pertanyaan mengenai kemampuan seorang buddha.

Started by marcedes, 13 February 2009, 03:22:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

marcedes

Quote from: upasaka on 13 February 2009, 11:28:05 PM
Sang Buddha tidak memakai kekuatan gaib-Nya untuk segala hal. Itu adalah tindakan yang bijaksana. Coba bandingkan dengan orang yang memiliki kesaktian namun tidak diimbangi oleh kebijaksanaan. Orang yang punya kendaraan (contoh : mobil) saja cenderung untuk pergi ke mana-mana dengan mengendarai mobil. ^-^

Sang Buddha meninggal (memasuki Parinibbana) atas 'kehendak-Nya' sendiri. Kontroversi soal keracunan makanan itu sebenarnya salah paham.
begini...seandainya sang buddha memakai kekuatan iddhi-nya untuk mengajarkan dhamma...
misalkan tidak berjalan kaki tapi dalam sekejab saja sudah tiba...bukankah menghemat waktu?
disisi lain lebih banyak yang bisa SangBuddha tolong.

(ini pertanyaan kebenaran perspektif...jadi hanya tambah-tambah ilmu saja) ^^
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

ENCARTA


hatRed

menurut RAPB, sang buddha gak mati gara2 salah makan ataw keracunan.

salah paham tentang keracunan itu adalah gara2 aturan yg sudah ada yaitu bilamana makanan yg diberikan kepada Buddha adalah tidak dapat lagi dicerna oleh manusia awam, sehingga tidak layak dimakan. maka itu sang buddha menyuruh untuk membuang sisa makanannya yang tidak habis dimakan.

nah orang salah paham, menganggap sang buddha menyuruh membuang makanan tersebut karena beracun, sebenarnya adalah karena itu adalah makanan yg sudah diberikan kepada buddha dan tidak layak dimakan oleh orang lain lagi, sehingga harus dibuang.
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

:backtotopic:

hal2 seperti ini adalah memang aneh, coba perhatikan seluruh agama yg ada, pasti semuanya jago kandang doank.
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

Quote from: marcedesbegini...seandainya sang buddha memakai kekuatan iddhi-nya untuk mengajarkan dhamma...
misalkan tidak berjalan kaki tapi dalam sekejab saja sudah tiba...bukankah menghemat waktu?
disisi lain lebih banyak yang bisa SangBuddha tolong.

(ini pertanyaan kebenaran perspektif...jadi hanya tambah-tambah ilmu saja) ^^

Anicca, dukkha dan anatta itu realita. Kita tidak bisa menolaknya. Kekuatan gaib hanya mampu menyamarkan Tilakkhana, namun sebenarnya Tilakkhana itu selalu ada di dunia ini. Menggunakan kekuatan gaib secara gegabah dan sesering mungkin, hanya akan melunturkan kepercayaan orang yang masih labil mentalnya. Sang Buddha tidak melakukannya karena hal ini diketahui oleh Beliau bisa membuat orang semakin sulit melihat Tilakkhana.

Sebagai manusia, Sang Buddha tidak berusaha menujukkan 'kelebihan-Nya'. Beliau masih sama seperti manusia pada umumnya; bila ingin pergi ke suatu tempat, maka Beliau akan berjalan kaki; bila ingin mengambil sesuatu, Beliau akan mengambilnya dengan tangan; bila ingin membabarkan Dhamma, Beliau akan membabarkan pada kondisi, waktu dan tempat yang tepat. Semua Beliau lakukan dengan didahului Pandangan Terang. Tidak ada perbuatan Sang Buddha yang tersirat 'ngebet', apalagi 'maksa'. Menggunakan kekuatan gaib secara gamblang itu berarti 'ngebet' dan 'maksa'. Oleh karena itu pulalah, maka Sang Buddha juga melarang siswa-Nya untuk mendemonstrasikan kekuatan gaib.

K.K.

#35
Quote from: marcedes on 14 February 2009, 09:49:12 AM
Quote from: upasaka on 13 February 2009, 11:28:05 PM
Sang Buddha tidak memakai kekuatan gaib-Nya untuk segala hal. Itu adalah tindakan yang bijaksana. Coba bandingkan dengan orang yang memiliki kesaktian namun tidak diimbangi oleh kebijaksanaan. Orang yang punya kendaraan (contoh : mobil) saja cenderung untuk pergi ke mana-mana dengan mengendarai mobil. ^-^

Sang Buddha meninggal (memasuki Parinibbana) atas 'kehendak-Nya' sendiri. Kontroversi soal keracunan makanan itu sebenarnya salah paham.
begini...seandainya sang buddha memakai kekuatan iddhi-nya untuk mengajarkan dhamma...
misalkan tidak berjalan kaki tapi dalam sekejab saja sudah tiba...bukankah menghemat waktu?
disisi lain lebih banyak yang bisa SangBuddha tolong.

