perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?

Started by tesla, 29 August 2008, 10:04:12 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Pitu Kecil

Quote from: ryu on 31 August 2008, 10:25:18 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
Smile Forever :)

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Quote from: LotharGuard on 31 August 2008, 10:27:24 PM
Quote from: ryu on 31 August 2008, 10:25:18 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
tanya ke si Pus, biasanya tau tuh dia khan mentri seksi informasi :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

Quote from: ryu on 31 August 2008, 10:36:26 PM
Quote from: LotharGuard on 31 August 2008, 10:27:24 PM
Quote from: ryu on 31 August 2008, 10:25:18 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
tanya ke si Pus, biasanya tau tuh dia khan mentri seksi informasi :))
OK bos :)
Smile Forever :)

Hikoza83

Quote from: tesla on 31 August 2008, 07:55:12 PM
Quote from: Hikoza83 on 30 August 2008, 09:22:48 PM
bahagianya dlm konteks apa nih, bro? :)
bertemu dg apa yg diinginkan, berpisah dg apa yg tidak diinginkan.

ya.. seperti lari dari mulut harimau, lalu masuknya ke mulut buaya ya.. :))

Quote
kalau pengguna tsb hidup sendiri?
dia tidak merugikan siapapun & dirinya menginginkan rasa drug tsb
ketika sampai pada rasa itu, dia berbahagia.

sure? tidak merugikan?
Setahu saya, Guru Buddha tidak memaksa kita untuk melakukan sesuatu atau melarang kita untuk melakukan sesuatu.
Beliau mengajarkan apa yang bermanfaat dan apa yang tak bermanfaat bagi kita, juga hukum karma dan akibatnya.
adalah tugas dan hak kita untuk memilih dalam melakukan suatu tindakan,
dan kita tentu harus siap dengan akibat dari perbuatan yang telah kita lakukan, bajik ataupun non bajik.

Quote
Quote
hmm, saya kurang tau krn blm pernah mengalami ini.
kalo pendapat saya pribadi, perasaan sih bisa tenang.
but pikiran blm tentu bisa tenang, apalagi fokus ke pikiran yang bajik.
yg saya bold saya ga ngerti nih... bisa diperjelas?

pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

andry

Quote from: tesla on 30 August 2008, 07:09:04 PM
Quote from: andry on 30 August 2008, 12:07:22 AM
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
apa contoh perbuatan yg baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
apa juga contoh perbuatan yg tdk baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
sory baru bales,
contoh simpel, baik >> berdana
contoh simpel, buruk >> membunuh,membakar rumah org
Samma Vayama

markosprawira

Quote from: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita?
~ alam manusia?
~ alam bahagia?

dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha

Quote from: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM
bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?

mungkin yang bro tesla maksud disini adalah Kusala - Akusala? cmiiw......

Kusala adalah yang bermanfaat bagi batin di dalam usaha untuk merealisasi Nibbana, sedangkan Akusala adalah yang tidak bermanfaat bagi batin di dalam usaha untuk merealisasi Nibbana

bagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia

semoga bisa bermanfaat yah..........

tesla

Quote from: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: andry on 01 September 2008, 01:42:28 PM
Quote from: tesla on 30 August 2008, 07:09:04 PM
Quote from: andry on 30 August 2008, 12:07:22 AM
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
apa contoh perbuatan yg baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
apa juga contoh perbuatan yg tdk baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
sory baru bales,
contoh simpel, baik >> berdana
contoh simpel, buruk >> membunuh,membakar rumah org
berdana, adalah paket yg dilemparkan oleh si-kaya ke si-miskin. menghasilkan kemelekatan thd penerimaan dana dan menutup jalan si-miskin utk mandiri...
kenapa tidak membiarkan si-miskin mengalami penderitaan & sadar sendiri?

membunuh... bom atom di hiroshima & nagasaki... bagaimana menurut andry?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: markosprawira on 01 September 2008, 02:40:04 PM
dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha
Anumodana bro Markos _/\_

Tanha itu nafsu kan?
jadi yg menyebabkan kelahiran adalah nafsu, begitu? ini mencangkup kelahiran di alam bahagia?

Bhava, Vibhava, Kama artinya apa?



Quote from: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM
bagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia
ya kita bisa melihat perasaan yg muncul dalam diri kita bahagia atau tidak bahagia.
lalu, kalau bahagia artinya Kusala dan sebaliknya kalau tidak bahagia artinya Akusala?

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Hikoza83

Quote from: tesla on 02 September 2008, 07:58:39 AM
Quote from: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

tesla

#41
Quote from: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:08:06 AM
Quote from: tesla on 02 September 2008, 07:58:39 AM
Quote from: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Hikoza83

Quote from: tesla on 02 September 2008, 08:11:58 AM
Quote from: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:08:06 AM
Quote from: tesla on 02 September 2008, 07:58:39 AM
Quote from: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...

hal ini bergantung motivasi seseorang dalam belajar Dharma, bro tesla.
mungkin kisah seorang ibu yang ditinggal mati anaknya, lalu menghadap Guru Buddha agar dihidupkan kembali bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam bereaksi pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yang kita cintai.
mungkin ada rekan2 DC yang tahu tentang kisah ini bisa membantu saya memposting ceritanya/linknya ke sini untuk dibaca oleh semua.
terima kasih.
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

tesla

Quote from: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:26:25 AM
Quote from: tesla on 02 September 2008, 08:11:58 AM
Quote from: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:08:06 AM
Quote from: tesla on 02 September 2008, 07:58:39 AM
Quote from: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
_/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...

hal ini bergantung motivasi seseorang dalam belajar Dharma, bro tesla.
mungkin kisah seorang ibu yang ditinggal mati anaknya, lalu menghadap Guru Buddha agar dihidupkan kembali bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam bereaksi pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yang kita cintai.
mungkin ada rekan2 DC yang tahu tentang kisah ini bisa membantu saya memposting ceritanya/linknya ke sini untuk dibaca oleh semua.
terima kasih.
_/\_


By : Zen
sang ibu menjadi sadar atau sang ibu latihan samath/vipassana menjadi tenang?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

markosprawira

Quote from: tesla on 02 September 2008, 08:07:30 AM
Quote from: markosprawira on 01 September 2008, 02:40:04 PM
dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha
Anumodana bro Markos _/\_

Tanha itu nafsu kan?
jadi yg menyebabkan kelahiran adalah nafsu, begitu? ini mencangkup kelahiran di alam bahagia?

Bhava, Vibhava, Kama artinya apa?

Bhava : Kelahiran/pembentukan (diri)
Vibhava : Kematian/pemusnahan (diri)
Kama : nafsu raga/jasmani



Quote from: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM
Quotebagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia
ya kita bisa melihat perasaan yg muncul dalam diri kita bahagia atau tidak bahagia.
lalu, kalau bahagia artinya Kusala dan sebaliknya kalau tidak bahagia artinya Akusala?

_/\_


ehm ga juga yah bro.......... bahagia atau tidak bahagia itu adanya di vedana/perasaan.....

sementara kusala - akusala, adanya di citta/kesadaran.

Jadi bisa aja, sesuatu akusala tapi disertai dengan perasaan menyenangkan/bahagia misal anak kecil bahagia saat mencuri apel.......

diskusi tentang ini sebenarnya udah dibahas oleh ci lily di bagian Akusala Citta loh.......