[BUDDHISME MODERN][Dark Zen] FAQ

Started by hudoyo, 08 September 2008, 03:29:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

HokBen

Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 07:56:55 PM
Ya, itu ciri umum dari Buddhisme Modern. ... Anda akan lebih "kaget" lagi membaca buku "Buddhism Without Belief" (Buddhisme Tanpa Doktrin) oleh Stephen Batchelor. Bisa didapat dari Amazon.com.

paham pemikiran liberal gini ga perlu dikagetin pak...
di tiap agama juga ada kok..
di kalangan moslem dikenal JIL (Ulil, Lutfi, dkk), di kr****n saya lupa sebutannya apa, tapi salah satu pendeta yang dinilai liberal itu Pak Ioanes Rahmat...

Quote
Kekagetan atau rasa "terganggu" itu disebabkan karena tampaknya di DC ini ada usaha segelintir orang yang kebetulan menjadi mdoerator untuk menutup-nutupi perkembangan pemikiran Buddhisme modern itu dari pembaca DC.

nyantai pak...
jangan prejudice dulu...
bulan puasa ga boleh sudzhon lho....

peace....

HokBen

btw, gambar di situs dark zen keren juga nh...



ilalang

Quote from: andrew on 08 September 2008, 08:45:58 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:40:56 PM
Quote from: andrew on 08 September 2008, 08:12:26 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:10:05 PM
Quote from: tesla on 08 September 2008, 05:33:43 PM
lho? setahu saya Zen itu paling mengutamakan meditasi... (melihat bathin sendiri)

meditasi yang disebut sebagai meditasi bukan lagi meditasi  :)

terus apa dong ?   :)

_/\_

Saat anda berpikir anda sedang meditasi, sebenarnya itu bukan meditasi

_/\_


terus kalo meditasi ngapain dong?
berpikir  sedang makan ?  :)

_/\_ _/\_

Dalam meditasi tidak ada si pemikir, yg berarti pikiran harus berakhir.
Sekadar menyadari anda sedang makan, tanpa pikiran menyelinap, itulah meditasi.
Menyadari kelekatan kepada suatu ajaran/jalan/guru yang satu dan menolak yang lain-sekadar menyadari tanpa usaha (=pikiran) untuk menghilangkannya, itulah meditasi.

Sejak awal, dan pada akhirnya...meditasi adalah berjalan sendiri...semua pikiran tentang ajaran, metode, sutta, sutra, koan, guru...harus ditinggalkan. Demikiankah esensi Zen Gelap?


ilalang

Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:46:31 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:25:40 PM
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:16:56 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:06:48 PM
Quote from: Hendra Susanto on 08 September 2008, 03:41:39 PM
QuoteTapi saya bisa melihat kebenaran yang jauh lebih dalam di dalam Zen Gelap daripada dalam Zen konvensional.]

tanya? kebenarannya dimana ya?

kebenaran yang disebut sebagai kebenaran bukan lagi kebenaran  :)

Setuju, kebenaran yang punya merek bukan kebenaran. Jadi Theravada bukan kebenaran, Mahayana bukan kebenaran, Buddhisme Modern bukan kebenaran. Setuju?

netti...netti
_/\_

Kalau neti, neti ... tutup saja situs ini. Setujukah? :))

Setuju kalau semua terus pada meditasi  :)). Tapi jangan lupa...
mengamati perdebatan dalam forum, kemarahan, kelekatan akan reputasi, nge-junk tanpa arah, mengamati semua itu secara pasif, tanpa memilih, adalah juga bagian dari meditasi. Setujukah?

ilalang

#34
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:55:07 PM
Quote from: andrew on 08 September 2008, 08:48:22 PM
neti artinya apa ya ???
_/\_

"Neti" artinya 'tidak'. ... Ini menggambarkan suatu kisah dari kitab Upanishad Hindu yang menggambarkan  'pendekatan negatif' dalam spiritualitas. Setiap konsep, setiap label, setiap pemikiran tentang hal yang transendental (lokuttara) diingkari dengan berkata "tidak, tidak."

Ceritanya ada seorang rishi yang dihubungi oleh muridnya yang bertanya: "Apakah Brahman itu begini?" Jawabnya: "Neti". "Apakah Brahman begitu?" Jawabnya: "Neti". (Brahman adalah prinsip transendental dalam filsafat advaita Hindu, mirip dengan Udana 8.3 dalam Tipitaka.)

Sang Buddha sendiri berkata, ada 4 hal yang seharusnya tidak dipikir-pikir karena bisa membuat orang menjadi gila:
1. asal mula alam semesta
2. seluk-beluk karma
3. hakikat jhana
4. hakikat seorang yang tercerahkan (buddha).

