Sebuah ide liar...

Started by aditya, 30 June 2008, 02:26:59 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

aditya

Berangkat dari konsep (secara umum) bahwa--Pikiran manusia dibentuk secara dini.
Dan terutama pada masa anak-anak...

Pada usia 0 - 6 tahun, anak benar2 seperti 'sponge' yang menyerap apapun yang diberikan.
(Bagi yg py anak usia 0-6 dan ingin anaknya mo maem banyak, mo maem sayur dll, sy ada sebuah tips sederhana yg 90% berhasil, silahkan kontak sy, akan sy share secara personal  :) )

Pada usia dibawah 15 tahun, Reticular Activating System (RAS) yang berfungsi sebagai filter juga masih blm berfungsi optimal.

Karena itu sekarang banyak sekali pola pendidikan yang dimulai sejak dini.
Di agama tetangga, dogma seringkali ditanamkan dengan cara yg sama.
Hasilnya ketika udah 'gede' jadilah orang-orang dogmatis penuh yg sering kita jumpai.

Beberapa bulan yg lalu,
Sy pernah terlibat dengan berbagai guru sekolah minggu buddhis di daerah sy,
Untuk menyusun kurikulum untuk sekolah minggu buddhis.

Muncul sebuah wacana yang 'liar'....,
Bagaimana kalo 'mind setting' sejak dini juga ditanamkan di pola pendidikan buddhisme,
at least untuk menanamkan saddha, bukannya dogma

Kita bermimpi bagaimana kalo adik2 kita di sekolah minggu,
jadi demen banget bermeditasi...., seasyik kalo mereka maen PS  ;D
jadi bangga banget menyandang predikat buddhist dari dini,
jadi berpola pikir 'anatta' sejak masih SD  :whistle:
jadi punya saddha yang kuat pada Triratna,
jadi berpikir yang berpusat pada diri sendiri,
jadi ga terkontaminasi ama 'tuhan' sejak masih kecil...

Mind setting dilakukan dengan meluangkan waktu untuk 'terapi' setelah sekolah minggu
Pasti akan terserap dengan luar biasa oleh mereka

Tapi tuh mah masih mimpi...,
kita disini juga masih pro-kontra  ^-^

Bagaimana menurut anda semua?

Riky_dave

[at]atas...
Menurut saya itu tidak perlu...
Jangan2 yang ditanamkan malah jadi "gila"...:)
Dhamma Bhagava begitu dalam dan mudah disimpangkan oleh pihak manapun...
Menurut saya biarkan dia mengalir sebagaimana adanya...
Tidak ada yang perlu dibanggakan dalam Buddhisme....
"Banyak manusia yang matanya tertutup oleh debu,dan ada sedikit manusia yang matanya ditutupi oleh debu"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Mr. Wei

Kalo menurut saya mah diajarin sila dulu deh sebaik2nya...
Klo masih anak2 dikasih anatta bisa mabok... aye aja dikasih anatta masih mabok2 :))

sarita

kalau masih anak-anak jangan diajarin yang susah-susah kayak pengertian bahasa pali atau apa...
yang penting mengerti inti dari ajaran buddha...

andry

Yup saya setuju dgn diajarkan sila dahulu..
kejujuran yang terpenting >>> sapa yg jujur dapat hadiah getu..(karena tidak melanggar ke 5 sila selama 1 minggu).
atau diajarkan satipathana (lucu kan) semua anak2 sekolah minggu berteriak
angkat..angkat...angkat... rapat..rapat... bungkuk..bungkuk... tunduk..tunduk... sentuh..sentuh..dingin..dingin..angkat..angkat... (ber Anjali) ;D
Samma Vayama

Mr. Wei

Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.

Kita ajarkan cinta kasih, yang mengajarkan bahwa sudah sepatutnya kita mengasihi semua makhluk.

andry

Quote from: Mr. Wei on 30 June 2008, 11:58:52 PM
Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.
Pada awal mulanya di kasih iming-iming ,namun dgn berjalannya waktu >> diharapkan terciptanya kesadaran..dan nantinya akan jalan dgn sendirinya...
sebab targetnya kan anak kecil ...
Samma Vayama

Umat Awam

Quote from: andry on 01 July 2008, 12:08:55 AM
Quote from: Mr. Wei on 30 June 2008, 11:58:52 PM
Jangan, jangan diiming2i apa2, karena yang ada mereka nanti berbuat baik demi sesuatu, dan dimana ssuatu itu uda gak ada, mereka gak mau baik lagi.
Pada awal mulanya di kasih iming-iming ,namun dgn berjalannya waktu >> diharapkan terciptanya kesadaran..dan nantinya akan jalan dgn sendirinya...
sebab targetnya kan anak kecil ...

