News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Dhamma Commerce

Started by Semit, 30 January 2009, 04:05:24 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

Quote from: Riky_dave on 30 January 2009, 07:37:05 PM
kalau saya lihat memang secara sekilas emang "salah" memungut biaya kayak gitu...jadi orang yang mau dengar "dhamma" pun terhalang oleh "biaya" lagi...
um..tapi kalau ditelusuri lagi..kira2 kalau mereka buad acara kayak gitu perlu biaya tidak ya?
Tiket pulang pergi Bhantenya gimana?
Acara lainnya gimana?
Sewa gedungnya gimana?
Cara mendongkrak agama Buddhisnya gimana?
Cara memperkenalkan Ajaran Buddha gimana?
Kalau saya pikir2kan lagi,di vihara itu saya tidak pernah lihat didalam Vihara Therevada setelah Bhante ceramah dipungut biaya,palingan biaya "sukarela" untuk vihara di kotak dana yang tersedia...
Lantas kenapa ya kita mengkritik orang2 yang sedang membangkitkan Dhamma Ajaran Bhagava ke permukaan?
Daripada itu,kenapa ya kita tidak membantu apa yang bisa kita bantu dengan kemampuan kita?
Mungkin aja yang saya tulis salah,mungkin juga benar..entahlah....cuma komentar doang...

Salam hangat,
Riky

tiket pesawat ajahn brahmn tentu harus dibayar, tetapi kalau panitia sudah ada rencana mengundang ajahn brahmn setidaknya "biaya" sudah kudu dipersiapkan dengan misalnya mencari donatur dan sponsor... tidak dengan menjual tiket dengan harga yang cukup wah...

Pengalaman saya menghadiri dhammadesana sejenis talkshow digedung mewah di kota kami, pada tahun pertama, undangan digratiskan pengambilannya, alhasil yang datang sedikit dibandingkan dengan undangan yang disebar, karena banyak yang asal ngambil tetapi tidak hadir... sedangkan pada tahun seterusnya, untuk pengambilan undangan dikenakan deposit Rp.5.000/undangan dan akan deposit tersebut akan dikembalikan di meja penerima tamu, dan dimeja tamu disediakan kotak dana, dan biasanya duit Rp.5.000 yang dikembalikan itu akan didonasikan... jadi undangan tetap gratis, tetapi untuk menjaga supaya yang ngambil undangan itu tidak asal ngambil (karena perlu duit Rp.5.000 untuk pengambilan), maka efisiensi kedatangan berbanding undangan yang diambil sangat tinggi.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Toni

Kenapa seseorang ingin membabarkan dhamma butuh ini itu (pa sia lang kong : TETEK BENGEK)?
Pakai segala sound system? Keren banget, kayak mau konser. (Bukannya wa ga setuju loh). Cuma ini sepertinya sudah modern ya? Dhamma modern donk? Bah...
Dhamma kata sang buddha kan dimana-mana. Kenapa sekarang harus dibutuhkan 1 tempat yang wah untuk membabarkannya? Dhamma elit ya? Sampai-sampai ada karcis perak, emas, platinum, milenium, kondominium. Bah...
Dhamma hanya bisa didengar oleh orang yang duduk dibarisan depan (VVIP donk). Bah...
Muka gila kok wa jadi berkomentar. ;D

Toni

Rp. 5.000,- per datang * 5000 orang berapa ya?

Kalau sang buddha turun untuk membabarkan dhamma sekali lagi. Rp. 5000 * 200juta = ??? Mahalnya dhamma itu.

dilbert

Quote from: Toni on 30 January 2009, 10:19:04 PM
Rp. 5.000,- per datang * 5000 orang berapa ya?

Kalau sang buddha turun untuk membabarkan dhamma sekali lagi. Rp. 5000 * 200juta = ??? Mahalnya dhamma itu.

