Abhidhamma & vipassana

Started by hudoyo, 29 July 2008, 09:45:38 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Andi Sangkala

Bagi saya, kalau pengalaman batin saya menyangkal suatu sutta atau bagian sutta tertentu, saya akan menyangkalnya. ... Tidak ada sesuatu yang sakral pada sutta.
[/quote]


_/\_
Good! trims,
Bagaimana kita bisa tahu bahwa sutta tersebut perlu disangkal atau tidak?

sukhi hotu

Andi
Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Kelana

#676
Quote from: Andi Sangkala on 28 August 2008, 01:57:58 PM
_/\_
Good! trims,
Bagaimana kita bisa tahu bahwa sutta tersebut perlu disangkal atau tidak?

sukhi hotu

Andi

Lihat secara APA ADANYA. Singkirkan terlebih dulu dogma-dogma baik dari sutta lain maupun dari dogma pengalaman pribadi. Singkirkan prasangka. Dengan demikian kita bisa melihat secara jernih. Dengan demikian kita bisa melihat apa adanya. Bukan suatu perkara yang mudah. Bahkan mereka yang mengaku telah ber-vipassana pun belum tentu bisa melakukannya, tapi ada yang bisa.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Arale

"N'cha"

Andi Sangkala

#678
Quote

Lihat secara APA ADANYA. Singkirkan terlebih dulu dogma-dogma baik dari sutta lain maupun dari dogma pengalaman pribadi. Singkirkan prasangka. Dengan demikian kita bisa melihat secara jernih. Dengan demikian kita bisa melihat apa adanya. Bukan suatu perkara yang mudah. Bahkan mereka yang mengaku telah ber-vipassana pun belum tentu bisa melakukannya, tapi ada yang bisa.



bagaimana kita tahu itu dogma?,
apakah batasan dogma menurut anda?

Sukhi hotu

Andi
Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

hudoyo

Quote from: Andi Sangkala on 28 August 2008, 01:57:58 PM
_/\_
Good! trims,
Bagaimana kita bisa tahu bahwa sutta tersebut perlu disangkal atau tidak?
sukhi hotu
Andi

Gunakan hati nuranimu ... gunakan Kalama-sutta: "apakah sesuatu itu bermanfaat atau merugikan batinmu"

salam,
hudoyo

Hendra Susanto

gunakan pikiran mu ;D apakah sahih atau tidak menyangkal salah satu sutta, jgn kita ehipassiko keblinger yg akhirnya sok tau


hudoyo

o ya, lupa ... mau absen kok (jawaban saya ada di kaskus)

ryu

Jadi nya kek laskar jihad nich :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

Laskar Jidad hahahha

Berlian ditaruh dimanapun ia akan disebut berlian meskipun taruh di tong sampah atau tempat apa,dia akan dinamakan berlian.

Untuk apa melekat pada yang namanya gw ada disini gw ada disitu, status seseorang terbina oleh ucapan,perbuatan dan pemikiran, dan inilah yang kita pelajari dan praktekan bersama.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Betul2 pa Hudoyo jg keknya ga usah keberatan :)) apalah artinya sebuah label :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

 [at] nyanadhana & ryu

tanggapan saya ada di
http:///showthread.php?t=878014

ryu

Yah, balik lg ke diri sendiri dah :) mungkin Kedewasaan dan jiwa besar diperlukan disini.
Aplikasikan lah ajaran dan pengetahuan dan kebijaksanaan yang telah dipelajari, intinya "PRAKTEK LA YAW" :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kelana

Quote from: Andi Sangkala on 28 August 2008, 07:49:58 PM
Quote

Lihat secara APA ADANYA. Singkirkan terlebih dulu dogma-dogma baik dari sutta lain maupun dari dogma pengalaman pribadi. Singkirkan prasangka. Dengan demikian kita bisa melihat secara jernih. Dengan demikian kita bisa melihat apa adanya. Bukan suatu perkara yang mudah. Bahkan mereka yang mengaku telah ber-vipassana pun belum tentu bisa melakukannya, tapi ada yang bisa.



bagaimana kita tahu itu dogma?,
apakah batasan dogma menurut anda?

Sukhi hotu

Andi

kemelekatan
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

bond

Apa yg ditulis oleh bro fabian sudah sangat jelas sekali dan tepat sasaran. Diharapkan pemeditator janganlah langsung menanggap pencapaian melalui pengalamannya sebagai suatu kebenaran hakiki sebelum dilakukan peninjauan ulang melalui sutta2 yg ada dan Para meditator yg benar-benar piawai dan teruji. Jadi melihat kebenaran sutta itu bukan masalah like and dislike ataupun sesuai dan tidak sesuai dengan pengalaman batin. Kalau saja secuil pengalaman kita merasa inilah segalanya, yg terjadi memang benar telunjuk menunjuk bulan tetapi kenyataannya bukan bulan yg ditunjuk tapi bintang. Jadi kalaupun pengalaman ingin dikonsepkan dalam kata2 harus lah sangat mendekati atau bahkan sama dengan makna yg sesungguhnya. Demikianlah cara Sang Buddha dan Para Ariya mengajar. Kalaupun kita selalu melihat cara berpikir ini dan itu relatif dan lupa  bahwa ada kebenaran hakiki yg lebih tinggi, dan tidak mencoba menembusnya maka yg ada hanyalah seperti seekor anjing yg mencoba mengejar buntutnya. Selama orang terperangkap dalam relativitas ini maka akan banyak pertanyaan2 yg beranak pinak tapi ia lupa ada tugas yg lebih penting dari itu. Inilah yg disebut terjebak dalam pandangan relatif dan yg ekstrem terjebak dalam Vicikicha yg berlarut-larut. Yang ekstremnya lagi mencari terus-terusan dan lupa akan tugas penting untuk menjawabnya maka ini adalah juga lobha dan moha.
_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Andi Sangkala

Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 05:21:10 AM


Gunakan hati nuranimu ... gunakan Kalama-sutta: "apakah sesuatu itu bermanfaat atau merugikan batinmu"

salam,
hudoyo
[/quote]


Namaste

Apabila cuma menggunakan hati nurani dan hanya sesuai dengan Kalama sutta lalu orang berpendapat "apakah sesuatu itu bermanfaat atau merugikan batinku"

Hasilnya bisa "benar" bisa juga "keliru", karena orang cenderung memilah mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan berdasarkan penilaiannya sendiri. Jadi gak heran banyak orang yang "membenarkan pendapatnya sendiri" dan "menyalahkan pendapat orang lain" karena penilaian yang subjektif seperti itu.

Penilaian subjektif semacam ini sangat berbahaya bagi perkembangan batin selanjutnya.

Apabila aku keliru mohon diluruskan

sukhi hotu

Andi

Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi