evolusi

Started by Sumedho, 21 September 2007, 10:29:23 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Quote from: cowcool on 21 September 2007, 10:07:14 AM
Yup itu cuma masalah semantic saja .. kata - kata memang dapat dengan mudah menyesatkan. Maksud saya manusia adalah mahkuk biologis dengan evolusi kesadaran yang tertinggi di bumi. Binatangpun punya kesadaran hanya masih simple tidak seadvance dan sekompleks manusia.
Btw, ngomong2x tentang evolusi kesadaran, ini bisa kita hubungkan pada apakah teori darwin itu benar dan sejalan dengan buddhism ?
Menurut teori darwin, manusia dulunya juga adalah binatang. cuma berevolusi lebih maju. Bagaimana pendapat teman2x ?
There is no place like 127.0.0.1

cowcool

Mungkin saja manusia itu dulunya adalah mahluk2 ber sel satu. Di sutra agana ... (lupa) tadinya di bumi ini adanya mahluk2 organisme kecil... jadi yah bukannya tidak mungkin asal manusia adalah binatang. Tapi ini  melalui proses yang amat amat sangat panjang tak terjadi dengan sekejap.

Oh ya kebanyakan/mayoritas manusia terlahir kembali sebagai manusia bukan sebagai binatang atapun terlahir kembali di alam2 yang lebih tinggi. Ini karena jarang ada manusia yg bener2 jahat ataupun bener2 baik.

Terlahir menjadi manusia itu amat sangat sulit.Manusia memiliki kompleksitas dan kesadaran, kecerdasan yang amat tinggi sehingga sulit untuk terlahir kembali sebagai binatang. Tapi tentu saja mungkin untuk terlahir kembali menjadi binatang tapi sepertinya ini kasus jarang, yg banyak terjadi adalah lahir kembali menjadi manusia dengan kondisi yg menyedihkan.
[url="//shoedistro.com"]ShoeDistro.com[/url]
Depotkantor.com

Sumedho

kalau tidak salah dalam aganna sutta dijelaskan bukan dari organisme kecil tetapi dari alam deva (entah deva saja atau deva brahma). CMIIW, nanti harus cari contekan lagi :)
There is no place like 127.0.0.1

Kokuzo

wew, kebetulan sekali... kemaren mau ngebahas evolusi dengan yakuza...

menurut gw seh teori evolusi darwin mungkin2 aja benar... karena itu hanya evolusi secara fisik pada manusia yang terjadi di planet bumi.... ketika evolusi mencapai tingkatan tinggi (manusia) dan ketika kondisi fisik tersebut cocok sebagai wadah untuk 'tingkat kesadaran' sedemikian, maka memungkinkan untuk lahir di bumi sebagai manusia...

sebelum evolusi mencapai tingkatan manusia, tentu saja makhluk yang pantas dilahirkan sebagai 'manusia' tidak dilahirkan di bumi... mungkin dilahirkan di planet (?) lain ato galaksi lain... karena kita ketahui kehidupan bukan cuma ada di bumi... gak mungkin kan dengan tingkat kesadaran setara manusia harus 'terpaksa' dilahirkan sebagai meganthropus yang notabene kecerdasannya belum sebanding dengan manusia modern...

yah kalo diibaratkan seh tanah liat dan kendi...
di meja A, ada tanah liat, di meja B ada kendi...
kita punya segelas (sebut saja segelas) air yang harus dituangkan... di meja A, belum ada kendi, masih berbentuk tanah liat... sedangkan di meja B ada kendi... kita tidak bisa menunggu untuk menuangkan airnya... jadi mau tidak mau air harus dituang ke kendi di meja B dulu karena tidak mungkin menuangkan air ke tanah liat... kalo tanah liat di meja A sudah menjadi kendi, maka kendi tanah liat tersebut baru bisa dituangi air...

pendapat gw aja seh... mohon masukannya senior2...  ^:)^

Kokuzo

hm.... kesadaran berevolusi kah? mungkin lebih enak menyebutnya berkembang...
yang berevolusi adalah media dari kesadaran tersebut bukan? seperti otak misalnya...

:-?

mxi

wah bahas evolusi dg Buddhis, bagus bagus... ikutan ahh  ;D

Quote from: 7th on 21 September 2007, 01:26:47 PM
hm.... kesadaran berevolusi kah? mungkin lebih enak menyebutnya berkembang...
yang berevolusi adalah media dari kesadaran tersebut bukan? seperti otak misalnya...

:-?
rasanya si bukan otaknya aja, pikiran kan juga berkembang. otak walaupun jadi besar kan belum tentu juga pikiran jadi bijak atau maju.

Lex Chan

Kok jadi bahas evolusi ya?
OOT nih..  ;D

Btw, setahu saya sampai sekarang ilmuwan belum dapat memastikan bahwa letak pikiran / batin berada di otak, walaupun banyak yang mencoba menganalisis gelombang otak untuk mempelajari "yang mereka anggap sebagai gelombang pikiran". CMIIW.

