Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?

Started by williamhalim, 04 October 2007, 02:30:37 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Lex Chan

Penjual ayam segar (dan sekaligus penjagal) membunuh ayam karena disuruh oleh pembeli ayam.

Kalau pembeli ayam itu hanya pembantu rumah tangga yang disuruh oleh majikannya untuk membeli ayam segar, maka "biang kerok"-nya adalah si majikan..

Kira2 selain si penjual ayam segar, si pembantu dan si majikan gembira ngga ya? :whistle:
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Muten Roshi

masih banyak contoh-contoh lain sih.. misalnya nelayan, kalo nangkep ikan dapet banyak dan dapet ikan gede-gede..  betapa gembira hatinya.  :P


[url="http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi"]http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi[/url]

dilbert

Judul Thread ini "MEMBUNUH AYAM DENGAN PERASAAN GEMBIRA"

seolah olah menjustifikasi atau mengajarkan kepada orang-orang untuk menghindari karma yang lebih buruk. dhamma yang diajarkan oleh sang buddha, jika dipahami setengah-setengah adalah seperti halnya memegang seekor ular. kalau yang dipegang kepalanya, maka aman. Jika yang dipegang ekornya, maka bahaya.

Kadang orang terlalu pintar dhamma, kemungkinan untuk menjadi sesat cukup besar. Ini dinamakan dengan pintar dhamma tapi sesat.

Jika kita belajar dhamma tetapi kemudian mencari celah-celah untuk menjustifikasi perbuatan kita, ini sama halnya dengan pengacara yang mencari celah celah dari hukum untuk lari dan menghindari klien-nya dari hukuman.

Hanya ini yang bisa saya sampaikan, pernyataan mengenai MEMBUNUH DENGAN PERASAAN GEMBIRA, diserahkan kepada pemikiran masing-masing individu.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

williamhalim

membunuh dengan perasaan gembira...
membunuh orang dengan perasaan benci...
membunuh orang dengan perasaan netral...

sebenarnya pembahasan ini bertujuan mempelajari faktor2 citta dan cetasika yg timbul dalam setiap tindakan kita. Gunanya untuk menyadari kusala dan akusala kamma, sehingga kita dapat sadar atas tindakan yg kita lakukan.

Mungkin sdr. Dilbert dapat mempelajari dulu dari awal postingan... histori thread ini. Jika dilihat dari judul semata "membunuh dengan perasaan gembira" memang bisa timbul praduga yg macam2.

Anumodana


::
::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

markosprawira

setuju dengan bro will...

sebenarnya ini memberikan wawasan bagi kita semua untuk selalu waspada dan mengawasi geral gerik batin setiap saat

FZ

#35
Post dari Bro Willi

Quote from: Eddi Brokoli
Ternyata menyenangkan. Ada perasaa tenang dalam hati, apalagi setelah menyebut nama Bis***** All**huak*** sebelum memotong kambing, kata Eddi yang pada Idul Adha, Kamis (20/12), ingin terlibat langsung menyembilih kambing kurban

Selengkapnya liat di gambar..





[attachment deleted by admin]

williamhalim

#36
anumodana Bro Hed...

_/\_

Itu guntingan koran Kompas, hari Minggu kira2 bulan Dec 2007.

Dari artikel koran diatas dapat kita lihat:
Seseorang yg merasa BAHAGIA, dan TENANG sewaktu melakukan penyembelihan makhluk hidup.

Dapat dilihat betapa bahayanya "pandangan salah" (Miccha Ditthi). Dengan berpandangan salah seseorang berpotensi mengulangi perbuatan yg salah tersebut, karna menganggapnya sebagai sesuatu yg benar....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

tesla

#37
Quote from: dilbert on 17 October 2007, 10:50:07 PM
Judul Thread ini "MEMBUNUH AYAM DENGAN PERASAAN GEMBIRA"

seolah olah menjustifikasi atau mengajarkan kepada orang-orang untuk menghindari karma yang lebih buruk. dhamma yang diajarkan oleh sang buddha, jika dipahami setengah-setengah adalah seperti halnya memegang seekor ular. kalau yang dipegang kepalanya, maka aman. Jika yang dipegang ekornya, maka bahaya.

Kadang orang terlalu pintar dhamma, kemungkinan untuk menjadi sesat cukup besar. Ini dinamakan dengan pintar dhamma tapi sesat.

Jika kita belajar dhamma tetapi kemudian mencari celah-celah untuk menjustifikasi perbuatan kita, ini sama halnya dengan pengacara yang mencari celah celah dari hukum untuk lari dan menghindari klien-nya dari hukuman.

Hanya ini yang bisa saya sampaikan, pernyataan mengenai MEMBUNUH DENGAN PERASAAN GEMBIRA, diserahkan kepada pemikiran masing-masing individu.

membunuh dg perasaan senang, sedih, netral, marah, dll tetap akan menghasilkan vipaka buruk...

IMO, yg tidak menghasilkan vipaka buruk adalah apabila 'membunuh tanpa niat membunuh'
tapi kalau ga ada niat kecil sekali kemungkinan terjadi pembunuhan ya...

tanpa niat membunuh artinya tidak sengaja :)
mentidak-sengajakan = sengaja yah

QuoteDari artikel koran diatas dapat kita lihat:
Seseorang yg merasa BAHAGIA, dan TENANG sewaktu melakukan penyembelihan makhluk hidup.

walau dilakukan dg perasaan tenang & bahagia, acara kurban jelas disertai dg niat membunuh... tinggal tunggu waktunya aja kamma tsb berbuah.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

SandalJepit

 :o gw koq jadi bingung nih.... jadi gimana nih kesimpulan membunuh dengan perasaan gembira? lalu hukum karma nya apa ya?  :o :o :o

markosprawira

Quote from: SandalJepit on 29 March 2008, 08:12:04 PM
:o gw koq jadi bingung nih.... jadi gimana nih kesimpulan membunuh dengan perasaan gembira? lalu hukum karma nya apa ya?  :o :o :o

dear bro sandal jepit,

ga usah dipusingin ama hukum kamma..... simpelnya sih mirip ama hukum sehari-hari seperti KUHP kok.....

misal membunuh dengan sengaja dan sudah direncanakan, hukumannya minimal 20 tahun s/d seumur hidup

membunuh dengan sengaja tapi tidak direncanakan, hukumannya 10 - 20 tahun

dst....dst...........

sesuatu yg simpel kok, cuma kebanyakan orang selalu punya itikad/niat untuk nyari2 celah........ padahal hukum kamma udah jelas, begitu  ada niat, akan dapat vipakanya.....

jacky

hadapi hidup dengan pedoman.kelak hari kebangkitan dalam keselamatan.

jacky

saya baru join.forum yang dibincangkan tentang hukum karma memang best.so saya tersesat kat web nie n terus join..boleh ke?
hadapi hidup dengan pedoman.kelak hari kebangkitan dalam keselamatan.

F.T

Welcome jacky, where ar u come from? ... Sptnya pake bahasa melayu ..

Silahkan bergabung yah...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

markosprawira

Yup welcome to DC......

we always happy to see new member

Lily W

Quote from: jacky on 25 July 2009, 12:52:42 PM
saya baru join.forum yang dibincangkan tentang hukum karma memang best.so saya tersesat kat web nie n terus join..boleh ke?


boleh aja...;D

Sering-sering posting yah...;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are