(ini pertanyaan kebenaran perspektif...jadi hanya tambah-tambah ilmu saja) ^^

Pernah terpikir atau tidak, bagaimana jika dahulu Buddha langsung membuat dirinya menjadi sepuluh ribu atau duapuluh ribu, lalu langsung masing-masing pergi ke arah berbeda; ada yang ke kumpulan lima pertapa, Sariputta & Moggallana, Anathapindika, para pangeran Sakya, dan lain-lain. Menurut opini anda pribadi, bisa atau tidak?


K.K.

Quote from: hatRed on 14 February 2009, 10:46:54 AM
:backtotopic:

hal2 seperti ini adalah memang aneh, coba perhatikan seluruh agama yg ada, pasti semuanya jago kandang doank.

"Kandang"-nya Buddha memang di Jambudvipa. Tetapi, apakah dhamma hanya berlaku di "kandang" tertentu? Apakah orang di luar Jambudvipa tidak dikekang tua, sakit, dan mati? Apakah orang di luar Jambudvipa kekal?

Buddha memang terlihat hanya "berkeliaran di kandang", tetapi ketika ada "mangsa", maka akan keluar dari "kandang" dan menangkap "mangsa" itu seberapa pun jauhnya. Contohnya Maha Kassapa yang jauhnya 3 Gavuta, didatangi oleh Buddha. Lebih jauh lagi, Pukkusati yang jauhnya 45 Yojana, sama juga didatangi Buddha. Bahkan Brahma Baka di alam Brahma pun didatangi oleh Buddha.

Menurut anda sendiri, apa alasannya?

hatRed

 [at] kainyn

alasannya karena dia ada kepentingan yg tahunya disitu doank....

dan sebenarnya IMO sang buddha itu tidak memiliki kesaktian....

kesaktian cuma embel2 marketing orang doank.. dan karena kebodohan masyarakat jaman dulu
i'm just a mammal with troubled soul



dilbert

dengan kekuatan bathinnya, BUDDHA bisa melakukan semua hal yang dikatakan di atas, tetapi jangan lupa, BUDDHA memiliki kekuatan bathin untuk melihat potensi karma dan berbuahnya karma makhluk lain. Jika makhluk tersebut dalam kehidupan ini belum bisa mendapatkan pengajaran dhamma maka tidak akan bisa (semuanya kan berkondisi).

- Sulit untuk dilahirkan sebagai manusia.
- Lebih Sulit untuk dilahirkan sebagai manusia pada jaman adanya ajaran BUDDHA.
- Lebih Lebih Sulit lagi untuk dilahirkan sebagai manusia dan mendapat ajaran BUDDHA.
- Sangat Jarang untuk terlahirkan sebagai manusia dan menjadi siswa BUDDHA langsung.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: hatRed on 14 February 2009, 11:32:04 AM
[at] kainyn

alasannya karena dia ada kepentingan yg tahunya disitu doank....

dan sebenarnya IMO sang buddha itu tidak memiliki kesaktian....

kesaktian cuma embel2 marketing orang doank.. dan karena kebodohan masyarakat jaman dulu

Kita tidak akan tahu apakah Buddha itu sakti atau tidak. Tetapi di sini kita sedang bicara "seandainya Buddha sakti seperti dikatakan dalam sutta, mengapa tidak menggunakan kemampuannya untuk mengajar ke mana-mana?"

Anda sungguh tidak nyambung. Kalau menurut pendapat anda Buddha itu tidak sakti, seharusnya tidak usah repot-repot posting di sini. Buatlah thread lagi mengenai hal itu.

K.K.

Quote from: dilbert on 14 February 2009, 11:34:54 AM
dengan kekuatan bathinnya, BUDDHA bisa melakukan semua hal yang dikatakan di atas, tetapi jangan lupa, BUDDHA memiliki kekuatan bathin untuk melihat potensi karma dan berbuahnya karma makhluk lain. Jika makhluk tersebut dalam kehidupan ini belum bisa mendapatkan pengajaran dhamma maka tidak akan bisa (semuanya kan berkondisi).