IMO, otak merupakan pusat koordinasi fisik (gerakan, panca indera, kelenjar2 tubuh, dll). Dengan mempelajari gelombang otak, maka ilmuwan mempelajari keadaan fisik yang berhubungan dengan keadaan batin seseorang. Jika batin seseorang damai, maka gelombang otaknya tenang. Sebaliknya kalo batinnya kacau, maka gelombang otaknya amburadul. Gelombang otak dapat menjadi indikator keadaan batin seseorang, namun bukan berarti batin seseorang pasti berada di otak.. Karena batin itu tidak berwujud..
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

cowcool

otak sepertinya hanya salah sat media drpd pikiran . pikiran sendiri tidak butuh otak agar bisa berpikir. Bagaimana dengan mahluk2 yang tak kelihatan?. Mereka tak punya otak biologis tapi tetap bisa berpikir.
[url="//shoedistro.com"]ShoeDistro.com[/url]
Depotkantor.com

ryu

Kbetulan nich aye baca di gramed sekilas, ada buku Penulis nya Harun Yahya, trus gw search di Google nach dia membantah teori Darwin ini link nya :

http://www.harunyahya.com/m_download_api.php

pilih language indonesia

ada ebook DARWINISME TERBANTAHKAN

bagaimana pendapat teman2.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kokuzo

belom baca... males  ;D

kalopun teori darwin terbantahkan, yah gpp...
tapi tetep aja tidak membuktikan teori manusia tanah itu benar...

williamhalim

Harun Yahya....
baca tulisannya aja udah males....

Ilmuwan pembela Allah.
Seorang ilmuwan tidak seharusnya memposisikan dirinya, tidak seharusnya memegang teguh kepercayaannya dan mencari-cari bukti untuk memperkuat kepercayaannya tsb.

Tapi Harun Yahya telah memposisikan dirinya sebagai seorang ilmuwan pembela tuhan, jadinya teorinya jelas ngaco.

Sebagai seorang ilmuwan, apapun hasil riset dan penelitian, meskipun mendobrak kepercayaan lama, haruslah diterima dengan lapang dada.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

Berarti pandangannya tdk benar?

apakah seorang ilmuwan tdk boleh beragama?

bukankah dari agamapun seorang ilmuwan bisa mengkaji kebenaran atau tidaknya suatu agama dari Sisi science?

memang kalo ujung2nya hanya mencocok2an saja itu tdk benar, tapi bukankah di web SP pun ada hal2 yang seperti itu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sukma Kemenyan

apa yg tidak hilang ketika "Aku" pindah ?

langitbiru

pernah debat di forum lain ttg harun yahya,
ditentangnya pendapat harun yahya krn mencari-cari kesalahan dr teorievolusi.
misalnya sampai skrg msh menyebutkan adanya fosil palsu (dulu ketika blm bisa menguji DNA dan umur tulang, ada seorg yg mengaku menemukan fosil aneh, lamakelamaan terbukti bahwa itu tulang palsu, dirangkai oleh org tsb dr tulang binatang dan tulang manusia, dan dipublikasikan sbg tulang leluhurnya manusia). pdhal kemajuan teknologi sdh bisa membantu menentukankebenaran klaim penemuan fosil, tp dgn alasan adanya fosil palsu, harun yahya mencoba menyanggah teori evolusi.

ada bbrp point yg diasebut, tp gw dah agak lupa. krn hanya mencari-cari kesalahan saja,buktinya jd agak lucu.misalnya HY mengatakan tdk ada fosiltransisi, lucunya buktinyadiambil dr ilmuwan evolusionis yg berbeda pendapat mengenai 1 fosiltransisi.

kl mo liat argumen dukungan teori evolusi bisa cek di : http://www.talkorigins.org/

kesalahpahaman ttg evolusi: http://www.talkorigins.org/faqs/faq-misconceptions.html
oni... kao titi bobo... gigi...

williamhalim

Quote from: ryu on 22 September 2007, 10:58:11 AM
Berarti pandangannya tdk benar?
apakah seorang ilmuwan tdk boleh beragama?
bukankah dari agamapun seorang ilmuwan bisa mengkaji kebenaran atau tidaknya suatu agama dari Sisi science?
memang kalo ujung2nya hanya mencocok2an saja itu tdk benar, tapi bukankah di web SP pun ada hal2 yang seperti itu?

Tentu saja seorang ilmuwan boleh beragama.
Yg gawat apabila, ia lebih memilih membenarkan imannya ketika berhadapan dengan kenyataan yg berlawanan.

contoh:

menurut hitung2an injil umur bumi adalah 5000an tahun, namun dari hasil penyelidikan ternyata telah milyaran tahun.

Nah, ilmuwan yg ber-iman, mungkin tetap bisa menerima kenyataan milyaran tahun itu, sementara imannya kepada tuhan adalah cerita lain lagi.

tapi, ada juga ilmuwan yg tidak mau menerima kenyataan dan 'berusaha' menyanggah umur bumi yg milyaran tahun itu dengan segala macam teori - nya

BTW, Ryu, siapa nih di web SP yg 'kayak gitu' ?  :-?
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)