Promo Buddha masuk Neraka! Do U Care?

Started by johan3000, 11 October 2008, 11:15:50 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

vathena

Quote from: markosprawira on 03 December 2008, 04:06:57 PM
Quote from: vathena on 01 December 2008, 08:13:28 PM
Buddha masuk neraka???
terkutuklah bagi mereka yang bilang begitu

"Apa yg sebaiknya dilakukan sewaktu org lain menjelek2kan agama (pemimpin agama) kita?"
saya pribadi sangat benci bila ada yang menjelek2an Buddha,tapi yah biarin saja orang2 seperti itu,akan ada karma buruk bagi mereka

"Apakah biksu (yg terlatih/bener) ceramahnya pernah menjelek-jelekan agama org lain?"
menurut saya sebaiknya seorang biksu yang baik tidaklah menjelek2kan,karena telah melanggar sila keempat pancasila buddhis.

_/\_



dear vathena,

memang kata2 anda bnyk kontradiksinya.

Anda bilang ga benci, cm bilang bhw biar org2 itu terima karma buruk : itu udah dosa mula citta (pikiran yg didorong dosa/kebencian)
Anda mau Buddhism itu tidak ada yg jelek2in, jadi begitu ada yg jelek2in, muncul "dosa" (kebencian/penolakan) thd perubahan

menjelek2an itu melanggar sila ke-4 tapi bhante sebaiknya jangan.
kalau emg udah yakin itu melanggar, berarti bhante HARUS TIDAK BOLEH menjelek2an

ingat loh..... jgn krn seorang berkepala gundul dan mengenakan jubah, maka dia disebut brahmana
Brahmana adalah mereka yg menjalankan sila dan mempraktekkan dhamma dalam hidup sehari2nya

Disini bukan "dosa" (benci/menolak) terhadap bhante, namun harus dikembalikan pada fungsi bhante yg seharusnya menjaga sila, bukan melanggar dila.

semoga bisa dimengerti

maksud saya dengan membiarkan itu adalah,walau saya kesal ada yang mengatakan begitu tapi yah apa yang bisa saya perbuat.begitu

terima kasih atas penjelasan anda
_/\_
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

markosprawira

Quote from: adi isa on 03 December 2008, 04:24:40 PM
maaf, belum saatnya saja,
yang jelas akan kontroversi.

untuk semnetara, biarlah saya jadi penonton saja di thread ini.

jadi jelas bhw itu pilihan anda yah  ;)

jadi tolong jgn menyebut "akan kena timpuk" yah krn itu menandakan bhw seolah mod/admin yg melarang anda utk berbicara, ok?

semoga dimengerti  _/\_

markosprawira

Quote from: vathena on 03 December 2008, 04:34:08 PM
maksud saya dengan membiarkan itu adalah, walau saya kesal ada yang mengatakan begitu tapi yah apa yang bisa saya perbuat.begitu

terima kasih atas penjelasan anda
_/\_

dear vathena,

hanya informasi saja : kesal, jengkel, marah, benci, sebel, dan perasaan2 semacamnya itu adalah manifestasi dari dosa mula citta

dosa/penolakan itu muncul biasanya karena ada yg mengganggu "AKU" misal agama-KU, mobil-KU, teman-KU, rumah-KU, dsb......

hrs disadari bhw apapun yg menimpa adlh hasil dari apa yg kita perbuat dahulu sehingga kita mendapat buah yg tdk menyenangkan

krn itu, jika kita menanggapi dgn dosa/benci juga yg notabene merupakan akusala kamma juga, berarti kita sudah mempersiapkan masa depan kita utk mengalami buah yg tidak menyenangkan lagi (akusala vipaka)

semoga bisa dimengerti......

vathena

Quote from: markosprawira on 03 December 2008, 04:40:12 PM
Quote from: vathena on 03 December 2008, 04:34:08 PM
maksud saya dengan membiarkan itu adalah, walau saya kesal ada yang mengatakan begitu tapi yah apa yang bisa saya perbuat.begitu

terima kasih atas penjelasan anda
_/\_

dear vathena,

hanya informasi saja : kesal, jengkel, marah, benci, sebel, dan perasaan2 semacamnya itu adalah manifestasi dari dosa mula citta

dosa/penolakan itu muncul biasanya karena ada yg mengganggu "AKU" misal agama-KU, mobil-KU, teman-KU, rumah-KU, dsb......

hrs disadari bhw apapun yg menimpa adlh hasil dari apa yg kita perbuat dahulu sehingga kita mendapat buah yg tdk menyenangkan

krn itu, jika kita menanggapi dgn dosa/benci juga yg notabene merupakan akusala kamma juga, berarti kita sudah mempersiapkan masa depan kita utk mengalami buah yg tidak menyenangkan lagi (akusala vipaka)

semoga bisa dimengerti......

saya sadar akan itu,saya sadar bahwa perasaan kesal itu juga tidak boleh.dalam hal ini saya sebagai manusia kan bisa juga lalai,sejenak mendengar hal seperti ini timbul perasaan kesal,namun saya berusaha membiarkannya(meredakannya) saja

terima kasih
_/\_
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Gunawan

bagaimana Buddhist menanggapin cerita/kesaksian tentant APSP? Apakah Ada Buktinya....sambil .... :))
Apa yg sebaiknya dilakukan sewaktu org lain menjelek2kan agama (pemimpin agama) kita? Kayak dia sudah bener aja... sambil....  :))
Apakah protest didepan org banyak (frontal/terbuka) adalah cara seorang Buddhist? No comment...Lom Kepikir.... ;D
Apa yg bisa kita sampai kan pada mereka (teman yg mengundang)? laen kali jangan undang gw yach...sambil,,,,, :))
Apakah biksu (yg terlatih/bener) ceramahnya pernah menjelek-jelekan agama org lain? sampe detik ini gw lom pernah denger.... :)

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

hatRed

 [at] Gunawan

Bagaimana


"Datang tak dijemput, Pulang tak diantar"
i'm just a mammal with troubled soul



Gunawan

 [at]  Mas Hatred = Maksud sampean opo rek?.... ^-^  sampean pikir jaelangkung opo?....  ;D
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

hatRed

Kita gak usah mancin2 orang tuk menjelekkan.

Kita gak usah naggepin orang yang menjelekkan.
i'm just a mammal with troubled soul



Gunawan

Quote from: hatRed on 03 December 2008, 04:59:38 PM
Kita gak usah mancin2 orang tuk menjelekkan.

Kita gak usah naggepin orang yang menjelekkan.

[at] Mas Hatred = Kan saya cuma menjawab pertanyaan Bro Johan Saceng...... ;D Tidak ada maksud laen Lho..... :)

Peach Mas..... ^:)^

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

markosprawira

Quote from: vathena on 03 December 2008, 04:45:39 PM
saya sadar akan itu,saya sadar bahwa perasaan kesal itu juga tidak boleh.dalam hal ini saya sebagai manusia kan bisa juga lalai,sejenak mendengar hal seperti ini timbul perasaan kesal,namun saya berusaha membiarkannya(meredakannya) saja

terima kasih
_/\_


kalo saya boleh saran, coba anda kenali bagaimana rasanya kesel, benci, sebel, jengkel, dll....

jadi begitu muncul, anda langsung bisa "menyadari" dan mengeremnya

ini bisa menjadi latihan utk "kurangi berbuat jahat"

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua

thioboeki

Om Markus,  kalo begitu berharap ada teman mengundang kita ikut kebaktian  mendengar ceramah yg bisa membuat kuping sakit muka merah ,  jadi kita bisa Berlatih Kesabaran, Berlatih Toleransi, Berlatih menumbuhkan cinta kasih pada orang tak kita sukai. betul?
Dimana ada Kebahagian disana ada Penderitaan,,

Reenzia


QuoteApa yg sebaiknya dilakukan sewaktu org lain menjelek2kan agama (pemimpin agama) kita
menyadari, memahami dan memakluminya

QuoteApakah protest didepan org banyak (frontal/terbuka) adalah cara seorang Buddhist?

saia rasa ngga, saia hanya menyadari, memahami dan memakluminya

QuoteApa yg bisa kita sampai kan pada mereka (teman yg mengundang)?

terima kasih

QuoteApakah biksu (yg terlatih/bener) ceramahnya pernah menjelek-jelekan agama org lain?

benar itu seperti apa? sudah sebenar apa? standar benar itu bagaimana?


g.citra

Quote
maaf, belum saatnya saja,
yang jelas akan kontroversi.

untuk semnetara, biarlah saya jadi penonton saja di thread ini.

penonton....? :o

pembaca kalee.... ;D

lam kenal...saya juga baru lho... ;D

_/\_

dilbert

Quote from: adi isa on 03 December 2008, 04:24:40 PM
Quote from: markosprawira on 03 December 2008, 04:01:56 PM
Quote from: adi isa on 03 December 2008, 03:37:25 PM
informasi lain tentang sosok sang budha, sedikit tidaknya saya pernah dapat .
tapi belum saatnya saya urai, entar kontroversi lagi, (soalnya saya pendatang baru)
entar kena timpuk...

ga ada hubungan antara pendtang baru, dengan kena timpuk

walau member lama tp kalo bicara ngaco, udah pasti kena timpuk juga

moga dimengerti yah

Quote from: adi isa on 03 December 2008, 03:37:25 PM
yang jelas, info itu mengatakan sang budha adalah seorang yang mulia dan membawa jalan keselamatan.

Buddha = yg SADAR.
Mulia? tentu lah......

Bawa jalan keselamatan? mgkn bs diperjelas dulu konsep yg anda maksudkan diatas?

biar jelas apa yg mau didiskusikan. Misal keselamatan, jenis keselamatannya ky apa.
Apa sih selamat itu?
maaf, belum saatnya saja,
yang jelas akan kontroversi.

untuk semnetara, biarlah saya jadi penonton saja di thread ini.

coba di quote tentang yang kontroversi tersebut... Soalnya jangan jangan ntar karena salah pengertian, menganggap-nya sebagai kontroversi padahal kadang sesuatu hal itu ada berbagai sisi yang bisa dipandang.

Silahkan saja... Tidak ada yang nimpukin...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

markosprawira

Quote from: thioboeki on 03 December 2008, 08:23:17 PM
Om Markus,  kalo begitu berharap ada teman mengundang kita ikut kebaktian  mendengar ceramah yg bisa membuat kuping sakit muka merah ,  jadi kita bisa Berlatih Kesabaran, Berlatih Toleransi, Berlatih menumbuhkan cinta kasih pada orang tak kita sukai. betul?

dear thio,

apakah batin anda bisa bahagia jika ada di samping tmpt sampah?
atau misal anda yg suka musik tenang, lalu tiba2 masuk ke lingkungan musik bising, apakah anda bisa bahagia?

walau objek itu sifatnya netral tetapi bertemu dgn yg tidak disukai adalah akusala vipaka, apapun bentuknya

Kenapa bisa muncul akusala vipaka? Karena kondisi batin kita sudah mengkondisikan agar berbuah

Kenapa bisa bisa berbuah? Karena kita terus melakukan hal2 yg selaras dgn akusala itu misal kita melekat pada agama maka sepertinya akan sering berjumpa dgn kondisi yg menjelek2an agama itu.
Ga usah diharap, kondisi itu akan datang dgn sendirinya kok

Hal serupa juga terjadi dalam semua aspek kehidupan kita. Misal saya yg suka dingin, sangat menderita jika kena udara panas.
Makin dirasa, sepertinya sering sekali mengalami udara panas itu.

Tapi jika kita mulai bisa mengikis kemelekatan sedikit demi sedikit, ternyata kondisi2 yg tidk menyenangkan itu, hanya krn dosa/penolakan terhadap apa yg kita lekati.
Saya melekat pd dingin, jd menolak jika jadi panas
Saya melekat pada agama saya, jd menolak jika ada yg menjelek2an
dst...dst....


Latihan metta bisa dimulai dari bermeditasi metta
Tapi ga bisa dari musuh dulu loh, HARUS mulai dari diri sendiri yg berbahagia dulu. Tidak mgkn mengharapkan org lain berbahagia sementara diri sendiri belum bahagia.
Langkah selanjutnya baru berharap keluarga berbahagia, teman, lingkungan, lawan jenis dan terakhir baru org yg dibenci

Jadi latihan metta juga ada step2nya loh.......

Kalau saya boleh bilang, sebenarnya kita semua ini mirip spt bayi yg baru lahir, yg tidak punya ketrampilan apa2, yg hanya bisa menangis kalo apa yg disayangi itu dilepas dari kita
Sementara Guru Buddha seperti orang tua, yg membimbing kita, memberitahu apa saja yg diperlukan agar kita bisa menjadi manusia dewasa yg mandiri.

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua yah  _/\_