[ASK] berdagang sarang burung walet, melanggar sila?

Started by qhay, 09 July 2008, 08:45:46 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tula

Lah mama ku jg biasa gitu :( (di tambah macem2 ga ngerti jg sih) ... ga doyan bener ..... mik cucu dah gue :( .... masak capi mik capi ...

Riky_dave

Quote from: nyanadhana on 21 July 2008, 08:57:45 AM
Maksud anda kamma berjalan?
Bagi saya Hukum Alam sudah mencakup didalamnya Hukum Kamma....
Jadi jawabannya YA...
Quote
Anda mengenal sesuatu yang tercipta dari ego manusia, sesuatu yang tak lajim produksinya tiba-tiba membludak hanya dipreteli oleh manusia,hampir sama seperti peternakan ayam.never ending dukkha disana.
Ya,memang dukkha,bukankah SB berkata,"Hidup adalah dukkha?"
"never ending?" tidak mungkin ada awal tidak ada akhir...ada sebab tidak ada akibat....
:)

Quote
Just be natural. dan agar tidak melenceng dari topik,silahkan lihat penjelasan Sang Buddha mengenai Mata Pencaharian Benar. dan lihat semua tindakan itu apakah selaras dengan Dhamma.
Manusia tidak mengenal Dhamma,maka mereka membabi buta oleh egonya sendiri. penghentian dan pemutusan rantai terasa selalu berputar-putar karena tidak ada penyadaran Dhamma dan tidak ada pemberhentian saat itu juga.
Sesuatu yang natural di alam tersusun dalam Niyama(how you come,how you go) dan bukan campur aduk manusia dalam membaut sebuah proses bertambah dan meledak.
Wah,lain dari pendapat saya tentang Hukum Alam,kita sudah beda jalur...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

nyanadhana

#32
Wah,lain dari pendapat saya tentang Hukum Alam,kita sudah beda jalur...

lalu setelah beda jalur,anda mulai menghentikan diskusi ini? Kenapa tidak mencoba memerikan penjelasan atas pendapat anda? Kalo Hit & Run saya juga bisa.tinggal lempar pertanyaan,tunggu jawaban trus gw diemin.
Sampai hari ini saya melihat bobot jawaban anda itu hanya sekedar septah kata tapi tiada penjelasan dan bahkan mencoba memancing emosi peserta dengan gaya 'sok' pintar.

Kenapa 'aha' anda tidak memiliki QC atau filter sama sekali?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Hendra Susanto

jadi kesimpulannya melangar sila ngak tuch berdagang sarang burung walet???...haa...

lebih mantap berdagang kain sutra
ulat selama 25 hari di kasih makan lalu
jadi kepongpong
sebelum jadi kupu-kupu tuch kepongpong yang ada ulat di dalamnya
langsung direbussssss
lalu di ambil sutranya...
mantappp nech...
mencapai pembebasan
xiixiiixi ^-^ ^-^
pembebasan jadi manusia :whistle:






nyanadhana

jadi kepongpong
sebelum jadi kupu-kupu tuch kepongpong yang ada ulat di dalamnya


kepompong kali bos  :P
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

williamhalim

Quote from: nyanadhana on 23 July 2008, 09:27:08 AM
jadi kepongpong
sebelum jadi kupu-kupu tuch kepongpong yang ada ulat di dalamnya


kepompong kali bos  :P

Ya... beda2 dikitlah...   :))

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Hendra Susanto

ia kepompomg xixixi
menurut yang punya usaha sarang burung walet
katanya tuch walet bisa datang juga hoky hoky an
ada yang dah siap kan tempat dan suara kaset pangilan tapi belum tentu tuch walet datang
ada yang ngak di panggil jika kondisi gedung nya dingin maka walet akan datang
nah cara panennya
bisa mengunakan cara ada yang baru buat sarang tuch sarang langsung di panen jadi proses buat nya 2 sampai 3 minggu
ada yang sarangnya emang di biar kan tuch walet berkembang
dan biasanya sarang nya jarang mau di pakai
ada yang sudah bertelur langsung di ambil ama telur nya
jadi kwalitasnya beda beda dan harganya juga beda beda

tapi jangan di kira gampang yah pemeliharaannya
bersihkan kotorannya juga sulit belum lagi virus yang di timbulkan dari kotoran tersebut
karna nech burung pembersih maonya tempatnya adem dan bersih

manfaat sarang burung walet
untuk sakit paru-paru
radang tengorokan
panas dalam
di toko obat sekotak sekitar 30 graman harganya 1.200.000

nyanadhana

manfaat sarang burung walet
untuk sakit paru-paru
radang tengorokan
panas dalam


Sebenarnya ini agak kontras sih dan kebanyakan promosi dari tukang jualnya saja.
Sedikit sharing,keluarga saya juga memiliki usaha turun temurun di bidang ini juga. Ludah burung walet sebenarnya hampir sama dengan ludah kita sendiri hanya kekentalannya berbeda. enzim yang terdapat dalam ludah yang nantinya mengeras dan kemudian dipanen dan dicuci menjadi produk sarang walet sebenarnya tidak memiliki manfaat apa-apa dan ini sudah tertulis dalam dunia medis modern.

Yang membuat bermanfaat adalah ramuan dalam men-tim sarang burung walet yaitu gula batu(tang kui) yang bermanfaat untuk panas dalam, yang sem(io sem) berfungsi untuk melegakan tenggorokan dan bermanfaat untuk paru. ada lagi yang menaruh buah merah yang berfungsi untuk menambah vitalitas.

Percobaannya gampang, ganti saja sarang burung walet dengan agar-agar,efeknya juga sama karena yang penting itu bukan sarang tapi ramuan yang digodok. sarang yang kenyal-kenyal itu digunakan pada zaman dahulu untuk memancing anak-anak mau minum karena kenyal seperti jelly.

Overall,jika melanggar sila,maka kita bisa merunut semua kejadian dari awal, efek pikiran yang terjadi ketika kita mau mengambil sarang itu adalah mengenyahkan burungnya, disini timbul kebencian yang berefek pada matinya objek(sila 1) selanjutnya kita melihat pada ruas 8 Jalan Kebenaran terutama Mata Pencaharian Benar.

so?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

HokBen

Quote from: Hendra Susanto on 23 July 2008, 09:23:19 AM
jadi kesimpulannya melangar sila ngak tuch berdagang sarang burung walet???...haa...

lebih mantap berdagang kain sutra
ulat selama 25 hari di kasih makan lalu
jadi kepongpong
sebelum jadi kupu-kupu tuch kepongpong yang ada ulat di dalamnya
langsung direbussssss
lalu di ambil sutranya...
mantappp nech...
mencapai pembebasan
xiixiiixi ^-^ ^-^
pembebasan jadi manusia :whistle:


gile..
kita keciprat minyak panas aja sakitnya bukan maen, ini direbus idup2...

nyanadhana

Karena manusia itu masih berada dalam Avijja = Ignorance,maka timbul sikap egois dan memiliki. makhluk yang hidup dari memakan makhluk.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Hendra Susanto

Quote from: nyanadhana on 23 July 2008, 10:00:09 AM
Karena manusia itu masih berada dalam Avijja = Ignorance,maka timbul sikap egois dan memiliki. makhluk yang hidup dari memakan makhluk.

xixiiixiix...makanya bos pegetarian :D

HokBen


Hendra Susanto


hengki

udah buang duit mahal2 ternyata gak ada gizinya....kasihan banget yah yg beli, kena dibohongin sama penjualnya :)
kalau memang udah rejeki kita, gak usah usaha sarang burung walet pasti ada aja rejeki kita dari mana aja, yang penting usaha yang halal :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Riky_dave

#44
Quote from: nyanadhana on 23 July 2008, 08:26:19 AM
Wah,lain dari pendapat saya tentang Hukum Alam,kita sudah beda jalur...
lalu setelah beda jalur,anda mulai menghentikan diskusi ini? Kenapa tidak mencoba memerikan penjelasan atas pendapat anda? Kalo Hit & Run saya juga bisa.tinggal lempar pertanyaan,tunggu jawaban trus gw diemin.
Sampai hari ini saya melihat bobot jawaban anda itu hanya sekedar septah kata tapi tiada penjelasan dan bahkan mencoba memancing emosi peserta dengan gaya 'sok' pintar.
Kenapa 'aha' anda tidak memiliki QC atau filter sama sekali?
Apakah penting untuk menjelaskannya?(Sesuatu yang "diketahui" bukan untuk "dipamerkan" kepada anda bukan?)Kecuali untuk "menemukan debat kusir?"
Perlu saya tekankan dan tegaskan bahwa,"Saya tidak seperti pak Hudoyo yang dengan penuh kesabaran untuk "menyadarkan" orang2,bagi saya ketika sudah pada batas2 saya ,saya akan mengundurkan diri daripada "membuang2" waktu saya dan membuat pandangan saya menjadi pandangan yang salah dan melekat"
Anda ingin berkata apa tentang saya silakan saja, selagi anda memiliki mulut,lidah,pikiran dsbnya....Itu sah2 saja kok :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...