News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Gelisah

Started by candra_mukti19, 17 December 2008, 01:10:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

candra_mukti19

sentuhan ketegangan, suara gaduh, rasa tidak enak di badan, tidak tahu yang diinginkan, tidak fokus, dan masih banyak lagi yang menyebabkan seseorang merasa gelisah. anehnya, jika kita mengamati kegelisahan itu dalam diri kita, kegelisahan itu dengan cepat lenyap. lalu kita jadi tahu, bahwa kegelisahan itu hanyalah ilusi. kalau diperhatikan dengan benar, tidak ada itu yang namanya "kegelisahan". kegelisahan muncul karena kesadaran yang lamban,yang tidak mampu mengikuti muncul dan lenyapnya fenomena. dengan menyadari,  memperhatikan, mengamati kegelisahan itu sendiri, maka justru kegelisahan itu akan lenyap. jadi, kalo ada  yang sedang gelisah yuk kita diskusikan di sini! semoga teman-teman lain ada yang dapat membantu menghancurkan kegelisahan dengan cepat.

mushroom_kick

ini lg dag..dig..dug ( duduk salah..kerja salah..paling nyanyi2 j dah).. mo kena meteor bentar lg :)) :)) :)) .... :hammer:  :hammer: [-o< [-o<
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

hatRed

kalo kegelisahan karena waktu yang kurang cukup ?
i'm just a mammal with troubled soul



Tia

jangan salah kan waktu...
bukan waktunya yang kurang cukup
tapi orang itu sendiri tidak bisa mengatur waktunya dengan baik
_/\_
Hiasilah hari-harimu dengan senyum manis... ;)

candra_mukti19

Quote from: hatRed on 17 December 2008, 01:19:32 PM
kalo kegelisahan karena waktu yang kurang cukup ?

waktu berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat, hal ini memang seringkali disebut sebagai sebab kegelisahan. tapi sebenarnya terbalik. justru kegelisahan itulah yang menyebabkan waktu berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat. bila konsentrasi berkembang dengan baik, keajaiban waktu akan terlihat. apa keajaibannya? yaitu waktu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. dalam peribahasa sunda "laun katungtun, gancang kaudag".
seandainya waktu itu diibaratkan seorang teman yang menemani kita dalam berolah raga lari, teman kita itu berlari terlalu cepat, sehingga kita lelah untuk mengejarnya. atau teman kita itu berlari terlalu lambar, sehingga kita lelah menungguhnya. inilah kegelisahan. bila konsentrasi berkembang, kita dapat mengimbangi kecepatan larinya teman kita itu. jika dia berlari kencang, kitapun akan mampu berlari kencang. jika dia berlari lambat, kitapun dapat dengan santai menikmati berlari lambat. cobalah temukan keajaiban waktu ini!

candra_mukti19

lain waktu, mungkin seseorang merasa gelisah karena keinginan-keinginan halus di dalam dirinya. karena halusnya bentuk keinginan tersebut, ia tidak muncul di dalam sadar. seperti peribahasa mengatakan, "aku tak tahu apa yang aku inginkan." jadi, usahakan untuk mengetahui apa yang anda inginkan! maka kegelisahan akan jauh berkurang.

candra_mukti19

hal lain yang dapat menimbulkan kegelisahan adalah kemelekatan terhadap meditasi

markosprawira

Quote from: candra_mukti19 on 17 December 2008, 02:06:34 PM
hal lain yang dapat menimbulkan kegelisahan adalah kemelekatan terhadap meditasi

dear candra,

Gelisah secara buddhism, disebut dengan uddhacca, dengan pengertian terlepas dari konsentrasi pada berbagai macam obyek, tidak tenang atau tidak tetap berada dalam obyek

jadi justru "tidak mungkin" bersifat melekat spt misal pada meditasi, atau mempunyai sifat "patigha/dendam" yg mendasari "menolak/dosa"

jadi kalau anda gelisah karena teringat pada meditasi, itu adalah kombinasi dari lobha + moha (melekat pada meditasi sebagai objek, dan tidak fokus pada objek saat ini) tapi bukan gelisah dalam artian moha terpisah saja

semoga bisa memperjelas perbedaanya yah......

candra_mukti19

Quote from: markosprawira on 18 December 2008, 01:21:45 PM
Quote from: candra_mukti19 on 17 December 2008, 02:06:34 PM
hal lain yang dapat menimbulkan kegelisahan adalah kemelekatan terhadap meditasi

dear candra,

Gelisah secara buddhism, disebut dengan uddhacca, dengan pengertian terlepas dari konsentrasi pada berbagai macam obyek, tidak tenang atau tidak tetap berada dalam obyek

jadi justru "tidak mungkin" bersifat melekat spt misal pada meditasi, atau mempunyai sifat "patigha/dendam" yg mendasari "menolak/dosa"

jadi kalau anda gelisah karena teringat pada meditasi, itu adalah kombinasi dari lobha + moha (melekat pada meditasi sebagai objek, dan tidak fokus pada objek saat ini) tapi bukan gelisah dalam artian moha terpisah saja

semoga bisa memperjelas perbedaanya yah......

ya, saya memahami bahwa gelisah karena melekat pada meditasi itu merupakan kombinasi dari lobha dan moha. tapi, saya tidak dapat memahami jenis kegelisahan yang lainnya selain itu. tolong jelaskan, apa arti dari "moha terpisah".

hendrako

Kalo menurut saya kegelisahan identik dengan kepikiran (bukan berpikir) dan ketidaktenangan.
Mungkin, teknik meditasi ketenangan bisa digunakan.
Pada saat gelisah coba perhatikan nafas (vitakka dan vicara)
Mungkin, berguna.
yaa... gitu deh

markosprawira

Quote from: candra_mukti19 on 18 December 2008, 04:52:44 PM
Quote from: markosprawira on 18 December 2008, 01:21:45 PM
Quote from: candra_mukti19 on 17 December 2008, 02:06:34 PM
hal lain yang dapat menimbulkan kegelisahan adalah kemelekatan terhadap meditasi

dear candra,

Gelisah secara buddhism, disebut dengan uddhacca, dengan pengertian terlepas dari konsentrasi pada berbagai macam obyek, tidak tenang atau tidak tetap berada dalam obyek

jadi justru "tidak mungkin" bersifat melekat spt misal pada meditasi, atau mempunyai sifat "patigha/dendam" yg mendasari "menolak/dosa"

jadi kalau anda gelisah karena teringat pada meditasi, itu adalah kombinasi dari lobha + moha (melekat pada meditasi sebagai objek, dan tidak fokus pada objek saat ini) tapi bukan gelisah dalam artian moha terpisah saja

semoga bisa memperjelas perbedaanya yah......

ya, saya memahami bahwa gelisah karena melekat pada meditasi itu merupakan kombinasi dari lobha dan moha. tapi, saya tidak dapat memahami jenis kegelisahan yang lainnya selain itu. tolong jelaskan, apa arti dari "moha terpisah".

dear candra,

sebenarnya diatas sudah saya sebutkan persepsi "gelisah" secara buddhis :

QuoteGelisah secara buddhism, disebut dengan uddhacca, dengan pengertian terlepas dari konsentrasi pada berbagai macam obyek, tidak tenang atau tidak tetap berada dalam obyek

Korelasi dari hilangnya "uddhacca" ini, adalah sati sampajhana dimana kita bisa sadar akan setiap tindak tanduk kita, baik secara fisik/rupa, maupun secara batin/nama

Bagaimana kita bisa memulai usaha utk mengikis "kegelisahan" batin ini?
1. dengan mulai mengerem sedikit demi sedikit semua aktivitas kita yg selama ini tidak terkontrol dengan menjalankan Panca dan Attha Sila
2. melakukan samatha agar kita bisa "menenangkan" batin yg selama ini bergejolak
3. membaca mengenai konsep2 utama dalam buddhism. Bagaimana konsep AKU? bagaimana proses batin ini? Bagaimana pikiran, cetasika/faktor mental dan rupa itu berproses?
4. Menjalankan vipassana bhavana karena vipassana adalah implementasi/praktek dari no. 3 diatas

Kegelisahan ini memang sangat sulit dikikis, bahkan seorang Anagami saja baru bisa melemahkan kegelisahan batin ini

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua yah  _/\_

candra_mukti19

tanks

apakah tanda-tandanya seseorang mencapai anagami?

Sumedho

telah mematahkan 5 belenggu rendah dari total 10 belenggu

Quote from: http://dhammacitta.org/tipitaka/an/an10/an10.013.than.html
"Terdapat sepuluh belenggu berikut. Apakah sepuluh itu? Lima belenggu rendah & lima belenggu tinggi.

Dan apakah saja lima belenggu rendah itu? Pandangan tentang identitas-diri, keraguan, memegang erat aturan-aturan dan latihan-latihan, nafsu keinginan sensual, & keinginan buruk. Inilah lima belenggu rendah.

Dan apakah lima belenggu tinggi itu? Keinginan terhadap bentuk, Keinginan terhadap yang tidak berbentuk, kesombongan, kegelisahan, & ketidaktahuan. Inilah lima belenggu tinggi.

Dan inilah sepuluh belenggu."
There is no place like 127.0.0.1

candra_mukti19

 [at]  sumedho

tanks. sekarang saya ingat tentang 10 belenggu tersebut. saya pernah mencatatnya sebagai berikut :

Belenggu (samyojana) ada sepuluh jumlahnya: anggapan tentang adanya diri/aku/ego, keraguan, kemelekatan terhadap upacara-upacara, nafsu indria, niat jahat, nafsu dumadi di alam bentuk, nafsu dumadi di alam tanpa bentuk, kesombongan, kegelisahan, dan ketidak-tahuan. Seorang Sotapanna telah memotong tiga hal pertama; Sakadagami juga melemahkan yang keempat dan kelima; Anagami telah menghilangkan lima yang pertama, sedangkan Arahat telah menghancurkan sepuluh belenggu semuanya

markosprawira

Selain samyojana, sebenarnya masih bnyk syarat2 lainnya misalnya secara 12 akusala dhamma, anagami itu sudah bisa melemahkan uddhacca (kegelisahan) spt yg qta sedang diskusikan ini

Pada tingkat sotapana dan sakadagami, masih diliputi oleh kegelisahan batin (uddhacca)

JAdi sebenarnya tingkat kesucian amat sulit utk dicapai, dan terserah kita, mau dibuat jadi stres krn merasa ga akan pernah bs mencapai kesucian

ataukah justru memacu semangat (viriya dan chanda) agar bisa semakin mendekati kesucian?