News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

point of Budhism...

Started by kiman, 21 September 2008, 06:41:49 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dh14n

Quote from: Kemenyan on 21 September 2008, 06:50:08 PM
III. Lenyapnya Dukkha (dukkha nirodha ariya sacca)
Kalau tanhä dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan yang bahagia sekali,
Sang Buddha dengan jelas dan tegas mengajar kita, bahwa kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana.
Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam',
serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin.

dear markosprawira,
kalau disingkirkan berarti ada yang menyingkirkan dong? itu berarti atta juga karena ada yang menyingkirkan.
bagaimana menurut saudara markosprawira?

Hendra Susanto

dear dh14n,

Quoteitu berarti atta juga karena ada yang menyingkirkan

maksudnya apa? tolong diperjelas sedikit?

markosprawira

Quote from: dh14n on 01 October 2008, 01:15:22 AM
Memang annata tapi karena kita belum merealisasikan ajaran mengenai annata kita masih menganggap gabungan nama dan rupa ini sebagai aku.. menganggap keinginan ini adalah keinginan saya... padahal 'saya' itu sendiri sebenarnya tidak ada...

Kalau menurut saudara markosprawira yang tepat itu bagaimana? makasih penjelasannya...


dear dian,

kalau saya boleh merevisinya, bahwa "saya" itu antara ada dan tidak ada........ disebut ada karena bisa dijangkau oleh panca indera, namun disebut tidak ada karena sebenarnya hanyalah merupakan perpaduan dari nama dan rupa yang terus berproses

mungkin lebih tepatnya jika disebut Anatta = tidak ada "atta" atau "aku" yang kekal........

Sumedho

pembahasan kebenaran mutlak di campur dengan kebenaran relatif, jadinya bingung deh.

imo sih, bukan diri/aku. mau yang kekal maupun tidak kekal sih.
There is no place like 127.0.0.1

markosprawira

Quote from: dh14n on 01 October 2008, 01:39:01 AM
Quote from: Kemenyan on 21 September 2008, 06:50:08 PM
III. Lenyapnya Dukkha (dukkha nirodha ariya sacca)
Kalau tanhä dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan yang bahagia sekali,
Sang Buddha dengan jelas dan tegas mengajar kita, bahwa kita dapat bebas dari penderitaan dan mencapai kebebasan dan kebahagiaan Nibbana.
Istilah Nibbana secara harfiah berarti 'padam',
serta mengacu ke pemadaman api keserakahan, kebencian dan kegelapan-batin.

dear markosprawira,
kalau disingkirkan berarti ada yang menyingkirkan dong? itu berarti atta juga karena ada yang menyingkirkan.
bagaimana menurut saudara markosprawira?

dear dian,

jika anda melihat penjelasan diatas, mungkin anda akan mengerti poin "menyingkirkan tanha"

sama seperti jika menunjuk 1 titik di air sungai. Apakah pada titik itu, ada air sungai?? ada tentunya......
namun apakah air sungai itu sama dengan air sungai 1 detik yang lalu?? jawabnya adalah : berbeda dari campurannya, kekentalannya, dan berbagai macamnya

semoga bisa dimengerti  _/\_

markosprawira

Quote from: Sumedho on 06 October 2008, 01:33:19 PM
pembahasan kebenaran mutlak di campur dengan kebenaran relatif, jadinya bingung deh.

imo sih, bukan diri/aku. mau yang kekal maupun tidak kekal sih.

dear benz,

jika bukan diri/aku, itu sudah memasuki ke paham nihilisme, yg dianut oleh sebagian besar meditator dimana karena tidak ada pikiran, tidak ada perasaan, maka tidak ada aku

mungkin contoh mengenai air sungai diatas, dapat lebih memperjelas yang saya maksudkan

Sumedho

sepertinya tidak demikian bro.

nihilisme itu jika sesudah kehidupan lalu habis. dalam buddhisme kan tetap terlahir kembali.

lagipula sang buddha tidak pernah bilang anicca atta (aku yg tidak kekal)
There is no place like 127.0.0.1

Indra

Sang Buddha kan memang gak pernah ngajarin Atta, yg diajarin selalu Anatta

fabian c

#23
Quote from: markosprawira on 06 October 2008, 02:11:13 PM
Quote from: Sumedho on 06 October 2008, 01:33:19 PM
pembahasan kebenaran mutlak di campur dengan kebenaran relatif, jadinya bingung deh.

imo sih, bukan diri/aku. mau yang kekal maupun tidak kekal sih.

dear benz,

jika bukan diri/aku, itu sudah memasuki ke paham nihilisme, yg dianut oleh sebagian besar meditator dimana karena tidak ada pikiran, tidak ada perasaan, maka tidak ada aku

mungkin contoh mengenai air sungai diatas, dapat lebih memperjelas yang saya maksudkan

teman-teman ikut sharing ya...?

menurut pendapat saya,

mengenai nihilisme: ada perbedaan dengan anatta, pada nihilisme sesuatu yang ada menjadi lenyap, yaitu kehidupan ini akan berhenti secara otomatis bila kita meninggal (lenyap total).

sedangkan pada anatta adalah: tidak ada substansi yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Pada umumnya mereka yang melekat pada pandangan atta menganggap ada substansi yang berpindah-pindah dari satu jasmani ke jasmani yang lain. Oleh karena itu terjadi transmigrasi yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain (reinkarnasi).

Bedakan dengan pandangan anatta, pada pandangan yang berbasiskan anatta tak ada transmigrasi substansi diri disana, kesadaran di tubuh A telah lenyap bersamaan dengan berhentinya tubuh yang menyokong kesadaran A, kemudian kesadaran itu muncul kembali (ingat anicca) bersamaan dengan kemunculan tubuh yang menyokong kesadaran B (spontaneous rebirth)

Kesadaran yang pertama (A) tidak sama dengan yang kedua (B), tetapi juga tidak berbeda, karena kesadaran kedua merupakan kelanjutan kesadaran yang pertama.

Perlu diingat tubuh B tidak selalu manusia, bisa kutu, atau dewa dsbnya...

Untuk melihat kaitan kesadaran yang muncul dan lenyap kembali ini diperlukan konsentrasi yang sangat kuat.

Mengapa muncul kembali? karena memang kesadaran pada dasarnya sebenarnya tidak berkesinambungan, ia muncul dan lenyap kembali (anicca) jadi bila kondisi yang mendukung kesadaran telah tak ada maka kesadaran dengan kecepatan yang luarbiasa akan lenyap dan muncul kembali di tubuh yang mendukung munculnya kelanjutan kesadaran tersebut.

semoga keterangan ini membantu teman-teman.

(((semoga kita semua tetap maju dalam Dhamma)))

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

kiman

U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

fabian c

#25
Quote from: kiman on 16 October 2008, 12:26:11 AM
sunyata?

Pada konsep sunyata segala sesuatu kosong belaka (sunya) dan segala sesuatu dianggap seperti buah khayalan belaka, karena pada dasarnya kosong...  (tolong dikoreksi bila salah)

Tetapi pada konsep anatta, segala sesuatu ada tidak kosong. Materi ada, batin ada, tetapi batin dan jasmani itu bersifat anicca (muncul dan lenyap kembali).

Jadi batin dan jasmani ada tetapi selalu berubah...

Inilah perbedaannya.

Semoga keterangan ini bermanfaat...

sukhi hotu..

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

sunyata = kosong dari atta (Theravada)

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

fabian c

#27
teman-teman sekalian,

Saya ingin menambahkan sedikit supaya jangan terjadi salah paham mengenai pengertian atta yang sering membuat orang keliru.

Pandangan Sunyata menurut pemahaman saya, nampaknya merupakan adaptasi dari konsep Maya (segala sesuatu hanya merupakan bentuk ilusi atau imajinasi oleh karena itu kosong belaka) tolong dikoreksi bila salah...

Pada konsep anatta, semua bentuk pancakhandha ada dan terus-menerus berproses (kita tak dapat mengatakan bahwa jasmani kita tak ada karena pada kenyataannya jasmani kita ada, demikian juga dengan khandha-khandha yang lain....), tetapi semua panca khandha ini terus menerus berproses..., karena terus menerus berproses, maka ia bersifat aniccca...

Dan... selalu berubah....
karena berubah terus menerus, ia bersifat dukkha..

Sebabnya disebut anatta karena Buddhist menganggap yang ada hanya batin dan jasmani yang berproses... dan tak ada substansi yang disebut roh (atta/atma) yang berpindah, seperti dalam agama lain..

Semoga teman-teman mendapatkan pengertian yang jelas mengenai hal ini...

(((Semoga kita semua terbebas dari pandangan salah...)))

sukhi hotu...
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

SN 35.85
Suñña Sutta
Empty
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu

Then Ven. Ananda went to the Blessed One and on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As he was sitting there he said to the Blessed One, "It is said that the world is empty, the world is empty, lord. In what respect is it said that the world is empty?"

