Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta

Started by hudoyo, 26 August 2008, 12:11:02 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hudoyo

Quote from: Hikoza83 on 28 August 2008, 11:36:06 AM
Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 11:05:20 AM
Di sini, 'belajar' itu sekaligus 'menerapkan'. ... Tidak perlu belajar teori apa-apa. ... Apa yang diterapkan? ... Amati pikiran dan gerak-gerik aku-mu.
yg saya bold ini kayaknya teori juga ya, pak hud. :)

Pertanyaan ini sudah sering ditampilkan orang ... Jawabannya:
Selama orang cuma berteori tanpa menerapkannya itu memang teori. ... Inilah yang terjadi pada sebagian besar umat BUddha: berteori tanpa menerapkan.

Quotesetahu saya, masih nyambung ama topik koq pak hud.
penyakit2 batin, itu banyak macem loh pak..
ada kebencian, ada keserakahan, ada kebodohan, ada iri hati, ada kesombongan, ada tidak peduli, dll..
Sang Buddha, sebagai dokter ahli meresepkan berbagai obat utk mengatasi setiap penyakit yang ada, karena Beliau memahami bahwa setiap orang memiliki penyakit yang berbeda-beda.
tujuannya sama, agar mereka yg mempelajari dan mempraktekkannya bebas dari 'Dukkha' dan sebab 'Dukkha'.

Silakan mencari obat yang cocok dengan penyakit Anda. ...
Saya sudah menemukan obat yang cocok bagi saya ...

hudoyo

Quote from: Hikoza83 on 28 August 2008, 11:42:01 AM
kalau itu pendapat pribadi, pak hudoyo.
bagi saya silahkan saja.
sah2 saja utk berargumen ttg isi Tipitaka.
jd inget bro morpheus. :)

Setuju ... Itu pendapat pribadi saya & teman-teman yang sepaham.

ryu

Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 11:37:46 AM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:34:06 AM
ya kritis boleh sih pak ;D kalo bagi aye sutta itu mo dikritis in apanya itu hanyalah sebuah kitab dan ajaran sang Buddha, itu saja toh tidak lain , bukan untuk di tafsir2 kan dan di kritis2 segala, apa untungnya :))

Kalau Anda mengidentikkan Tipitaka dengan "ajaran Buddha", silakan saja.
Di situ saya bersikap kritis ... bagi saya, tidak semua yang ada Tipitaka "ajaran Buddha".
lihat yang di bold, jadi biarlah itu menjadi HANYA ajaran bukan kebenaran, itu sudah menjadi kebenaran apabila itu sudah diaplikasikan kepada kita dan berhasil juga ke SEMUA orang hingga menjadi kebenaran SEJATI :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:56:06 AM
lihat yang di bold, jadi biarlah itu menjadi HANYA ajaran bukan kebenaran, itu sudah menjadi kebenaran apabila itu sudah diaplikasikan kepada kita dan berhasil juga ke SEMUA orang hingga menjadi kebenaran SEJATI :)

Saya mengaplikasikan Kalama-sutta terhadap Tipitaka, dan hasilnya saya share dengan teman-teman di MMD.

ryu

Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 11:59:00 AM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:56:06 AM
lihat yang di bold, jadi biarlah itu menjadi HANYA ajaran bukan kebenaran, itu sudah menjadi kebenaran apabila itu sudah diaplikasikan kepada kita dan berhasil juga ke SEMUA orang hingga menjadi kebenaran SEJATI :)

Saya mengaplikasikan Kalama-sutta terhadap Tipitaka, dan hasilnya saya share dengan teman-teman di MMD.
Mau tanya juga kalo tanpa sutta Bahiya dan apa tuh lupa lagi :P MMD khan masih bisa jalan, buat apa pake referensi SUTTA2 itu :)) , Kadang saya baca di thread MMD , bapak pun kadang melakukan pendekatan sesuai dengan keyakinan si orang itu :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 28 August 2008, 12:04:00 PM
Mau tanya juga kalo tanpa sutta Bahiya dan apa tuh lupa lagi :P MMD khan masih bisa jalan, buat apa pake referensi SUTTA2 itu :)) , Kadang saya baca di thread MMD , bapak pun kadang melakukan pendekatan sesuai dengan keyakinan si orang itu :)

MMD ada karena pengalaman batin praktisinya ... MMD tidak bergantung pada ajaran apa pun, entah itu ajaran Buddha entah ajaran Krishnamurti ...

