News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Patung Buddha

Started by ENCARTA, 11 February 2009, 10:02:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ENCARTA

"Tidak ada gunanya memuja pribadi di agama Buddha". dalam ajaran Buddha Gautama.
kenapa sekarang ini manusia memujanya dan membuat patungnya untuk dihiasi dirumah dan vihara?
dan kenapa harus berdoa didepannya
dari mana datangnya citra patung Buddha.

Mr.Jhonz

#1
Sory,Numpang nyampah ya!
kurang lebih sama dgn topic "patung buddha"

Http://www.w****a.com/forum/showthread.php?t=2727&highligt=patung+buddha

ada yang mau menanggapi
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Nevada

#2
Patung Sang Buddha mulai dijadikan "objek" penghormatan dari Yunani. Orang-orang Yunani dulu memiliki kecenderungan dan bakat seni yang luar biasa, dan salah satunya adalah membuat mahakarya patung yang indah. Dari citra Yunani inilah, maka Umat-Umat Buddha (catatan : jauh setelah Sang Buddha parinibbana) mendapatkan 'inspirasi' untuk memakai patung Sang Buddha sebagai objek penghormatan di altar.

Sudah seringkali dijelaskan bahwa bernamakkara ataupun beranjali pada patung Sang Buddha adalah bukan menyembah-Nya. Menghormat pada patung Sang Buddha adalah wujud konotasi daripada penghormatan pada Orang Mulia yang patut dimuliakan. Dan bila ada umat yang berdoa (meminta atau memohon) pada patung Sang Buddha, itu adalah kesalahan.

Patung Sang Buddha lebih layak 'digunakan' sebagai objek yang mengingatkan kita untuk merenungkan segala kemuliaan yang ada pada diri-Nya. Ini diharapkan untuk menumbuhkan motivasi kita untuk berlindung pada Tiratana. Selain itu, mengucapkan adhitana di hadapan patung Sang Buddha adalah satu wujud penghormatan pula.

Jadi setelah melihat pemahaman ini, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Umat Buddha untuk memiliki patung Sang Buddha di rumahnya masing-masing. Tidak ada keharusan pula untuk bernamakkara dan beranjali pada patung Sang Buddha di vihara. Sekali lagi, menghormat pada patung Sang Buddha itu adalah simbolis dari penghargaan kita pada Beliau.

ENCARTA

Sekarang anda dapat memahami apa yang Sang Buddha inginkan. Jalan hidup keagamaan bukan hanya untuk berdoa tetapi meneladani beberapa nasihat yang diberikan olehNya. Suatu ketika seorang bhikkhu bernama Bakkula datang dan duduk di hadapan Sang Buddha dan memandangiNya setiap hari. Suatu hari Sang Buddha bertanya kepadanya, "Apa yang engkau lakukan di sini?" ia menjawab, " Ketika saya melihat tubuh fisik Sang Bhagava, hal itu memberikanku banyak kebahagiaan." Kemudian Sang Buddha berkata, "Bakkula, dengan memandangi tubuh fisik yang kotor, menjijikkan, tidak kekal ini, apa yang kau dapatkan? Engkau hanya menyenangkan perasaanmu saja, engkau tidak akan pernah mencapai pengetahuan atau pemahaman tetapi menyenangkan perasaanmu. Engkau tidak dapat melihat Buddha yang sesungguhnya melalui tubuh fisik. Buddha bukanlah tubuh fisik." Kemudian Sang Buddha berkata, "Hanya ia yang memahami Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha melihat Buddha yang sebenarnya." Buddha yang sesungguhnya muncul di dalam pikiran ketika kita memahami apa yang Sang Buddha ajarkan. Di sini anda dapat memahami bahwa Sang Buddha bukanlah seputar masalah tubuh fisik. Ketika anda belajar sejarah India, dalam hampir 500 tahun (setelah Sang Buddha parinibbana) tidak ada satu pun rupang (patung, gambar) Sang Buddha karena Sang Buddha tidak menganjurkan setiap orang untuk mendirikan rupang diriNya. Adalah bangsa Yunani yang menciptakan rupang Sang Buddha dan bentuk-bentuk simbol keagamaan lainnya. Sekarang tentu saja bentuk-bentuk rupang Sang Buddha yang berbeda-beda telah menyebar ke seluruh dunia.

tapi ironisnya.. penyembahan patung buddha sangat masal bukan

g.citra

Quote from: ENCARTA on 11 February 2009, 10:02:16 PM
"Tidak ada gunanya memuja pribadi di agama Buddha". dalam ajaran Buddha Gautama.
kenapa sekarang ini manusia memujanya dan membuat patungnya untuk dihiasi dirumah dan vihara?
dan kenapa harus berdoa didepannya
dari mana datangnya citra patung Buddha.

Tenang bro...
Upasaka dah jelasin tuh... dan aye nya juga dah datang nih... =))

nyanadhana

Untuk pemula, patung Buddha itu
1. memudahkan pemula untuk mengindentifikasi objek yang dihormati ,meskipun kita sendiri tidak tahu seperti apa rupa seorang Buddha 2500tahun lalu tapi dari patung kita bisa mengenal ow seperti ini ciri2nya.
2. orang mungkin dari luar menilai bahwa kita sembah patung tapi dalamnya hati siapa yang tahu. mungkin pada saat saya "sembah" ,dalam batin saya adalah menghormat pada yang Junjungan Dunia,belajar merendahkan diri saya dan mempersiapkan pikiran saya untuk mengerti Dhamma,tapi orang di luar pasti lihatnya sesuai dengan intepretasi batin mereka yaitu menyembah.
3. Fenomena penyembahan patung Buddha yang suka dilihat oleh masyarakat saat ini lebih berupa akar tradisi budaya setempat bukan inti Ajaran Buddha.
4. untuk apa memperhatikan fenomena yang terjadi di luar diri kita karena Ajaran Buddha adalah melatih kewaspadaan di dalam, kalo orang lain ngecap kita aneh2 ya monggo saja,they will not know unless they have try 21 times and declare oh umat Buddha itu nyembah bukan menghormati.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Nevada

Yang dipermasalahkan adalah pemahaman Umat Buddha mengenai 'penghormatan pada patung Sang Buddha'.

Patung Sang Buddha sendiri sebenarnya telah berjasa besar bagi perkembangan Umat Buddha di seluruh dunia. Salah satunya yang paling kasat mata adalah pengenalan secara fisik tentang Sang Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana, bila tidak ada karya seni yang menujukkan fisik Sang Buddha, mungkin saja kita-kita tidak akan tahu bagaimana perawakan dari Sang Buddha itu sendiri. Di lain sisi, patung Sang Buddha dapat membuat batin orang (umat) yang melihatnya menjadi lebih tenang.

Masih banyak lagi sumbangsih positif yang diberikan dari patung Sang Buddha dalam perkembangan Buddhisme. Jadi yang perlu ditanamkan adalah pemahaman benar tentang makna penghormatan pada patung Sang Buddha, agar umat-umat awam tidak salah kaprah.


Brado

Bukankah juga termasuk pandangan yang tidak tepat bahwa dengan tata cara upacara bisa membawa orang mencapai kesucian ?
Lagian siapa yang muja ? Kita namaskara itu untuk memfokuskan fikiran ke hal2 yang baik koq, walaupun hanya beberapa saat, setidaknya masih ada yang bisa kita perbuat di Vihara selain bersosialisasi dengan rekan2 seDhamma lainnya

ENCARTA

kalau patung Buddha adalah gambar orang Yunani,, bagaimana gambaran yang benarnya?
nanti yang disembah malah mukanya Zeus atau Hades [-o<

Nevada

#9
Meski gaya artistik patung Sang Buddha sangat beragam, namun semuanya masih menonjolkan ciri-ciri fisik sebagaimana Sang Buddha adanya...

[spoiler=Mahakarya Yunani][/spoiler]

[spoiler=Peninggalan dari Gandhara, Afghanistan][/spoiler]

[spoiler=Patung Sang Buddha di Thailand][/spoiler]

[spoiler=Patung Sang Buddha di Candi Borobudur][/spoiler]

[spoiler=Sculpture of Shakyamuni Buddha, Tibet][/spoiler]

Indra

Meskipun ada banyak model patung Buddha, semuanya memiliki kesamaan dalam penggambaran telinga, ada yg bisa kasih tau, kenapa telinga Buddha selalu digambarkan memanjang ke bawah dan apa maknanya? padahal dalam Lakkhana Sutta yaitu Sutta tentang 32 tanda2 manusia luar biasa tidak ada ciri telinga panjang.

gajeboh angek

Quote from: Indra on 12 February 2009, 11:54:39 PM
Meskipun ada banyak model patung Buddha, semuanya memiliki kesamaan dalam penggambaran telinga, ada yg bisa kasih tau, kenapa telinga Buddha selalu digambarkan memanjang ke bawah dan apa maknanya? padahal dalam Lakkhana Sutta yaitu Sutta tentang 32 tanda2 manusia luar biasa tidak ada ciri telinga panjang.

salah satu dari 80 ciri sekunder om. penggambaran rupang itu gak cuma mengambil dari 32 ciri manusia besar, tapi dari 80 ciri sekunder tersebut.

lagian konon menurut tradisi jaman dahulu di India para pangeran pake anting yang berat.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Indra

Nuhun Mbah Karuna, masuk akal  ^:)^

ENCARTA

Quote from: ENCARTA on 11 February 2009, 10:02:16 PM
"Tidak ada gunanya memuja pribadi di agama Buddha". dalam ajaran Buddha Gautama.
kenapa sekarang ini manusia memujanya dan membuat patungnya untuk dihiasi dirumah dan vihara?
dan kenapa harus berdoa didepannya
dari mana datangnya citra patung Buddha.

he... Buddhabar

tesla

OOT:
menurut saya rupang ini paling realistis:

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~