[INFO] Gula AREN / JAWA mengandung formalin

Started by Sumedho, 27 June 2008, 09:57:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Dear Prends,
Sepertinya udah cukup dech Kita ngedenger berita-berita
Tentang penyakit, seperti cancer lach.... Yang  ternyata pemicu utamanya
Adalah makanan yang Kita makan. Gw belakangan ini baru tahu kalau GULA
AREN alias GULA JAWA yang coklat kayak batu itu mengandung FORMALIN.

Informasi ini saya dapat dari seseorang yang dapat dipercaya, karena dia
Usahanya jualan jamu Dan Dan membuat minuman juice dalam botol tanpa
Pengawet sedikitpun!

  Menariknya racikan minumannya itu pake gulanya gula jawa,
  Ternyata setelah diselikidi mengandung formalin....
  Kemudian dia berusaha mencari yang tidak mengandung formalin..
  Ternyata tidak Ada, alias hampir semua mengandung formalin.

Akhirnya dia langsung ke petaninya, dia pikir bisa dapat
Yang free formalin ternyata tidak juga, sebab diberi formalin atas
Instruksi para tengkulak, dimana kalau tidak dilakukan maka tidak Ada
Yang mau beli. Jadi formalin itu sudah diteteskan atau dituangkan diatas
Pohon.
Memang efek dari formalin itu membuat gula jawa jadi lebih
Awet Dan agak keras (tidak lembek). Dan untuk proses memasaknya juga
Lebih cepet.... Kemudian dia bilang, stop
Pake formalin.. Nanti gulanya saya yang beli.... Kalau para
Tengkulak itu tidak mau beli....

  Lucunya para petani itu tidak mau makan gula jawanya loch..
  Karena dia tahu itu mengandung racun..... Sementara Kita?
  Telen terus... Dech tuch racun....

  Nach sebenarnya gula jawa ini diaplikasikan kemana saja
  Yaa? Oh ternyata banyak (Dan ini yang saya tahu), misalnya:
  1. Kolak, hampir semua kolak pake gula jawa... Jadi
  Yang biasa buka puasa pake kolak, yaa selamet aja minum...
  Formalin
  2. Kue-kue yang pake gula jawa, roti gambang
  3. Gado-gado, ketoprak?
  4. Rujak
  5. Brown sugar dsb.

  Untuk mengetahui mana gula jawa yang pakai pengawet formalin bisa
Dipakai tips berikut:
  1. Ternyata Gula Jawa yang sehat itu yang dirubung
  Lalat atau semut? Seperti halnya daun yang sehat tanpa DDT
  Adalah daun yang Ada ulatnya. Hik hik hik ternyata binatang-binatang
Itu membantu Kita sebagai detektor racun yaa?
  2. Pilih gula aren/jawa yang lembek Dan mudah meleleh, karena yang
Pakai formalin itu membuatnya menjadi keras.
  3. Gula aren/jawa yang tidak pakai pengawet itu
  Harum...
  4. Yang sudah pasti karena tidak pakai pengawet gula jawa
  Itu harus baik kemasannya karena mudah rusak.

  Nach selamat mencari gula jawa yang asli tanpa formalin....
  Yach.. Ternyata banyak sekali orang memasukkan racun
  Dalam makanan secara sengaja sekedar mencari keuntungan.. .
  Yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan banyak penyakit
  Terutama cancer... Herannya Badan Pemerintah yang berwenang
  Ngurusin masalah makanan kok gak bisa berkutik yaa?

  Mudah-mudahan bermanfaat.. ..
There is no place like 127.0.0.1

andry

Bah  :o :o baru wa suruh lotharang coba... duh
jangan2 lothar ..
Samma Vayama

Fudotakika

jangan jangan lothar lalat? ato semut??
THE WORLD IS JUST AWESOME

Mr. Wei


mushroom_kick

Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Fudotakika

udah gede segini pun masih suka gadoin gula jawa...
THE WORLD IS JUST AWESOME

bond

Quote from: mushroom_kick on 27 June 2008, 10:38:25 PM
waktu kecil suka gadoin gula jawa  =P~ =P~ =P~

