[ask] masa menderita / susah > masa bahagia / gembira (lebih banyak)

Started by tula, 10 November 2008, 03:14:13 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tula

thread baru .. pertanyaan baru .. utk para threavadin ... bagaimanakah menurut kamu thd hal ini ?
"bahwa saat-saat gembira dan bahagia adalah lebih sedikit daripada saat-saat menderita dan susah"

diambil kembali dari buku komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta

pendapat saya sendiri sih emang bener ...  :(
karena menurut saya masi berada pada kondisi yg susah (selalu susah deh  ;D), ga susah aja dibikin susah  :whistle:, soalnya susah itu kok lebih seru n asik ya ... :hammer:

tp mau tau pendapat2 yg lain ...
jgn lupa alesannya oi ... ;D

mushroom_kick

kl aye seumur2 selalu gembira dan bahagia.. kec taon ini doang. jd kl diitung masih banyakan bahagia na..
susah ato senang itu pilihan..dan wa selalu pilih senang biar kata wa lg susah jg..
tp ad beberapa org, senang aj dibawa susah...tanya kenapa?? ??? ???
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Che Na

Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

tula

MAKACI mushroom :) sip sip

terus jawaban che na apaan ?

kalo saya kan seperti semboyan ku :D .. beginilah idup bla bla bla ;))

Fudotakika

THE WORLD IS JUST AWESOME

gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Che Na

Samsara=NIbbana
Bad Things happen to good people

Jadi sebenarnya terkadang tanpa kita sadari penderitaan itu yang kita alami ada "rahmat" terselubung..
Kita dapat lebih "mengerti" arti hidup. "Belajar" dari "penderitaan"
misal kemiskinan, kita belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang kita anggap kalo kita itu miskin, karena jika kita melihat "keluar" , dijalan-jalan ada begitu banyak orang diluar sana yang lebih miskin dari kita..
Contoh gaji misalkan 2 juta , tiap hari kita mengeluh kurang dan kurang.. kita ga pernah membayangkan tukang sampah keliling yang gajinya hanya 300.000/bulan mereka itu masih bisa menghidupi kelurganya loh..

_/\_ Gan En
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

markosprawira

Quote from: tula on 10 November 2008, 03:14:13 PM
thread baru .. pertanyaan baru .. utk para threavadin ... bagaimanakah menurut kamu thd hal ini ?
"bahwa saat-saat gembira dan bahagia adalah lebih sedikit daripada saat-saat menderita dan susah"

diambil kembali dari buku komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta

pendapat saya sendiri sih emang bener ...  :(
karena menurut saya masi berada pada kondisi yg susah (selalu susah deh  ;D), ga susah aja dibikin susah  :whistle:, soalnya susah itu kok lebih seru n asik ya ... :hammer:

tp mau tau pendapat2 yg lain ...
jgn lupa alesannya oi ... ;D

logikanya simpel bro....

kondisi bahagia/menyenangkan, selalu akan bersambung dengan kondisi tidak menyenangkan

namun kondisi tidak menyenangkan, jarang yang menyambung ke kondisi menyenangkan/bahagia....

kenapa demikian?? karena jika menyenangkan maka kita cenderung utk melekat... dan melekat itu, yang akan berujung pada dosa/penolakan pada wkt kondisi menyenangkan itu berubah
Sementara itu, bnyk juga org yg melekat pada kondisi tidak menyenangkan.... bnyk dijumpai pada celetukan2 seperti "ga liat gw lagi stres??" atau "gw gi emosi nih, lu jauhan gih"...

itulah lucunya kita semua........
kondisi menyenangkan dilekati, dan akhirnya jadi penolakan
kondisi tidak menyenangkan pun dilekati, yang akhirnya jadi penolakan lebih jauh  _/\_

andry

kalau vipaka baik bisa d manage dan di itung2 kyak accounting
asik tuh idup.
banyak kamma baik juga sedih,,,
Samma Vayama


markosprawira

Quote from: Che Na on 10 November 2008, 03:44:32 PM
Samsara=NIbbana
Bad Things happen to good people
_/\_ Gan En

ehm Nibbana itu adalah kondisi batin yg seimbang, dimana sudah tidak ada lagi lobha, dosa dan moha, bro.... jadi udah ga ada dukkha lagi (menyenangkan/tidak menyenangkan) loh.....

pls jgn mendegradasi Nibbana yah.......

kalau memang ada blessing in disguise, mari katakan apa adanya, ok???  _/\_

semoga bisa dimengerti yah......

Che Na

Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

andry

blessing in disguise
(=berkah yg tidak terduga) kurang lebih begitu artinya CMIIW
Jadi didalam penderitaan ada berkah, kayak pilem2 lah, sinetron2...
Dikhawatirkan dari paham tersebut , akan munculnya tuhan (adi...)
Jadi ada kesan, seolah tuhan menguji manusia, inilah yang dkhawatirkan jika ada orang awam yang membacanya dan salah pandangan.

lalu hubungannya denga nibanna=samsara dgn belsing in disguuise
CMIIW
Kasarnya sih gini (tangekapn gue)
Menderita> sedih> menderita(samasara)>Berkah/ilham/manfaatnya>nibanna.
nah ada beberapa step yg saya kira kurang
Menderita> sedih> menderita(samasara)>Berkah/ilham/manfaatnya>pencerahan>nibanna.
CMIWW

Jadi nibanna bukan "berkah" semata.
kalo nilai Nibbana "direndahkan" ky gitu... nti akan muncul bnyk istilah yg nyama2in ama nibbana...... misal nibbana sesaat......

mgkn scr level: ada penderitaan, itu dilekati....
level berikutnya, ada penderitaan, itu "disyukuri" sebagai hikmah terselubung
level berikutnya, ada penderitaan, itu "coba disadari"
Nibbana : udah ga ada lagi penderitaan.........

jadi nibanna tdk = dengan samsara
semoga membantu/memperjelas _/\_
Samma Vayama

Hendra Susanto

susah dan senang merupakan kondisi luar yang mempengaruhi batin, kondisi2 tersebut masuk melalui pintu indria yang mencoba menghanyutkan kita kedalam kondisi2 tersebut. yang perlu diingat bahwa kondisi2 tersebut tidak selamanya ada dan akan berubah seiringan dengan waktu yang terus berjalan.

Quote"bahwa saat-saat gembira dan bahagia adalah lebih sedikit daripada saat-saat menderita dan susah"

semakin kita terhanyut dalam 'saat-saat gembira' maka 'saat-saat menderita' memiliki kecenderungan berkutat dalam pikiran terus menerus tanpa berkesudahan

bond

Suka dan duka silih berganti, hanya hati yg tegar dan teguh memegang prinsip kebenaran dapat membuat seseorang selalu kokoh berdiri dalam permainan catur kehidupan.

Jika orang sudah dapat melihat permainan ini maka ia akan jenuh melihat kehidupan dan itulah saatnya ia akan berusaha keluar dari samsara dan berlabuh pada pelabuhan terakhir nibbana. Ini lah kekokohan yg tiada tara dan pemenang sejati. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada