"mau bukti? coba aja sendiri"
menurut saya, secara implisit kalimat ini mengajak penerima pesan untuk memakai paradigma pemberi pesan khususnya dalam konteks aktivitas baca mantra, doa, and ritual. Aspek-aspek yang penting dalam paradigma ini tentu saja berupa keimanan dan dogma (lawan dari logika dan berpikir intelektual). Jadi, kalo ingin membuktikan realitas dari pemakai paradigma ini ya... sebaiknya memakai paradigma yang sama
doa, mantra, dan ritual cuma alat yang meng-unleash kekuatan pikiran (Tahu kenapa untuk berubah menjadi kamen rider/power ranger si protagonis harus pake alat dan melakukan pose tertentu dulu?
). jadi kalo alat tidak cocok, ganti yang lain. kalo ga ada yang cocok, bikin sendiri (atau nggak usah pake)
Aspek-aspek yang menentukan keberhasilan ada banyak si, mulai dari
1. besarnya keinginan,
2. waktu yang tepat,
3. balance factor (peluang termanifestasinya keinginan secara alami, atau bisa disebut keinginan Tuhan, Dewa, tumpukan kamma, hoki, whatever suits you best),
4. pandangan (dogma yang dianggap paling cocok dan) benar,
5. konsentrasi benar,
6. upaya benar (visualisasi, sati, simbolisasi),
7. Pikiran sadar atas terwujudnya hasil,
8. Pikiran bawah sadar yang meragukan suksesnya aktivitas,
9. etc. (end of my thinking capability)
aspek2 diatas dapat dirangkum menjadi:
"Jangan banyak teori, langsung praktek aja/jangan dibuat ragu oleh akal, jalani dengan iman di atas logika!"