak terhitung jumlah-Nya,
Mendengarkan Yang Maha Agung secara terperinci
Mengisahkan mereka yang telah memperoleh manfaat Hukum Kesunyataan,
Semuanya terpenuhi rasa suka cita.

Sementara orang bertabah hati didalam tingkatan yang tidak pernah surut,
Sementara ada yang telah mencapai dharani,
Beberapa telah mencapai kefasihan yang tidak meragukan,
Atau menguasai ribuan koti perubahan,

Terdapat para Bodhisattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom
Dari jutaan dunia besar,
Masing-masing dari Mereka mampu memutar
Roda Hukum Kesunyataan yang tidak pernah surut.

Dan para Bodhisattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom
Dari jutaan dunia sedang,
Masing-masing dari Mereka mampu memutar
Roda Hukum Kesunyataan yang tidak pernah surut,

Dan para Bodhisattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom
Dari jutaan dunia kecil,
Masing-masing dan Mereka, sesudah delapan kelahiran kembali,
Akan mencapai jalan KeBuddhaan.

Lagi terdapat para Bodhisattva,
Yang jumlah-Nya seperti atom-atom dari 4, 3, 2
Dunia dari empat benua semacam ini.
Akan menjadi para Buddha setelah junlah-jumlah kelahiran itu.

Ataupun para Bodhisattva yang jumlah-Nya seperti atom-atom
Dari satu dunia dari 4 benua,
Yang sesudah satu kelahiran lagi,
Akan mencapai pengetahuan sempurna.

Mahluk-mahluk hidup seperti ini,
Setelah mendengar masa hidup Sang Buddha,
Akan memperoleh Pahala yang tak terhingga
Sempurna dan suci.

Terdapat juga para mahluk yang jumlah-Nya
Seperti atom-atom dari 8 dunia, yang
Sesudah mendengar permakluman Sang Buddha mengenai masa hidupNya,
Semuanya telah diilhami untuk mencapai Penerangan Agung.
Yang Maha Agung dengan jalan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan
Yang tak terhingga dan tak terbatas jumlah-Nya,
Tiada batasnya seperti angkasa dan
Berlimpah ruah manfaat-Nya.

Bunga-bunga mandarava yang indah bertaburan turun
Dan bunga-bunga maha-mandarava,

Para Sakra dan Brahma sejumlah pasir sungai Gangga
Telah berdatangan dari seluruh tanah-tanah Buddha yang tak terbilang,
Menaburkan cendana dan gaharu, yang
Jatuh terpadu dan tercampur

Seperti burung yang terbang rendah di angkasa
Dengan takzimnya mereka menaburi para Buddha.
Genderang-genderang surga di angkasa
Mengumandang sendiri suaranya yang menakjubkan.

Ribuan ragam jubah-jubah yang indah
Bertebaran turun.
Anglo-anglo yang bertatah manikam asli,
Membakar dupa yang tiada tara,
Seluruhnya bergerak berputaran
Didalam menghormati para Buddha.

Kelompok-kelompok para Bodhisattva Agung,
Memegang tirai-tirai dari 7 benda berharga,
Dengan ketinggian yang mengagumkan dan dengan beribu koti warna,
Yang satu diatas lainnya sampai mencapai puncak Surga Brahma.

Dihadapan masing-masing Buddha,
Pita-pita berhias permata tergantung berkibaran;
Juga dengan ribuan untaian bait
Mereka memuja para Tathagata dalam dendang.

Beraneka ragam hal yang seperti ini,
Belum pernah Kita ketahui sebelumnya.
Ketika mendengar bahwa masa hidup Sang Buddha sangat tak terhingga,
Semua umat menjadi gembira.

Kemasjhuran Sang Buddha diseluruh alam semesta,
Secara luas menyegarkan akar-akar kebajikan.
Dan semua mahluk hidup,
Mendorong hasrat mereka untuk mencapai Kebenaran Agung.”

Kemudian Sang Buddha menyapa Sang Bodhisattva Mahasattva Maitreya, “Wahai Ajita ! Para umat yang telah mendengar bahwa masa hidup Sang Buddha sangat begitu panjang dan mereka yang dapat menerima-Nya meskipun hanya dengan sekelumit kepercayaan dan keyakinan, maka Pahala yang akan mereka peroleh adalah tak terhingga dan tak terbatas. Bayangkanlah seandainya terdapat putera-puteri yang baik yang demi Penerangan Agung, selama 800 ribu koti nayuta kalpa telah melaksanakan ke 5 Paramita yaitu, Dana-Paramita, Sila-Paramita, Kshanti-Paramita, Virya-Paramita, Dhyana Paramita, semua ini kecuali Prajna-Paramita. Jika jasa-jasa ini dibandingkan dengan jasa-jasa yang telah disebutkan diatas, maka kedua-Nya tidak akan seimbang bahkan sampai keseratus bagian, keseribu bagian ataupun satu bagian dari seratus ribu koti daripada-Nya. Sesungguhnyalah tidak ada angka ataupun perbandingan yang dapat menunjukkan-Nya. Jika terdapat putera-puteri yang baik yang memiliki jasa-jasa seperti ini, maka tiada sesuatupun lagi yang dapat merintangi pencapaian Penerangan Agung.” Kemudian Yang Maha Agung yang ingin memaklumkan Ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam syair :

“Meskipun seseorang yang sedang mencari kebijaksanaan Sang Buddha,
Selama 80 ribu koti
Nayuta kalpa, Melaksanakan kelima Paramita,
Dan selama kalpa itu
Memberikan dana dan persembahan kepada para Buddha,
Pratyekabuddha dan para pengikut,
Begitu juga kepada berkoti-koti Para Bodhisattva.

Dengan makanan dan minuman yang jarang dan lezat,
Pakaian-pakaian yang indah dan perabot-perabot tidur,
Vihara-vihara yang dibangun dari kayu cendana dan
Terhiasi petamanan serta sesemakan;

Pemberian-pemberian dana semacam ini,
Ragamnya sangat mengagumkan,
Dia yang melaksanakannya selama kalpa-kalpa itu,
Merupakan persembahan yang berharga pada jalan KeBuddhaan;

Lagi pula, meskipun ia harus rnemelihara sabda-sabda
Dengan tulus hati tanpa cela dan tanpa kekeliruan,
Dan mencari Jalan Agung
Yang selalu dipuja oleh para Buddha;
Atau dengan sabar ia menahan hinaan,
Teguh berdiri didalam tingkatan kewelas-asihan,

Dan meskipun kedurhakaan datang kepadanya,
Untuk menjaga pikirannya jangan sampai tergoda;
Dia yang oleh penganut-penganut kepercayaan lain
Yang terpenuhi kecongkakan yang sangat
Dicemooh dan disakiti,
Namun mampu menahannya meskipun semacam ini;

Offline Namo Rahula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 252
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Punyaparyaya Parivartah Dharmaparyaya Suttram
« Reply #1 on: 16 February 2009, 03:54:44 PM »
Atau ia yang selalu rajin dan bersemangat,
Senantiasa teguh kemauan dan ingatannya,
Dan selama ribuan koti kalpa yang tanpa batas
Dengan seluruh jiwa yang tidak pernah menyerah,
Dan selama kalpa-kalpa yang tanpa hitungan,
Berdiam di tempat yang terpencil,
Baik tinggal maupun berkelana,
Mencegah tidur dan senantiasa memusatkan jiwanya;
Dialah yang dengan sarana ini
Mampu menguasai meditasi
Dan selama 80 ribu koti kalpa
Dengan tenang tinggal disitu dengan jiwa yang teguh;

Dia yang memelihara kebahagiaan rasa tunggal ini,
Dengan rela hati rnencari Jalan Agung seraya berkata:
“Aku akan mencapai segala pengetahuan.
Dan maju terus sampai titik meditasi yang tertinggi.”

Orang seperti inilah yang selama ratusan ribu Koti kalpa,
Menjalankan perbuatan-perbuatan mulia
Seperti yang telah dijelaskan diatas;
Seandainya terdapat putera-puteri yang baik
Yang mendengarkan Aku menyatakan keabadian hidup-Ku,
Mempercayai-Nya meskipun dengan secuil keyakinan saja,

Pahala orang ini melampauinya
Jika seseorang bebas sepenuhnya
Dari segala bimbang dan kekhawatiran
Dan didalam relung hatinya mempercayai-Nya
meskipun hanya sekejap,
Sedemikian jugalah pahalanya.

Jika terdapat para Bodhisattva yang
Telah mengikuti Jalan Mulia selama banyak kalpa yang tak terhitung
Dan mendengar permakluman-Ku tentang Keabadian hidup-Ku,
Mereka akan mampu mempercayai-Nya dengan penuh keyakinan;
Orang-orang semacam ini
Akan menundukkan kepala-Nya untuk menerima Sutra Dharmaparyaya ini
Dan berkata “Semoga Kita di masa mendatang, Berusia panjang untuk
menyelamatkan semua mahluk.”

Seperti Sang Buddha sekarang ini
Yang menjadi Raja dari para Sakya,
Diatas teras kebijaksanaan-Nya mengangkat suara nyaring,
Mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan tanpa merasa gentar,

Semoga demikianlah juga Kita dimasa yang mendatang,
Dimuliakan dan dipuja oleh semua umat,
Bila duduk diatas teras kebijaksanaan,
Dengan cara yang serupa Kita nyatakan lamanya masa hidup !“

Seandainya terdapat seseorang yang berjiwa mulia,
Suci dan luhur,
Terpelajar dan mampu memelihara Kebenaran,
Yang memahami makna Ajaran-Ajaran Sang Buddha,
Orang-orang seperti ini
Tidak akan memiliki keraguan tentang Ajaran ini”

“Lagi, wahai Ajita ! Seandainya seseorang mendengar tentang lamanya masa hidup Sang Buddha dan mengetahui makna-Nya, maka Pahala yang diperoleh orang ini sangat tak terbatas dan ia akan mencapai Kebijaksanaan Agung dari Para Tathagata, betapa akan lebih banyak lagi orang yang mencurahkan diri untuk mendengarkan Sutra Dharmaparyaya ini, atau membuat orang lain mendengar-Nya, atau ia sendiri memeliharanya, ataupun membuat orang lain memelihara-Nya, atau ia sendiri menurun-Nya, ataupun membuat orang lain menurun-Nya, ataupun dengan bebungaan, dedupaan, karangan-karangan bunga, panji-panji, bendera, tirai-tirai sutera dan lampu berminyak harum serta berminyak susu lembu, ia menghormati Sutra Dharmaparyaya ini, maka Pahala orang ini akan menjadi tak terhingga dan tak terbatas dan ia akan mampu mencapai Pengetahuan Yang Sempurna. Wahai Ajita ! Jika terdapat seorang putera maupun puteri yang baik yang ketika mendengar pernyataan-Ku tentang lamanya masa hidupKu, kemudian ia mempercayai dan meyakini-Nya dengan perasaan hatinya yang paling dalam, maka orang seperti ini akan selalu melihat Sang Buddha berada diatas Gunung Grdhrakuta dikelilingi oleh para Bodhisattva Agung dan para Sravaka, sedang mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan. Dan ia akan melihat dunia saha ini yang buminya terdiri dari lapis lazuli, rata dan datar dengan 8 jalannya yang ditandai emas jambunada, dibatasi dengan pepohonan permata. Dunia saha ini mempunyai menara-menara, aula-aula dan serambi-serambi yang seluruhnya terdiri dari permata-permata dimana kelompok para Bodhisattva tinggal bersama-sama didalamnya. Jika seseorang dapat melihat demikian itu, maka ketahuilah bahwa inilah tanda-tanda Kepercayaan dan Keyakinan Yang Mendalam.

“Dan lagi, jika terdapat seseorang yang sesudah kemokshaan Sang Tathagata nanti mendengar Sutra Dharmaparyaya ini dan tidak merusak-Nya tetapi bahkan bergembira, maka ketahuilah bahwa ia telah memiliki tanda-tanda Kepercayaan dan Keyakinan Yang Dalam. Betapa lebih banyak lagi orang-orang yang membaca dan menghafalkan. menerima dan memelihara-Nya, maka orang ini menjunjung Sang Tathagata diatas kepalanya. Wahai Ajita, putera-puteri yang baik seperti itu tidak perlu lagi mendirikan stupa-stupa, candi-candi, maupun vihara-vihara untuk-Ku, ataupun membuat persembahan kepada para biarawan dengan keempat kebutuhan. Karena betapapun juga putera-puteri yang baik yang menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkan Sutra ini, telah mendirikan stupa-stupa, membangun sanggar-sanggar parmujan dan membuat persembahan-persembahan kepada para biarawan. Katakanlah saja bahwa ia telah mendirikan stupa-stupa dari 7 benda berharga bagi peninggalan suci Sang Buddha, tinggi dan lebar serta menjulang sarnpai ke Brahmaloka, digantungi bendera-bendera dan tirai-tirai, genta-genta Indah dan bebungaan, wewangian, karangan-karangan bunga, bubuk cendana, salep-salep harum, dedupaan, genderang-genderang, alat-alat musik, seruling, peluit, harpa, dan segala jenis tarian serta sandiwara, yaitu nyanyian dan sanjungan dengan nada yang sempurna. Ia telah membuat persembahan-persembahan ini selama beribu koti kalpa yang tak terhitung.

