Kisah Nyata Orang yg Buka Toko Alat Pancing

Started by hengki, 11 December 2008, 10:10:43 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

Masa org udah susah kita syukurin, yg bener aja ryu.

Yah tentunya dgn mendoakan org itu tapi juga dijadikan contoh agar kita tdk melakukan kesalahan yg sama. Tp omong2 dgn Doa, org yg sakit bisa sembuh yah? Kaya di agama tetangga aja hahaha
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

ryu

Quote from: hengki on 14 December 2008, 04:08:55 PM
Masa org udah susah kita syukurin, yg bener aja ryu.

Yah tentunya dgn mendoakan org itu tapi juga dijadikan contoh agar kita tdk melakukan kesalahan yg sama. Tp omong2 dgn Doa, org yg sakit bisa sembuh yah? Kaya di agama tetangga aja hahaha
Bisa ya bisa tidak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Forte

Quote from: hengki on 14 December 2008, 04:08:55 PM
Masa org udah susah kita syukurin, yg bener aja ryu.

Yah tentunya dgn mendoakan org itu tapi juga dijadikan contoh agar kita tdk melakukan kesalahan yg sama. Tp omong2 dgn Doa, org yg sakit bisa sembuh yah? Kaya di agama tetangga aja hahaha
tapi gak semua bisa sembuh dengan doa kan ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

J.W

Quote from: hengki on 14 December 2008, 03:28:38 PM
Utk Bro Jinaraga,
Karena yg anda ceritakan itu hanya misal saja dan bukan kejadian sesungguhnya jadi saya gak bisa menjawab.

Kalau dr kisah yg saya ceritakan disimak hanya dr ceritanya saja maka umat  awam yg membacanya bisa mengambil kesimpulan yg salah dan fatal yaitu ia akan beranggapan bhw buka toko alat pancing itu gak apa2 dan gak ada sangkut pautnya dgn kejadian yg org itu alami.

Padahal kita tahu dgn menjual Alat pancing akan menyebabkan byk ikan yg akan terbunuh dan ini melanggar Sila ke 1 yaitu Jangan Membunuh walaupun kita membunuh secara tdk langsung.

Topik ini sebaiknya dilihat dr sudut pandang tentang jgn buka usaha yg akan menyebabkan makhluk lain menderita.
Jgn malah fokus utama topik ini menjadi bergeser dgn debat kusir mengenai ada hubungannya tdk pengalaman org itu dgn usaha yg digelutinya. Jgn krn ego kita membuat umat awam menjadi beranggapan membuka usaha apa saja boleh2 saja. Bila ada kejadian buruk yg menimpa dirinya itu cuma kebetulan dan gak ada hub dgn mata pencaharian yg salah.

Mohon dimengerti dan jgn menjadi debat kusir yg ujung2nya menjadi ego semata
Kata "misnya" dari postingan sblmnya adalah dalam arti memberikan contoh. Bukan bermaksud memberikan ilustrasi atau cerita fiksi.
Yang jinaraga ceritakan adalah kisah nyata bahwa pernah ada "kegiatan" pembakaran buku2 sutta dan sejenisnya yang dilakukan oleh pihak vihara.
Hal ini adalah pengakuan langsung dari salah satu bhiksuni di vihara tersebut.
Sebenarnya tidak ada maksud lain dari postingan jinaraga sebelumnya, selain ingin bertanya kepada anda, apakah dari kasus pembakaran buku sutta dan terbakarnya vihara tersebut, anda juga akan langsung menarik kesimpulan ?
Kemudian dengan sejumlah korban jiwa, apakah dulunya dia pernah membakar sesuatu yg berhubungan dengan dhamma juga?

hengki

Bro Jinaraga,
Sori saya gak mau jawab krn itu sudah di luar konteks dr topik yg dibahas dan cuma jadi debat kusir yg gak karuan.
Silahkan minta pendapat rekan yg lain.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

J.W

Quote from: hengki on 14 December 2008, 05:30:18 PM
Bro Jinaraga,
Sori saya gak mau jawab krn itu sudah di luar konteks dr topik yg dibahas dan cuma jadi debat kusir yg gak karuan.
Silahkan minta pendapat rekan yg lain.

_/\_

Riky_dave

Quote from: hengki on 14 December 2008, 03:10:15 PM
Ricky Dave skrg pinter omong yah :o)
:))

QuoteKalau memang buka toko Alat Pancing boleh2 saja maka batas antara yg benar dan yg salah jadi kabur. Se olah2 kita boleh buka usaha apa saja walaupun jelas2 itu merugikan makhluk lain.
Lho?Justru saya bingung sekali,Buddha tidak pernah melarang umatnya,dan yang melarang justru itu anda lho?Apakah anda lebih sempurna dari yang Maha Sempurna?Masih ingat gelar Sang Buddha?Buddha Sakyamuni=Suku Sakya yang bijaksana,merupakan Buddha Panna apa saya lupa....hehehe...

QuoteKalau kemudian sesuatu yg buruk menimpa org itu lalu dianggap kebetulan dan gak ada hubungannya dgn perbuatannya. Lalu buat apa di Agama Buddha dijelaskan tentang Mata Pencaharian yg Benar.
Begitu bro...Saya tidak mau anda dengan "entengnya" mengeneralisasikan Hukum Kamma,padahal Hukum Kamma termasuk salah 1 yang tidak usah dipikir2kan...
Saya tidak tahu apa yang diajarkan oleh AGAMA BUDDHA tentang MATA PENCAHARIAN BENAR,yang saya tahu apa yang DIAJARKAN OLEH BUDDHA GAUTAMA...

QuoteUtk Ricky Dave, mentang2 anda Melatih Diri terus anda melihat org lain Berbuat Salah anda diamkan saja dgn Semboyan anda Cerahkan Diri Sendiri dulu, gak usah mengurusi orang lain. Berarti perduli amat dgn org lain, yg penting gue Mencapai Pencerahan. Aneh gak sih? :o)
Coba anda pikirkan lagi baik2. Jgn menggunakan kata2 yg kedengarannya indah. Membumi Coy, bukan MenNIBBANA :o)
Hehehe,maaf bro...Dulu saya sangat gembira karena mendapat "kesempatan" untuk membaca Dhammapada,dan yang saya baca dan ketahui bahwa,SB selalu menekankan untuk mencerahkan diri sendiri dahulu,bukan mencerahkan orang lain..Jika diri sendiri tidak tamat SD apakah mungkin mengajar kepada orang yang sudah tamat SMP?
Coba anda pikirkan baik2,jika anda saja belum tercerahkan tapi anda berlagak seperti benar2 memahami "Hukum Kamma" bukankah itu lebih tidak wajar lagi?
Hukum Kamma bisa dipahami oleh orang yang suci/ariya,apakah anda sudah termasuk didalamnya?Jangan sampai Hukum Kamma ini disalahartikan hanya karena sepenggal cerita nyata yang anda tuliskan disini,walau saya tahu niat anda sebenarnya baik..
Ingat niat yang baik tidak selamanya baik,oleh karena apa?Oleh karena kita "awam",oleh karena kita dipenuh "ketidaktahuan" "kebodohan"...

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hengki

Bro Ricky,
Oh tdk dilarang yah membuka usaha toko pancing. Hati2 loh anda membuat pernyataan, jgn cuma gak mau kalah terus membuat anda menjerumuskan orang tanpa anda sadari. Anda telah berbuat karma buruk tanpa anda sadari. Hati2 loh bro. Anda jgn merasa sudah pintar dan menggunakan kata2 yg indah saja lalu tanpa sadar anda telah menjerumuskan orang.

Kalau nunggu Cerah baru mau menyadarkan orang, kalau gitu Pandita dan para Penceramah gak usah berceramah krn mereka kan belum Cerah hehehe.

Apa anda pikir dgn berlatih Vipassana sebagai umat awam yg disambi dgn kegiatan sehari hari anda bisa Mencapai Pencerahan. Tidak semudah itu Mas :o)
Anda perlu tahu bahwa Bhante2 di Myanmar itu Berlatih Vipassana itu minimal 14 jam sehari. Kita mah gak ada apa2nya dibandingkan mereka, termasuk saya hehehe.

Yg saya tekankan anda jgn sembarangan mengeluarkan pendapat yg bisa membuat keputusan yg salah. Anda ikut menanggung akibatnya loh.
Terima kasih sebelumnya.
Debat ini sudah menjurus ke debat kusir yg akan semakin berkepanjangan. Utk itu saya tutup sampai di sini saja
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

7 Tails

Quote from: hengki on 11 December 2008, 10:10:43 AM
Mertua teman saya punya toko yg menjual Alat2 Pancing dan maju serta punya byk cabang. Dia kaya raya dan suka Berdana ke Vihara, Cetak Buku2 Dharma.

Suatu hari dia sakit parah dan masuk Rumah Sakit diopname dan tdk bisa makan. Makanan dimasukkan melalui selang lewat tenggorokan yg dilubangi. Benar2 persis seperti ikan yg kena pancing. Sungguh2 nyata Hukum Karma. Walaupun dia byk Berbuat Baik tp balasan dr Karma Buruk tetap berlaku.

Jadi bagi yg ingin membuka usaha harus pikirkan matang2, jgn sampai punya usaha yg merugikan makhluk hidup lain.

Semoga bermanfaat.

segitu mampusnya teman mertuanya?
gak usa promosi kaya gitu lah
korban keganasan

hengki

Saya heran, yg disorot hanya dr sisi negatifnya. Bukannya dijadikan pelajaran utk kita semua. Apa bisanya hanya berkata kasar dan melihat dr sisi negatifnya saja?
Juga dijadikan ajang utk memperlihatkan kehebatan teori2 Dhamma yg dimiliki.
Udah ah malas nanggapinnya.
Cao.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Wolvie

Sy ingin menanggapi sejauh yang sy mampu, tdk bermaksud untuk memihak siapa2. Bagi sy menarik sekali apa yang dibagi oleh Sdr Hengki. Kiranya maksud Sdr Hengki baik dan tidak ada niatan untuk mensyukuri seseorang yang lagi sakit atau bagaimana, cuma untuk mengingatkan kita semua di sini kalo hukum karma tuh ada. Terlepas dari percaya tidaknya ya akhirnya berpulang lagi kepada masing2. Terlepas dari itu ada hubungannya atau ngga, yang jelas adalah sudah bertahun2 usaha alat pancing dan sampai buka cabang, kemudian fakta bahwa menderita sakit yang penanganannya menyerupai perlakuan terhadap ikan yang sedang dipancing.

