Sumbangsih pada Sejarah (rembug yuk)

Started by tula, 01 July 2008, 09:57:44 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tula

artikel di ambil dari Koran Jawapos tgl 1/7/08 pembicara di hari terakir penutupan FSS Buddhis di sby

link :
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=9359

Quote
Sumbangsih pada Sejarah

SURABAYA - Peran Buddhisme dalam perjalanan sejarah Indonesia tak bisa dikesampingkan begitu saja. Agama, filsafat, dan kebudayaan Buddha cukup mewarnai dinamika sejarah negeri ini. Itu terungkap pada talk show pemungkas Buddhist Festival 2008 di Supermal Pakuwon Indah kemarin.

Talk show itu bertajuk Pengaruh Agama Buddha dalam Perkembangan Budaya, Filsafat, dan Sastra Indonesia. Empat tokoh menjadi pembicara. Mereka adalah Goenawan Mohammad (budayawan), Budi Darma (sastrawan), Sapardi Djoko Damono (sastrawan), dan ulama Buddha Bhante Dhammasubho MT. Acara itu dimoderatori Lan Fang (penulis novel).

Salah satu kontribusi itu tampak pada karya sastra. Misalnya, karya sastra Melayu Tionghoa di zaman kolonial. Salah satu pandega-nya adalah Kwee Tek Hoay. Pada era 30-an, Kwee Tek Hoay cukup berjaya. Pengarang esai Roema Sekola jang Saja Impiken itu cukup banyak menulis naskah drama. Sebagian besar punya ciri khas Buddha.

''Tahun 1936 dia menulis dan mementaskan Biji Lada. Sebuah pertunjukan drama yang didasarkan pada The Life of Buddha. Drama lain yang ditulis berdasar kehidupan Buddha adalah Mahabhiniskramana,'' jelas Sapardi Djoko Damono.

Menurut Sapardi, dua drama itu begitu kental unsur Buddha-nya. Cara penyampaiannya pun sederhana. ''Drama tersebut didasarkan pada kisah Buddha yang sudah dikenal luas di kalangan masyarakat Tionghoa,'' ungkap Sapardi.

Dalam lingkup sastra Indonesia, Sanusi Pane tampak begitu terilhami oleh Buddhisme. ''Sanusi Pane merupakan contoh baik pluralisme Indonesia. Dia terlahir sebagai muslim di lingkup masyarakat Sumatera yang kental nuansa islami. Tapi, dia tidak ragu menulis lakon-lakon Buddha,'' ujar Goenawan Mohammad.

Bahkan, agama Buddha tak cuma memengaruhi sejarah Indonesia. Buddhisme pun mewarnai jagat sastra internasional. ''Hermann Hesse salah satunya. Pengarang Jerman itu menelurkan Sidharta yang menyabet Nobel,'' jelas Budi Darma.

Tak hanya dalam lingkup karya sastra. Cara berpikir Buddhist juga bisa ditemukan dalam Pancasila. ''Bisa dilihat pada sila pertama yang menyebutkan Ketuhanan Yang Mahaesa,'' ujar Bhante Dhammasubho MT. Menurut dia, esa diambil dari bahasa Pali, India. ''Esa merupakan sinomim nibbana. Dan nibbana sendiri merupakan sinonim dari Buddha,'' jelasnya.

Sebagai pemungkas, festival seni dan budaya Buddha itu ditutup serangkaian pentas seni. Selain menghadirkan duo pianis Malaysia, Ou Yang Yao Chih dan Cha Seng, penyanyi Trie Utami ikut memarakkan penutupan Buddhist Festival 2008.

Soetanto Adi, ketua panitia, menyatakan bahwa Buddhist Festival 2008 kedua tersebut begitu luar biasa. Di luar dugaan, acara yang banyak menyampaikan pesan edukasi dan informasi itu mendapat respons sangat positif. ''Tidak hanya dari umat Buddha, yang non-Buddha juga banyak memberikan dukungan terhadap festival ini,'' ujarnya.

