Bagaimana menambah penghasilan (duit)?

Started by johan3000, 08 August 2007, 09:03:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

utk Bro morpheus

jawabannya sangat berbobot.... bahkan luar biasa....

1 reputasi baik utk

YG BERUSAHA DGN SEPENUH HATI MENULIS/MEMBANTU

thanks again!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Sumedho

Quote from: Lex Chan on 31 August 2007, 04:31:01 PM
Quote from: langitbiru on 09 August 2007, 01:52:46 PM
weleh.. repot juga...
teori karma sih begitu, banyak berdana maka akan mendpt hasil karma kekayaan... tp dgn catatan, berdananya hrs tulus, kalo berdana ga tulus jg ga bakalan dpt hasil karma kekayaan ;D

Menurut yang saya pelajari, berdana dengan tulus atau kurang tulus tetap berakibat..

Yang bedanya adalah kualitas buah karmanya. Yang tulus kualitas buah karmanya lebih baik daripada yang kurang tulus.

Berdana yang bermanfaat adalah berdana dengan landasan tanpa keserakahan. Maka alangkah baiknya pada saat berdana mengucapkan dalam batin "semoga dengan berdana ini saya terbebas dari keserakahan", dan bukan "semoga dengan berdana ini, nanti saya dapat 1000x lipatnya.."  ^-^

Demikianlah yang saya ketahui..
loh jadi kontradiksi nih om alex. Diatas bilang tetap berbuah tulus atau tidak. tapi dibawah yang bermanfaat itu tanpa keserakahan.

menurut saya sih berdana dengan mengharapkan bebas dari keserakahan itu sendiri adalah bentuk keinginan (atau bisa disebut keserakahan juga?)

Berdana itu menurut aye sih bagusnya dengan perhatian penuh, menyadari bahwa kita melepas. melatih melepas, kemelekatan akan milik kita, si aku itu.

There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

#32
Sorry kalau membingungkan.

Maksud saya adalah perlu ditambahi kata "lebih", sehingga:
"Berdana yang bermanfaat adalah..." menjadi "Berdana yang lebih bermanfaat adalah..."
Jadi, berdana dengan tulus atau kurang tulus tetap bermanfaat, bedanya terletak pada kualitas manfaatnya..  ;)

Quote from: Sumedho on 31 August 2007, 08:56:45 PM
menurut saya sih berdana dengan mengharapkan bebas dari keserakahan itu sendiri adalah bentuk keinginan (atau bisa disebut keserakahan juga?)

Berdana itu menurut aye sih bagusnya dengan perhatian penuh, menyadari bahwa kita melepas. melatih melepas, kemelekatan akan milik kita, si aku itu.

Jawaban Om Medho ini udah yang level tingkat tinggi..  ;D
Salut..  salut.. ^:)^
Motivasi orang berdana itu bisa bervariasi tergantung pada pemahaman orang tersebut. Menurut yang pernah saya pelajari, secara garis besar ada 3 level:

Level 1:
Berdana diartikan sebagai "memberi agar kelak bisa menerima" (sesuai hukum sebab-akibat).
Pada level ini, orang mau berdana karena berpikir bahwa suatu saat saya akan memperoleh akibatnya berupa menerima kembali apa yang telah saya danakan.

Level 2:
Berdana diartikan sebagai "melepas / mengikis keserakahan".
Pada level ini, orang mau berdana karena merasa bahwa keserakahan itu buruk bagi dirinya, sehingga ia berdana untuk melepaskan / mengikis keserakahan dari dalam dirinya (masih ada "aku").

Level 3:
Berdana diartikan sebagai "mengalir begitu saja".
Pada level ini, orang berdana bukan karena ingin menerima imbalan atau mau mengikis keserakahan. Namun ia berdana karena menyadari bahwa segala sesuatu yang seolah dianggap miliknya ternyata bukan "miliknya". Semua bisa berubah, berpindah begitu saja, dan bukan milik siapa2.

Nah, menurut saya, kalau mau memotivasi seseorang untuk berdana kita perlu memahami bahwa orang itu ada di level yang mana? Kalau pemahaman orang itu masih di level 1, lalu kita ajak berdana dengan pemahaman level 2 atau level 3 maka orang itu mungkin malah tidak jadi berdana.

Mungkin dia akan berpikir "Buat apa saya berdana kalau saya tidak dapat apa2 sebagai imbalan". Kan sayang kalau dia sampai melewatkan kesempatan baik untuk berdana.

Menurut saya, berdana itu tidak mudah. Ada syarat2 yang perlu dipenuhi:

1. Kita perlu memiliki sesuatu yang dapat dibagikan (materi, ilmu, tenaga, waktu, pikiran, dll).
Untuk direnungkan: kalau tidak ada yang dapat dibagikan, mau berdana apa?

2. Kita perlu memiliki keinginan untuk berbagi.
Untuk direnungkan: kalau tidak ada keinginan untuk berdana, buat apa berdana?

3. Kita perlu memiliki sarana / objek untuk berbagi.
Untuk direnungkan: kalau tidak ada sarana / objek yang dapat dibagikan, mau berdana ke mana?
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

tesla

berbahagia atas keberhasilan orang lain/mahkluk lain termasuk berdana tidak? (ga butuh materi)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sumedho

hmmm, bukan ;D

dana itu kan latihan melepas kemelekatan, kalau berbahagia atas keberhasilan orang lain/mahluk lain itu lebih pada pengembangan mudita dan mengurangi iri/sirik.
There is no place like 127.0.0.1