"Insofar as it is empty of a self or of anything pertaining to a self: Thus it is said, Ananda, that the world is empty. And what is empty of a self or of anything pertaining to a self? The eye is empty of a self or of anything pertaining to a self. Forms... Eye-consciousness... Eye-contact is empty of a self or of anything pertaining to a self.

"The ear is empty...

"The nose is empty...

"The tongue is empty...

"The body is empty...

"The intellect is empty of a self or of anything pertaining to a self. Ideas... Intellect-consciousness... Intellect-contact is empty of a self or of anything pertaining to a self. Thus it is said that the world is empty."

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

fabian c

#29
Saudara Karunamurti yang baik...

Terima kasih saudara telah memuat sunna sutta dari Anguttara  Nikaya, mari kita teliti lebih mendalam arti dari sutta tersebut,

QuoteThen Ven. Ananda went to the Blessed One and on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As he was sitting there he said to the Blessed One, "It is said that the world is empty, the world is empty, lord. In what respect is it said that the world is empty?"

Disini Bhante Ananda bertanya kepada Sang Buddha dunia ini kosong dalam kaitan apa (in what respect)...? jawaban terhadap hal ini diberikan dibawah, yaitu kosong terhadap diri (self/atta/atma) atau segala sesuatu yang berkaitan (pertaining) dengan diri (self/atta/atma)..

Quote"Insofar as it is empty of a self or of anything pertaining to a self: Thus it is said, Ananda, that the world is empty. And what is empty of a self or of anything pertaining to a self? The eye is empty of a self or of anything pertaining to a self. Forms... Eye-consciousness... Eye-contact is empty of a self or of anything pertaining to a self.

Perhatikan yang di bold biru..disini Sang Buddha mengatakan bahwa setiap panca indria kosong dari diri (atta/atma)... tetapi bukan berarti panca indria itu sendiri tidak ada/kosong....
kontak mata kosong dari atta tetapi kontak mata itu sendiri ada, bukannya tidak ada.... (hanya tidak berhubungan dengan atta, karena atta tidak ada...)


Quote"The ear is empty...

"The nose is empty...

"The tongue is empty...

"The body is empty...

Perhatikan konsistensinya.. gaya penerjemahan Bhante Thanissaro dan banyak penerjemah lainnya adalah menghindari pengulangan.

kata-kata "The ear is empty.." perhatikan lebih lanjut lengkapnya sesuai versi asli, yaitu: "the ear is empty of a self or of anything pertaining to a self"

Perhatikan artinya sudah berbeda... Sang Buddha tidak mengatakan "the ear is empty" saja, itu adalah pengulangan kata "the ear is empty...(of a self or of anything pertaining to a self")...

Jadi the earnya tidak ada attanya dan tidak berkaitan dengan atta.... demikian juga dengan nose, tongue dan body..., forms dll...

Quote"The intellect is empty of a self or of anything pertaining to a self. Ideas... Intellect-consciousness... Intellect-contact is empty of a self or of anything pertaining to a self. Thus it is said that the world is empty."

Alinea diatas sekali lagi memperjelas mengenai hal itu.
Singkat kata segala sesuatu itu tidak ada attanya, dan tidak berkaitan dengan atta.... (anatta), tetapi bukan berarti dunia itu tidak ada...

Saya ada cerita sebagai sekedar perbandingan, mengenai anatta vs sunnata/sunyatta,

Pada suatu ketika saya terlibat diskusi mengenai ini dengan seorang teman, ia bersikeras bahwa Sang Buddha mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini kosong belaka... sunya... hampa... tidak ada...

Lalu saya tanya balik kepada teman tersebut, kalau memang benar kita tidak ada.. sesuai argumen anda, maka bila saya membunuh anda maka seharusnya tak berakibat apa-apa, bukankah demikian...? karena anda tidak ada kan...? apakah karmanya membunuh sesuatu yang tidak ada...?

jadi bedakan...

Ada proses yang terjadi di dunia ini (khandha dsbnya)....
Tetapi semua proses itu tidak ada (kosong dari) atta atau yang berkaitan dengan atta...

Semoga penjelasan ini membuat saudara Karuna Murti menjadi lebih jelas perbedaan antara anatta dan sunyatta.

(((semoga kita semua lebih maju dalam Dhamma)))

sukhi hotu
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata