Bantuin saya Please.............

Started by Effendy, 12 August 2007, 04:17:29 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

El Sol

Quote from: johan3000 on 25 August 2007, 11:00:04 AM
QuoteeFFENDY :
Semua dosa berasal dari keinginan dan ketidak puasan...

Bukankah Gautama juga merasa tidak puas hidup di istana. Bukankah dia memiliki keinginan utk mencari tau jawaban mengenai kenapa hidup itu dhukka (setelah melihat 4 kejadian : tua, sakit, mati, petapa)...

Mohon Bante Upaseno memberikan pencerahan tentang : keinginan dan ketidak puasan yg sepertia apa mendatangkan penderitaan???

Johan posisi Jatim
gw bantu jawab yak...

jawapanne:

keinginan dan ketidakpuasan yg menyebabkan timbulnya keinginan dan ketidakpuasan lagi yang menyebabkan penderitaan...


kalo Boddhisatta Gotama waktu itu...keinginan dan ketidakpuasaannya digunakan untuk menghilangkan Dosa, Lobha dan Moha..sehingga tiada benih penderitaan lage...ngerti bos? ;D

Effendy

Untuk apa ngurusi masalah duniawi yang semakin diurus, semakin membuat kita pusing 7 keliling....
Lebih baik saya menyibukkan diri dengan men copy beberapa sutra kemudian disebarkan ke umat-umat yang membutuhkannya....

Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.
Demikianlah cinta, derita tiada akhir.

_/\_
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

El Sol

Quote from: Effendy on 25 August 2007, 12:02:03 PM
Untuk apa ngurusi masalah duniawi yang semakin diurus, semakin membuat kita pusing 7 keliling....
Lebih baik saya menyibukkan diri dengan men copy beberapa sutra kemudian disebarkan ke umat-umat yang membutuhkannya....

Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.
Demikianlah cinta, derita tiada akhir.

_/\_
nebarin Sutra bisa merealisasikan Nibbana kah?

johan3000

Quote from: Effendy on 25 August 2007, 12:02:03 PM
Untuk apa ngurusi masalah duniawi yang semakin diurus, semakin membuat kita pusing 7 keliling....
Lebih baik saya menyibukkan diri dengan men copy beberapa sutra kemudian disebarkan ke umat-umat yang membutuhkannya....

Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.
Demikianlah cinta, derita tiada akhir.

_/\_

Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.


Rasanya lebih pass HIDUP ITU DHUKA (sulit selalu dipuaskan.... karna ada unsur tidak kekal,
habis makan, kenyang, mau berak, lapar, mau makan, kenyang, dst, dst).

Tapi bagi yg lagi putus cinta SUDAH JELAS MENDERITA SEKALI.... RASANYA HATINYA TIDAK TENANG (stress)...
yg bisa sampai berminggu, berbulan,... Cara menghilangkan Effect putus cinta adalah jatuh cinta lagi!...cinta monyet juga boleh (utk ban serep sementara)......



Bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Effendy

Mungkin salah satu jawabannya...

Ada berasal dari Tiada,
Kosong berarti isi,
Isi berarti kosong,
Kosong berarti Kosong
Isi tentulah isi...

Sungguh merupakan Dosa....

_/\_
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

davit_c

Quote from: johan3000 on 25 August 2007, 02:03:37 PM
Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.

Rasanya lebih pass HIDUP ITU DHUKA (sulit selalu dipuaskan.... karna ada unsur tidak kekal,
habis makan, kenyang, mau berak, lapar, mau makan, kenyang, dst, dst).

Tapi bagi yg lagi putus cinta SUDAH JELAS MENDERITA SEKALI.... RASANYA HATINYA TIDAK TENANG (stress)...
yg bisa sampai berminggu, berbulan,... Cara menghilangkan Effect putus cinta adalah jatuh cinta lagi!...cinta monyet juga boleh (utk ban serep sementara)......



Bagaimana menurut yg lain?

