Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?

Started by Sukma Kemenyan, 14 October 2007, 12:47:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

JH sugathadasa

Quote from: oddiezz on 16 November 2007, 01:55:57 PM
Apakah jika dijelaskan ke masyarakat Indonesia bahwa ajaran Buddha tidak mengenal adanya satu Tuhan yang Causa Prima, sekarang ini, telah bisa diterima oleh oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.


bs dianggap komunis kali ya .. ehhe  ;D

tp ada baiknya di buku2 yg diedarkan .. dijelaskan bahwa agama buddha mempunyai konsep ketuhanan yg berbeda dgn konsep yg dianut agama lain.

dgn demikian tdk berarti tdk memiliki konsep ketuhanan kan  ;)


JH sugathadasa

oya bro kemenyan, sorry mau ikut nimbrung.

surat ini apakah di-cc kan ke pihak ekayana jg. sehingga kan akan ada klarifikasi kejelasan soal ini.

trus kalo soal perkataan romo itu, menurut saya.. apa yg diucapkan seseorg belum tentu mewakili sekumpulan / organisasi/ vhr tertentu.


ndrosubiyanto

wah bagus2 kritis nih, saya juga ke vihara Ekayana. Baiknya masukan ini disampaikan ke pengurus vihara
This too shall pass.........

Sukma Kemenyan

Quote from: oddiezz on 16 November 2007, 01:55:57 PMApakah jika dijelaskan ke masyarakat Indonesia bahwa ajaran Buddha tidak mengenal adanya satu Tuhan yang Causa Prima, sekarang ini, telah bisa diterima oleh oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Atau malahan bisa menimbulkan pandangan negatif atau malah dampak yang tidak diinginkan terhadap eksistensi dan perkembangan agama Buddha,
Baik itu UUD ataupun Pancasila yang sebagai Dasar en Landasan Negara tidak meminta "Tuhan (The Supreme Being)" exist dalam suatu Agama

Pancasila asking for Ketuhanan yang maha Esa (Esa -> Mutlak)

Pada awalnya mungkin benar bakalan chaos gede...
sampai ketitik mereka memahami kalau Buddhism bukan seperti Tridarma

Selama ini di forum-forum debat antara agama...
Pasti ada "pendatang" baru yg nyeletuk...
"Buddhist Komunis.... Atheis..."

Namun, setelah beberapa waktu ikut tanya jawab...
Mereka malah jadi jinak... karena Buddhism tidak seperti bayangannya...

Pada awalnya ia membayangkan buddhism seperti praktek pemujaan berhala (patung)

Kembara

Quote from: KemenyanPada awalnya ia membayangkan buddhism seperti praktek pemujaan berhala (patung)

Justru itulah, banyak yang mengaku beragama Buddha tapi belum mengerti Buddha Dharma, makanya jadi begitu, tidak tahu mana yang TRADISI dan mana yang BUDDHA DHARMA. Kadang kita menganggap ke Vihara bisa mendapat pencerahan, padahal kalau ketemunya yang seperti romo yang mbah berikan contoh diatas, jadinya kan tambah runyam.

Justru beruntung sekarang ada peran internet dan lahirnya situs2 seperti DC ini sangat membantu orang yang mau memperdalam Buddha Dharma, dan sikap kritis yang ditampilkan juga membawa manfaat positif, agar orang tidak main percaya saja pada suatu doktrin yang belum teruji kebenarannya. Dengan semakin banyaknya referensi2 yang bisa didapat dari internet semoga kedepan pengetahuan Buddha Dharma para umat Buddhist bisa semakin baik dan bisa membedakan yang mana Tradisi dan mana Buddha Dharma, dengan demikian Agama Buddha bisa semakin berkembang.

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.
_/\_
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Dhammapada

mmg ciptaan manusia tp yg di permasalahkanya karena bs memengaruhi pikiran org bkn masalah itu ciptaan manusia
"Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?"

[Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53]

Sukma Kemenyan

Quote from: Kemenyan on 14 October 2007, 01:00:27 PMKemana lage Buddhist (Umat) mencari yg beres selaen ke Vihara ?
Nah... kalao Vihara yg ga beres ?
Apa gak kasihan sama umat ?
Apa jadi nya ntar... ?
Lulusan dari sono ya ngawur semua....
Kelihatannya ramalan 3 taon yg lalu...
menjadi nyata sekarang.

dan diperparahnya... biku-nya yg ngawur... bukan hanya umat'nya

kur0bane