nah, toni yang medan lang... anda tidak menyimak dengan baik apa yang diquote... Bukan Rp.5.000 per datang... Tetapi untuk mencegah agar undangan tidak sembarangan diambil... jadi kalau tidak bisa hadir, tidak usah diambil banyak banyak, kecuali kalau banyak duit dan mau buang duit... jadi buat orang lain bisa dapat kesempatan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Edward

untuk yang ajahn Bram, harga segitu masih cukup wajar seh...
Mungkin klasifikasi berdasarkan posisi tempat duduk...
Kan kita tau, yg dtng k acara tersebut bukan org2 yg rela dgn harga sama tp duduk jauh...
Mungkin sengaja dibuat tarif bertahap seperti itu...
Dan, berkaitan dgn lokasi, The Golf itu emank tmpt lumayan eksklusif, harga sewa emank lumayan mahal..Trus, sound system, udh pasti wajib digunakan, masa dgn tmpt seluas itu, ajahn harus teriak2 selama 1 ato 2 jam?  Bisa gempor atuh...
Kembali lagi, rasanya tetep kurang etis klo kita menjudge ini hrs gratis ato ini hrs bayar...Kemungkinan selalu terbuka, dana hasil acara, bisa aja diselewengkan, bisa aja emank digunakan untuk sesuatu yg berguna bagi perkembangan Buddhisme...Toh klo kga salah, d tempat laen, biaya di gratiskan jg....

Yah klo gw seh berpikiran, dgn hasil tersebut, at least bisa menambah pemasukan bagi bnyk org, mo dipake untuk yg baek ato tidak, itu udh urusan masing2....
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

dilbert

Kalau dhammadesana sejenis talkshow begini yg pernah saya ikuti, barisan depan VIP hanya buat para undangan yang benar benar VIP seperti para bhikkhu, samanera samaneri dan biarawan serta pejabat pemerintah... diluar itu tidak ada yang diistimewakan... yang mau duduk depan (minimal baris ke-2) yah harus datang cepat...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Adhitthana

Quote from: 7 Tails on 30 January 2009, 07:26:41 PM
Quotenah, ajahn brahm datang koq pemirsa bisa dikasih lepel platinum, gold...
kalo aye gak bayar lepelnya batu arang yak?

maksud level platinum, gold apa bos?

Maksudnya harga tiket ......
baca sini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8533.0

JAKARTA

Sabtu, 28 Feb 09, 18.00

The Golf, Pantai Indah Barat 1, Pantai Indah Kapuk, Jakut

Panitia: Buddhist Fellowship Indonesia & Ehipassiko

Undangan: iuran biaya, 2.800 kursi

                   Platina Rp60.000, Emas Rp30.000, Perak Rp15.000
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Jayadipa

#67
Iya, kutipan hanya sekedar dana yang ikhlas..hanya saja di Medan pengalaman saya, kalo mengundang Bante untuk ceramah, penempatan kotak dananya terlalu mencolok sampe banyak kali kotak dana yang transparan (terbuat dari kaca). Apakah tidak lebih baik dibuat suatu ruang dana yang lebih simple atau amplop dana yang sukarela, barangkali akan lebih baik buat pandangan. Kalo niatnya saya yakin baik, smoga bisa lebih baik..

**** sorry gak asik ahhh maen iklan2an(mohon dipencet iklannya) Thanks banget :) 8) ;D

Jayadipa

#68
Monya jangan dikasi embel2 gold platina, terlalu berbau bisnis...kali pake event orginizer panitianya yah...jadi bussiness minded. Kurang baik, menurut gw..bagus ide lain, barangkali bisa jadi banana, apple and durian...!

*** ini juga... mending diposting aja bungg

Riky_dave

Quote from: dilbert on 30 January 2009, 10:10:58 PM
Quote from: Riky_dave on 30 January 2009, 07:37:05 PM
kalau saya lihat memang secara sekilas emang "salah" memungut biaya kayak gitu...jadi orang yang mau dengar "dhamma" pun terhalang oleh "biaya" lagi...
um..tapi kalau ditelusuri lagi..kira2 kalau mereka buad acara kayak gitu perlu biaya tidak ya?
Tiket pulang pergi Bhantenya gimana?
Acara lainnya gimana?
Sewa gedungnya gimana?
Cara mendongkrak agama Buddhisnya gimana?
Cara memperkenalkan Ajaran Buddha gimana?
Kalau saya pikir2kan lagi,di vihara itu saya tidak pernah lihat didalam Vihara Therevada setelah Bhante ceramah dipungut biaya,palingan biaya "sukarela" untuk vihara di kotak dana yang tersedia...
Lantas kenapa ya kita mengkritik orang2 yang sedang membangkitkan Dhamma Ajaran Bhagava ke permukaan?
Daripada itu,kenapa ya kita tidak membantu apa yang bisa kita bantu dengan kemampuan kita?
Mungkin aja yang saya tulis salah,mungkin juga benar..entahlah....cuma komentar doang...

