tapi apa kita pasrah dgn ikatan jodoh?? .. segala sesuatunya kahn kita yg menentukan ?
aahhh .... bingung jugaa ..
Bro Virya yg baik,
Bro Virya bingung sendiri dengan kalimat: "Segala sesuatu kita yg menentukan, tapi mesti pasrah pada jodoh"
Memang kalimat tersebut jika dibaca sepintas lalu akan menjadi membingungkan, terkesan bertolak belakang.
Untuk memahami kalimat tersebut, mesti dilihat dari pemahaman hukum "
Sebab Akibat".
Untuk faktor "
Sebab", memang benar, segala sesuatu,
kitalah yg menentukan.
Apapun yg kita pikirkan, apapun yg kita perbuat akan berbuah nanti suatu saat.
Seberapa kuat harapan yg kita tanamkan terhadap suatu hasil, akan menjadi energi potensil yg suatu saat akan berbuah.
Sedangkan untuk faktor "
Akibat",
bukan kita yg menentukan.
"Akibat" / effect, adalah suatu hasil dari banyak kondisi yg berpadu.
Semua kamma lampau kita ditambah kondisi lingkungan akan bersatu padu dan menghasilkan suatu akibat jika kondisinya pas. Ini ibarat menanam pohon apel, buah apel mulai timbul diakibatkan oleh akumulasi banyak faktor: bibit, pupuk, tanah, air, cuaca, sinar matahari, dan kondisi2 lainnya.
Pada kasus Marcell dan Dewi, guliran kamma vipaka (secara umum) yg dapat kita renungkan, sbb:
~
vipaka: pertemuan 2 insan,
kamma: ingin kenalan,
vipaka: sudah kenal, masa2 berpacaran,
kamma: keinginan untuk menikah,
vipaka: pernikahan, kehidupan berumah tangga
kamma: harapan/ekspektasi yg ditanamkan terhadap pasangan masing2,
vipaka: harapan itu tidak terpenuhi,
kamma: keinginan untuk bercerai,
vipaka: perceraian, selanjutnya akan timbul kamma baru terhadap perceraian ini dan ditimpali oleh vipaka lagi... begitu seterusnya.... kamma vipaka kamma vipaka kamma vipaka.... tiada habisnya.
Kesimpulannya:
~
Sebab / Reaksi / Kamma, mutlak ditentukan oleh diri kita sendiri, berada sepenuhnya dibawah kontrol kita
~
Akibat / Effect / Vipaka, tidak berada dibawah kontrol kita, terjadi atas banyak paduan penyebab.
Point yg terpenting bagi seorang Buddhis adalah
menjaga / memanage reaksi (kamma) atas akibat (vipaka) yg menimpa kita.
::