Salam,
hudoyo

_/\_
"Apakah kebenaran itu Mahayana?"... "Netti"
"Apakah kebenaran itu Theravada?"... "Netti"
"Apakah kebenaran itu Buddhisme Modern?"... "Netti"

ryu

Quote from: ilalang on 09 September 2008, 12:18:01 PM
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:46:31 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:25:40 PM
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:16:56 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:06:48 PM
Quote from: Hendra Susanto on 08 September 2008, 03:41:39 PM
QuoteTapi saya bisa melihat kebenaran yang jauh lebih dalam di dalam Zen Gelap daripada dalam Zen konvensional.]

tanya? kebenarannya dimana ya?

kebenaran yang disebut sebagai kebenaran bukan lagi kebenaran  :)

Setuju, kebenaran yang punya merek bukan kebenaran. Jadi Theravada bukan kebenaran, Mahayana bukan kebenaran, Buddhisme Modern bukan kebenaran. Setuju?

netti...netti
_/\_

Kalau neti, neti ... tutup saja situs ini. Setujukah? :))

Setuju kalau semua terus pada meditasi  :)). Tapi jangan lupa...
mengamati perdebatan dalam forum, kemarahan, kelekatan akan reputasi, nge-junk tanpa arah, mengamati semua itu secara pasif, tanpa memilih, adalah juga bagian dari meditasi. Setujukah?

Setuju *junker neh*
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

J.W

Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:46:31 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:25:40 PM
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 08:16:56 PM
Quote from: ilalang on 08 September 2008, 08:06:48 PM
Quote from: Hendra Susanto on 08 September 2008, 03:41:39 PM
QuoteTapi saya bisa melihat kebenaran yang jauh lebih dalam di dalam Zen Gelap daripada dalam Zen konvensional.]

tanya? kebenarannya dimana ya?

kebenaran yang disebut sebagai kebenaran bukan lagi kebenaran  :)

Setuju, kebenaran yang punya merek bukan kebenaran. Jadi Theravada bukan kebenaran, Mahayana bukan kebenaran, Buddhisme Modern bukan kebenaran. Setuju?

netti...netti
_/\_

Kalau neti, neti ... tutup saja situs ini. Setujukah? :))

Gimana kalo tutup mulut aja pak ?  :)) Setujukan ? ;D

hudoyo

#37
Quote from: karuna_murti on 09 September 2008, 08:54:48 AM
http://www.buddhachat.org/forum/showthread.php?t=4494

menilik dari internet, banyak sekali yang bilang dark zen adalah cult dan sebaiknya dihindari atau yang sopan bilangnya jangan beli kucing dalam karung.

Terima kasih banyak untuk informasinya tentang Dark Zen.  _/\_  Saya masih akan terus mempelajari aliran ini, dengan mempertimbangkan semua informasi yang saya terima.

O ya, sepintas lalu saya baca ia mengembangkan sebuah kultus. Buat saya pribadi, saya akan sangat berhati-hati kalau saya bertemu dengan suatu kelompok yang menunjukkan tanda-tanda kultus, sekalipun yang merek ajarkan mengandung banyak kebenaran.

Salam,
hudoyo

hudoyo

#38
Quote from: nyanadhana on 09 September 2008, 08:00:00 AM
Bukankah Theravada juga jual obat dan kecap?

saya tidak berbicara soal theravada dan saya bukan fans Mahayana ataupun Theravada, pengaruh keduanya membuat aku memahami lebih banyak.

Orang yang mengatakan pihak lain jual obat dan kecap seharusnya menyadari dulu bahwa pihaknya sendiri pun jual obat dan kecap.

Quotesaya tidak akan heran dengan pembenaran oleh umat Buddha barat karena liberalitas dalam berpikir dan saya tidak akan menganggap pemahaman mereka sebagai absolut untuk dipaksakan.semua orang merintis Dhamma dengan jalan yang dia pahami berdasarkan Dhamma.

'Buddhisme Modern' memberi kebebasan kepada setiap orang untuk memahami ajaran Sang Buddha menurut pemikiran & pengalaman masing-masing, tanpa keinginan memaksakan pahamnya sendiri kepada orang lain dengan jalan mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham dengan pahamnya sendiri, seperti terdapat dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana SEOLAH-OLAH Sang Buddha berkata, hanya di dalam ajarannya sendiri terdapat pembebasan, sedangkan di dalam ajaran guru-guru lain tidak terdapat pembebasan.


QuoteSaya tidak menanggapi urusan dendam anda lebih lanjut........anda mencoba memasukkan MMD dalam scope Buddhisme modern namun di luar ketika ada umat non Buddhist,anda memelintir bahwa MMD berasal dari pemahaman agama mereka. dan menilai dari semua tulisan anda yang terlalu banyak membuat promosi dengan meniadakan Buddhisme yang ada seperti mencoba menjelekan Karaniyametta sutta dan beberapa Sutta lainnya....saya sudah melihat sejauh mana anda ingin merombak sistem Buddhisme.

Guru saya hanya satu yaitu Gotama Buddha.Beliau sudah tiada namun Sangha yang beliau wariskan masih membawa permata Beliau sampai hari ini. dan banyak dari mereka yang mengajarkan hal hal positif dalam mengenal Buddha Dhamma sama seperti Master Cheng Yen dari Tzu Chi yang mengaplikasikan Dhamma dalam bentuk nyata bukan sekedar ngoceh-ngoceh,celoteh dan sembahyangan.

Andalah yang tidak memahami bahwa Kebenaran itu satu dan terdapat di balik/di dasar setiap agama besar yang ada; Kebenaran itu tidak terdapat dalam kitab suci mana pun, atau dalam rumusan doktrin mana pun, melainkan harus diselami dan ditemukan di balik doktrin-dontrin itu di dalam pengalaman batin setiap pencari. Barang siapa berhasil menyelaminya akan melihat Kebenaran yang sama di dasar ajaran Sang Buddha, dalam ajaran Yesus Kristus, dan dalam ajaran Muhammad dll.

Silakan Anda berguru kepada Sang Buddha Gotama dan kepada para bhikkhu yang Anda lihat; itu sah-sah saja menurut saya. Saya berguru kepada Buddha, Dhamma dan Sangha di dalam batin saya sendiri, dan Anda tidak berhak menamakan saya bukan Buddhis.   

andry

Pa, jadi yg dimaksud dgn buddhis modern itu mirip dgn dark zen?
tidak terbalik pak? bukankah itu yg purenya...
Samma Vayama

andrew

Quote from: HokBen on 09 September 2008, 09:03:44 AM
Quote from: hudoyo on 08 September 2008, 07:56:55 PM
Ya, itu ciri umum dari Buddhisme Modern. ... Anda akan lebih "kaget" lagi membaca buku "Buddhism Without Belief" (Buddhisme Tanpa Doktrin) oleh Stephen Batchelor. Bisa didapat dari Amazon.com.

paham pemikiran liberal gini ga perlu dikagetin pak...
di tiap agama juga ada kok..




liberal artinya apa ya?

mau tau aja kenapa stephen batchelor di katakan Hokben, liberal

jadi mau mastiin liberal itu maksudnya apa?    :)
saya tidak tau

_/\_

Edward

pengertian menurut aye, liberal :bebas, tanpa sekat

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan :
li·be·ral a 1 bersifat bebas; 2 berpandangan bebas (luas dan terbuka);
pe·li·be·ral·an n proses, cara, perbuatan menjadikan liberal

link http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

8) 8) 8)
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

andrew

#42
Quote from: Edward on 09 September 2008, 09:00:19 PM
pengertian menurut aye, liberal :bebas, tanpa sekat

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan :
li·be·ral a 1 bersifat bebas; 2 berpandangan bebas (luas dan terbuka);
pe·li·be·ral·an n proses, cara, perbuatan menjadikan liberal

link http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

8) 8) 8)


oh begitu...

Buddha kan juga tujuannya membebaskan kita dari belenggu/sekat...

terbebas dari doktrin/dogma dll

saya jadi berpikir, semestinya seorang buddhis memang mesti berpikir liberal ...

betul ngga nih?
soalnya istilah liberal asing buat saya...

kalo agama yang dasarnya adalah keyakinan/iman berpikir liberal bisa dibilang menyimpang dari jalur agamanya...

tapi kalo buddhis tujuannya pembebasan dari belenggu, kalo berpikir liberal saya pikir malah sejalan dengan anjuran Buddha ...

begitu ngga ya ?
masih coba memahami arti liberal

_/\_

hudoyo

Quote from: andry on 09 September 2008, 08:48:28 PM
Pa, jadi yg dimaksud dgn buddhis modern itu mirip dgn dark zen?
tidak terbalik pak? bukankah itu yg purenya...

Justru itulah, saya pernah menulis bahwa salah satu aspek dari pemikiran Buddhisme Modern ialah upaya individual untuk mencoba menggali kembali ajaran Sang Buddha yang asli, yang tersembunyi dalam kitab-kitab Buddhis kuno, tanpa terbebani oleh doktrin apa pun. Sudah tentu upaya demikian tidak mungkin menghasilkan kesepakatan baru yang akan menjadi suatu aliran atau sekte baru dengan doktrin baru, karena penggalian ini tetap bersifat individual, berdasarkan pemahaman & pengalaman batin (terutama pengalaman meditasi) individual.

