The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*

Started by El Sol, 10 October 2007, 09:50:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: djoe on 14 May 2011, 12:12:27 PM
Sayang tidak semua orang mengerti dan bersikap seperti yang dianjurkan/dikatakan Bro Wang.

Buta kali yah, tetapi tidak buta juga. Mungkin bukan buta pisik, tetapi buta batin, atau mata dan batin banyak kotornyanya.



ya memang buta, adalah lebih baik buta mengaku buta, daripada buta tapi sok tau

djoe

Quote from: Indra on 14 May 2011, 03:05:35 PM
ya memang buta, adalah lebih baik buta mengaku buta, daripada buta tapi sok tau

Benar, orang buta yang sok tahu.

Indra

Quote from: djoe on 16 May 2011, 10:57:12 AM
Benar, orang buta yang sok tahu.

ini bukan buta, tapi gelap mata, untung kita cuma di forum

djoe

Quote from: Indra on 16 May 2011, 11:01:27 AM
ini bukan buta, tapi gelap mata, untung kita cuma di forum

Untung saja, karena ada yg gelap mata.  ;D

Indra


djoe



dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

djoe


dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

djoe


K.K.


Auchan-Vriconella

Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah Kebajikan.

Ingat !!! Tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, kadang2 adalah sebuah berkah.

Jika kamu ingin orang lain bahagia, praktekan welas asih. Jika kamu sendiri mau bahagia, praktekan welas asih.

~Dalai Lama~

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Pudji

25/12/2012

Hai teman. sebenarnya saya juga sama dengan anda. sempat menjadi ragu ketiga baca diamond

sutra sampai di halaman itu. Dan saya juga belum ada jawaban yg pasti. Tapi disini saya

coba membahas dengan anda agar anda tidak terlalu cepat vonis bahwa itu asli atau palsu.
Menurut saya, jika itu asli, mengapa terdapat kata mahayana dan hinayana.   

Kemungkinan, kata Mahayana dan Hinayana sebenarnya telah disebut oleh Buddha, sebelum

munculnya kedua aliran ini. Mungkin yang dimaksud Buddha, Hinayana adalah cara orang

mejalankan dharma dengan hanya memperhatikan moralitas, tingkah laku dan pikiran diri

sendiri (kendaraan kecil). intinya sendiri jangan berbuat kesalahan. Sedangkan Mahayana

(kendaraan besar) adalah cara selain sama dengan hinayana diatas, ditambah orang itu di

saat menjalankan dharma timbul keinginan semua makhluk juga akan mencapai nirbana pada

akhirnya, berarti menginginkan semua makhluk memperoleh dharma kemudiaan mencapai nirbana.
Kemudian, ketika terjadi perpecahan sangha (terjadi perpecahan tentu karena beda pendapat),

sekelompok menyebut mereka adalah aliran Mahayana dan menyebut kelompok lainnya aliran

Hinayana. Kemungkinan sebutan itu diambil dari kutipan diamond sutra atau sutra lain yang

dikotbahkan oleh Buddha. Padahal saat itu kelompok yang disebut Hinayana itu tidak mengakui

mereka disebut Hinayana. (Sebutan sebelumnya saya lupa, tapi sekarang disebut Theravada).
Dan, saya pernah baca artikel di internet, yang menyatakan terbentuknya aliran Mahayana

karena sekelompok orang menganggap peraturan yang ditetapkan untuk seorang bikkhu

sebelumnya terlalu berat, susah untuk dijalani, sehingga terbentuk aliran Mahayana. Apakah

itu benar ? atau vonis dari kelompok Hinayana terhadap Mahayana ?
Menuru saya, ketika sesuatu dibantah, karena kita menganggap itu memang tidak benar, atau

kurang benar. Tetapi didalam ini tidak boleh ada unsur mencari alasan untuk meringankan

atau menutup kesalahan diri sendiri, kecuali kebetulan. Maksudnya, ketika membenarkan atau

membantah sesuatu, anda harus sadar terlebih dahulu, bahwa pembenaran atau pembantahan itu

lebih cenderung berasal dari hati yang ingin menutup kesalahan, atau memang dari

kebijaksanaan.
Pernah ada seorang guru agama Buddha ditanya oleh muridnya setelah gurunya berceramah.

Muridnya bertanya bagaimana membuktikan yang ini benar, yang itu benar, yang guru

ceramahkan itu benar, dan kenapa guru percaya bahwa itu benar. Sedangkan banyak hal yang

sudah tidak dapat dibuktikan lagi bahwa itu benar atau tidak.
Kemudian gurunya menjawab, memang tidak dapat dibuktikan, karena tidak ada jejak untuk

ditelusuri lagi. tapi saya percaya itu benar, Ketika saya merasa itu masuk akal atau cocok.
Tapi sekali lagi, yang dimaksud masuk akal atau cocok, adalah ditinjau dari kebijaksanaan.

bukan dari karena cocok terhadap keinginan maupun kondisi pribadi.

Diamond Sutra, merupakan Sutra yang paling saya sukai. karena setelah mempelajarinya

merasakan kebebasan yang sangat menyenangkan. Dan dipikir kembali, kalo itu merupakan

sesuatu yang palsu, kok bisa sampai mengandung makna yang begitu mendalam.

Menurut saya, seharusnya kita mengikuti apa yang dikatakan Buddha. Yang jelas Aliran

Mahayana dan Hinayana timbul bukan karena Buddha, berarti seharusnya di dalam menjalakan

dharma jangan mikiran harus ikut 100% Mahayana atau Hinayana. yang harus ikut 100% adalah

yang pernah diajarkan Buddha. kalau 100% ikut ajaran Buddha, tentu anda mengikuti ajaran

yang tercantum dalam Sutra. Ketika ragu terhadap isi Sutra, ya cari guru yang bisa

membimbing. kalo masih belum dapat, syukur-syukur kalo anda bisa memperoleh jawaban melalui

hasil meditasi yang cukup mendalam, karena timbul kesadaran dan kebijaksanaan yang tinggi.

Kalo setelah mendapat jawaban dari hasil meditasi, tidak berarti kita tidak bertanya lagi

kepada guru. Tetap akan mencari jawaban jika ada kesempatan bertemu dengan guru.

Saya pernah mendengar ceramah dari guru yang isinya, Buddha mengatakan pada zaman akhir

dharma, ajaran Buddha bakal banyak diselewengi oleh orang-orang, entah secara sengaja atau

tidak. Tapi menurut saya kalo sengaja berarti setan, kalo tidak sengaja, berarti salah

pengertian atau pemahaman. Apa yang saya cerita diatas benar atau tidak, saya juga tidak

bisa menjamin, saya hanya bisa menjamin saya tidak ada unsur sengaja menyelewenginya.
Kalo semua orang takut salah memberikan informasi atau mengajarkannya, kemana lagi kita dan

generasi bekikutnya untuk belajar ?

Dan semoga website ini bisa sering-sering dikunjungi oleh banyak guru-guru yang bisa

membimbing kita. agar kita bisa lebih mantap dalam ajaran agama Buddha.

Sekian dan salam bahagia...