Dari cerita Sdr Hengki hendaknya bisa ditarik suatu pelajaran, jika memang tadinya mata pencaharian kita menyebabkan pembunuhan bagi mahluk2 lain dan syukurnya kemudian bisa berkembang dan memberikan kekayaan berlebih (sy bilang syukur jika bisa berkembang, sebab kalo tidak ya mau tidak mau kita mungkin tetap melakukannya), alangkah bijaksananya jika kekayaan itu kemudian setahap demi setahap diolah sehingga bisa mengembangkan usaha jenis lain yang tidak menyebabkan pembunuhan mahluk2 apalagi yang secara akumulatif dan dalam jumlah besar2an.

Reenzia

Quote from: hengki on 11 December 2008, 10:10:43 AM
Mertua teman saya punya toko yg menjual Alat2 Pancing dan maju serta punya byk cabang. Dia kaya raya dan suka Berdana ke Vihara, Cetak Buku2 Dharma.

Suatu hari dia sakit parah dan masuk Rumah Sakit diopname dan tdk bisa makan. Makanan dimasukkan melalui selang lewat tenggorokan yg dilubangi. Benar2 persis seperti ikan yg kena pancing. Sungguh2 nyata Hukum Karma. Walaupun dia byk Berbuat Baik tp balasan dr Karma Buruk tetap berlaku.

Jadi bagi yg ingin membuka usaha harus pikirkan matang2, jgn sampai punya usaha yg merugikan makhluk hidup lain.

Semoga bermanfaat.

kamma sulit untuk dijelaskan, tak perlu mengira-ngira apakah yg dialami itu adalah kamma karena pekerjaan yg dilakukan atau bukan

Nevada

Quote from: Riky_dave on 15 December 2008, 07:24:51 PM

QuoteUtk Ricky Dave, mentang2 anda Melatih Diri terus anda melihat org lain Berbuat Salah anda diamkan saja dgn Semboyan anda Cerahkan Diri Sendiri dulu, gak usah mengurusi orang lain. Berarti perduli amat dgn org lain, yg penting gue Mencapai Pencerahan. Aneh gak sih? :o)
Coba anda pikirkan lagi baik2. Jgn menggunakan kata2 yg kedengarannya indah. Membumi Coy, bukan MenNIBBANA :o)
Hehehe,maaf bro...Dulu saya sangat gembira karena mendapat "kesempatan" untuk membaca Dhammapada,dan yang saya baca dan ketahui bahwa,SB selalu menekankan untuk mencerahkan diri sendiri dahulu,bukan mencerahkan orang lain..Jika diri sendiri tidak tamat SD apakah mungkin mengajar kepada orang yang sudah tamat SMP?
Coba anda pikirkan baik2,jika anda saja belum tercerahkan tapi anda berlagak seperti benar2 memahami "Hukum Kamma" bukankah itu lebih tidak wajar lagi?
Hukum Kamma bisa dipahami oleh orang yang suci/ariya,apakah anda sudah termasuk didalamnya?Jangan sampai Hukum Kamma ini disalahartikan hanya karena sepenggal cerita nyata yang anda tuliskan disini,walau saya tahu niat anda sebenarnya baik..
Ingat niat yang baik tidak selamanya baik,oleh karena apa?Oleh karena kita "awam",oleh karena kita dipenuh "ketidaktahuan" "kebodohan"...

Salam hangat,
Riky

"Jangan mencari noda orang lain,
apa yang sudah mereka kerjakan
dan apa yang belum mereka kerjakan.
Lihatlah apa yang sudah engkau kerjakan,
dan apa yang belum engkau kerjakan"
(Dhammapada 50)

Sukma Kemenyan

Gue menganggap kamma-vipaka (sebab-akibat) ini hukum yg rumit...
Vipaka di respon dengan extreme akan menimbulkan sebab-sebab yang baru...
Vipaka di respon dengan halus... juga akan menimbulkan sebab-sebab yang baru...
Vipaka tidak direspon... juga akan menimbulkan asumsi "tidak peduli"

Dukkha oh dukkha...

hengki

Sudahlah gak usah diperpanjang lagi. Diakhiri saja sampai di sini. Kalau gak nanti bisa jadi cerita bersambung. :o)

Terima kasih kpd bro wolvie yg telah membantu menjelaskan dgn tepat. Hendaknya kita bisa ambil hikmahnya. Mohon maaf kalau ada yg merasa tersinggung oleh kata2 saya. Jangan menyimpan dendam, lbh baik menyimpan uang atau emas hehehe.
Cao
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri