Yana dan Berpolitik dalam Buddhism

Started by Sukma Kemenyan, 04 September 2008, 04:48:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 07:10:23 AM
Di thread ini,
Kita melihat bagaimana proses perpecahan dimulai...

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana konsep-konsep buddhisme diruntuhkan

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana "yana-yana" yang baru muncul...

Entah bagaimana kedepannya Buddhisme di Indonesia
Yana teh apa artinya om ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sukma Kemenyan

Hinayana, Mahayana, Tantrayana, Ekayana, Buddhayana, Elsolyana :hammer:

Udah bisa ketebak apa maksudnya yana-yana?

ryu

Aliran yah :)) kakakakak baru ngeh :)) berarti "nyanadana itu artinya nalirandana" :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quote from: ryu on 05 September 2008, 07:17:14 AM
Aliran yah :)) kakakakak baru ngeh :)) berarti "nyanadana itu artinya nalirandana" :))

wakkakkkakkkakk.... :))

nyanadhana

 :|

Saya malah senang dengan peristiwa ini ... karena sekarang banyak umat Buddha ingin tahu apa itu MMD ... Jadi, MMD dipromosikan oleh orang-orang bodoh yang tidak menyadari perbuatannya sendiri.

OK, Kemenyan ... bodoh kalau saya melayani Anda terus ... waktu saya sangat berharga untuk membimbing MMD ... Sekali lagi, nasi sudah menjadi bubur ... sekalipun Anda menghiba-hiba, saya tidak akan masuk ke DC lagi selama managementnya dikuasai oleh orang-orang reaksioner yang ingin memutar mundur jarum sejarah Buddhisme di Indonesia. ...

Kita beradu di lapangan ... Umat Buddha Indonesia akan menilai sendiri dalam waktu 10 tahun ini ... Anda dan teman-teman Anda di DC-kah, atau saya dan teman-teman saya di MMD, yang benar-benar pewaris dari ajaran Sang Guru.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Bagus

Saudaraku, Nyanadana. Mohon dikutip bila bukan kata-kata kita sendiri  ^:)^

Secara teori Saddha, Viriya, Sati, Samadhi, Panna harus seimbang. Secara praktek, kalo ga seimbang apa bisa seperti ini jadinya.. huf  :'(
Andai saya uda Arhant.. saya tidak akan gelap mata batin lagi  ;)
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

ryu

Kalau saya arahat, gak akan ada disini lagi dah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

HokBen

Quote from: Mr. Bagus on 05 September 2008, 08:21:49 AM
Saudaraku, Nyanadana. Mohon dikutip bila bukan kata-kata kita sendiri  ^:)^

Secara teori Saddha, Viriya, Sati, Samadhi, Panna harus seimbang. Secara praktek, kalo ga seimbang apa bisa seperti ini jadinya.. huf  :'(
Andai saya uda Arhant.. saya tidak akan gelap mata batin lagi  ;)

gimana dengan SILA ? harus juga seimbang dengan yang laen2 itu atau udah ga relevan?

nyanadhana

Sori aku gaptek,jadi tiap kali quote mendingan langsung bold in kata2 orang yang bersangkutan aja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: nyanadhana on 05 September 2008, 08:46:05 AM
Sori aku gaptek,jadi tiap kali quote mendingan langsung bold in kata2 orang yang bersangkutan aja.
khan tinggal klik quote di post yg bersangkutan om
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

Oh getu getu....huehuheuheue kamsia deh dah diajarin...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

williamhalim

Quote from: hudoyo on 05 September 2008, 04:47:12 AM
Para praktisi MMD tidak nyari pencerahan ... tidak menghafal paticca-samuppada ... tidak ada gunanya kecuali Anda ingin lulus ujian agama Buddha.

Nah, jelas kan, Pak... MMD adalah MMD, yakni meditasi versi Bapak, mungkin saja Bapak berbasiskan Bahiya dan Malunkya, itu hak Bapak.

Dan juga MMD belum tentu terbukti keberhasilannya, karena Bapak (sbg founder MMD) mengaku sendiri masih manusia biasa, masih putthujana, yg artinya MMD belum terbukti khasiatnya membawa Bapak pada akhir dukkha.

Dan ini milis Buddhisme, yg maafkan saja, masih berpegang pada dalil-dalil Buddhisme yg utama (4NB, 8JM, pattica, kamma vipaka, dll). Kolot? Sayangnya iya, jadi, maaf saja.

Quote
No.1 - Saya tidak tahu apa itu pencerahan ... saya tidak nyari pencerahan.

Bapak tau persis bahwa 'pencerahan' dalam Buddhisme adalah isitilah untuk 'akhir dukkha'. Tapi Bapak berpura-pura berbelok-belok dalam berdiskusi dengan kami-kami yg masih hijau ini. Mungkin untuk membingungkan kami.

Quote
No.3 - apa lagi ini: Jalan Mulia Berunsur Delapan? ... Seorang Muslim atau Keristen tidak kenal itu ... tapi kalau ia mengikuti MMD ia akan mengakhiri dukkha, sebagaimana dinyatakan oleh Sang Buddha dalam Bahiya-sutta, tanpa perlu menghafal Jalan Mulia Berunsur Delapan sama sekali.

Sayangnya ini milis Buddhisme Pak, dengan segala konsepnya (rakit) yg masih dibutuhkan untuk merealisasi tujuan. Konsep inilah yg membedakan dgn islam / kr****n. Ayam dan bebek jangan dipaksa bercampur Pak. Jelas berbeda.

Quote
No.6 - hehehe ... Anda yang gak pernah bermeditasi kok mau mengajari saya Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta ... sudah sana, bermeditasi dulu di bawah pohon Bodhi ... kalau sudah maju, boleh mengajukan pertanyaan lagi.

Inikah HASIL yg bapak dapat dari belajar spiritual dan bermeditasi selama puluhan tahun?
Sungguh disayangkan Pak.

Quote
Kemenyan, Anda cuma membaca 'upekkha' dalam Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta ... Kenapa? ... Saya teringat Sang Buddha bilang: "Hanya sedikit orang yang sudah tipis debu yang menutupi matanya ... merekalah yang bisa melihat."

Jika MMD hanya untuk sedikit orang yg sudah tipis debu dimatanya, maka jangan dipaksakan untuk orang-orang yg masih tebal debunya Pak. Untuk umat awam, sila masih perlu, pengendalian pikiran dan ucapan masih perlu, konsentrasi masih perlu. Rakit masih perlu.

Quote

Kita beradu di lapangan ... Umat Buddha Indonesia akan menilai sendiri dalam waktu 10 tahun ini ... Anda dan teman-teman Anda di DC-kah, atau saya dan teman-teman saya di MMD, yang benar-benar pewaris dari ajaran Sang Guru.


Pembuktian? Bapak mau pembuktian? Ajaran Buddha dengan pilar2 utamanya telah terbukti selama 2.500 tahun, sedangkan MMD baru bbrp tahun ini dan hasilnya sungguh mengecewakan. Perilaku egois dari Bapak dan praktisi MMD sangat jelas. Mau bukti apa lagi?

Mungkin Bapak akan berdalih, jangan menilai batin orang dari tingkah lakunya. Menurut saya itu alasan yg cukup cerdas. Tapi orang-orang tidak akan tertipu oleh kata-kata. Batin yg tenang akan tercermin dari tingkah laku yg tenang. Batin yg tidak melekat akan tercermin dari tingkah laku yg tidak melekat. Batin yg tidak banyak penolakan akan tercermin dari tingkah laku yg sabar dan lembut.

Bukti selama 2.500 tahun ini sudah lebih dari cukup.
Bukti pra praktisi MMD juga sudah lebih dari cukup.
Tidak usah menunggu 10 tahun lagi.

Maafkan keterusterangan saya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

morpheus

Quote from: Kemenyan on 04 September 2008, 11:50:57 PM
Karena pak hudoyo memegang erat pendapat bahwa MMD tidak sesuai dengan Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia berunsur delapan,
yg saya amati, sering banget orang2 misquote kata2 pak hudoyo seperti di atas. bener lho, udah tak terhitung.
gak heran jadinya selalu bentrok karena salah mengerti...
bohwat deh owe...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sukma Kemenyan

Quote from: nyanadhana on 05 September 2008, 08:54:28 AM
Oh getu getu....huehuheuheue kamsia deh dah diajarin...
Cara gampang lainnya... tambahin [quote]...[/quote] diantara tulisan

morpheus

Quote from: Kemenyan on 04 September 2008, 11:53:59 PM
Saya sendiri juga tidak jelas apa pemicu harus dikotak-kan,
Namun lebih kurang dikarenakan Kritik content MMD masuk ke thread-thread non-meditasi dan thread-thread irrelevant lainnya
bang menyan, tukang kayu yg udah ngerjain pertukangannya selama 30 taon pasti ngomongannya kayuuuuuu aja...
kalo tukang kayu diceritain ttg software development process, pasti dia nyeletuk, "oh iya, di pertukangan juga gitu, mulai dari blue print dulu, design, ukur2, baru potong kayu beneran". dikit2 kayu, dikit2 kayu...

saya pikir gitu juga pak hudoyo yg udah berkutat lama di meditasi dan mmdnya. kalo dia nyeletuk, ya pasti dia hubungkan ke pengalamannya mengajar dan praktik mmd.

kalo anda ngobrol ama bhikkhu ahli jhana, ya pasti dia relatenya ke jhanaaaa aja...

apa ini sukar dimengerti?
saya pikir hal ini sukar dimengerti rekan2 karena ada prejudice jelek sebelum membacanya...
itu aja.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path