- Sulit untuk dilahirkan sebagai manusia.
- Lebih Sulit untuk dilahirkan sebagai manusia pada jaman adanya ajaran BUDDHA.
- Lebih Lebih Sulit lagi untuk dilahirkan sebagai manusia dan mendapat ajaran BUDDHA.
- Sangat Jarang untuk terlahirkan sebagai manusia dan menjadi siswa BUDDHA langsung.

Betul, Buddha bukan seperti singa tua ompong yang meraung-raung di seluruh hutan tetapi tidak bisa menangkap mangsa.
Bukan juga seperti petani yang menabur benih di tempat kering dan tandus, atau menuai sesuatu yang belum waktunya panen.


hatRed

Quote from: Kainyn_Kutho on 14 February 2009, 11:42:21 AM
Quote from: hatRed on 14 February 2009, 11:32:04 AM
[at] kainyn

alasannya karena dia ada kepentingan yg tahunya disitu doank....

dan sebenarnya IMO sang buddha itu tidak memiliki kesaktian....

kesaktian cuma embel2 marketing orang doank.. dan karena kebodohan masyarakat jaman dulu

Kita tidak akan tahu apakah Buddha itu sakti atau tidak. Tetapi di sini kita sedang bicara "seandainya Buddha sakti seperti dikatakan dalam sutta, mengapa tidak menggunakan kemampuannya untuk mengajar ke mana-mana?"

Anda sungguh tidak nyambung. Kalau menurut pendapat anda Buddha itu tidak sakti, seharusnya tidak usah repot-repot posting di sini. Buatlah thread lagi mengenai hal itu.


"seandainya", selalu saja "seandainya" kenapa manusia selalu saja bermimpi... ???

Quote
"seandainya Buddha sakti seperti dikatakan dalam sutta, mengapa tidak menggunakan kemampuannya untuk mengajar ke mana-mana?"

hatRed : Karena Buddha itu gak bisa.

Q : kenapa?

hatRed : karena menurut saya Buddha itu gak sakti.


[at] kainyn

lagipula kan dah dibilang dari awal  "I M O"
i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Quote from: hatRed on 14 February 2009, 12:12:17 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 14 February 2009, 11:42:21 AM
Quote from: hatRed on 14 February 2009, 11:32:04 AM
[at] kainyn

alasannya karena dia ada kepentingan yg tahunya disitu doank....

dan sebenarnya IMO sang buddha itu tidak memiliki kesaktian....

kesaktian cuma embel2 marketing orang doank.. dan karena kebodohan masyarakat jaman dulu

Kita tidak akan tahu apakah Buddha itu sakti atau tidak. Tetapi di sini kita sedang bicara "seandainya Buddha sakti seperti dikatakan dalam sutta, mengapa tidak menggunakan kemampuannya untuk mengajar ke mana-mana?"

Anda sungguh tidak nyambung. Kalau menurut pendapat anda Buddha itu tidak sakti, seharusnya tidak usah repot-repot posting di sini. Buatlah thread lagi mengenai hal itu.


"seandainya", selalu saja "seandainya" kenapa manusia selalu saja bermimpi... ???

Quote
"seandainya Buddha sakti seperti dikatakan dalam sutta, mengapa tidak menggunakan kemampuannya untuk mengajar ke mana-mana?"

hatRed : Karena Buddha itu gak bisa.

Q : kenapa?

hatRed : karena menurut saya Buddha itu gak sakti.


[at] kainyn

lagipula kan dah dibilang dari awal  "I M O"

Kenapa ga sekalian saja bilang, "IMHO, isi Tipitaka adalah bualan belaka, Buddha adalah kebohongan sejarah, dan semua topik di forum ini omong kosong belaka"? Intinya kalau anda merasa di sini isinya pemimpi sementara anda adalah orang yang lebih hebat karena sudah 'sadar', tidak apa. Tapi tidak ada kepentingannya anda posting hal itu di sini. Itu seperti menghina kepercayaan orang lain.


Indra

Di sini, kita cuma mengandalkan apa yg tertulis dalam Sutta, karena tidak ada cara untuk membuktikan langsung.

Menurut Sutta, Sang Buddha ada memperlihatkan kesaktian misalnya, Keajaiban Ganda, dan banyak lagi kesaktian2 lain misalnya pada episode untuk menaklukkan kesombongan Uruvela Kassapa, Yakkha Alavaka, Brahma Baka, dll.

Namun, jika dalam suatu diskusi, salah satu pihak sudah menyimpulkan secara sepihak sesuai pendapatnya, maka diskusi tidak akan berjalan dgn semestinya dan tidak ada gunanya dilanjutkan. Terserah kepada TS apakah masih ingin melanjutkan.

_/\_

ENCARTA