Membaca Sutta secara kritis

Started by hudoyo, 24 August 2008, 06:46:12 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: karuna_murti on 28 August 2008, 09:29:54 AM
Tidak ada kejanggalan atau ketidakjanggalan, yang ada hanyalah gerak-gerik pikiran. Bila pikiran berhenti maka tidak ada yang janggal atau tidak janggal.

Bila membaca, maka pikiran tidak berhenti.

;D ;D ;D
Setuju setuju, seperti orang membicarakan bendera yang berkibar, berdebat yang satu mengatakan angin yang bergerak, yang satu lagi mengatakan bendera yang bergerak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: Kelana on 28 August 2008, 09:25:38 AM
Loh sudah ganti toh judulnya?? :o

Karena judulnya baru maka saya perlu mengomentari judul baru ini.
Singkat saja. Adalah hal yang percuma mengharapkan kekritisan ketika kita sudah terdogma oleh yang dianggap sebagai "pengalaman sendiri" . begitu juga sebaliknya terdogma oleh sutta.Topik awal dari Thread ini yaitu "Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta" sudah merupakan indikasi bahwa pikiran si pembuat thread tidak dalam keadaan netral, tidak MELIHAT APA ADANYA  ^-^ :whistle: ironis... ^-^

^:)^ maaf...
TS & Pembuat judul beda...

pembuat judul "kejangalan2 dalam sutta" adalah saya, tesla
maaf jika membuat rekan2 merasa tidak nyaman

deep bow


Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

bond

Apapun judulnya bisa dilihat seperti apa isinya dan pemirsa sendiri yg bisa menilai... ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

hudoyo

#123
Quote from: Kelana on 28 August 2008, 09:25:38 AM
Topik awal dari Thread ini yaitu "Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta" sudah merupakan indikasi bahwa pikiran si pembuat thread tidak dalam keadaan netral, tidak MELIHAT APA ADANYA  ^-^ :whistle: ironis... ^-^

Ketika batin berdasarkan pengalaman sendiri melihat dalam sutta ada yang tidak cocok dengan pengalamannya, baru muncul pengertian 'kejanggalan' apabila ia berhadapan dengan dogma bahwa sutta identik dengan ajaran Buddha. ... Kalau dogma itu bisa diatasi, maka tidak ada lagi yang 'janggal' ... semuanya bisa dimengerti dari perjalanan historis sutta itu.

Memang tidak ada batin yang netral bila pikiran bergerak. ... Batin netral hanya terjadi bila pikiran berhenti. Di situlah orang 'melihat apa adanya', tanpa terpengaruh kitab suci.

hudoyo

Quote from: bond on 28 August 2008, 10:50:33 AM
Apapun judulnya bisa dilihat seperti apa isinya dan pemirsa sendiri yg bisa menilai... ;D

setuju

hudoyo

Quote from: ryu on 28 August 2008, 09:29:30 AM
Betul betul, ketika melihat apa adanya itu khan artinya Tidak ada yang namanya benar maupun salah :))

Wah, bagus ... Ini teori atau pengalaman pribadi?

ryu

Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 12:08:13 PM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 09:29:30 AM
Betul betul, ketika melihat apa adanya itu khan artinya Tidak ada yang namanya benar maupun salah :))

Wah, bagus ... Ini teori atau pengalaman pribadi?
Nyontek pak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: karuna_murti on 28 August 2008, 09:29:54 AM
Tidak ada kejanggalan atau ketidakjanggalan, yang ada hanyalah gerak-gerik pikiran. Bila pikiran berhenti maka tidak ada yang janggal atau tidak janggal.
Bila membaca, maka pikiran tidak berhenti.
;D ;D ;D

Setuju ... tampaknya terjadi juga pendekatan ya? ... Atau semakin pintar? :))

hudoyo

Quote from: ryu on 28 August 2008, 09:42:13 AM
Setuju setuju, seperti orang membicarakan bendera yang berkibar, berdebat yang satu mengatakan angin yang bergerak, yang satu lagi mengatakan bendera yang bergerak :))

Ini nyontek jugakah? :))

ryu

Quote from: hudoyo on 28 August 2008, 12:11:06 PM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 09:42:13 AM
Setuju setuju, seperti orang membicarakan bendera yang berkibar, berdebat yang satu mengatakan angin yang bergerak, yang satu lagi mengatakan bendera yang bergerak :))

Ini nyontek jugakah? :))
iye iye, cerita zen tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))


morpheus

Quote from: ryu on 28 August 2008, 09:29:30 AM
Betul betul, ketika melihat apa adanya itu khan artinya Tidak ada yang namanya benar maupun salah :))
Quote from: karuna_murti on 28 August 2008, 09:29:54 AM
Tidak ada kejanggalan atau ketidakjanggalan, yang ada hanyalah gerak-gerik pikiran. Bila pikiran berhenti maka tidak ada yang janggal atau tidak janggal.

Bila membaca, maka pikiran tidak berhenti.
belakangan di beberapa thread yg hot, saya banyak melihat celetukan2 seperti di atas yg menurut saya agak mengganggu clarity dari thread yg bersangkutan. bukan bermaksud mengusulkan forum ini menjadi kaku dan dingin, tapi main sindir2 dan bercanda ada batasnya. kalo sampe celetukan2 dan sindir2annya bertebaran mengisi lebih dari 50% threadnya, kayaknya gak bener tuh...

tambahan lagi, menurut saya celetukan2 itu sifatnya kurang jujur. kalo emang punya pendapat, mengapa tidak ikutan diskusinya aja? tunjukkan posisi anda di mana. walaupun berbeda pendapat, saya sangat menghargai mereka yg berani mengemukakan pendapatnya di forum ini karena itu artinya mereka jujur dan berani bertanggung jawab...

maaf kalo tersinggung...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Maksudnya perkataan seperti itu hanya bisa dikatakan oleh para praktisi?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Arale

ganti judul yah. pantes tidak ketemu tadi.

baca sutta kritis. susahnya sutta yang sama bisa di artikan berbeda, tergantung keinginan yang baca.

seperti kata ajahn brahmvamso. bend, bend-an itu cuma beda kata-kata

bend the sutta to pengalaman. or bend the pengalaman to the sutta. :))
"N'cha"

morpheus

Quote from: karuna_murti on 28 August 2008, 12:51:45 PM
Maksudnya perkataan seperti itu hanya bisa dikatakan oleh para praktisi?
wow... sama sekali saya gak menyangka reaksinya seperti ini.
silakan lakukan apa yg anda anggap baik deh...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path