Salam hangat,
Riky

tiket pesawat ajahn brahmn tentu harus dibayar, tetapi kalau panitia sudah ada rencana mengundang ajahn brahmn setidaknya "biaya" sudah kudu dipersiapkan dengan misalnya mencari donatur dan sponsor... tidak dengan menjual tiket dengan harga yang cukup wah...

Pengalaman saya menghadiri dhammadesana sejenis talkshow digedung mewah di kota kami, pada tahun pertama, undangan digratiskan pengambilannya, alhasil yang datang sedikit dibandingkan dengan undangan yang disebar, karena banyak yang asal ngambil tetapi tidak hadir... sedangkan pada tahun seterusnya, untuk pengambilan undangan dikenakan deposit Rp.5.000/undangan dan akan deposit tersebut akan dikembalikan di meja penerima tamu, dan dimeja tamu disediakan kotak dana, dan biasanya duit Rp.5.000 yang dikembalikan itu akan didonasikan... jadi undangan tetap gratis, tetapi untuk menjaga supaya yang ngambil undangan itu tidak asal ngambil (karena perlu duit Rp.5.000 untuk pengambilan), maka efisiensi kedatangan berbanding undangan yang diambil sangat tinggi.
Benar,kayak acara Bhante Uttamo 2 tahun yang lalu,menggunakan sistem seperti ini kan..Ada yang mau kasih usul buad panitia medan yang mengundang Ajahn Brahm?

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: Virya on 31 January 2009, 01:25:32 AM
Quote from: 7 Tails on 30 January 2009, 07:26:41 PM
Quotenah, ajahn brahm datang koq pemirsa bisa dikasih lepel platinum, gold...
kalo aye gak bayar lepelnya batu arang yak?

maksud level platinum, gold apa bos?

Maksudnya harga tiket ......
baca sini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8533.0

JAKARTA

Sabtu, 28 Feb 09, 18.00

The Golf, Pantai Indah Barat 1, Pantai Indah Kapuk, Jakut

Panitia: Buddhist Fellowship Indonesia & Ehipassiko

Undangan: iuran biaya, 2.800 kursi

                   Platina Rp60.000, Emas Rp30.000, Perak Rp15.000
Ampun...saya pikir harganya ratusan ribu,rupanya masih dibawah 100ribu ya?wah2...memang kerjanya orang sekarang kritik aja kritik aja...coba kita didalam situasi tersebut?emangnya mudah buat ini dan itu?ngomong sih ngampang...
Makanya orang sekarang jarang bisa "kaya" secara batiniah,yang kayanya cuma kaya secara materi doang...Suruh dana pelitnya minta ampun...Saya sudah beberapa kali dalam tahun ini "membantu" soal proposal permintaan dana kepada teman sekolah dan tetangga,susahnya minta ampun..yang ada mereka hanya melihat "muka" saya aja,bukan dengan "ikhlas" dananya......walah2...maunya gratis mulu...ini bukan zaman Sang Buddha lagi... ^^

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

bukan masalah harganya seberapa om
saya yakin banyak juga yang berdana lebih tanpa diminta
tapi labelnya itu loh...
kaya, miskin, sangat miskin, paling miskin...
mau denger dhamma gak ada bedanya raja sama bawahan...
tapi memang pernah ada kejadian sih yang disuruh minggir sama Sang Buddha karena menghalangi para dewa...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Riky_dave

Quote from: Wolverine on 31 January 2009, 10:32:51 AM
bukan masalah harganya seberapa om
saya yakin banyak juga yang berdana lebih tanpa diminta
tapi labelnya itu loh...
kaya, miskin, sangat miskin, paling miskin...
mau denger dhamma gak ada bedanya raja sama bawahan...
tapi memang pernah ada kejadian sih yang disuruh minggir sama Sang Buddha karena menghalangi para dewa...
Kenapa masalah "label" dipertanyakan?Kenapa kita tidak mempertanyakan "tujuan" dari acara itu?Maanfaat dari acara itu untuk perkembangan Ajaran Bhagava?
Aneh sekaleeeeee......
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

karena topiknya dhamma commerce
kalau bicara tujuan acara itu di thread http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8533.0
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Dhamma Sukkha