Sukma Kemenyan

#44
Apa perbedaan antara Zen Gelap dan Zen konvensional?
Mengingat bahwa landasan dasar dari Zen konvensional bersumber pada Zen Gelap
Pernyataan sepihak

Benarkah bahwa garis keturunan Zen dimulai dengan Sang Buddha memberikan pengetahuan beliau kepada Mahakashyapa, yang pada gilirannya memberikan ajaran itu kepada Ananda, yang akhirnya disampaikan kepada guru-guru hari ini? Apakah Anda mengatakan garis keturunan ini salah?
kisah-kisah ini akan mengelabui orang yang tidak memiliki Mata Sejati untuk melihat hakikat Batin di dalam setiap kisah
Pengakuan sepihak

Guru saya sendiri mengklaim sebagai pewaris Dharma dari ajaran gurunya, terus sampai kepada Sang Buddha. Apakah ia bukan pewaris sejati dari ajaran Zen?
Guru Anda mewarisi opini gurunya tentang hakikat Batin yang misterius. Itu saja. Itu tidak berarti ia tercerahkan terhadap hakikat Batin itu sendiri.
^--- Lagi-lagi asumsi pribadi

Guru saya sendiri mengklaim sebagai pewaris Dharma dari ajaran gurunya, terus sampai kepada Sang Buddha. Apakah ia bukan pewaris sejati dari ajaran Zen
Dengan kata lain, pewaris Dharma itu baru membuktikan pemahamannya akan Buddhisme, tapi bukan pencapaiannya.
^--- Saya harus setuju dengan anda, Yakinkah anda dengan dibbacakku yang anda miliki? Bagaimana anda menilai pencapaian seseorang?

Jika Anda mengira orang ini dapat menafsirkan sebuah Sutra Mahayana dengan benar, atau memiliki Bodhicitta yang sejati, setelah lima atau sepuluh tahun belajar, Anda tertipu.
^--- Lagi-lagi pernyataan sepihak

Guru saya yang tercerahkan tampak mengetahui semua jawaban terhadap koan. Bukankah itu bukti dari kearifannya?
Bila seorang guru memberikan kepada pewaris Dharma-nya sebuah koleksi koan beserta jawabannya
^--- Mungkin benar, mungkin juga salah, Pertanyaan: bagaimana anda yakin seorang guru akan mewarisi koleksi koan beserta jawabannya?


Kita harus menyadari bahwa esensi Zen yang murni tidak ditemukan di dalam unsur-unsur lahiriah dari agama, yang ditampilkan oleh lembaga-lembaga itu kepada masyarakat.
Saya coba ralat kalimatnya dalam bahasa yang bisa saya pahami,
Kita harus menyadari bahwa Dhamma yang murni tidak ditemukan dalam Buku, Vihara...
^--- Saya setuju dengan anda,


Bagaimana Zen modern telah bergeser dari perspektif Zen Gelap?
Isi Zen yang sejati hanya bisa ditemukan di dalam batin kita yang telah dibersihkan dari semua prakonsepsi.
^--- Semoga batin anda telah bersih dari semua prakonsepsi


Disatu sisi saya melihat bagaimana pemikiran bebas yang tidak melekat pada guru begitu mengagumkan,
Namun sayangnya, disisi lain saya juga melihat bentuk iri, kemarahan dan meracuni zenist-zenist lainnya

Sejauh yang saya lihat,
Master Dark Zen bagaikan seseorang yang ditendang keluar dari Sangha dan membentuk Sangha-nya sendiri
Master Dark Zen seharusnya melirik Batinnya sendiri dan mencoba untuk menahan diri menghadapi murid (ataupun calon muridnya)


Inikah buddhisme moderen?
Dimana sang guru sendiri juga terlihat tidak memiliki pengendalian diri?
Saya kira ini merupakan kemunduran
dan saya kira Dark Zen tidak pantas dikatakan sebagai Buddhism

Tiratana tanpa Buddha dan Sangha bukan Tiratana...
Darimana kesimpulan tanpa Buddha dan Sangha?
Tidak mengakui ajaran (koan) yang diwarisi Guru -- Tidak mengakui Tipitaka dan Sangha
Tidak mengakui Guru -- Tidak mengakui Buddha dan Sangha

Berarti benar keputusan forum tetangga, Dark Zen its forbidden