Kesaksian ajaran Dhamma(ketidakekalan) dalam agama Buddha.....

Started by TiRatana, 12 June 2008, 11:13:30 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

TiRatana

Saudara-saudari,
pernahkah anda merasa kehilangan dan akan berpisah dengan seseorang yang anda sayangi?
pernahkah anda membenci seseorang dan akhirnya menyesal bahwa egoisme kita itu mengakibatkan fatal? pernahkah anda pernah bersyukur bahwa selama dia masih dihadapan anda seharusnya gembira bukannya membenci, dan suatu hari dia tidak ada lagi dihadapan anda baru menyesal dan sedih dan menangis berhari2?
pernahkah anda sewaktu bersamaan bisa melakukan tugas2 sehari-hari dan suatu hari anda tidak bisa bersamaan lagi dan tidak ada tugas sehari-hari lagi?somethings like its ending?

perpisahan itu menyakitkan.... :'(

didunia ini tidak ada yang kekal, dimana ada pertemuan selalu ada perpisahan... kita tidak bisa selamanya bersama sesama seseorang. kelemahan saya yaitu tidak bisa menghadapi kenyataan. "Berpisah dengan sesorang yang dicintai adalah derita, berkumpul dengan orang yang dibenci adalah derita...."

disamping itu:
Pikiran adalah sumber segala perbuatan, dari pikiran kita akan berbuat dan bertindak sesuatu......

dari pikiran timbul nafsu dari nafsu timbul kemelekatan dari kemelekatan timbul banyak tindakan2....

".....moral paling utama adalah, meskipun baik atau buruknya, kita tetap harus menjaga pikiran kita agar tetap
selalu bersikap tenang, bersikap positif, hindarkan ego yang besar dan especiallynya segala sesuatu itu jangan benar2 dimasukan ke perasaan hati, ingatlah annica(ketidakkekalan), solusinya adalah merelakan alias let it go................"

apakah diantara kalian ada yang bernasib seperti saya? please share....tq

_/\_





Kokuzo

Yep... ketika terpisah baru terasa betapa berharganya dia, pantas disyukuri dan diperlakukan dengan sangat sangat baik. sampai2 gw jadi takut buat ketemu lagi dgn dia cuz takut bakal nyakitin dia lagi... Kalo dengan terpisah oleh jarak gini jadinya gw ga pernah nyakitin dia, gw prefer gini aja... tapi itu ga mungkin. ya pasti harus ketemu lagi ntar. gw orang yang sangat sangat egois... kadang ga bisa sabar dengan sikap dia, padahal dia uda berapa taon sabar ngadepin keegoisan gw. ya gw cuma bias terus berbenah dan melatih diri sebelum ketemu dia lagi  ;)


williamhalim

Saya bernasib seperti anda rekan Tiratana...

Usaha sy luntang lantung demi meredam kemarahan dan ketamakan sy yg telah membuat sy menderita.

Sy pemarah, tamak, mau ini, mau itu, benci ini, benci itu.... akhirnya sy merasa kehilangan kompas kehidupan sy sendiri....

Entah apa kamma lampau yg sy lakukan hingga sy bisa bertemu Buddha Dhamma yg akhirnya bisa membantu sy membersihkan kotoran di badan sy sedikit demi sedikit.... meskipun hanya seberkas cahaya lilin, namun cukup membantu sy menelusuri jalan.

----

Sebatang pohon jika rajin disiram dan dipupuk, akan dapat tumbuh dengan baik... , kita senantiasa harus berusaha memahami dan mengimplementasikan Buddha Dhamma demi memperbaiki diri kita, yg mana pasti akan menguntungkan diri kita sendiri jua.

Untuk membahagiakan orang lain, kita harus dapat mengikis penderitaan kita sendiri terlebih dahulu.

Sadhu... sadhu... sadhu...


::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Riky_dave

QuoteSaudara-saudari,
pernahkah anda merasa kehilangan dan akan berpisah dengan seseorang yang anda sayangi?
pernahkah anda membenci seseorang dan akhirnya menyesal bahwa egoisme kita itu mengakibatkan fatal? pernahkah anda pernah bersyukur bahwa selama dia masih dihadapan anda seharusnya gembira bukannya membenci, dan suatu hari dia tidak ada lagi dihadapan anda baru menyesal dan sedih dan menangis berhari2?
pernahkah anda sewaktu bersamaan bisa melakukan tugas2 sehari-hari dan suatu hari anda tidak bisa bersamaan lagi dan tidak ada tugas sehari-hari lagi?somethings like its ending?[]/quote

TIDAK PERNAH....
Dan jika pernah pun just one,"So what?"...
Perpisahan maupun pertemuan itu hanya sebuah dilema...
Sebuah hal yang sangat wajar didalam sebuah kehidupan...
Ada pertemuan maka ada perpisahan...
Itu hal yang amat lumrah...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Balhamoth

Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

ryu

Quote from: Sumedho on 12 June 2008, 09:40:49 PM
Penyesalan selalu datang belakangan :)

betul suhu aye menyesal selalu belakangan, dan kesalahan yang sama kadang diulangi terus, ampuni saya suhu :'(
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

Smile Forever :)

Kokuzo


Edward

Quote from: Kokuzo on 14 June 2008, 12:12:56 AM
Quote from: Balhamoth on 14 June 2008, 12:09:25 AM
kenapa harus ada pertemuan dan perpisahan.... ;D :'(

karena sebab akibat....

Tanpa ada pertemuan, kita kaga bisa memaknai perpisahan..
Tanpa ada perpisahan, kita kaga bisa memaknai pertemuan..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Sukma Kemenyan


Riky_dave

Quote from: Balhamoth on 14 June 2008, 12:09:25 AM
kenapa harus ada pertemuan dan perpisahan.... ;D :'(

Karena berada didalam samsara....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Lily W

Quote from: Kemenyan on 14 June 2008, 01:01:34 AM
Quote from: Balhamoth on 14 June 2008, 12:09:25 AM
kenapa harus ada pertemuan dan perpisahan.... ;D :'(
Karena ada Kelahiran

Kenapa ada kelahiran? ;D

Dulu (dari SD) sebelum saya kenal Dhamma...saya sering merenungkan... kenapa saya harus terlahir ke dunia ini? Kenapa susah menjalanin kehidupan ini? dll. Ternyata setelah ketemu Buddha Dhamma...baru tahu...ooooooooh...itulah sebabnya....ada sebab ada akibat...dan semuanya berproses terus...

Tiratana.... bukan kamu saja yang bernasib seperti itu... Saya yakin kebanyakkan orang pernah mengalami nasib seperti kamu ( termasuk saya pernah mengalaminya juga ;D ) ....itulah DUKKHA.....yang pertama kali Sang Buddha membabarkan ada yang harus kita pahami dan akui adalah kebenaran tentang DUKKHA.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

HokBen

Jadi inget lagu "Dukkha" ..

...
berkumpul.. dengan yang dibenci..
berpisah dengan apa yang dicinta....
....

tesla

Quote from: Lily W on 14 June 2008, 02:01:42 PM

Kenapa ada kelahiran? ;D

Dulu (dari SD) sebelum saya kenal Dhamma...saya sering merenungkan... kenapa saya harus terlahir ke dunia ini? Kenapa susah menjalanin kehidupan ini? dll. Ternyata setelah ketemu Buddha Dhamma...baru tahu...ooooooooh...itulah sebabnya....ada sebab ada akibat...dan semuanya berproses terus...


dulu (kira2 waktu sd juga) saya tiap sebelum tidur selalu merenungkan, kenapa kita semua nanti harus mati. ;D

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~