News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

[ASK] berdagang sarang burung walet, melanggar sila?

Started by qhay, 09 July 2008, 08:45:46 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ


nyanadhana

OMG,gw baru tahu,selama ini gw kirain trademark sebuah nama kopi ternyata dari situ.....hiiiii...cape deh....
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

Quote from: nyanadhana on 09 July 2008, 09:37:00 AM
Manusia lupa bahwa asal daging itu dari pembunuhan karena dia telah disajikan dengan baik menjadi bentuk makanan, jadi tidak ada yang ingat dari mana ia datang...
kalau kita menulusuri dari mana ia (makanan) datang, menurut saya semua berasal dari pembunuhan kok.

ada contoh makanan yg berasal dari bukan pembunuhan?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

nyanadhana

ngga juga kok tesla....hihihihih contohnya tuh kopi luwak datang dari......hueheuhuehehe......iya iya i got ur point
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tula

Quote from: HokBen on 09 July 2008, 09:09:51 AM
tanya dh ama yg punya rumah walet, apa yg terjadi kalo sarang walet itu diambil 3 kali berturut2...
katanya sh beberapa walet akan berkamikaze, terbang trus nubrukin diri ke tembok atau mogok makan, trus mati dh karena kecewa gara2 rumahnya digusur..

weks bisa gitu ya .. baru tau ...  apa ada berita yg lebih "official" macem penelitian or koran gitu ? (pdhl koran n penelitian jg sering salah ya :D), makaci banyak infonya ... wuiw ... kasian banget ya :(

emang sih pas makan sarang burung gitu (minum kali tepat nya .. soalnya biasa dibikin minuman ama nyokap), selalu kepikiran, gile ini dari liur bulung walet.. hoekz .... tp kalo ga abis di marahin wekekekkeke, utg jarang2 mengkonsumsi

HokBen

tadi ketemu artikel ttg budidaya walet :

http://ngraho.wordpress.com/2008/01/01/ternak-burung-walet/

baca bagian panennya dh...

Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet

dengan beberapa cara, yaitu:

1) Panen Rampasan

Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walrt karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.

2) Panen Buang Telur

Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.

3) Panen Penetasan

Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.

tesla

Quote from: HokBen on 10 July 2008, 01:58:59 PM
3) Panen Penetasan

Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
nah kalau cara begini... rasanya oke oke saja yah... :)
CMIIW (ga gitu tau soal budidaya walet jg...)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Edward

Gmn kalo ke-3 metode tersebut digabung dan dikobinasikan ?Kyknya masih memiliki unsur win2 solution.Pengusaha kaga terlalu rendah hasil panennya, dan si burung pun kaga terlalu dipaksa bikin sarang terus.
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

nyanadhana

Gmn kalo ke-3 metode tersebut digabung dan dikobinasikan ?Kyknya masih memiliki unsur win2 solution.Pengusaha kaga terlalu rendah hasil panennya, dan si burung pun kaga terlalu dipaksa bikin sarang terus.

Tidak akan bisa digabungkan, kecuali ditemukan teknologi yang bikin si burung muntah terus baru bisa kayak peternakan ayam yang bisa hasilin telor,peternakan sapi yang bisa keluar susu terus......

saya pikir lebih baik untuk tidak memulai usaha begitu dan tidak memakan begituan,maka semua akan alami berjalan sesuai hukum alam.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Edward

Saya sih kaga niat usaha walet, lebih niat usaha "jual badan, mulut dan kreativitas" dengan jadi EO.. :))
Maksudnya gini, kan sekali diambil pas sarang masih baru, kemudian sarang diambil pas belum bertelur, terus yang ketiga, sarang diambil pas udh slesai bertelur n anak siap terbang.Saya sih kaga tau sama skali soal walet, dan kaga pernah berniat makan sarang burung walet (udah mahal, kaga ada gizi lagi).
Terus, pada praktek lapangannya, biasanya pake metode yang mana yah?
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

tesla

kalau full metode ke-3 saja tidak bisa profit yach??

apa memang masalahnya adalah keserakahan yach? ???
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Edward

^ om Tes, mungkin juga.
Kalo dilihat dari teori,metode 3 return investasi jadi lebih lama.Tapi pakai metode 1 pun tidak bagus, karena burung2 lama2 akan habis.Karena itu, mo tanya, praktek lapangan cmn?
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Riky_dave

Quotesaya pikir lebih baik untuk tidak memulai usaha begitu dan tidak memakan begituan,maka semua akan alami berjalan sesuai hukum alam.
Bukankah jika hal itu terjadi itu sesuai dengan Hukum Alam?:)
Jika dibilang "tidak boleh" ini seperti sebuah "keharusan/kewajiban" karena setiap kondisi orang berbeda2....Seperti nelayan yang menangkap ikan,semakin byk ikan yg ditangkap, mereka semakin senang dan bersyukur,tp bukankah mereka sama saja dengan kasus burung walet?Malah menangkap ikan lebih cepat lagi dan membunuh lebih banyak makhluk lagi setiap harinya....Lantas bagaimana dengan hal ini?:)
Apa definisi saudara nyanadhana tentang Hukum Alam?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

nyanadhana

Bukankah jika hal itu terjadi itu sesuai dengan Hukum Alam?

Maksud anda kamma berjalan?

Jika dibilang "tidak boleh" ini seperti sebuah "keharusan/kewajiban" karena setiap kondisi orang berbeda2....Seperti nelayan yang menangkap ikan,semakin byk ikan yg ditangkap, mereka semakin senang dan bersyukur,tp bukankah mereka sama saja dengan kasus burung walet?Malah menangkap ikan lebih cepat lagi dan membunuh lebih banyak makhluk lagi setiap harinya....Lantas bagaimana dengan hal ini?

Anda mengenal sesuatu yang tercipta dari ego manusia, sesuatu yang tak lajim produksinya tiba-tiba membludak hanya dipreteli oleh manusia,hampir sama seperti peternakan ayam.never ending dukkha disana.

Apa definisi saudara nyanadhana tentang Hukum Alam?
Just be natural. dan agar tidak melenceng dari topik,silahkan lihat penjelasan Sang Buddha mengenai Mata Pencaharian Benar. dan lihat semua tindakan itu apakah selaras dengan Dhamma.

Manusia tidak mengenal Dhamma,maka mereka membabi buta oleh egonya sendiri. penghentian dan pemutusan rantai terasa selalu berputar-putar karena tidak ada penyadaran Dhamma dan tidak ada pemberhentian saat itu juga.

Sesuatu yang natural di alam tersusun dalam Niyama(how you come,how you go) dan bukan campur aduk manusia dalam membaut sebuah proses bertambah dan meledak.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Fudotakika

sarang walet + gula batu di tim...muantabh rasanya padahal  =P~
THE WORLD IS JUST AWESOME