Wahai Ajita ! Sesudah kemokshaan-Ku nanti, jika terdapat seseorang yang mendengar Sutra Dharmaparyaya ini dan dapat menerima serta memelihara-Nya atau ia sendiri menurun, atau membuat orang lain menurun-Nya, maka ia telah mendirikan Vhiara-Vihara dan membangun candi-candi kayu cendana merah dari 32 candi kecil, setinggi 8 pohon tala, menjulang, besar dan megah dimana didalamnya tinggal ratusan dan ribuan bhiksu. Stupa-stupa dan Vihara-Vihara itu juga terhiasi dengan petamanan, sesemakan, kolam-kolam mandi, tempat berjalan-jalan, ruang-ruang meditasi, dan perangkat-perangkat pakaian, makanan, tempat-tempat tidur, obat-obatan serta segala macam hiburan terdapat didalamnya. Sejumlah sanggar-sanggar pemujaan dan candi-candi itu yang jumlahnya sangat tak terhingga, telah berada disini dihadapan-Ku dan dipersembahkan kepada-Ku dan kepada semua Viharawan-Viharawan bhiksu. Oleh karenanya Aku sabdakan bahwa, seandainya terdapat seseorang yang sesudah kemokshaan-Ku nanti menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkan Sutra Dharmaparyaya ini, mengkhotbahkan-Nya kepada umat yang lain, menurun-Nya sendiri atau membuat orang lain menurun-Nya, dan memuliakan Sutra Dharmaparyaya ini maka ia tidak perlu lagi mendirikan stupa-stupa dan candi-candi, atau membangun vihara-vihara maupun membuat persembahan-persembahan kepada para Viharawan. Betapa sedikitnya orang yang mampu memelihara Sutra Dharmaparyaya ini, memperbesar pemberian derma, moral, kesabaran, semangat, konsentrasi dan kebijaksanaan. Pahalanya akan menjadi sangat sempurna, tak terhingga dan tak terbatas bahkan seperti angkasa sebelah timur, barat, selatan dan utara, keempat penjuru antara, sebelah atas dan bawah, yang tak terhingga dan tanpa batasan. Begitu jugalah Pahala orang ini yang akan menjadi tak terhingga dan tak terbatas, serta ia akan mencapai Pengetahuan Sempurna dengan segera.
Jika seseorang membaca dan menghafalkan, menerima dan memelihara Sutra Dharmaparyaya ini, mengkhotbahkan-Nya kepada orang lain, atau dia sendiri menurun-Nya, atau membuat orang lain menurun-Nya, lebih-lebih lagi kalau ia mampu mendirikan caitya-caitya dan membangun vihara-vihara, melayani dan memuliakan para Viharawan-Viharawan, Sravaka, serta dengan ratusan ribu koti cara pemujaan memuji jasa-jasa dari para Bodhisattva; pun pula jika ia mampu mengkhotbahkan Sutra Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan ini kepada orang lain dengan berbagai dasar sesuai dengan maksudnya, lagi jika Ia mampu memelihara Titah-Titah dengan ketulusan, dengan damai tinggal secara tenang, menahan hinaan tanpa marah, berteguh hati dan pikiran, selalu mengindahkan meditasi, mencapai konsentrasi yang dalam, menegakkan kebajikan dengan penuh semangat dan dengan berani, cerdik dan bijaksana didalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit;

Lagi wahai Ajita, jika terdapat putera-puteri yang baik yang setelah kemokshaan-Ku nanti menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkan Sutra Dharmaparyaya ini, dan mereka yang memiliki. jasa-jasa seperti ini, maka ketahuilah bahwa orang-orang itu telah melangkah maju kearah Teras Kebijaksanaan dan dekat dengan Penerangan Agung ketika duduk dibawah Pohon Penerangan Bodhi.

Wahai Ajita! Dimanapun juga putera-puteri itu duduk, berdiri ataupun berjalan di tempat itu, maka engkau haruslah mendirikan sebuah caitya dan seluruh para dewa serta manusia harus pula memuliakannya seperti Stupa peninggalan-peninggalan suci Sang Buddha.”

