//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com  (Read 21739 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #15 on: 26 June 2008, 04:02:23 PM »
Kalau dijelaskan dari awal kan enak. Ada hubungan tulisan yang ditulis 2 orang umat muslim yang  pembahasannya memiliki hubungan dengan ... ;D

Kalau saya jelaskan maka anda tidak mendapatkan apa-apa dengan keberadaan saya di sini. Mungkin malah akan menghambat proses pertumbuhan benih kebudhaan anda. Seperti yang saya katakan dengan label/bahasa yang saya gunakan;

Saya adalah Nabi Palsu bagi Diri Sendiri. (Nabi adalah sebutan untuk orang yang ber-nubuat.) Saya sadar bahwa saya tidak berhak meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain. Dengan menyadari dan mengakui bahwa diri saya hanyalah seorang nabi palsu, maka saya telah menggenapi apa yang tertulis di kitab suci bahwa akan datang nabi-nabi palsu.

Ketika hari ini datang seseorang mengaku sebagai Nabi Asli, merasa lebih pintar, lebih mengerti, lebih tinggi di hadapan Pencipta dan berusaha mengarahkan orang lain, meninggikan diri di hadapan Pencipta dengan bernubuat bagi orang lain;

Di masa kini Ia yang Mengaku Nabi Asli itu telah merampas Hak manusia-manusia yang dijadikan pengikutnya, untuk bernubuat bagi diri sendiri; Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #16 on: 26 June 2008, 04:07:53 PM »
Quote
Kalau saya jelaskan maka anda tidak mendapatkan apa-apa dengan keberadaan saya di sini. Mungkin malah akan menghambat proses pertumbuhan benih kebudhaan anda. Seperti yang saya katakan dengan label/bahasa yang saya gunakan;

Silahkan baca aturan main dahulu.
Untuk mempermudah, saya akan post lagi :

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2057.0.html
Quote
1. Semua thread harus mempunyai hubungan dengan Buddhisme atau filsafat Buddhis.
2. Forum ini bukan tempat untuk membandingkan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis dengan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis.
3. Semua yang membuka thread baru harus menyebutkan dengan jelas apa agama, kepercayaan atau filsafat apa yang dibandingkan mulai dari post pertama.
4. Topik harus spesifik, misalnya "semua agama mengajarkan..." terlalu luas.

5. Jangan dengan cara apapun merendahkan Tiga Permata, yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha.
6. Jangan mempromosikan agama, kepercayaan dan filsafat Non-Buddhis
7. Bagi yang merasa Buddhis, harap ingat toleransi, sebagaimana diajarkan dalam Brahmajala Sutta.
« Last Edit: 26 June 2008, 04:12:27 PM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #17 on: 26 June 2008, 04:08:41 PM »
ehm...
Kalao dilihat dari segi tulisan, ada perasaan mempertanyakan dogma2 yang ditulis dalam kitab2...
Rasanya ingin melawan tatanan kepercayaan yang sudah dianut oleh suatu agama.. apa pun itu, kebenaran sebaiknya dicari ke dalam...

"dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an"

Selalu ada interaksi antara sisi eksistensialisme dan sisi romantisme dalam diri seseorang.
Eksistensialisme= diri pribadi berhadapan dengan di luar diri.
Romantisme= diri pribadi sebagai bagian dari masyarakat.

Anda sudah lumayan menangkap... Dorongan: "kebenaran sebaiknya dicari ke dalam" ada dalam diri setiap orang apapun agamanya. Agama tetap dibutuhkan sebagai identitas diri.
« Last Edit: 26 June 2008, 04:33:01 PM by vincentliong »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #18 on: 26 June 2008, 04:10:38 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

anda pake kata2 yang tidak semua orang bisa pahami.
sisi eksistensialisme itu apa
sisi romantisme itu apa
kompatiologi itu apa

sepertinya bukan bahasa Indonesia yang baik, apakah anda menciptakan kata2 itu sebagai treadmark?
« Last Edit: 26 June 2008, 04:12:33 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #19 on: 26 June 2008, 04:13:51 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

Bisa saja orang berbicara keyakinan dengan label/bahasa kebudhaan atau bicara kebudhaan dengan label/bahasa keyakinan. Budaya yang bercampur baur membuatnya jadi tidak jelas lagi, visi, misi, dan dasarnya.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #20 on: 26 June 2008, 04:16:02 PM »
atau anda yang sama sekali tidak pernah tahu Buddhisme itu apa sehingga pembahasan hanya berani menggunakan kiasan yang berputar2 dan tidak bisa menjelaskan secara lantang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #21 on: 26 June 2008, 04:17:55 PM »
atau anda yang sama sekali tidak pernah tahu Buddhisme itu apa sehingga pembahasan hanya berani menggunakan kiasan yang berputar2 dan tidak bisa menjelaskan secara lantang.

Adalah pribadi di sini yang mengaku paling tahu benar budhisme?

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #22 on: 26 June 2008, 04:19:01 PM »
I Still dont link with you yet, mungkin moha gw terlalu tebal kali yah, sehingga ga bisa melihat tulisan kamu secara jelas, atau aku emang orgnya lebih suka to the point daripada berputar2 dengan bahasa kiasan.

anda pake kata2 yang tidak semua orang bisa pahami.
sisi eksistensialisme itu apa
sisi romantisme itu apa
kompatiologi itu apa

sepertinya bukan bahasa Indonesia yang baik, apakah anda menciptakan kata2 itu sebagai treadmark?

Tentang ROMANTISME DAN EKSISTENSIALISME sudah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3309.0.html

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #23 on: 26 June 2008, 04:20:35 PM »
Kepada semua,

Waktu dibuat sub-forum perbandingan ini, dibuat aturan main ini, dan sudah dibahas dengan pemilik board ini (Sumedho) dan Global Moderator (Felix Thioris), untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penodaan agama dan keributan yang tidak berguna.

Saya berharap semua member bisa menerima dan menjalankan aturan main ini. Apabila ada keberatan silahkan PM kepada Sumedho, Felix, Tesla, atau moderator lain. Saya sudah melihat ada board Buddhis hancur karena keributan yang tidak berguna.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #24 on: 26 June 2008, 04:32:34 PM »
Sejak diperkenalkan ke publik Kompatiologi mengalami
perang dengan lembaga pendidikan resmi +/- dalam 3
tahun terakhir.

Tahun 2006 : Internal Affair
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami
pengkucilan dari oknum-oknum Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia yang diresmikan dengan Surat
Peringatan Resmi; Memo dari Sekertaris Fakultas
F.Psi.UI
Nomor: 214 / F.Psi / Humas / U / 2006
Kepada Yth: Ibu Cornelia Istiani
Staf pengajar Fakultas Psikologi UI – Depok
Hal: Himbauan
Tanggal 2 Agustus 2006

Surat ini secara informal bekerja sebagai surat
perintah, surat cekal, surat pengkucilan yang
dijalankan oleh para lulusan / alumni F.Psi.UI baik
yang masih berhubungan dengan UI atau telah bekerja
memangku jabatan di F.Psi. lain. Cornelia Istiani
karena beberapa ancaman lisan harus keluar dari
bekerapa pekerjaannya sebagai dosen dan berganti
pekerjaan menjadi konsultan swasta yang bekerja
berdasarkan proyek.

Tahun 2007 : Teror Keluarga
Para praktisi & peneliti Kompatiologi mengalami teror
dengan target merugikan anggota keluarga (bukan
diskusi ilmu) yang berlangsung mulai 20 mei 2007 –
awal Desember 2007 yang dilaksanakan oleh anggota
gerakan fintnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan. Sebagian besar anggota gerakan teror
ini memiliki hubungan dengan kegagalan membasmi
kompatiologi di tahun 2006 yang banyak melibatkan
oknum-oknum berbackground psikologi terutama dari
F.Psi.UI. (note: daftar jenis-jenis teror & nama
pelaku teror terlampir.)

Tahun 2008 : Harta & Nyawa
Tepatnya pada tanggal 30 Desember 2007 jam 06.00 WIB
pagi saya mendapat telepon dari Abu Ibrahim perwakilan
Hizbut Tahrir cabang Sydney. Abu mentanyakan ke saya
prihal kasus gambar porno dan sikap saya yang menurut
isu yang diterima tidak bersahabat bahkan bersifat
menghina agama Islam. Saya mengkonformasi bahwa saya
tidak berkepentingan akan hal tsb dan banyak pengguna
kompatiologi yang taat beragama Islam, saya juga
memiliki saudara angkat yang bernama Rizki Pradana
yang cukup dikenal baik oleh Abu Ibrahim dan dapat
dikonformasi soal sikap saya terhadap agama Islam.
Setelah melakukan penelitian termasuk tentang teror
keluarga yang dialami para praktisi kompatiologi
selama tahun 2007 maka secara professional pihak
Hizbut Tahrir hari itu juga pada jam Sun Dec 30, 2007
1:50 pm menulis surat konformasi agar tidak ada
anggota Hizbut Tahrir yang berhasil diperalat atau
diadudomba demi kepentingan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab, Abu juga berpesan bahwa bilamana
pihak Front Pembela Islam menghubungi saya maka saya
harus mengatakan bahwa sudah bicara dengan Abu Ibrahim
perwakilan Hizbut Tahrir cabang Sydney. Hal ini sangat
mengagetkan saya, membuat saya terharu, membuat saya
paham bahwa ternyata pihak yang biasa dianggap garis
keras pun memiliki prosedur yang jelas sehingga tidak
mudah salah bertindak. Saya mengalami perumpamaan
“Orang Samaria yang Baik Hati” seperti yang tertulis
di Alkitab.

Yang terpenting saya menjadi sadar bahwa teror di
akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini tidak lagi
mentargetkan teror keluarga tanpa korban berdarah,
target teror tahun ini adalah keutuhan rumah tempat
tinggal saya di Jl. Ametis IV G/22 Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210 –Indonesia ;rencana memperalat
pihak ketiga untuk diharapkan melaksanakan teror
memang gagal tetapi bukan berarti tidak ada pihak
ketiga yang lain yang akan diperalat. Lalu saya
diingatkan lagi oleh pernyataan Audifax,S.Psi. sebagai
anggota gerakan Pabrik Tontonan yang secara tertulis
menjanjikan kematian atau cacat tetap total pada saya
atau praktisi kompatiologi yang lain yang direncanakan
terjadi di tahun 2008 dengan diumumkan secara terbuka
di maillist. Hal ini tidak hanya membuat saya kaget
tetapi juga membuat Abu Ibrahim menjadi marah
sekaligus bingung atas kenekatan musuh-musuh
kompatiologi dalam berjibaku dengan menghalalkan
segala cara demi membasmi kompatiologi tanpa
mempedulikan keselamatan dan nama baik diri sendiri
demi memberikan efek kerugian terbesar kepada target
terornya.


Pilihan yang ada pada saya saat ini adalah: “To Kill
or To Be Killed”. Sesuai kebijaksanaan saya yang telah
saya tulis sebelumnya bahwa saya tidak membalas teror
keluarga dengan teror keluarga karena bila saya
melakukan itu maka saya sama biadabnya dengan musuh
saya. Saya mengambil jalan tengah dari “To Kill or Not
To Kill” dengan berusaha mempersempit ruang gerak
musuh kami di dunia nyata dengan harapan sumberdaya
yang bisa digunakan sebagai sumber dana, koneksi, dlsb
untuk melaksanakan rencana merugikan Harta dan Nyawa
selanjutnya berkurang sehingga pelaksanaan teror bisa
tertunda. Hal ini tentunya adalah penyelesaian
sementara tetapi saya pikir cara paling baik diantara
yang terburuk. Maka dari itu saya menyebarluaskan
data-data bukti tertulis berkaitan dengan gerakan
fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok Pabrik
Tontonan yang selalu saya lampirkan subject, elink,
tanggal, email pengirim jelas yang bisa dikonformasi
atau diteliti kebenarannya.

Dengan membantu mempersempit ruang gerak anggota
gerakan fitnah, teror, cacimaki dan ngomong jorok
Pabrik Tontonan di dunia nyata maka anda telah
menyelamatkan keutuhan bangunan rumah kami dan nyawa
keluarga dan sahabat-sahabat kami. Menghargai keutuhan
keluarga orang lain adalah bentuk nyata bahwa kita
masih mencintai keutuhan keluarga kita sendiri.


Kompatiologi adalah ilmupengetahuan non-agama,
non-instansi, non-resmi non-subsidi ;satusatunya di
jaman ini, di Indonesia yang menjalankan penelitian
dan pengembangan ilmunya dengan harus berhadapan
dengan teror-teror berbahaya dari oknum-oknum
lembaga-lembaga pendidikan tinggi resmi menara gading
di Indonesia (tidak seperti kasus pada pada organisasi
lainnya, kompatiologi tidak pernah mendapat teror dari
instansi keagamaan). Tanpa digaji dengan mengeluarkan
biaya sendiri, dengan mengorbankan keselamatan nyawa,
keutuhan bangunan rumah, keluarga, pengkucilan yang
beresiko kehilangan pekerjaan, dlsb tetap menjalankan
budaya penelitian mandiri tanpa berharap mendapat
ijasah, gelar, pujian, dlsb.

Budaya Penelitian di jaman ini telah berubah menjadi
penelitian karena mau lulus, penelitian karena
orderan, penelitian karena ini-itu, dlsb sehingga
budaya penelitian bukan budaya yang dijalankan secara
sadar tanpa pamrih seperti penemu-penemu besar dunia
di jaman dahulu kala. Bergabunglah dengan perjuangan
kompatiologi demi kemajuan ilmupengetahuan dengan
budaya penelitian tanpa pamrih kami.


Sepertinya anda mengalami banyak trouble yah sebagai pendiri sebuah aliran cara pikir? jika cara berpikir anda baik pastinya tidak akan pernah ada konfrontasi dengan orang lain sampai mereka meneror dan segala tetek bengeknya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #25 on: 26 June 2008, 04:46:45 PM »

Sepertinya anda mengalami banyak trouble yah sebagai pendiri sebuah aliran cara pikir? jika cara berpikir anda baik pastinya tidak akan pernah ada konfrontasi dengan orang lain sampai mereka meneror dan segala tetek bengeknya.

Kompatiologi adalah ilmu yang berfungsi membawa; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi. Seperti yang sudah saya bahas di tulisan; Indigo: Saya adalah 'Nabi Palsu' bagi "Diri Sendiri'.

Kompatiologi dibenci oleh oknum-oknum dari aliran yang menganggap kebenarannya bersifat mutlak, tetapi tidak oleh agama.

Pada tahun 2006, 2007 sampai awal 2008 praktisi kompatiologi mengalami teror dari beberapa oknum psikologi (sebagian kecil dari anggota keorganisasian psikologi) dan ditolong lepas dari teror oleh Abu Ibrahim (Hizbut Tahrir Australia)

Bilamana seseorang memeluk agama tertentu maka ia sadar bahwa ada orang lain yang menganut agama berbeda yang memiliki kebenaran berbeda. Tetapi ketika suatu kebenaran dianggap ilmupengetahuan yang berlaku kepada seluruh umat manusia di bumi maka hukum tsb diyakini harus berlaku pada seluruh umat manusia tanpa pandang bulu.

Psikologi mewakili masyarakat sebagai polisi superego, oknum psikologi mewakili psikologi sebagai petugas polisi superego masyarakat.

Beberapa oknum psikologi (sebagian kecil dari anggota keorganisasian psikologi) menganggap bahwa Vincent Liong sebagai anak Indigo harus diobati dengan negatife reinforcement (dirugikan dengan segala cara termasuk pencurian uang US$8000 dan rencana pembakaran rumah) karena menurut beberapa oknum psikologi;

Vincent Liong gagal sebuh diberi positif reinforcement maka harus diberi negatife reinforecement agar sembuh. Hal ini termasuk kepada seluruh teman-teman dan keluarga Vincent Liong. Padahal tidak satupun oknum psikologi tsb pernah bertemu dengan Vincent Liong.

Maka dari itu kompatiologi berjuang untuk membawa; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi.

Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

---

Saya adalah Nabi Palsu bagi Diri Sendiri. (Nabi adalah sebutan untuk orang yang ber-nubuat.) Saya sadar bahwa saya tidak berhak meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain. Dengan menyadari dan mengakui bahwa diri saya hanyalah seorang nabi palsu, maka saya telah menggenapi apa yang tertulis di kitab suci bahwa akan datang nabi-nabi palsu.

Ketika hari ini datang seseorang mengaku sebagai Nabi Asli, merasa lebih pintar, lebih mengerti, lebih tinggi di hadapan Pencipta dan berusaha mengarahkan orang lain, meninggikan diri di hadapan Pencipta dengan bernubuat bagi orang lain;

Di masa kini Ia yang Mengaku Nabi Asli itu telah merampas Hak manusia-manusia yang dijadikan pengikutnya, untuk bernubuat bagi diri sendiri; Setiap manusia berhak menjadi Nabi Palsu bagi Dirinya Sendiri, tidak untuk meninggikan diri dengan bernubuat bagi orang lain.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #26 on: 26 June 2008, 04:54:33 PM »
karena kamu adalah palsu ,maka diri kamu itu tidak pernah nyata, bahkan apa yang kamu katakan sendiri adalah sebuah hal yang menurut kamu sendiri logis namun anda sendiri hanya lelucon psikopat. mau buka lapak jualan disini Pak? monggo tapi inget ini forum beragama, bukan tempat kamu main layang-layang dengan bolak balik kata yang ga jelas.
« Last Edit: 26 June 2008, 06:36:54 PM by Sumedho »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #27 on: 26 June 2008, 04:56:08 PM »
Silahkan direnungkan....