Soetanto berharap kegiatan yang dilaksanakan lima tahun sekali itu bakal terus lestari. ''Semoga di tahun mendatang, pelaksanaannya akan lebih bagus lagi,'' imbuh Soetanto.

Selepas Surabaya, rencananya, seluruh koleksi replika serta benda-benda yang dipamerkan akan dibawa keliling ke tiga kota besar. Yaitu Makassar, Medan, dan Pekan Baru. ''Jakarta sedang menunggu konfirmasi,'' ujar Soetanto. (ign/dos)

gimana menurut temen2 mengenai tulisan yg saya bold di tengah2 itu ?
mohon petunjuk  ^:)^

nyanadhana

Ketuhanan Yang Maha Esa bukan Tuhan yang Maha Esa so bukan personal lho.

Soal Esa....ya emang ambe dari bahasa India zaman doeloe.....sama seperti Eka, Dharma, yana, dan segala macam derivatif bahasa Indonesia.... so apa yang dikata oleh Bhante Dhammasubho yah sebatas kata-kata aja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tula

Esa itu sinonim ama Nibanna ya dan nibanna sinonim ama Buddha .. hmmmmm baru tau tula ....

Che Na

Quote from: tula on 01 July 2008, 04:36:04 PM
Esa itu sinonim ama Nibanna ya dan nibanna sinonim ama Buddha .. hmmmmm baru tau tula ....

KO tulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ............. akhirnya ketemu juga  :)) :)) :))
Sory numpang sapa ko tula   ^-^ ^-^ ^-^
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..

tula

alooooooooooo Che na :) hehehehe

ayo di bahas  [at] . [at]

aditya

Quote from: nyanadhana on 01 July 2008, 10:22:32 AM
Ketuhanan Yang Maha Esa bukan Tuhan yang Maha Esa so bukan personal lho.

Soal Esa....ya emang ambe dari bahasa India zaman doeloe.....sama seperti Eka, Dharma, yana, dan segala macam derivatif bahasa Indonesia.... so apa yang dikata oleh Bhante Dhammasubho yah sebatas kata-kata aja.
Yang jelas menurut saya,
konsep ketuhanan yang maha esa yg ada di pancasila dasar negara SUDAH PASTI BEDA konsep dan ideologinya dengan konsep ketuhanan yang ada di buddhisme.

Sampai sekarang aja masih susah membersihkan pikiran bawah sadar yang udah dikontaminasi 6 tahun di SD dulu waktu pelajaran PMP tentang ketuhanan yang maha esa :)

[at] tula ..., nice to meet again :)

Fei Lun Hai

Akhirnya tula "turun gunung" juga

:-? Esa => Nibbana => Buddha ???
Esa itu artinya satu/tunggal kan? (CMIIW). terus apa persamaannya dengan Nibbana??

masih bingung nih
your life simple or complex is depend on yourself

Indra

kata-kata itu diucapkan dalam forum resmi jadi lebih bersifat diplomatis dan bernuansa politis, jadi harus diinterpretasikan secara poltis juga dan mungkin tidak selaras dengan secara buddhism. kita sebagai buddhist tentunya tidak perlu membantah.

Kelana

Kata 'esa' berasal dari kata 'etad' yang berarti mutlak. Jadi bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Nah ciri-ciri Nibbana bisa kita lihat di Udana VIII.3 , disana disebutkan salah satu cirinya adalah mutlak atau tidak bersyarat atau asamkhata.

Nah, hubungannya dengan Buddha, jelas Beliau sudah "merealisasikan" nibbana itu sendiri, dimana ketika Beliau sudah parinibbana, "Beliau" tidak berbeda dengan nibbana itu sendiri.

Jadi jika mau dihubungkan maka esa=buddha=nibbana
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

tula

heheeh thread lama di angkat kembali nih :)
ou gitu ya om kelana .. baru tau esa berasal dari kata etad ... lagi2 guru sd ku kacaw dah .. esa = tunggal ... harus di train lagi nih :D

btw fei lun hai tu capa ya :o keren amat nama nya ... mana poto nya jg cakep :hammer: