Buddhisme: Underground

Started by aditya, 18 June 2008, 03:46:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

aditya

 _/\_,
Sy baru saja merampungkan perjalanan sy ke beberapa daerah di Jawa Timur...,
untuk memberikan beberapa pelatihan managerial dan outbond.

Di sela waktu, sy menyempatkan untuk mengunjungi beberapa vihara di kota2 yg sy kunjungi.
Di sana sy dapat realita perkembangan buddha dhamma di daerah
Yg akan sy share berikut ini....

Di Mojokerto,
Disana ada 2 vihara ...,
Saling bersaing rebutan umat....
Guru agama di sekolah jadi 'kartu truf'
Kalo yg jadi guru agama dari vihara yg satu...,
maka umat dan anak umat dari vihara yang lain...,
nilai agama diberi jelek..., bahkan nilai prakteknya dikasih merah karena dianggap ga pernah ke vihara.... :)

Di Jombang dan Madiun,
Salah satu vihara yang cukup berkembang...,
didepak dari kelenteng (TITD) tempatnya berbagi tempat....,
Muda-mudi yang ada pada serabutan pindah ke ajaran tetangga
(please jangan salahkan mereka kalo mereka kurang saddha, tp memang mereka blom py kesempatan karma baik untuk mendapatkan ajaran dhamma dengan semestinya...)

Di Jember,
Ada satu vihara (yg jg ndompleng di TITD),
yg waisakan juga baru 2 hari yang lalu
Di kota ini, langka sekali menemukan pemuda yang (bener2) buddhist...
Pendidikan agama di sekolah juga kaga beres...
Rata-rata mereka mengaku sebagai Kong Hu Cu (isme)

dan banyak lagi... ::)

Yok diskusi secara bener2 membumi.....,
Lepas dari berbagai belenggu dan kacamata...,
bahkan belenggu dari pengetahuan dhamma sendiri tanpa semangat praktek :)

apa yang harus kita mulai...,
biar ntar minimal anak-anak sy dan anak2 kita masih tetap bisa belajar buddha dhamma....
dan sy juga jadi sadar bener2 ttg apa yg dikatakan bhante yg pernah berkunjung ke kota sy,
jadi bhante sekarang bener2 ga punya waktu lagi untuk hal2 seperti ini, yg sebenarnya urgent sekali.
Mereka banyak harus (melayani) umat untuk upacara kematian, pimpin kebaktian, dll, sehingga kesempatan untuk melatih diri sendiri dan yg lain akan buddha dhamma jadi makin sedikit.....

apa ya yg bisa kita semua bantu?

Edward

Hal-hal yang disebutin Bro Adit udh sangat umum, bahkan terjadi tdak hanya di daerah2 yang kurang mendapat informasi, tetapi di kota besar seperti Jakarta juga terjadi seperti hal2 tersebut...

So, apa yang bisa kita lakukan? Kalo saya sih percaya hal2 kecil yang kita lakukan memilikia arti terhadap perubahan yang besar. Sebagai contoh, jika memank mengaku Buddhis, berperilakulah sebagai Buddhis yang baik, biarlah orang2 sekitar kita mengenal apa itu Buddhis dari perilaku kita, justru perbuatan ini menjadi "alat promosi" yang paling efektif dalam memberikan pandangan benar kepada orang lain..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

SandalJepit

Quote from: Edward on 18 June 2008, 08:04:31 PM
Hal-hal yang disebutin Bro Adit udh sangat umum, bahkan terjadi tdak hanya di daerah2 yang kurang mendapat informasi, tetapi di kota besar seperti Jakarta juga terjadi seperti hal2 tersebut...

So, apa yang bisa kita lakukan? Kalo saya sih percaya hal2 kecil yang kita lakukan memilikia arti terhadap perubahan yang besar. Sebagai contoh, jika memank mengaku Buddhis, berperilakulah sebagai Buddhis yang baik, biarlah orang2 sekitar kita mengenal apa itu Buddhis dari perilaku kita, justru perbuatan ini menjadi "alat promosi" yang paling efektif dalam memberikan pandangan benar kepada orang lain..

iya.. saya setuju dengan pandangan ini. coba saja lihat rekan-rekan disini begitu getol mengejek aliran Maitreya.. mengejek aliran-aliran sesat....  andaikata ada orang non-Buddhist masuk ke dalam forum ini lalu melihatnya mungkin mereka sudah menertawakan "inikah ajaran Buddha yang penuh perdamaian?"...
mungkin mereka yang belum beragama Buddha, dan hanya sekedar melihat-lihat saja, jadi batal beragama Buddha melihat perilaku orang-orang beragama Buddha seperti ini...

Sekedar sharing saja. di sini, saya banyak sekali bergaul dengan komunitas gereja kr****n, bahkan kepada mereka saya terang-terangan mengaku bahwa saya beragama  buddha, mantan agama ka****k... toh mereka baik-baik saja. mereka tidak pernah memaksakan kehendak mereka ataupun mengejek kepercayaan saya...  mereka tetap berteman baik dengan saya.   coba bandingkan dengan rekan-rekan disini... . 

bagi saya, kalau memang agama seseorang lebih baik. maka orang itu harus MEMBUKTIKAN dengan tindakan bahwa dirinya memang lebih baik. Seumur hidup, Saya paling tidak setuju dengan orang yang merasa Suci dengan mengejek orang lain.


ryu

Quote from: SandalJepit on 18 June 2008, 09:45:04 PM
Quote from: Edward on 18 June 2008, 08:04:31 PM
Hal-hal yang disebutin Bro Adit udh sangat umum, bahkan terjadi tdak hanya di daerah2 yang kurang mendapat informasi, tetapi di kota besar seperti Jakarta juga terjadi seperti hal2 tersebut...

So, apa yang bisa kita lakukan? Kalo saya sih percaya hal2 kecil yang kita lakukan memilikia arti terhadap perubahan yang besar. Sebagai contoh, jika memank mengaku Buddhis, berperilakulah sebagai Buddhis yang baik, biarlah orang2 sekitar kita mengenal apa itu Buddhis dari perilaku kita, justru perbuatan ini menjadi "alat promosi" yang paling efektif dalam memberikan pandangan benar kepada orang lain..

iya.. saya setuju dengan pandangan ini. coba saja lihat rekan-rekan disini begitu getol mengejek aliran Maitreya.. mengejek aliran-aliran sesat....  andaikata ada orang non-Buddhist masuk ke dalam forum ini lalu melihatnya mungkin mereka sudah menertawakan "inikah ajaran Buddha yang penuh perdamaian?"...
mungkin mereka yang belum beragama Buddha, dan hanya sekedar melihat-lihat saja, jadi batal beragama Buddha melihat perilaku orang-orang beragama Buddha seperti ini...

Sekedar sharing saja. di sini, saya banyak sekali bergaul dengan komunitas gereja kr****n, bahkan kepada mereka saya terang-terangan mengaku bahwa saya beragama  buddha, mantan agama ka****k... toh mereka baik-baik saja. mereka tidak pernah memaksakan kehendak mereka ataupun mengejek kepercayaan saya...  mereka tetap berteman baik dengan saya.   coba bandingkan dengan rekan-rekan disini... . 

bagi saya, kalau memang agama seseorang lebih baik. maka orang itu harus MEMBUKTIKAN dengan tindakan bahwa dirinya memang lebih baik. Seumur hidup, Saya paling tidak setuju dengan orang yang merasa Suci dengan mengejek orang lain.


yah mungkin anda belum bertemu/berjodoh dengan orang yang fanatik, coba kalo ketemu dan anda dipaksa2 mungkin anda akan berpandangan lain mengenai agama tersebut.

atau misalkan anggota keluarga anda yang beragama protestan mungkin akan beda jalan ceritanya :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Edward

Ketemu orang fanatik? Udh sering...

keluarga pindah agama K, ada juga koq...Banyak malah...Bahkan yg pindah malah jadi fanatik abis sampe menghujat tradisi keluarga...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

ryu

Quote from: Edward on 18 June 2008, 10:35:10 PM
Ketemu orang fanatik? Udh sering...

keluarga pindah agama K, ada juga koq...Banyak malah...Bahkan yg pindah malah jadi fanatik abis sampe menghujat tradisi keluarga...
^^ nih salah satu contoh, mo kasi conto yang laen? Tar aye undang sini smua yang pernah ada kepahitan dalam hidupnya :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Bahkan sebenarnya bagi aye mah mending lepas semua label agama, tdk memeluk agama apapun, lepas deh dari kemelekatan :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quote from: ryu on 18 June 2008, 10:43:22 PM
Bahkan sebenarnya bagi aye mah mending lepas semua label agama, tdk memeluk agama apapun, lepas deh dari kemelekatan :))

tersesattttttttt :)) perlu ditolong ama domba :)) panggil domba banyak2 ahh...

ryu

Justru aye sekarang lago ditarik2 nich ama pendeta :(
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quote from: ryu on 19 June 2008, 06:51:55 AM
Justru aye sekarang lago ditarik2 nich ama pendeta :(

beuuu ternyata u tersesat abisss  >:D >:D ampe boss domba turun tangan :)) :)) :))


markosprawira

Quote from: ryu on 18 June 2008, 10:43:22 PM
Bahkan sebenarnya bagi aye mah mending lepas semua label agama, tdk memeluk agama apapun, lepas deh dari kemelekatan :))

masih mending melekat pada yang baik loh, bro.........

dibanding melekat pada yang buruk??? he3......

melekat atau tidak, tergantung dari kualitas batin org tersebut......... ada juga yang selalu bilang "melepas", "sunyata" tapi ternyata bikin merek sendiri....

ada yang bilang ekayana atau satu jalan, ternyata jalanin semua sekte dibawah merek tertentu juga......

modal utama sebenarnya mudah : JUJUR....... kalau orang sudah bertekad untuk jujur, dia tidak akan berkelit atau membuat pembenaran2....

ryu

Yap bro, jalan tengah, ga akan ekstrim, gak akan lemah, jalani yang bs aye jalani.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

markosprawira

Quote from: Edward on 18 June 2008, 08:04:31 PM
Hal-hal yang disebutin Bro Adit udh sangat umum, bahkan terjadi tdak hanya di daerah2 yang kurang mendapat informasi, tetapi di kota besar seperti Jakarta juga terjadi seperti hal2 tersebut...

So, apa yang bisa kita lakukan? Kalo saya sih percaya hal2 kecil yang kita lakukan memilikia arti terhadap perubahan yang besar. Sebagai contoh, jika memank mengaku Buddhis, berperilakulah sebagai Buddhis yang baik, biarlah orang2 sekitar kita mengenal apa itu Buddhis dari perilaku kita, justru perbuatan ini menjadi "alat promosi" yang paling efektif dalam memberikan pandangan benar kepada orang lain..

dear Edward,

mungkin saran ini adalah sarana untuk mempromosikan Buddhism ke non Buddhism, namun yang ditanyakan TS sepertinya adalah bagaimana mempromosikan buddhism ke kalangan Buddhism itu sendiri???

mungkin bagaimana menanamkan kesadaran bangganya sebagai Buddhism??? cmiiw......

markosprawira

Quote from: SandalJepit on 18 June 2008, 09:45:04 PM
iya.. saya setuju dengan pandangan ini. coba saja lihat rekan-rekan disini begitu getol mengejek aliran Maitreya.. mengejek aliran-aliran sesat....  andaikata ada orang non-Buddhist masuk ke dalam forum ini lalu melihatnya mungkin mereka sudah menertawakan "inikah ajaran Buddha yang penuh perdamaian?"...
mungkin mereka yang belum beragama Buddha, dan hanya sekedar melihat-lihat saja, jadi batal beragama Buddha melihat perilaku orang-orang beragama Buddha seperti ini...

Sekedar sharing saja. di sini, saya banyak sekali bergaul dengan komunitas gereja kr****n, bahkan kepada mereka saya terang-terangan mengaku bahwa saya beragama  buddha, mantan agama ka****k... toh mereka baik-baik saja. mereka tidak pernah memaksakan kehendak mereka ataupun mengejek kepercayaan saya...  mereka tetap berteman baik dengan saya.   coba bandingkan dengan rekan-rekan disini... . 

bagi saya, kalau memang agama seseorang lebih baik. maka orang itu harus MEMBUKTIKAN dengan tindakan bahwa dirinya memang lebih baik. Seumur hidup, Saya paling tidak setuju dengan orang yang merasa Suci dengan mengejek orang lain.

dear bro Sandal,

Jangan karena lingkungan saling membenci, lalu kita juga ikut membenci..... justru pada saat itu, kita "diberi kesempatan" untuk berbuat "tidak membenci"

rekan saya yang kr****n, entah beberapa kali ngajak saya "gabung"
teman kos saya dulu juga sama
orang ka****k juga ngajak2......

jadi sebenarnya bukan masalah buddhis, atau tempat dhammacitta-nya yang bermasalah...... tapi masalah orangnya aja......

agama hanya lah label, mari kita lihat bagaimana pnerapannya dalam hidup sehari-hari yah......

Sukma Kemenyan

Astapillulah...
Hallo apakabar... halo apakabar...


kabar!!!!