Wah mushroom pasti awet muda nih, karna uda penuh dengan formalin :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

mushroom_kick

Quote from: bond on 28 June 2008, 09:44:46 AM
Quote from: mushroom_kick on 27 June 2008, 10:38:25 PM
waktu kecil suka gadoin gula jawa  =P~ =P~ =P~

Wah mushroom pasti awet muda nih, karna uda penuh dengan formalin :))

blom terlambat kl bond mo awet jg  :)) :)) :))
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

FZ

:backtotopic:

IMO, sama seperti tahu yang menggunakan pengawet atau tidak.
Gula Aren yang pake pengawet bisa dideteksi dengan mudah tidaknya rusak.. Kalau lama rusak ada kemungkinan pake pengawet, dan gula aren itu biasanya lunak :)


Lily W

Weleh...weleh.... tiap hari kita makan formalin.... :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Fudotakika

#11
Quote from: FoxRockman on 01 July 2008, 04:19:35 PM
:backtotopic:

IMO, sama seperti tahu yang menggunakan pengawet atau tidak.
Gula Aren yang pake pengawet bisa dideteksi dengan mudah tidaknya rusak.. Kalau lama rusak ada kemungkinan pake pengawet, dan gula aren itu biasanya lunak :)



punyaku simpan di kulkas, awet terus sampe skarang. maklumlah di sini ga ada gula aren, padahal multi function tuh
THE WORLD IS JUST AWESOME

FZ

Setahu saya, barang yang dimasukkan ke kulkas normalnya tidak akan awet selamanya.
Karena proses pembusukan tetap terjadi hanya saja diperlambat dengan suhu yang dingin.

gajeboh angek

Quote from: FoxRockman on 01 July 2008, 04:41:51 PM
Setahu saya, barang yang dimasukkan ke kulkas normalnya tidak akan awet selamanya.
Karena proses pembusukan tetap terjadi hanya saja diperlambat dengan suhu yang dingin.

Sabbe sankhara anicca...

Memang sih proses pembusukan tetap terjadi, tapi ada juga beberapa cara melambatkan pembusukan :

1. Gula, konsentrasi gula yang tinggi akan membuat bakteri tidak berkembang.
2. Garam, konsentrasi garam yang tinggi juga membuat bakteri susah berkembang.
3. pH yang tinggi atau rendah, bakteri yang tidak cocok tidak akan berkembang.
4. Air, kalau dikeringkan bisa lebih awet (dijemur, pakai absorbant)
5. Hampa udara
6. Pemanasan terlebih dahulu (prinsip pasteurisasi)
7. Pengasapan
8. Pakai pengawet... yang alami dong, seperti natrium benzoat (gak enak lar gula pakai soda kue)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

FZ

Quote from: karuna_murti on 01 July 2008, 07:25:25 PM
Quote from: FoxRockman on 01 July 2008, 04:41:51 PM
Setahu saya, barang yang dimasukkan ke kulkas normalnya tidak akan awet selamanya.
Karena proses pembusukan tetap terjadi hanya saja diperlambat dengan suhu yang dingin.

Sabbe sankhara anicca...

Memang sih proses pembusukan tetap terjadi, tapi ada juga beberapa cara melambatkan pembusukan :

1. Gula, konsentrasi gula yang tinggi akan membuat bakteri tidak berkembang.
2. Garam, konsentrasi garam yang tinggi juga membuat bakteri susah berkembang.
3. pH yang tinggi atau rendah, bakteri yang tidak cocok tidak akan berkembang.
4. Air, kalau dikeringkan bisa lebih awet (dijemur, pakai absorbant)
5. Hampa udara
6. Pemanasan terlebih dahulu (prinsip pasteurisasi)
7. Pengasapan
8. Pakai pengawet... yang alami dong, seperti natrium benzoat (gak enak lar gula pakai soda kue)
Pinter..

Gw jelasin dikit ah.. bongkar2 tentang mikrobiologi dulu :))
Intinya bakteri agar bisa berkembang, membutuhkan nutrisi dan lingkungan yang cocok. Lingkungan yang cocok meliputi tekanan yang cocok, kadar air yang cukup, kondisi pH asam basanya.

jadi prinsip pengawetan di sini digunakan dengan menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri dengan memainkan komponen2 lingkungan tadi dan nutrisi