News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Seorang Bodhisatva lebih rendah dari Sotapanna ?

Started by dilbert, 26 December 2008, 02:00:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Lily W

Quote from: hatRed on 26 December 2008, 06:11:23 PM
Quote from: Lily W on 26 December 2008, 06:09:16 PM
Quote from: upasaka on 26 December 2008, 04:07:57 PM
[at] adiharto

8 Jenis Makhluk Suci (yaitu terdiri dari 4 pasang orang) adalah Para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.

Umat awam juga bisa.... yang berhasil mencapai tingkat kesucian  (kalo ga salah sampe Anagami dech). Bagi Upasaka (perumah tangga) yg telah mencapai anagami, dia telah membasmi kamaraga (tidak punya nafsu seks lagi).

cmiiw...

_/\_ :lotus:

bagaimana dengan...
tidak punya nafsu seks tapi tetap berumah tangga?

Tetap upasaka... tapi tidak sekamar dengan bininye (akan pisah kamar)... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



Lily W

#62
Quote from: Lily W on 05 May 2008, 11:06:26 AM
PENGELOLAAN DHAMMA OLEH SOTAPANNA

AKUSALA KAMMAPATTHA 10 (10 SALURAN TUK BERBUAT TAK BERMANFAAT)
1. Panatipata (Membunuh)
2. Adinnadana (Mencuri)
3. Kamesumicchacara (Berbuat Asusila)
4. Musavada (Berdusta)
5. Micchaditthi (Pandangan Salah)

6. Pisunavaca (Bicara Fitnah)
7. Pharusavaca (Kata kasar)
8. Byapada (Itikat Jahat)
9. Samphappalapa (Gosip)
10. Abhijjha (Hasrat Rendah, ketamakan)

LOKA DHAMMA 8 (8 KONDISI DUNIA)
1. Alabha (Rugi)
2. Ayasa (Tidak Masyur)
3. Ninda (cela)
4. Dukkha (Penderitaan)
5. Labha (Untung)
6. Yasa (Kemasyuran)
7. Pasamsa (Pujian)
8. Sukha (kebahagiaan)

MACCHARIYA 5 (5 JENIS KEKIKIRAN)
1. Dhammamacchariya (Kekikiran terhadap kebenaran/pengetahuan/ajaran/Dhamma)
2. Vannamacchariya (Kekikiran terhadap kemasyuran/keterkenalan)
3. Labhamacchariya (Kekikiran terhadap keuntungan/rejeki)
4. Kulamacchariya (Kekikiran terhadap keluarga)
5. Avasamacchariya (Kekikiran terhadap tempat tinggal)


NIVARANA 6/7 (RINTANGAN BATIN)
1. Kukkucca (Kekhawatiran)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)

3. Kamaraga (Hawa nafsu, nafsu indera)
4. Byapada (Itikat Jahat)
5. Thina-Middha (Malas-Lamban)
6. Uddhaca (Kegelisahan)
7. Avijja (Kegelapan batin )

SANYOJANA 10 (10 BELENGGU)
1. Ditthi (Pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)
3. Silabataparamasa (Kepercayaan bahwa dengan upacara saja bisa mencapai kesucian)

4. Kamaraga (Hawa Nafsu, Nafsu Indera)
5. Patigha (Kebencian, kemarahan)
6. Ruparaga (Nafsu untuk bertubuh dengan materi/nafsu untuk lahir di alam bermateri)
7. Aruparaga (Nafsu untuk menjadi bertubuh tanpa materi/nafsu untuk lahir di alam tanpa materi)
8. Mana (kesombongan)
9. Uddhacca (Kegelisahan)
10. Avijja (Kegelapan batin)

KILESA 10 (10 KEKOTORAN BATIN)
1. Ditthi (pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)

3. Dosa (Kebencian)
4. Ahirika (tidak malu akan kejahatan)
5. Anottappa (tidak takut akibat perbuatan jahat)
6. Thina (Kemalasan)
7. Uddhacca (Kegelisahan)
8. Mana (kesombongan)
9. Moha (kebodohan batin, kegelapan batin)
10. Lobha (Keserakahan)

MICCHATTA DHAMMA 10 (10 KEKELIRUAN)
1. Miccha-ditthi (Pengertian keliru)
2. Miccha-Vaca (Ucapan salah)
3. Miccha-Kammanta (Perbuatan jasmani salah)
4. Miccha-Avijja (Penghidupan salah)