Kalau saya menggunakan Mulapariyaya-sutta & Bahiya-sutta itu hanya untuk konsumsi intelektual para praktisi yang Buddhis ... seperti saya mengutip ayat-ayat Alkitab, atau pepatah-pepatah Sufi untuk konsumsi intelektual Keristen atau Muslim.  ... Itu yang disebut upaya-kausalya.

tesla

upaya-kausalya ataukah upaya menembus pasar itu di permukaan tampak sama lho Pak :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Arale

Puff puff, kemana-mana kok jadi bahas MMD terus. pusing deh.

oh iya bang hudoyo, thread sebelah kan g ada tanya kagak dijawab, eh malahan dijawab disini
Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 12:23:45 PM
MMD ada karena pengalaman batin praktisinya ... MMD tidak bergantung pada ajaran apa pun, entah itu ajaran Buddha entah ajaran Krishnamurti ...

Kalau saya menggunakan Mulapariyaya-sutta & Bahiya-sutta itu hanya untuk konsumsi intelektual para praktisi yang Buddhis ... seperti saya mengutip ayat-ayat Alkitab, atau pepatah-pepatah Sufi untuk konsumsi intelektual Keristen atau Muslim.  ... Itu yang disebut upaya-kausalya.

Sudah jelas deh. makasih yah bang sudah dijawab. MMD BUKAN Buddhisme.

kalau bukan Buddhisme, jangan disama-samakan. pasti tidak akan sama. gitu aja koq repot.

Hayo bubar.
"N'cha"

tesla

sadari bang Arale...
penolakan bathin thd MMD juga merupakan sebuah akar penderitaan (DOSA)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Melekat pada MMD juga merupakan akar penderitaan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Arale

sesama yang masih melekat gitu. saya mah masih belum arahat. yah masih melekat.

kalau di kehidupan yang bahas dikehidupan. kalau mmd bukan buddhisme, yah sudah. hanya pengelompokan informasi saja.
"N'cha"

hudoyo

Quote from: karuna_murti on 28 August 2008, 12:50:44 PM
Melekat pada MMD juga merupakan akar penderitaan.

Betul, melekat pada MMD juga merupakan akar penderitaan. ... Oleh karena itu, sudahkah kita melihat kelekatan di dalam batin kita masing-masing? ... Sebelum mengritik orang lain?

Arale

tidak ada yang boleh kritik, karena semua masih melekat. :))
"N'cha"

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

#178
Bolehlah, itulah gunanya DC, sesama orang buta boleh saling mendahului di sini. ;D

Tapi memang benar dalam Buddhis sangat luas dan beragam sekali. Di forum Buddhis luar negri yang saya ikuti, dibuat lebih "teratur". Pendekatan konvensional yang lazim dijumpai hanya diperbolehkan di forum pemula, diskusi studi sutta, literatur, atau sesuai tradisi masing-masing. Theravada yang klasik dibuat sub-forum tersendiri, Theravada yang modern dibuat sub-forum tersendiri. Mahayana sesuai dengan aliran masing-masing, Tantrayana sesuai dengan garis pengajaran masing-msaing. Pembahasan yang tidak lazim dibuat tersendiri seperti new age atau beatnik Buddhist. Di bagian umum agak bebas, tetapi menyebutkan dengan jelas apa tradisi atau pemikiran apa yang dibahas. Jadi saling menghargai pandangan masing-masing, tapi tidak gado-gado.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

okelah :))

back to topic 'Anattalakkhana sutta'
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~