sebelum saya mengenal meditasi budhism, sebenarnya saya belajar meditasi krachtology, yaitu meditasi yang khusus untuk mengembangkan kesaktian. tapi ketika mengenal mediasi samatha, saya tahu bahwa mediasi samatha itu telah mencakup semua ilmu kesaktian yang perna saya pelajari. yaitu, ketika batin mencapai jhana ke empat, munculah energi shakti. sedangkan kesaktian macam mana yang terbentuk adalah bergantung kepada "seni memproyeksikan energi tersebut". kalau memang itu tidak tercela, saya berniat untuk mengembangkannya kembali.
seorang pertapa ketika memamerkan kesaktiannya berjalan di atas air pada sang Buddha ditanya oleh sang Buddha , berapa tahun kah anda belajar hingga bisa berjalan di atas air itu, sang pertapa berkata (aye asal aja ya soalnya kaga inget ) 20 tahun, sang Buddha langsung bicara saya hanya perlu mengeluarkan beberapa ketip uang untuk menyebrangi sungai itu
Sunidha dan Vassakara mengikuti Bhagava dari belakang dan berkata: "Melalui pintu gerbang manapun Bhagava keluar hari ini, pinti gerbang itu akan kami beri nama "Pintu Gerbang Gotama"; dan tempat penyeberangan yang akan dipakai oleh Bhagava untuk menyeberangi sungai Gangga akan kami beri nama "Tempat penyeberangan Gotama". Mengenai pintu gerbang, memang demikian yang terjadi.
Tetapi, ketika Bhagava tiba di tepi sungai Gangga, airnya sedang banjir, sehingga burung gagak dapat minum dari tepinya. Dan beberapa orang kelihatan sedang mencari-cari perahu, sedangkan beberapa orang sedang sibuk membuat rakit. Tetapi Bhagava, seperti juga seorang kuat dengan cepat dapat membentangkan tangannya atau menarik kembali tangannya yang telah dibentangkan, menghilang dari tempat beliau berdiri dan sudah berada di sebarang sungai Gangga.
Dan dari seberang sana Bhagava memandang kepada mereka yang sedang mencari-cari perahu, dan yang sedang sibuk membuat rakit untuk dipakai menyeberangi sungai. Selagi memndangi mereka itu, Bhagava mengucapakan syair sebagai berikut:
"Ada yang menyeberangi samudra luas, dan meninggalkan daratan jauh di belakang. Sedangkan yang lain masih membuat rakit yang rapuh, Akan diselamatkan oleh Kebijaksanaan yang tak ada bandingannya."
Buddha, yang memiliki mata dewa (Dibhacakkhu) yang murni di atas kemampuan manusia biasa, dapat melihat para dewa yang berjumlah ribuan berada di tempat-tempat sekitar Pataligama. Dan Sang Bhagava yang bangun menjelang subuh, berkata kepada Ananda: "Ananda, siapa yang sedang membangun sebuah kota di Pataligama?" "Sunida dan Vassakara, perdana menteri dari Magadha, sedang membangun perbentengan di Pataligama, sebagai pertahanan melawan suku Vajjis", jawab Ananda.