Boleh jadi anggota Sangha?

Started by JackDaniel, 09 October 2007, 06:56:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

JackDaniel

Namo Buddhaya...
Hmmh...
Teman2...gua mau nanya neh...
orang yang cacat , gay , lesbi , berpenyakitan , kena AIDS boleh jadi anggota Sangha?

Thx...Mohon penjelasannya...
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Sumedho

maksudnya jadi bhikkhu ?
cacat, no
gay, no
lesbi, no
sakit berat, no

kalau yg dimaksud ariya sangha yah, nga usah dipusingkan. ketika mencapai tingkat kesucian, itu sudah dianggap ariya sangha, walaupun orang cacat, sakit ataupun pengemis.
There is no place like 127.0.0.1

Kokuzo

eh eh eh, suhu... itu no maksudne ga boleh ato no problem?

kalo ga boleh, mohon penjelasannya...  ^:)^

JackDaniel

Quote from: Sumedho on 09 October 2007, 07:02:41 PM
kalau yg dimaksud ariya sangha yah, nga usah dipusingkan. ketika mencapai tingkat kesucian, itu sudah dianggap ariya sangha, walaupun orang cacat, sakit ataupun pengemis.

Ya...Jadi Bhikku....
manknya Ariya Sangha itu apa???
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Kokuzo

Ariya Sangha ---> yang udah suci...

Lex Chan

#5
Menurut yang pernah saya baca, syarat2 jadi samana (samanera / samaneri / bhikkhu / bhikkhuni) adalah sbb:

1. manusia (bukan siluman atau dewa) - terdengar aneh? ya, waktu itu ada naga yang menyamar jadi manusia lalu jadi bhikkhu. Buddha menasihatinya bahwa hanya manusia yang boleh jadi samana. Untuk bagian ini, saya belum tahu alasan Buddha menetapkan peraturan ini.. :-?

2. sehat batin (waras, normal - bukan gay atau lesbi) dan jasmani (tidak cacat tubuh, bukan biseksual, tidak sedang menderita penyakit berat). Mungkin alasannya agar dapat menjalani hidup sebagai samana dengan baik, tidak menyulitkan orang lain.

3. tidak sedang menjalani hukuman oleh raja / negara (dipenjara / tahanan rumah). Mungkin maksudnya agar tidak melarikan diri dari tanggung jawab.

4. tidak sedang memiliki hutang kepada orang lain. Yang ini juga mirip dengan alasan no. 3.

5. jika masih berada di bawah pengawasan orangtua, maka memerlukan izin dari orangtua. Ini atas usulan dari Raja Suddhodana setelah Rahula ditahbiskan menjadi samanera.

6. kalau pernah jadi samana sebelumnya kemudian lepas jubah, masih boleh menjadi samana lagi asalkan belum pernah melanggar parajika.

Ini berdasarkan yang pernah saya pelajari. Barangkali kurang lengkap atau kurang tepat, mohon dikoreksi.
Mudah-mudahan Bhante Upaseno berkenan untuk memberikan feedback.
_/\_
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Sumedho

 [at] 7th:
tuh udah dijelasin sama om lexchan, ada di vinaya
There is no place like 127.0.0.1

Kokuzo


Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Fei Lun Hai

QuoteKalau pernah jadi samana sebelumnya kemudian lepas jubah, masih boleh menjadi samana lagi asalkan belum pernah melanggar parajika

Peraturan ini cuma untuk bhikkhu ya? Saya pernah mendengar kalau bhikkhuni lepas jubah, dia tidak bisa jadi samana lagi karena bhikkhuni hanya boleh menjadi samana 1x dlm 1 kehidupan. Sedangkan bhikkhu boleh menjadi samana maksimal 7x dlm 1 kehidupan. Apakah benar begitu?  _/\_
your life simple or complex is depend on yourself

JackDaniel

Jadi kalo mau jadipun mana ada yang tau Calon Bhikkunya Gay ato Lesbi ato Biseksual mah...
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Sumedho

 [at] jack: kejujuran pribadi aja, kan di interview sama bhante senior nya dlu
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

Quote from: Fei Lun Hai on 10 October 2007, 02:12:29 PM
Peraturan ini cuma untuk bhikkhu ya? Saya pernah mendengar kalau bhikkhuni lepas jubah, dia tidak bisa jadi samana lagi karena bhikkhuni hanya boleh menjadi samana 1x dlm 1 kehidupan. Sedangkan bhikkhu boleh menjadi samana maksimal 7x dlm 1 kehidupan. Apakah benar begitu?  _/\_

Kalau peraturan jadi samana maksimal 7x di dalam satu periode kehidupan saya pernah dengar secara lisan, tapi belum pernah menemukannya di vinaya. Maka itu saya ragu2..
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Lex Chan

Quote from: Sumedho on 10 October 2007, 02:47:20 PM
[at] jack: kejujuran pribadi aja, kan di interview sama bhante senior nya dlu

Kalau berbohong kepada upajhaya (bhikkhu penahbis), rasanya sih masih bisa lolos (bukan lulus) jadi bhikkhu.
Tapi jadi bhikkhu gadungan..  ^-^

Konon katanya, ini merupakan karma buruk yang berat karena telah membohongi Sangha dan umat.
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

JackDaniel

jadi kalo mau jadi Bhikku, ada di Interview gt yhA?
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164