Quote dari http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2057.0.html
Radi_muliawan wrote:

5. Sang Buddha bersabda, “Para bhikkhu, seandainya ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, janganlah lalu kamu membenci, dendam, atau memusuhinya. Seandainya karena hal tersebut kalian menjadi marah atau merasa tersinggung, maka hal itu hanyalah akan menghalangi jalan Pembebasan kalian, dan mengakibatkan kalian menjadi marah dan tidak senang. Apakah kalian dapat merenungkan ucapan mereka itu baik atau tidak baik?”

“Tidak baik, Bhante “

“Karena itulah seandainya ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, maka kalian harus menyatakan mana yang salah dan menunjukkan kesalahannya, dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini tidak benar, atau itu bukan begitu, hal demikian tidak ada pada kami, dan bukan pada kami.”

6. “Tetapi, para bhikkhu, seandainya ada orang lain memuji Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, janganlah karena hal tersebut kamu merasa bangga, gembira dan senang hati. Seandainya kamu bersikap demikian, maka hal itu akan menghalangi jalan Pembebasan kalian. Maka itulah, seandainya ada orang lain memuji Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, maka kamu harus menyatakan mana yang benar dan menunjukkan faktanya dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini benar, itu memang begitu, hal demikian ada pada kami, dan benar pada kami.”

7. “Walaupun oleh hal-hal kecil, hal-hal yang kurang berharga, ataupun karena sila (disiplin moral), maka dapat menyebabkan orang-orang memuji Tathagata (Sang Buddha). Apakah hal-hal kecil yang kurang berharga ataupun sila, yang menyebabkan orang-orang memuji Tathagata?”

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #28 on: 26 June 2008, 04:58:56 PM »
sayang, untuk diri kamu,saya tidak bisa menggaplly kata-kata Sang Buddha,katakanlah saya membelot, tapi saya sangat muak dengan orang munafik yang jualan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #29 on: 26 June 2008, 05:03:32 PM »
karena kamu adalah palsu ,maka diri kamu itu tidak pernah nyata, bahkan apa yang kamu katakan sendiri adalah sebuah hal yang menurut kamu sendiri logis namun anda sendiri hanya lelucon psikopat. mau buka lapak jualan disini Pak? monggo tapi inget ini forum beragama, bukan tempat kamu main layang-layang dengan bolak balik kata yang ga jelas.



Ada seorang penjual jam tangan mengaku menjual jam tangan asli tetapi pada kenyataannya jam yang dijual palsu, maka ia telah menyesatkan banyak orang. Ada seorang penjual jam tangan yang berbeda yang mengaku menjual jam tangan palsu; bilamana jam tangan yang dijual palsu maka ia tidak menyesatkan orang karena telah mengaku palsu; tetapi bilamana jam tangan yang dijual asli orang yang jeli akan mendapatkan keuntungan darinya.

Apakah kita seorang yang mencari penjual jam tangan yang mengaku asli atau yang mengaku palsu dengan mendengar dan mengiyakan perkataannya atau mencoba menjadi orang yang jeli yang walaupun ada penjual jam tangan yang mengaku asli atau palsu tetap bisa menemukan sendiri jam tangan mana yang benar-benar asli. Maka dari itu kita yang harus belajar menjadi jeli tidak menunggu penjual jam tangan yang moga-moga saja jujur.

Kata teman saya...

e-link: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3784
Received: Sunday, 22 June, 2008, 11:46 PM
putra wardana <pwardana2000 [at] yahoo.com> wrote:

perenungan yang dalam dan semoga bisa menjadi referensi bagi pemeluk semua agama...
karena saya pikir semua agama sekarang ini mengalami problem...
bukan pencerahan yang diberikan oleh pemimpin agama...
tapi cenderung sekedar mencari pengikut...
« Last Edit: 26 June 2008, 06:36:34 PM by Sumedho »