//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengonsumsi Air, Membuang Racun & Terhindar Penyakit  (Read 2397 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Mengonsumsi Air, Membuang Racun & Terhindar Penyakit
« on: 20 January 2009, 08:56:59 AM »


MENGONSUMSI air paling sedikit 8 liter per hari memang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.Salah satunya mencegah dehidrasi dan terhindar penyakit lainnya.

Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS mengatakan, air adalah sumber kehidupan dan berguna bagi kebugaran. Artinya, manusia hanya dapat bertahan hidup selama seminggu tanpa air.

''Biasanya tanda-tanda terjadinya dehidrasi sudah bisa dilihat seperti rasa haus berkepanjangan dan mulut yang selalu kering,'' kata Hardinsyah saat menjadi pembicara temu media di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hardinsyah mengatakan, dehidrasi dapat terjadi seperti kurangnya air yang dikonsumsi maupun meningkatnya air yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

''Air tidak hanya diperlukan untuk menghilangkan dahaga,juga sebagai nutrisi penting bagi tubuh,'' paparnya. Air mempunyai banyak peran penting dalam fungsi tubuh, seperti menjaga suhu tubuh normal, membantu proses pencernaan, bahan pelumas berbagai organ tubuh, serta sebagai alat transportasi bagi limbah atau racun tubuh maupun zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia.

''Namun, kerap kali kita mengabaikan peranan air bagi kesehatan tubuh dan tidak menjaga pasokan air bagi tubuh. Rasa pusing, iritasi, dan mengantuk sering kali merupakan indikasi dari kekurangan air bagi tubuh atau dehidrasi,"jelasnya.

Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan Ms mengatakan, mengonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak,serta mengurangi rasa lapar.

''Tetapi jika asupan air kurang, maka menyebabkan konstipasi, infeksi saluran urine,terbentuknya batu ginjal, kelelahan dan masalahmasalah seputar kulit, rambut, dan kuku,"papar ahli gizi yang juga berprofesi sebagai dosen di IPB.

Ali menuturkan, pengendalian suhu tubuh salah satu di antaranya diatur dalam mekanisme berkeringat.Ketika udara panas, tubuh akan melawan temperatur panas tersebut melalui proses berkeringat sehingga suhu tubuh tetap dalam batas-batas normal dan tidak mengganggu proses metabolisme yang terjadi di dalamnya.

''Keringat adalah air.Karenanya minum air berarti memberi kesempatan tubuh untuk dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan yang selalu berubah,"jelasnya. Selanjutnya, Ali juga menambahkan,fungsi detoksifikasi yang berlangsung di dalam tubuh seseorang sangat tergantung pada air yang dikonsumsi sehari-hari.

Proses pembuangan racunracun sisa makanan melalui saringan ginjal dan hati akan lebih lancar dengan keberadaan air. Ali melanjutkan, buang air kecil dan air besar yang berisi sampah-sampah metabolisme juga menjadi lancar apabila banyak mengonsumsi air secara cukup.Tanda-tandanya cadangan air di tubuh cukup adalah air seni berwarna kuning terang bukan kuning pekat.

Konstipasi (sulit buang air besar) karena feses keras dapat dihindari apabila asupan air memadai. Manifestasi konstipasi bisa berupa buang airtidaktuntas,berkurangnya frekuensi,atau sulit buang air.

''Untuk mengatasi konstipasi, disarankan untuk meningkatkan asupan serat,minum air secara cukup,dan aktif berolahraga. Air akan membantu meningkatkan jumlah dan volume feses yang dikeluarkan," kata Ali yang mengambil gelar PhD di Home Economics Education Iowa State University, Amerika Serikat,pada 1991.

Terkendalanya pembuangan sampah hasil proses pencernaan ke luar tubuh akibat konstipasi akan menimbulkan berbagai penyakit (antara lain kanker) yang berbahaya. Diduga air akan mempercepat perjalanan makanan di dalam usus besar sehingga kontak antara zat-zat pencetus kanker (karsinogen) dengan dinding usus berkurang.

''Di Amerika,keluhan konstipasi sangat sering dialami masyarakat. Setiap tahun 2,5 juta pasien mengeluhkan gangguan konstipasi," ungkap Ali yang juga mengambil gelar MS di Fakultas Nutrisi dan Sumber Daya Keluarga di IPB pada 1987.

Kebanyakan Remaja Tidak Tahu Fungsi Air

AIR punya peran penting bagi kesehatan, kebugaran, konsentrasi dan kualitas kehidupan. Sebagian masyarakat belum menyadari bahkan di negara maju bahwa air turut berperan dalam mencegah berbagai penyakit,mengoptimalkan kemampuan fisik dan kualitas kehidupan manusia.

''Gejala dehidrasi seperti bibir kering, sulit BAB, urine berwarna kuning-kecokelatan dengan volume urine yang sering diremehkan," papar Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS. Menurut Hardinsyah, jika kekurangan air bisa mengganggu fungsi ginjal. Sebab, organ tersebut paling penting untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit.

Hampir semua penyakit seperti hati, jantung, otak, ginjal akan selalu dikaitkan dengan keseimbangan air dan elektrolit yang akan menimbulkan penyulit bila ginjal tidak dapat mengompensasi. Kekurangan 2% air tubuh mulai menimbulkan gejala kekurangan air seperti haus dan bibir kering. 4%-6% air tubuh hilang akan terasa sakit kepala,pusing dan lemah.

12 % hilang, akan sulit mengunyah dan perlu bantuan medik.Kekurangan air sebanyak 15-25% berakibat fatal ''Kurang minum dapat berdampak pada gangguan kesehatan, menurunkan kemampuan fisik,menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar,pingsan,dan kematian. Keparahan dampak buruk ini tergantung tingkat dehidrasi yang dialami," paparnya.

Penelitian Hardinsyah tahun 2008 pada 209 remaja dan 194 orang dewasa di Bandung Barat dan Jakarta Utara menunjukkan bahwa 51,1 % remaja berpengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4 % remaja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2% yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2 % yang mengetahui empat gejala kekurangan air tubuh.

Hanya 35,9% remaja yang tahu bahwa sumber air bagi tubuh juga dapat berasal dari makanan (buah-buahan), dan 34,0% remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak. Hanya 28,6% remaja menjawab benar tentang akibat air yang tidak aman.

''Secara umum pengetahuan orang dewasa tentang air minum lebih baik dibanding remaja, 26,3 % orang dewasa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang air minum,"tandasnya. Dari segi perilaku atau kebiasaan minum, 62,1% remaja dan 59,8% dewasa lebih menyukai air putih.

Alasan lebih menyukai air putih pada umumnya adalah karena rasa,keamanan,dan kemudahan memperoleh baik pada remaja maupun pada dewasa. Sumber air minum keluarga di daerah penelitian ini pada umumnya berasal dari air galon, air ledeng, air sumur.

Sekitar sepertiga dari mereka yang menggunakan air galon adalah galon isi ulang (refill). Lima jenis minuman yang paling disukai selain air putih oleh remaja adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat di rumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu (data ini diurut berdasarkan dari yang paling digemari).

Sedangkan lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah,kopi buatan rumah,jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan. ''Sekitar hampir separuh keluarga (45,3%) merasakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum keluarga," ucapnya.

Selanjutnya,rata-rata biaya yang dikeluarkan remaja untuk belanja minuman di luar rumah per minggu adalah Rp18.311 dan pengeluaran biaya dari orang dewasa Rp22.454.

''Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian remaja dan orang dewasa yang diteliti menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan air minum. Perlu upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan dan perilaku minum yang baik dalam konteks gizi seimbang (balance diet)," jelasnya.

sumber:okezone.com