5. Miccha-Sankhappa (Pikiran salah)
6. Miccha-Vayama (Daya upaya salah)
7. Miccha-Sati (Perhatian salah)
8. Miccha-Samadhi (Konsentrasi salah)
9. Miccha-Nana (Pengetahuan salah)
10. Miccha-Vimutti (Pembebasan salah)

VIPALLASA DHAMMA 12 (12 KESEMUAN)
1. Nicca-Sanna (Persepsi/pencerapan tentang segalanya kekal)
2. Nicca-Citta (Pemikiran tentang segalanya kekal)
3. NicchaDitthi (Pandangan/paham tentang segalanya kekal)
4. Atthasanna (Persepsi/pencerapan tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
5. Attacitta (Pemikiran tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
6. Atthaditthi (Pandangan/paham tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
7. Sukhaditthi (Pandangan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
8. Subhaditthi (Pandangan bahwa segala sesuatu itu indah)

9. Subhasanna (Persepsi/pencerapan bahwa segala sesuatu itu indah)
10. Subhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu indah)
11. Sukhasanna (Persepsi/pecerapan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
12. Sukhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)

AKUSALA DHAMMA 12 (12 DHAMMA TAK BERMANFAAT)
1. Ditthigatasampayutta 4 (4 jenis Citta yg bersekutu dengan pandangan keliru)
2. Ditthigatavippayutta 4 (4 jenis Citta yang tidak bersekutu dengan pandangan keliru)
3. Dosamulacitta 2 (2 jenis Citta yang dipimpin oleh kebencian)

4. Vicikiccha-sampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh keraguan-raguan)
5. Uddhaccasampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh kegelisahan)

Ket :
~Yg di bold biru adalah Sotapanna mampu memusnahkan secara total (samuccheda-pahana)
~Yg di bold merah adalah Sotapanna mampu menekan/meringankan

_/\_ :lotus:


Besok, sy akan posting pengelolaan dhamma oleh sakadagami, anagami dan arahat. sori ya... hari ini mau istirahat dulu ;D
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

dilbert

Quote from: Lily W on 26 December 2008, 06:09:16 PM
Quote from: upasaka on 26 December 2008, 04:07:57 PM
[at] adiharto

8 Jenis Makhluk Suci (yaitu terdiri dari 4 pasang orang) adalah Para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.

Umat awam juga bisa.... yang berhasil mencapai tingkat kesucian  (kalo ga salah sampe Anagami dech). Bagi Upasaka (perumah tangga) yg telah mencapai anagami, dia telah membasmi kamaraga (tidak punya nafsu seks lagi).

cmiiw...

_/\_ :lotus:

Bagaimana dengan BAHIYA yang belum bhikkhu tetapi mencapai kesucian ARAHAT, demikian juga dengan Raja Sudhodhana yang meninggal sebagai ARAHAT dalam status umat awam yang belum ditabhiskan sebagai bhikkhu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

marcedes

bisa baca-baca ini kisah raja suddhodana
QuoteSuddhodana mengundang Sang Bhagava ke istananya dan menjamuNya. Setelah makan, Sang Bhagava membabarkan ajarannya kepada Suddhodana yang kemudian mencapai tingkat spiritual kedua yaitu sakadāgāmī (Jātaka i.90).
Suddhodana mencapai tingkat sipirtual ketiga yaitu anāgāmī setelah mendengar Mahādhammapāla Jātaka (Jātaka iv.55). Ketika Suddhodana  akan meninggal, Sang Bhagava datang dari Vesāli untuk mengunjunginya dan membabarkan ajaran kepadanya, dan setelah mendengarnya Suddhodana mencapai tingkat spiritual Arahat dan akhirnya parinibbana (kemangkatan sempurna).
Suddhodana pada kehidupan lampaunya juga pernah menjadi ayah dari sang bodhisatta untuk banyak kehidupan, seperti yang dikisahkan dalam beberapa Jātaka seperti: Katthahāri, Alīnacitta, Susīma, Bandhanāgāra, Kosambī, Mahādhammapāla, Dasaratha, Hatthipāla, Mahāummagga, dan Vessantara.
masalah tekad,,,tentu lebih tinggi boddhisatva,,,asalkan tekad itu berupa boddhicitta-sammasambuddha.
kalau asal tekad....saya rasa semua orang bisa...tapi menjalankan tekad nya itu adalah masalah.

jadi tentu dari segi kualitas batin, seorang sotapanna lebih tinggi.

sy tunggu Abhidhamma nya^^
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

marcedes

QuoteBagaimana dengan BAHIYA yang belum bhikkhu tetapi mencapai kesucian ARAHAT, demikian juga dengan Raja Sudhodhana yang meninggal sebagai ARAHAT dalam status umat awam yang belum ditabhiskan sebagai bhikkhu ?
di tahbiskan atau tidak bukanlah masalah....(hanya menjadi penghambat perhatian dalam latihan)
asalkan batin ini mampu mencapai tingkatan arahat...maka sy yakin pikiran anda saat itu tidak lagi memperdulikan  masalah "ditabiskan atau tidak"...
tidak di tabiskan juga gpp....masuk sangha juga gpp....everything it's oke.....
kemelekatan nya juga memang sudah tidak ada toh ^^..._/\_

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Jerry

Quote from: dilbert on 26 December 2008, 03:24:18 PM
Quote from: Huiono on 26 December 2008, 03:18:06 PM

Tapi alasan kenapa bodhisatta tidak mencapai tingkat kesucian (Sotapanna, Sakadagami, Angami atau bahkan Arahat) dikarenakan dengan mencapai tingkat kesucian maka penyempurnaan 10 parami tidak akan terealisasi. Hal ini disebabkan pencapaian tingkat kesucian menyebabkan tidak akan terlahir di alam 4 rendah. Padahal, dikatakan, tempat paling baik menyempurnakan parami adalah di alam-alam penuh penderitaan.


Itu hanya sedikit yang kuketahui... mohon koreksi bila keliru... :)

coba saya koreksi ya... jika ternyata salah, mohon koreksi lagi...

tempat paling baik menyempurnakan parami apakah di alam penuh penderitaan ? Setahu pengetahuan saya tentang JATAKA, bodhisatta tidak pernah terlahir di alam peta, alam asura ataupun alam niraya (neraka), paling bawah hanya alam binatang (tirachanna). CMIIW...


Share sedikit info yg pernah didapet :)

Setelah mendapatkan Niyata-Vivarana (pengukuhan sebagai seorang Bodhisatta oleh seorang Samma Sambuddha), seorang Bodhisatta mendapatkan lima keuntungan, yaitu:

1. Ia tidak akan terlahir cacat

2. Ia tak akan terlahir di Neraka

3. Bila terlahir sebagai hewan, ukurannya tak akan lebih besar daripada seekor gajah, dan tak akan lebih kecil dari ukuran burung puyuh.

4. Bila terlahir di alam peta, ia hanya akan terlahir sebagai paradatu-pajivika peta, yaitu peta yang dapat menerima pemberian dari sembahyang dan sebagainya.

5. Ia tak akan terlahir sebagai wanita atau waria.


Sedangkan mengenai kelahiran dalam alam apaya, misalnya terlahir sebagai seekor merak berwarna keemasan seperti dalam Mora Jataka, dapat dilihat sebabnya dalam potongan cerita di bawah ini:

"Raja," jawab sang burung, "ada sebuah alasan yang sangat bagus untuk warna keemasanku. Di waktu yang lalu, saya menjalankan sebuah kerajaan yang memimpin atas dunia, bertahta tepat di kota ini; saya menjalankan Lima Sila, dan membuat semua orang di dunia melakukan hal yang sama. Karena itu saya terlahir kembali setelah meninggal di Alam surga tiga-puluh-tiga dewa (ed. Tavatimsa Bhumi); di sana aku hidup hingga batas usiaku, tetapi dikelahiran berikutnya saya menjadi seekor merak sebagai konsekuensi beberapa akibat perbuatan buruk; bagaimanapun, saya menjadi keemasan karena dulu saya pernah memegang teguh sila."

Dan jika saya tidak salah, dalam penyempurnaan parami-adhitthana(tekad) termuat dalam jataka ketika Bodhisatta terlahir sebagai seekor burung puyuh (ada parittanya dalam buku paritta keluaran STI)

Menurut saya cukup jelas kiranya, bahwa kelahiran di alam rendah, bisa terjadi karena penyempurnaan parami, dan juga karena adanya perbuatan salah yg berbuah dalam bentuk kelahiran di alam rendah.

CMIIW

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

g.citra

[at] xuvie...

Ada parittanya juga yah... kalo gak salah Mora paritta...

Jerry

ya.. ada mora paritta dari mora jataka. paritta perlindungan sang burung merak di pagi hari (sebelum keluar beraktivitas) dan di sore hari (selesai beraktivitas dan akan beristirahat)

berkat paritta yg dilafalkan sang burung merak, dia selalu selamat dari upaya penangkapan berkali2 selama beberapa generasi raja yg berpikir bisa menjadi awet muda jika memakan dagingnya..
sampe akhirnya dijebak dgn merak betina dan lupa menyelesaikan doanya :P (kelahiran terdahulunya siapa ga dikatakan, maybe yasodhara)

ntar saya post aja.. di studi sutta kali? mohon dipindah kalo tidak cocok tempatnya

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Lily W

Quote from: dilbert on 26 December 2008, 08:44:57 PM
Quote from: Lily W on 26 December 2008, 06:09:16 PM
Quote from: upasaka on 26 December 2008, 04:07:57 PM
[at] adiharto

8 Jenis Makhluk Suci (yaitu terdiri dari 4 pasang orang) adalah Para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.

Umat awam juga bisa.... yang berhasil mencapai tingkat kesucian  (kalo ga salah sampe Anagami dech). Bagi Upasaka (perumah tangga) yg telah mencapai anagami, dia telah membasmi kamaraga (tidak punya nafsu seks lagi).

cmiiw...

_/\_ :lotus:

Bagaimana dengan BAHIYA yang belum bhikkhu tetapi mencapai kesucian ARAHAT, demikian juga dengan Raja Sudhodhana yang meninggal sebagai ARAHAT dalam status umat awam yang belum ditabhiskan sebagai bhikkhu ?

Coba baca link ini...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3081.0
Quote from: hudoyo on 08 June 2008, 07:21:25 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo

Anumodana..._/\_

:lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

N1AR


dilbert

[at] sdri.Lily...

1. apakah BAHIYA dan raja Sudhodana mencapai tingkat ARAHAT ?
2. apakah BAHIYA dan raja Sudhodana pernah ditabhiskan menjadi bhikkhu ?
Jika pertanyaan 1 jawabnnya Ya, dan pertanyaan 2 jawabannya Tidak...

Maka UMAT AWAM (yang belum menjadi bhikkhu/bhikkhuni) bisa mencapai tingkat kesucian ARAHAT. Hanya saja ada pandangan yang menyatakan (dalam MILINDA PANHA) bahwa seorang umat awam yang sudah mencapai tingkat kesucian ARAHAT harus memasuki persamuan bhikkhu bhikkhuni dalam 7 hari (dalam MILINDA PANHA malah harus pada saat itu juga), jika tidak akan meninggal dunia/parinibbana seperti yang dialami oleh Bahiya dan Raja Suddhodhana.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

N1AR

gelar/status siapa yang melabelkan?  #:-S

pengen nangis gw bacanya

Lily W

Quote from: dilbert on 27 December 2008, 09:21:31 AM
[at] sdri.Lily...

1. apakah BAHIYA dan raja Sudhodana mencapai tingkat ARAHAT ?
2. apakah BAHIYA dan raja Sudhodana pernah ditabhiskan menjadi bhikkhu ?
Jika pertanyaan 1 jawabnnya Ya, dan pertanyaan 2 jawabannya Tidak...

Maka UMAT AWAM (yang belum menjadi bhikkhu/bhikkhuni) bisa mencapai tingkat kesucian ARAHAT. Hanya saja ada pandangan yang menyatakan (dalam MILINDA PANHA) bahwa seorang umat awam yang sudah mencapai tingkat kesucian ARAHAT harus memasuki persamuan bhikkhu bhikkhuni dalam 7 hari (dalam MILINDA PANHA malah harus pada saat itu juga), jika tidak akan meninggal dunia/parinibbana seperti yang dialami oleh Bahiya dan Raja Suddhodhana.

Bro Dilbert yang baik...

Anumodana atas penjelasannya dan jawabannya..._/\_

:lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

gajeboh angek

Quote from: N1AR on 27 December 2008, 09:24:35 AM
gelar/status siapa yang melabelkan?  #:-S

pengen nangis gw bacanya

Kan Sang Buddha yang pertama bilang ini Bodhisattva, ini Sotapanna, ini Arahat.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days