S E T U J U

SaddhaMitta

Quote from: Riky_dave on 30 June 2008, 02:46:30 PM
[at]atas...
Menurut saya itu tidak perlu...
Jangan2 yang ditanamkan malah jadi "gila"...:)
Dhamma Bhagava begitu dalam dan mudah disimpangkan oleh pihak manapun...
Menurut saya biarkan dia mengalir sebagaimana adanya...
Tidak ada yang perlu dibanggakan dalam Buddhisme....
"Banyak manusia yang matanya tertutup oleh debu,dan ada sedikit manusia yang matanya ditutupi oleh debu"

Salam,
Riky

iya, Dhamma itu dalam... anak-anak rada sulit terima karena mereka selalu mengeluhkan susah...

gw ambil contoh gw deh...

Dari masuk sekolah sampai tamat kuliah gw disodorin agama tetangga... malah gw sempat aktif di agama tetangga sampai umur 22 tahun... (telat banget jodoh gw dengan Dhamma) setelah kenal Dhamma gw otodidak sendiri tentang Dhamma sampai sekarang.

malahan teman gw yang dari masuk sekolah sampai tamat kuliah belajar banyak Dhamma (begitu berjodoh dengan Dhamma) dengan alasan susah di main pindah aja ke agama gw dulu... ada juga teman gw yang punya basic begini dengan alasan di terima di vihara tertentu main masuk aja ke maitreya...  #:-S #:-S #:-S #:-S

Dulu ada teman gw co pdkt ama gw awalnya Buddhis. dia bilang sama gw... " aku mau masuk agama K aja deh..."
Gw tanya : napa lu mau masuk K, agama B kan bagus ?
Co jawabnya : Agama K lebih gampang... gak kayak B.

saat itu juga IL Feel gw sama co malas begini... 
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Sumedho

kalo aye pikir sih, yg penting menanamkan pola berpikir kritis dan rasa bertanggung jawab. Yang lebih penting sih orang tua yg memberikan contoh dalam kehidupannya.

Dengan berpikir kritis, dogmatisasi bisa lebih terbendung ^-^
There is no place like 127.0.0.1

morpheus

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

aditya

Anak kecil yang terlahir di keluarga biasa,
akan menggangap ular sebagai binatang yang berbahaya

Anak seorang pawang ular,
akan menganggap ular sebagai binatang yang lucu

Pola pikir anak bagaimanapun jg ikut dibentuk oleh lingkungan terkecilnya,
yaitu keluarganya....

Sebagai orang tua,
kita pasti py tanggung jawab secara moral untuk pembentukan pola pikir dari anak2 kita.

Memang setiap orang bertanggung-jawab dan memiliki karmannya masing2
But, kalo kita ingin anak kita,
karma baiknya mendapatkan ladang yg subur
agar dapat kenal dan belajar buddha dhamma,
kita juga mesti ikut mengondisikan ladangnya agar subur... :)

Bener ga ya? ^-^

aditya

Quote from: Sumedho on 02 July 2008, 05:55:56 AM
kalo aye pikir sih, yg penting menanamkan pola berpikir kritis dan rasa bertanggung jawab. Yang lebih penting sih orang tua yg memberikan contoh dalam kehidupannya.

Dengan berpikir kritis, dogmatisasi bisa lebih terbendung ^-^

Setuju...
Memberikan contoh artinya sejak dini kita harus 'berani' mengenal pola pikir dan cara bertindak ala dhamma ke anak kita....
Banyak lho orang tua buddhis (generasi muda) yang tau banget ttg konsep dhamma tapi masih memberikan contoh pada anaknya yg masih kecil untuk berdoa pada tuhan diatas sana ..... :)

Lily W

Quote from: aditya on 02 July 2008, 03:00:06 PM
Anak kecil yang terlahir di keluarga biasa,
akan menggangap ular sebagai binatang yang berbahaya

Anak seorang pawang ular,
akan menganggap ular sebagai binatang yang lucu

Pola pikir anak bagaimanapun jg ikut dibentuk oleh lingkungan terkecilnya,
yaitu keluarganya....

Sebagai orang tua,
kita pasti py tanggung jawab secara moral untuk pembentukan pola pikir dari anak2 kita.

Memang setiap orang bertanggung-jawab dan memiliki karmannya masing2
But, kalo kita ingin anak kita,
karma baiknya mendapatkan ladang yg subur
agar dapat kenal dan belajar buddha dhamma,
kita juga mesti ikut mengondisikan ladangnya agar subur... :)

Bener ga ya? ^-^

Benar Bro... :jempol: ... aye setuju... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Sumedho

aye kalo denger anak aye nyanyi "pelangi2x... ciptaan tuhan..." aye selalu protes... :))

anak aye tanya, tuhan itu apa... aye jawab.... penjelasan atas sesuatu yg belum dimengerti manusia >:D
There is no place like 127.0.0.1