#74
Quote from: Toni on 30 January 2009, 10:17:21 PM
Kenapa seseorang ingin membabarkan dhamma butuh ini itu (pa sia lang kong : TETEK BENGEK)?
Pakai segala sound system? Keren banget, kayak mau konser. (Bukannya wa ga setuju loh). Cuma ini sepertinya sudah modern ya? Dhamma modern donk? Bah...
Dhamma kata sang buddha kan dimana-mana. Kenapa sekarang harus dibutuhkan 1 tempat yang wah untuk membabarkannya? Dhamma elit ya? Sampai-sampai ada karcis perak, emas, platinum, milenium, kondominium. Bah...
Dhamma hanya bisa didengar oleh orang yang duduk dibarisan depan (VVIP donk). Bah...
Muka gila kok wa jadi berkomentar. ;D
Dimana aja juga bisa dengerin DhammaT_T
btw, soundsystem itu bukannya untuk mic2nya itu?
klo gak pake mic, mana bisa didengerin banyak orang... :D :D :D
yang bisa dengerin palingan kan jadinya orang yang duduk di bagian depan aja...

Memang enaknya duduk dibagian depan ya klo ikut acara gituan... :P :P :P
sudah itu, untuk layarnya<=namanya layar ya? yang kayak proyektor itu?
Tapi, klo kita mo bener2 denger Dhamma, duduk dimana aja juga boleh...\<^0^>/ :P :P :P
^itu menurut wnya aja ya... ;D ;D ;D

klo masalah karcis karcis itu, mungkin dana untuk membuat acara seperti itu memang butuh dana yang sangat besar lhe...T_T
klo gak dibuat paltinum, emas, perak gitu, misalnya langsung ditetapkan harganya per orangT_T?" ,
kan jadinya gak semua orang bisa denger...T_T?"(hanya khusus orang2 yang mampu beli tiketnya aja...T_T)sudah itu pasti yang hadir dikit aja orangnyaT_T, jadinya dananya gak bakalan terpenuhi dong...ya nggak? :D :D :D
jadi daripada ditetapkan harga per orangnya(dgn tujuan memenuhi dananya...)bagusan dibuat tiket emas, perak, paltinumnya juga kan? :P :P :P , jadinya semuanya bisa denger... walaupun jadi ada perbedaan gitu...T_T?" tapi, klo bener2 mo denger Dhamma, bagi w gak jadi masalah tuh... ;D ;D
toh kita semua sama sama orang...T_T?" lagian klo yang beli tiket paling mahal itu mo sombong, mungkin gak selayaknya lha...(soalnya klo orangnya sombong, berarti dia dah menunjukkan keapaannya itu... kebodohan kali ya...^^?") karena tujuan kita semua(yang beli tiket emas, perak, tembaga, platinum) sama2 mo denger Dhamma^^, jadi, duduk sejauh apapun gak jadi masalah klo kita serius mo dengerinnya... ;D , duduk di yang paling depan pun, klo gak serius denger sama aja boong...T_T , dan justru mungkin yang duduk di paling depan bisa lebih gak konsen dengernya klo dia asik mikir: "w bangga nih duduk depan, bangga nih...^^?""
tapi w tau semoga gak gitu ya...^^?" soalnya jangan menyombongkan diri dulu bisa duduk di paling depan...^^" karena belum tentu kualitas batin yang duduk paling depan lbh baik dari yang duduk belakang2...(klo sombong berarti dah tanpa disadari menunjukkkan kualitas batin yang belum begitu baik...^^") yang duduk belakang2 pun gak perlu gengsi2an sama yang duduk depan...^^?""soalnya kan tujuan semuanya sama\<^0^>/ SAMA SAMA MO DENGER DHAMMA\<^0^>/JADI, dalam mendengar Dhamma itu gak perlu ada perbedaan... :yes: :yes: :yes: klo yang duduk depan mo membedakan ya... itu perkaranya sendiri lha...^^?"(berarti dia sudah menunjukkan kualitas batinnya yang kurang baik...^^?" )(klo yang w bilang ini gak bener sori ya...  silahkan dikoreksi aja...^^?"  ;D)
klo udah dibuat bayar yang khusus emas gini gini, perak gini gini lalu,
yang udah bayar mahal masa gak dapat pelayanan(duduk didepan gitu maksud wnya.. ;D )
jadinya gak adil kan? ya nggak? :D :D :D
sehingga dibuat yang gituan lhoo tony tony chopper... ;D ;D ;D untuk memenuhi dananya... ;D ;D ;D

(hiks.... w masuk SB, w mo nyapa, gak bisa pijit enternya... T_T?" dah dari semalam... T_T?" )
w sapa disini aja ya...T_T?" met siang semuaaaaa _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/