Sepertinya bro Johan lagi putus cinta yah?  ^-^
Menghilangkan effect putus cinta dengan jatuh cinta, selama pikiran masih terikat dengan si dia... bukankah itu hanya pelarian saja?
Saya rasa menghilangkan efek dari putus cinta (seperti kesedihan, kegalauan, ketidaktenangan) dengan jatuh cinta  itu hanya dipendam sedikit saja... suatu saat jika teringat kembali dengan si dia efek tersebut akan kembali muncul...dan penderitaan akan kembali muncul...
menurut saya jawaban paling ideal adalah dengan melepas cinta itu sendiri sepenuhnya...
_/\_

johan3000

Quote from: davit_c on 25 August 2007, 03:20:17 PM
Quote from: johan3000 on 25 August 2007, 02:03:37 PM
Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.

Rasanya lebih pass HIDUP ITU DHUKA (sulit selalu dipuaskan.... karna ada unsur tidak kekal,
habis makan, kenyang, mau berak, lapar, mau makan, kenyang, dst, dst).

Tapi bagi yg lagi putus cinta SUDAH JELAS MENDERITA SEKALI.... RASANYA HATINYA TIDAK TENANG (stress)...
yg bisa sampai berminggu, berbulan,... Cara menghilangkan Effect putus cinta adalah jatuh cinta lagi!...cinta monyet juga boleh (utk ban serep sementara)......



Bagaimana menurut yg lain?

Sepertinya bro Johan lagi putus cinta yah?  ^-^
Menghilangkan effect putus cinta dengan jatuh cinta, selama pikiran masih terikat dengan si dia... bukankah itu hanya pelarian saja?
Saya rasa menghilangkan efek dari putus cinta (seperti kesedihan, kegalauan, ketidaktenangan) dengan jatuh cinta  itu hanya dipendam sedikit saja... suatu saat jika teringat kembali dengan si dia efek tersebut akan kembali muncul...dan penderitaan akan kembali muncul...
menurut saya jawaban paling ideal adalah dengan melepas cinta itu sendiri sepenuhnya...
_/\_

Kalau sudah banyak MELATIH DIRI spt Bro Davit ya jelas lebih baik melepas cinta itu (tidak terikat pada percintaan lagi)....

Kalau spt saya yg masih belum banyak melatih diri (pikiran), ya pilihannya jatuh cinta aja (sistem overwrite)... kalau udah berkali2 jatuh cinta anda akan tau...... ya cuma begitu aja...... jadi melampaui aktifitas jatuh cinta...................

Bayangkan saja raja Tionkok yg punya 1000 selir.................
Apakah olah raga malam menjadi SERU????? rasanya yg bakal bosan.... paling2 raja ngincar isteri orang lain (lebih seru)..... itulah pikiran yg belum terlatih seperti kuda liar.... spt monyet...... spt serakah yg tidak akan benar2 bahagia..........  Bagaimana menurut Bante???
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Upaseno

Quote from: johan3000 on 25 August 2007, 11:00:04 AM
QuoteeFFENDY :
Semua dosa berasal dari keinginan dan ketidak puasan...

Bukankah Gautama juga merasa tidak puas hidup di istana. Bukankah dia memiliki keinginan utk mencari tau jawaban mengenai kenapa hidup itu dhukka (setelah melihat 4 kejadian : tua, sakit, mati, petapa)...

Mohon Bante Upaseno memberikan pencerahan tentang : keinginan dan ketidak puasan yg sepertia apa mendatangkan penderitaan???

Johan posisi Jatim
keinginan dan ketidakpuasan yang didasari oleh Keserakahan, Kebencian dan Kurangnya Kebijaksanaan, akan mendatangkan penderitaan.

Mungkin kita bisa ketemu suatu hari.  Arek Suroboyo, pek?

Effendy

Kalau Surabaya belum pernah ke sana, tapi suatu saat nanti saya pasti akan kesana...
Semoga saya bisa diberi berkah untuk membeli tiket ke sana...
Saya dari Medan....

_/\_
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Upaseno

Quote from: Effendy on 25 August 2007, 12:02:03 PM
Untuk apa ngurusi masalah duniawi yang semakin diurus, semakin membuat kita pusing 7 keliling....
Lebih baik saya menyibukkan diri dengan men copy beberapa sutra kemudian disebarkan ke umat-umat yang membutuhkannya....

Sungguh benar hidup ini adalah penderitaan.
Demikianlah cinta, derita tiada akhir.
_/\_
Saya pikir, tulisan anda berkontradiksi, saudara Effendy.
Jika anda tidak mau "ngurusi masalah duniawi," mengapa anda masuk ke forum Dhammacitta?  Karena memakai internet, forum dan meminta tolong dari teman-teman...itu semuanya adalah urusan duniawi.

Tanpa duniawi, spiritual tak akan berkembang.
Tanpa spiritual, duniawi tak akan berkembang.

Mungkin anda sedang stress, jadi muak oleh keadaan hidup, tetapi semua kejadian dalam hidup adalah untuk kemajuan duniawi dan spiritual.

Santai santai...mas...jangan terlalu emosi...jalan masih panjang.

ryu

 [at] Bro effendi : titisan jendral Tian Feng ya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kokuzo

Ti Pat Kai bukan mitos ternyata... bukannya setelah berhasil ngambil kitab dijadiin dewa? belom nyampe 3000 taon karmanya udah abis lagi? bikin salah apa di khayangan?  ^-^

davit_c

Quote from: johan3000 on 25 August 2007, 07:54:36 PM
Kalau sudah banyak MELATIH DIRI spt Bro Davit ya jelas lebih baik melepas cinta itu (tidak terikat pada percintaan lagi)....

Kalau spt saya yg masih belum banyak melatih diri (pikiran), ya pilihannya jatuh cinta aja (sistem overwrite)... kalau udah berkali2 jatuh cinta anda akan tau...... ya cuma begitu aja...... jadi melampaui aktifitas jatuh cinta...................

Hehehe... saya masih terjebak oleh cinta kok... :)
sebenarnya masih banyak pilihan2 lain kok selain jatuh cinta lagi...
mungkin yg anda maksud adalah terus berlari hingga suatu saat anda capek atau bosan berlari... :)

Effendy

#73
Semua kedukaan yang menimpa diri adalah gara-gara cinta, tentu demikian pendapat kita. Akan tetapi, benarkah demikian?
CINTA tidak akan mendatangkan sengsara,
karena CINTA itu adalah KEBENARAN,
CINTA adalah KENYATAAN,
CINTA adalah TUHAN! Di dalam CINTA,
tidak ada si pemberi dan si penerima,
tidak ada si pencinta dan yang dicinta.

Berbahagialah manusia yang mengenal dan memiliki CINTA ini di dalam dirinya, karena CINTA ini sesungguhnya juga BAHAGIA!

Cinta yang dikenal umum bukanlah cinta sejati. Kalau Seorang pria menyatakan "Aku cinta padamu!" maka sesungguhnya bukan orang tersebut yang dicintanya, melainkan dirinya sendiri!
Segala macam derita, kekecewaan, kebencian, cemburu, kemunafikan, iri hati dan dengki, semua ini timbul dari apa yang disebut CINTA itu, yaitu cinta kepada si AKU, bukan CINTA yang sejati. Cinta kepada si aku sajalah yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain.
Aku dirugikan, anakku diganggu, hartaku dicuri, keluargaku dihina, bangsaku, negeriku, agamaku tidak dihargai, maka marahlah AKU, bencilah AKU kepadanya
Karena itu, selama AKU, ENGKAU, dan DIA menjadi pendorong semua perbuatan, maka timbullah pertentangan, dan selama ada pertentangan, timbullah duka sengsara. Sebaliknya, kalau semua perbuatan itu berdasarkan CINTA tanpa perpecahan aku-engkau-dia, kiranya sebutan Sorga bukan hanya terdapat dalam dongeng belaka, karena bumi kita ini menjadi Sorga dan kita adalah mahluk-mahluk manusia yang sebenarnya, bukan hanya hamba-hamba nafsu....

Cinta itu sungguh Kejam, Tetapi Manusialah dan hasrat dan pikiran dan keinginanlah yang paling KEJAM

Sungguh, Hidup ini adalah Derita....

_/\_ _/\_ _/\_
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

langitbiru

saya rasa kata2 bhante ada benarnya...

sdr effendy.. jujurlahh padakuuuu *loh..malah nyanyi lagu Radja*

maksudnya kalo memang blm bisa meninggalkan kehidupan percintaan, tdk perlu apriori. krn dunia percintaan pun bukannya brarti kesalahan. kl baca2 sutta banyak umat yg hidup berkeluarga pun yg bisa menjadi arahat. jd tidak ada yg salah dgn kehidupan percintaan.
oni... kao titi bobo... gigi...