Kemudian Sang Buddha yang ingin memaklumkan Ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam syair:

“Seandainya terdapat seseorang yang setelah kemokshaan-Ku nanti,
Mampu memelihara Sutra Dharmaparyaya ini dengan penuh rasa hormat,
Kebahagiaan orang ini akan menjadi tak terhingga seperti yang dijelaskan diatas.
Orang seperti ini akan membuat Segala macam persembahan yang sempurna,
Dan mendirikan stupa-stupa bagi peninggalan-peninggalan suci,
Dihiasi dengan 7 benda berharga,
Dengan menara panji-panji, tinggi dan lebar,
Menjulang sampai ke surga kabrahman,
Dengan ratusan ribu koti genta-genta permata,
Tergoyang angin melagukan irama-irama mistik.
Selama ribuan kalpa yang tak terhitung
Ia telah memuliakan Stupa-Stupa ini
Dengan bebungaan, dedupaan dan permainan musik,
Dengan lampu-lampu berminyak wangi yang sedang menyala,
Dan menerangi sekelilingnya.

Didalam masa jahat dari sirnanya Hukum Kesunyataan,
Dia yang mampu memelihara Sutra Dharmaparyaya ini,
Akan seperti apa yang telah dijelaskan diatas,
Membuat segala macam persembahan dengan sempurna.
Jika seseorang dapat memelihara Sutra Dharmaparyaya ini,
Maka Sang Buddha seakan-akan hadir
Dan dia, dengan kayu cendana kepala lembu,
Membangun vihara untuk memuliakan-Nya,
Terdiri dari 32 ruangan, Setinggi 8 pohon tala,
Dengan makanan-makanan lezat dan pakaian-pakaian yang istimewa,
Tempat-tempat tidur dan segalanya,
Dengan tempat tinggal untuk ratusan dan ribuan orang;
Dengan petamanan, sesemakan dan kolam-kolam mandi,
Dengan lapang untuk berjalan-jalan dan kamar-kamar meditasi,
Semuanya dihias dengan indahnya.

Jika seseorang mempunyai rasa kepercayaan dan keyakinan,
Menerima, memelihara, membaca, menghafalkan dan menurun,
Ataupun membuat orang lain menurun,
Dan memuliakan Sutra Dharmaparyaya ini,
Dengan menaburkan bebungaan, dedupaan, dan bubuk cendana,
Serta memakai minyak wangi bunga sumana
Dan campaka serta atimuktaka
Agar dapat menyala terus;
Dia yang memuliakan-Nya seperti itu,
Akan mendapatkan Pahala yang tak terhingga;
Seperti angkasa yang tak terbatas, Begitulah pahalanya;
Betapa banyaknya orang yang memelihara Sutra Dharmaparyaya ini,
Memberi derma dan menjaga sabda-sabda,
Tahan penderitaan dan menguasai meditasi,
Tidak lekas marah dan tidak mengucap kata-kata hina,
Menghormati caitya dan sanggar-sanggar pemujaan,
Berendah hati pada para bhiksu,
Jauh dari kesombongan,
Selalu merenungkan Kebijaksanaan,
Tidak marah jika ditanya mengenai kesulitan-kesulitan,
Tetapi dengan ikhlas menjelaskannya;
Jika ia mampu melaksanakan perbuatan ini semua,
Maka pahalanya tak dapat dilukiskan.

Jika seseorang menjumpai seorang guru Hukum Kesunyataan seperti itu
Yang telah mencapai Keluhuran tadi,
Biarlah ia menaburkan bunga-bunga indah kepadanya,
Menyelimutinya dengan pakaian-pakaian yang indah,
Dan menghormatinya dengan menunduk dalam-dalam.
Menganggapnya seolah-olah Sang Buddha sendiri.
Lebilh-lebih lagi, biarlah ia berpikir begini “Dengan segera ia akan menuju Pohon Bodhi
Dan mencapai Kesempurnaan serta Kemudahan,
Tanpa rintangan menyelamatkan para dewa dan manusia.”
Dimanapun jua ia tinggal dan berdiam, Berjalan, duduk ataupun berbaring,
Dan berkhotbah meskipun hanya sebait Sutra Dharmaparyaya ini,
Di tempat itu dirikanlah stupa, Hiasilah dan buatlah indah.
Dan muliakanlah dengan segala cara.
Jika seorang putera Buddha berdiam di tempat yang demikian itu.
Ini berarti bahwa Sang Buddha sendirilah yang menggunakannya,
Dan senantiasa berdiam didalamnya, Sedang berjalan, ataupun duduk, maupun sedang merebahkan diri.”

Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan, Tentang Kesucian, Bab 16

 

anything