News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Abhidhamma & vipassana

Started by hudoyo, 29 July 2008, 09:45:38 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

hudoyo

#570
 [at] Bond

Yang saya tekankan adalah di dalam kesadaran vipassana tidak ada usaha. Karena setiap usaha selalu datang dari si aku & pikiran. Selama masih ada si aku/pikiran, selama masih ada usaha, itu bukan kesadaran vipassana.

Kalau mau diumpamakan dengan pesawat yang take-off, maka dalam meditasi vipassana "kemudi otomatis" itu mulai sejak pesawat bergerak di tanah dan bukan setelah di awang-awang, bukan seperti kenyataan dari perumpamaan fisikal itu sendiri. Jelas meditasi vipassana tidak bisa diserupakan dengan fenomena fisik atau intelektual apa pun.

Bahkan ketika saya bilang "kalau bisa mempertahankan kesadaran ini terus-menerus" itu pun tidak bisa disamakan dengan "mempertahankan" dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh si aku yang adalah sebuah 'usaha'. Kalau orang berusaha mempertahankan kesadaran vipassana maka ia sudah TIDAK berada dalam kesadaran vipassana lagi.

Kalau Anda menganggap ini berputar-putar, maka Andalah yang tidak memahami vipassana yang sesungguhnya.

Salam,
hudoyo

bond

Jadi kesadaran vipasanna itu terjadi karena suatu sebab atau tiba2 muncul(instantly)tanpa sebab?

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

hudoyo

Kesadaran vipassana itu muncul ketika si aku lenyap. Lenyapnya si aku tidak mungkin diusahakan oleh si aku. Di dalam kesadaran vipassana tidak ada lagi sebab & akibat.

hudoyo

Quote from: Sumedho on 22 August 2008, 10:38:13 AM
benar sekali kata bro kainyn, definisi "usaha" itu apa dulu nih. Apakah train/berlatih itu usaha? apakah mengamati itu usaha? apakah itu usaha?

Usaha itu selalu berasal dari aku. Tanpa aku tidak ada usaha. Di dalam kesadaran vipassana tidak ada aku, jadi tidak ada usaha. Tetapi tidak adanya aku itu tidak bisa diusahakan oleh aku.

hudoyo

Quote from: Kainyn_Kutho on 22 August 2008, 11:38:34 AM
Untuk "memperkeruh suasana", dalam Ogha-tarana Sutta (Samyutta Nikaya), Buddha mengatakan "menyeberang dengan tidak mendorong dan tidak berdiam di tempat". Jadi sebetulnya "harus pakai usaha" atau "harus tidak pakai usaha" juga sudah keliru.  ;D

Dalam sutta itu Sang Buddha hendak mengatakan bahwa "menyeberang sungai" itu terjadi tanpa konsep apa pun: harus begini, harus begitu.

bond

Quote from: hudoyo on 23 August 2008, 07:23:27 PM
Kesadaran vipassana itu muncul ketika si aku lenyap. Lenyapnya si aku tidak mungkin diusahakan oleh si aku. Di dalam kesadaran vipassana tidak ada lagi sebab & akibat.

Jadi bagaimana proses lenyapnya aku?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

hudoyo

Sadari saja setiap kali aku/pikiran ini muncul. Itu cukup. Nanti aku itu akan lenyap dengan sendirinya.

Hendra Susanto

QuoteLenyapnya si aku tidak mungkin diusahakan oleh si aku

ini menarik, yang saya lakukan diawal selalu diawali dengan 'aku' karena dengan menggunakan 'aku' maka kita akan menembusi yang namanya 'tanpa aku'


hudoyo

Selama orang tidak menyadari akunya yang mengawali semua pikiran, perkataan dan tindakannya, selama itu pula akunya tidak mungkin lenyap, tidak mungkin ada "tanpa-aku", yang hanya sekadar konsep "tanpa-aku" selama itu belum muncul.

bond

Quote from: hudoyo on 23 August 2008, 07:34:31 PM
Sadari saja setiap kali aku/pikiran ini muncul. Itu cukup. Nanti aku itu akan lenyap dengan sendirinya.

Bagaimana jika lengah, apa yg disadari lewat begitu saja atau "aku" lewat begitu saja tanpa tersadari?kita harus bagaimana dalam kelengahan ini?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

hudoyo

Di dalam lengah alias 'tidak sadar', aku & pikiran bergerak. Sekali lagi, di sini pun, sadari saja aku & pikiran yang bergerak itu. Itu cukup. Nanti semuanya akan diam, kelengahan pun akan berakhir dengan sendirinya.

tesla

moment pada saat menyadari "ketidaksadaran" itu boleh disebut sadar...
seperti itulah momen demikian terjadi tanpa usaha...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

bond

Quote from: hudoyo on 23 August 2008, 07:47:32 PM
Di dalam lengah alias 'tidak sadar', aku & pikiran bergerak. Sekali lagi, di sini pun, sadari saja aku & pikiran yang bergerak itu. Itu cukup. Nanti semuanya akan diam, kelengahan pun akan berakhir dengan sendirinya.

Saya masih bingung, bagaimana kita menyadari lengah kalau kita sendiri lengah?Seseorang lengah dapat mengantuk, tertidur atau berkhayal, apakah kita membiarkannya begitu saja tanpa menyadari apa yg terjadi?


Quote from: tesla on 23 August 2008, 07:53:46 PM
moment pada saat menyadari "ketidaksadaran" itu boleh disebut sadar...
seperti itulah momen demikian terjadi tanpa usaha...

Bagaimana jika ada jeda moment terlewat yg mana tidak menyadari ketidaksadaran, ini yg saya maksud lengah
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Hendra Susanto

QuoteSelama orang tidak menyadari akunya yang mengawali semua pikiran, perkataan dan tindakannya, selama itu pula akunya tidak mungkin lenyap

sip... inilah yang disebut dgn 'usaha' di dalam MMD... walaupun disebut dengan pasif disinilah terdapat 'usaha' ;D

Quotetidak mungkin ada "tanpa-aku", yang hanya sekadar konsep "tanpa-aku" selama itu belum muncul.

sesuai dengan yang saya bilang 'diawali dengan 'aku' (menyadari) maka 'tanpa-aku' akan muncul'

hudoyo

Quote from: bond on 23 August 2008, 07:59:44 PM
Saya masih bingung, bagaimana kita menyadari lengah kalau kita sendiri lengah?Seseorang lengah dapat mengantuk, tertidur atau berkhayal, apakah kita membiarkannya begitu saja tanpa menyadari apa yg terjadi?

Saya ambil contoh sederhana, yang pasti pernah dialami oleh semua orang: Anda pernah melamun, bukan? ... Nah, ketika Anda melamun, beberapa lama ... lalu tiba-tiba Anda sadar ... Dari mana datangnya 'sadar' itu? Apakah itu hasil 'usaha untuk sadar'? Apakah itu hasil 'latihan sadar'? Tidak, bukan. ... 'Sadar' itu terjadi begitu saja, tanpa usaha, tanpa si aku berusaha sadar. ... Nah, di dalam sadar itu ternyata lamunan itu berhenti. ... Sederhana sekali.

Itulah 'sadar tanpa usaha' yang saya maksud dalam retret MMD.

Salam,
hudoyo