Mau Tanya...

Started by sukma, 26 December 2008, 07:22:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada

Quote from: sukmaSesuai Fakta, si Roby karena tindakkan si Bapak dalam Cinta-Kasih telah membuat pertobatan pada Roby dan mengikuti Dhamma, plus dapat posisi pekerjaan yang baik (tapi bukan dari si Bapak), kita bicara Fakta bahwa Roby dlm waktu dekat dapat Cash berat dengan menerima kondisi yang baik secara duniawi mau pun Dhamma, kita juga bisa berdalih ; "kamma dikehidupan lalu Roby berbuah di saat-saat Roby memupuk kamma buruk dalam banyak tahun"

Kamma buruk yang dilakukan Roby akan berbuah kelak... Setidaknya dari kasus ini, Roby belum menerima vipaka buruk atas perbuatan-perbuatannya selama ini...

Namun dari kamma buruk yang dilakukan Roby terhadap si Bapak, justru Roby menerima vipaka baik, berupa pertolongan dana, dan kesempatan untuk mengembangan kebaikan atas dirinya sendiri. Dari pengembangan kebaikan ini, Roby malah mendapat berbagai kesuksesan. Berbagai kesuksesan ini adalah dampak dari perbuatan-perbuatan baik yang baru dilakukan Roby...

...sedangkan balasan kebaikan dari si Bapak kepada Roby, adalah vipaka baik pula yang diterima oleh Roby.

Salah satu sifat kerja hukum kamma seperti ini :
Tidak selalu perbuatan baik yang kita lakukan akan LANGSUNG memberikan dampak baik, namun kadangkala LANGSUNG berdampak tidak baik. Begitu pula sebaliknya... Tapi perlu Anda ingat, semua perbuatan baik atau buruk, pasti akan mengakibatkan buah perbuatan yang baik atau buruk pula...

hatRed

menurut sang Buddha sih ini memang bisa terjadi,

kita kasih contoh kebaliknya aja ya.

Sang Buddha dalam cerita hayatnya pernah difitnah bercumbu dengan seorang pelacur dan membunuh nya.

Sang Buddha menjelaskan kenapa dia yang agung itu bisa sampai difitnah sedemikian rupa.

sang Buddha mengatakan bahwa di kehidupan lampaunya/sebelumnya dia pernah mengejek seorang pacceka buddha, kejadiannya seperti ini, waktu itu ada seorang pacceka buddha sedang membetulkan pakaiannya dan di waktu itu pula ada seorang wanita lewat di dekatnya, dan dalam pikir sang Buddha di kehidupan lampaunya dia mengejek pertapa tersebut.
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Posting by hatRed

Sang Buddha menjelaskan kenapa dia yang agung itu bisa sampai difitnah sedemikian rupa.

Yup, bisa diterima dengan sejuk dgn contoh Sang Buddha itu.

Kini kita bicara pertobatan Roby di mulai 1.di saat-saat pancaran Cinta-Kasih si Bapak "ter"-terima si Roby karena "kamma baik" di masa lalu, karena ada peluang "Cinta-kasih" si Bapak tidak bisa diterima Roby karena ada faktor tertentu, atau 2 .kita sebut saja fakktor tertentu itu ialah "kamma buruk"nya Roby yang berakibat menjadi kebodohan batin.

Apakah kedua pemahaman ini bisa diterima dengan sejuk.? Bila bisa diterima. maka kehidupan ini sangat "Tidak Adil" dan mengerikan. Tapi, saya lebih memahami hukum "Cinta-Kasih" di mana tidak di berlakunya kedua point diatas. Pada dasarnya semua habitat manusia di ke kedalaman batin nya selalu mencari kedamaian / pembebasan dari penderitaan, seperti si Roby itu.


ryu

 [at] Sukma : pernah melihat orang jahat hidupnya senang terus?
               Pernah lihat orang baik kesusahan terus?

Mereka pasti bertanya kenapa orang jahat bisa senang sedangkan orang baik kesusahan. Makanya jangan melihat dari sudut pandang itu dong sis :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

 [at] Sukma,

Pertanyaan Yg berandai-andai juga bisa dijawab dengan ber andai-andai...

Pada kasus ini, terlalu sedikit data yg disodorkan dan terlalu banyak peluang jawaban.

Lagipula, kamma dan vipaka lebih mirip warna sebuah sungai... apa yg menyebabkan sebuah sungai berwarna coklat atau hitam? Seringkali tidak dapat dijawab secara pasti, yg pasti, warna sebuah sungai disebabkan oleh bergabungnya semua partikel dan juga dikondisikan oleh cuaca pada hari itu.

Kenyataannya adalah: Tidak ada penyebab tunggal atas suatu kejadian.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Nevada

[at] sukma

Koruptor juga bisa menikmati buah aksi kriminalnya berupa kesenangan dan kekayaan material.

Namun kelak mereka akan mendapatkan buah perbuatan buruknya...

sukma

Quote from: ryu on 27 December 2008, 02:06:22 PM
[at] Sukma : pernah melihat orang jahat hidupnya senang terus?
                Pernah lihat orang baik kesusahan terus?

Mereka pasti bertanya kenapa orang jahat bisa senang sedangkan orang baik kesusahan. Makanya jangan melihat dari sudut pandang itu dong sis :)

He...he...prinsip di atas saya setuju. Tapi, yang saya renungkan tentang sepertinya tidak ada suatu kekuatan di dunia ini yang bisa menghambat pancaran Cinta-kasih pada diri seseorang di karenakan adanya kamma buruk bahkan sangat buruk, dikala Cinta-kasih ditawarkan kepadanya,walaupun dimana kondisi orang tersebut dalam Dhamma berada dalam  Kebodohan Batin yang sedang subur tumbuh di dirinya.

hatRed

 [at] sukma

maksudnya, saat seseorang yang telah berbuat jahat seumur hidupnya tidak bisa lagi menerima cinta kasih dari makhluk lain?

cmiiw
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

[at] sukma

Tidak juga, ada orang yang tetap tidak tergerak untuk bertobat meski diberikan cinta-kasih oleh orang lain secara kontiniu.

sukma

Quote from: hatRed on 27 December 2008, 02:28:16 PM
[at] sukma

maksudnya, saat seseorang yang telah berbuat jahat seumur hidupnya tidak bisa lagi menerima cinta kasih dari makhluk lain?

cmiiw

Keterbalikannya, justru yang saya maksudkan, penjahat seumur hidup pun, tetap akan menerima pancara Cinta-kasih ini, kekuatan Cinta-kasih ini lah sebagain Entry point buat pertobatan.

hatRed

saat seseorang bertobat (saya lebih suka memakai kata "sadar") yang berpengaruh adalah kamma nya.

pernah sang buddha menjelaskan, orang yang mempunyai jodoh mendengarkan dhamma beliau adalah dikarenakan dalam kehidupan lampaunya/tindakan sebelumnya mendukung mereka untuk mendapatkan buah karma baik tersebut.

jadi saat seseorang menjadi sadar tergantung karmanya, jadi si Roby yang kemudian mempunyai kesempatan bertobat adalah akibat perbuatan baiknya di masa lampau. sedangkan cinta kasih sang Bapak hanyalah sebagai alat saja.
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: upasaka on 27 December 2008, 02:31:31 PM
[at] sukma

Tidak juga, ada orang yang tetap tidak tergerak untuk bertobat meski diberikan cinta-kasih oleh orang lain secara kontiniu.

Yup,setuju,dan perlu diperhatikan juga jagan sampai salah treatment yang berbuah memanjakan orang.

Nevada

Quote from: sukma on 27 December 2008, 02:39:45 PM
Quote from: upasaka on 27 December 2008, 02:31:31 PM
[at] sukma

Tidak juga, ada orang yang tetap tidak tergerak untuk bertobat meski diberikan cinta-kasih oleh orang lain secara kontiniu.

Yup,setuju,dan perlu diperhatikan juga jagan sampai salah treatment yang berbuah memanjakan orang.

Berlaku cinta-kasih pada orang yang berbuat jahat harus disertai kebijaksanaan... Jika tidak disertai kebijaksanaan, orang yang menebarkan cinta-kasih itu akan 'tertekan' oleh cinta-kasihnya sendiri, seperti kisah si Bawang Putih.

dilbert

supaya karma berbuah juga harus memperhatikan apakah ada KONDISI KONDISI yang mendukung BERBUAH-nya karma tersebut. Jika dalam kehidupan ini, sdr.robby belum mendapatkan akibat karma (karma vipaka) dari perbuatan saat ini, nanti suatu saat ketika KONDISI KONDISI yang mendukung telah SIAP, maka akan berbuahlah karma tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

sukma

#29
Kita dengan benar-benar yakin dan bertekad, dengan sujud mengulang nama Buddha, memohon supaya lahir di Tanah Suci, maka kita akan terbebas dari Triloka dengan segera, tidak akan mengalami kelahiran lagi. Oleh karena itu, pengulangan nama Buddha pada saat akan meninggal, dan memohon agar terlahir di Sukhavati adalah cara yang dapat membawa kita ke kesucian abadi, juga merupakan jalan pintas untuk mencapai Kesadaran Agung, memutuskan aliran karma (avidya). Inilah Ajaran Buddha Mahayana.

Jadi bagaimana dengan pemahaman yang kita tahu selama ini seperti posting dari Upasak ini ;
Kamma buruk yang dilakukan Roby akan berbuah kelak... Setidaknya dari kasus ini, Roby belum menerima vipaka buruk atas perbuatan-perbuatannya selama ini...

Tulisan yang saya bold diatas, apakah masih berlaku bagi orang yang mendekati ajal bila di bacakan nama Buddha Amithaba berulang-ulang .?