perbedaan mahayana ama theravada

Started by sarita, 08 June 2008, 06:27:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

purnama

Quote from: N1AR on 22 January 2009, 01:49:37 PM
theravada tanpa mahayana tidak seimbang, bergitu juga sebaliknya ha..
sama2 ajaran buddha kok beda yah

Sebenarnya sama. yang bikin beda itu anda sendiri. Pemikiran anda sendiri.

purnama

Quote from: nyanadhana on 23 January 2009, 09:20:51 AM
saya baru baca buku Mahayana karangan Jo Priastana ,buku berwarna merah,disitu terang2an tertulis bahwa Hinayana = Theravada karena bersikukuh pada keterikatan Vinaya dimana dianggap Mahayana sebagai 2 ekstrim yaitu pemuasaan diri dan penyiksaan diri. sedangkan Mahayana menitikberatkan pada penafsiran yang lebih liberal dari Ajaran Buddha.

Mereka menggunakan penolakan Arahat Purana pada Konsili I sebagai titik awal kemunculan Mahayana,dan pada konsili ketiga terdapat rapat dari mereka yang sudah Arahat(Mahasangiti) dan tergabung mereka yang belum mencapai apa-apa(Mahasanghika) sehingga terjadilah sebuah sistem tafsir menafsir sesuai keperluan pribadi.

nama bukunya ?
Terbitannnya?
menurut pandangan g mah dia tulis itu yang teravadanya itu hinaya fanatik kale.

purnama

anda milih teravada dan anda milih mahayana ibarat anda memilih kopi dengan teh, anda mau minum kopi silakan, mau minum teh silakan, selera anda, rasanya memang lain, kepuasaan batinnya memang lain, tapi sama - sama minuman.
Begitu  juga aliran budhism.

Jangan mengira aliran teravada itu tidak pecah eksis sampe sekarang. itu karena anda tidak buka pikiran anda, kalo anda ke srilangka, birma, thailand, sekte teravada itu juga banyak cabang sama seperti mahayana. (artinya sistem hinaya teravada itu sudah tidak eksis lagi keasliannya).

Semua aliran Buddhism itu sama, kalo saling menjatuhkan buat apa?.
Sama aja anda mencederai anggota badan anda sendiri kok

nyanadhana

Quote from: purnama on 19 November 2009, 01:36:18 PM
Quote from: nyanadhana on 23 January 2009, 09:20:51 AM
saya baru baca buku Mahayana karangan Jo Priastana ,buku berwarna merah,disitu terang2an tertulis bahwa Hinayana = Theravada karena bersikukuh pada keterikatan Vinaya dimana dianggap Mahayana sebagai 2 ekstrim yaitu pemuasaan diri dan penyiksaan diri. sedangkan Mahayana menitikberatkan pada penafsiran yang lebih liberal dari Ajaran Buddha.

Mereka menggunakan penolakan Arahat Purana pada Konsili I sebagai titik awal kemunculan Mahayana,dan pada konsili ketiga terdapat rapat dari mereka yang sudah Arahat(Mahasangiti) dan tergabung mereka yang belum mencapai apa-apa(Mahasanghika) sehingga terjadilah sebuah sistem tafsir menafsir sesuai keperluan pribadi.

nama bukunya ?
Terbitannnya?
menurut pandangan g mah dia tulis itu yang teravadanya itu hinaya fanatik kale.


gw ada bukunya warna merah sama.kalo baca buku itu pengen gw bakar iya.hahahha
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

purnama

Quote from: nyanadhana on 19 November 2009, 01:46:36 PM
Quote from: purnama on 19 November 2009, 01:36:18 PM
Quote from: nyanadhana on 23 January 2009, 09:20:51 AM
saya baru baca buku Mahayana karangan Jo Priastana ,buku berwarna merah,disitu terang2an tertulis bahwa Hinayana = Theravada karena bersikukuh pada keterikatan Vinaya dimana dianggap Mahayana sebagai 2 ekstrim yaitu pemuasaan diri dan penyiksaan diri. sedangkan Mahayana menitikberatkan pada penafsiran yang lebih liberal dari Ajaran Buddha.

Mereka menggunakan penolakan Arahat Purana pada Konsili I sebagai titik awal kemunculan Mahayana,dan pada konsili ketiga terdapat rapat dari mereka yang sudah Arahat(Mahasangiti) dan tergabung mereka yang belum mencapai apa-apa(Mahasanghika) sehingga terjadilah sebuah sistem tafsir menafsir sesuai keperluan pribadi.

nama bukunya ?
Terbitannnya?
menurut pandangan g mah dia tulis itu yang teravadanya itu hinaya fanatik kale.


gw ada bukunya warna merah sama.kalo baca buku itu pengen gw bakar iya.hahahha

Jangan emo dulu bro, kemungkinan besar orangnya refrensinya masih salah.
Coba kalo kita ketemu kapan, g baca dulu bukunya, kadang buku kontroversial itu penting bro, g pengen tau refrensi dia dari mana ?

nyanadhana

setau gw referensinya dari kitab gede mahayana indonesia ..tau ga yang segede kamus itu,nah dia sarikan ke buku kecil.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

purnama

Quote from: Indra on 19 November 2009, 01:22:43 PM
Quote from: purnama on 19 November 2009, 01:18:42 PM
Quote from: Kemenyan on 17 November 2009, 12:53:45 PM
[at] dilbert, rasanya emang cocok koq...
Theravada itu kumpulan orang-orang kolot yg ngikutin bulat-bulat apa yg diajarin siddartha

smentara
Mahayana itu Ajaran yang sudah dikembangkan, ditambah oleh beberapa orang-orang,
bahwa seorang sravaka bahkan bisa "keluar" lagi dari kondisi sravaka untuk maju meningkatkan kualitas mencapai annutara samyaksambuddha (bodhisatva tingkat 10).

bro kemenyan. saya rasa tidak baik menuduh teravada seperti itu, Sang Buddha itu tidak pernah mengajari sistem monesterik, alias fanatisme, justru malahan orang yang fanatik buta ditentang Buddha. masalahnya sistem ortodoktisme aliran teravada dan mahayana sangat berbeda, Tera mampu menjaga vinaya mereka jadi mensakralkan vinaya mereka, kekurangannya saking disakralkannya itu tidak berkembang. hanya itu itu saja, lagi pula yang menulis sutta dan sutra jelas muridnya beliau, bukan beliau sendiri

Bro Purnama,
apakah anda mengatakan bahwa Mahayana berkembang karena tidak mampu menjaga Vinaya?

jawaban vinaya ada 2 macam pak
1. Sutta vinaya itu berbahasa pali ( khusus teravada)
2. Sutra Vinaya itu berbahasa sansekerta ( khususnya mahyana dan vajrayana)
Sistematis berbeda. Sutta pali berkembang di selatan, Sutra sansekerta berkembang di utara.

Satu hal lagi Tiongkok itu bukan tepat lahirnya Mahayana. Basis terbesarnya disana, Agama Buddha di tiongkok itu di  bawa oleh kaum mahaswastika artinya oleh para bhiku sanggha dari india selatan.) ini mesti dikoreksi.

Secara menjaga vinaya iya.
Tapi ada beberapa aliran Mahayana pecahannnya ada yang menambahkan sedikit, sesuai dengan keadaan waktu itu, yang menambahkan vinaya tersebut saya sudah katakan dari kelompok Bhiku sanggha yang masa vassanya udah 40 tahun.

Kalo di Teravada juga mengalami hal yang sama pak, cuman di Indonesia tidak terlihat, kalo diluar keliatan pak, perbedaan satu sama lainnya. Cuman di Indo tidak setenar Mahayana vinayanya beda dengan teravada, karena sistem pengaruh politik di negeri kitalar, yang naruh konsep seperti itu juga orang orang Buddha yang mempolitisasi agama kok, alias agama dijadikan kendaraan politik mereka.


purnama

Quote from: nyanadhana on 19 November 2009, 02:03:41 PM
setau gw referensinya dari kitab gede mahayana indonesia ..tau ga yang segede kamus itu,nah dia sarikan ke buku kecil.
Refrensi dia pasti banyak pak, penulis kadang itu menulis dari segi pandangnya sendiri atau asal mengecap

nyanadhana

referensi dia sedikit pak...kebanyakan dari kitab besar itu..lihat aja daftar pustakanya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

purnama

Quote from: nyanadhana on 19 November 2009, 02:10:44 PM
referensi dia sedikit pak...kebanyakan dari kitab besar itu..lihat aja daftar pustakanya

gimana g mau liat pak. Aku belum baca ???.
nah kalo refrensi sedikit biasanya salah tuh.

purnama

sedikit pengalaman bro nyana, g pernah banyak buku kontroversi, alias bing bang teoooorhy gitulokh, pasti bukunya asal ngambil refrensi besar aja, aliasnya dia baca ngak banyak, udah gitu tulisan berdasarkan pandangan sendiri, dan biasanya buku yang u punya tidak memiliki editorial. Asal emo, g juga pernah baca buka asal emo, pasti u baca refrensinya dengan tulisan dia cuman 10-20% teori refrensi dipakai, sisanya ludes pemikiran sendiri, percaya dekh, sering sering baca buku kontrovesi

nyanadhana

ntahlah begitulah terkadang mereka yang mengaku memiliki sarjana buddhist belum tentu ngerti pendidikan dia sendiri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

purnama

Satu hal untuk bro kemenyan,
maaf bro _/\_.

Kalo u berpandangan Teravada itu makan mentah - mentah perkataaan sang Buddha, jujur saja Mahayana juga  berdasarkan perkataan sang Buddha, Banyak sutra mahayana bertulisan Buddha bersabha, berarti kita sama dong ???. Makan mentah - mentah perkataan sang Buddha.

Jangan lah menuding aliaran berdasarkan ajaran, Memang beda konsep dan tradisi itu bukan kesalahan sang Buddha, karena Buddha mengizinkan Dhamanya berkembang selama itu tidak melanggar Aturan yang ada. Peraturan teravada dan mahayana memang ada perbedaan, bukan berarti tidak sama, berdiri sendiri,  bukan pembangkangan, cuman masalahnya ada beberapa bhiku sanggha merasa tidak bisa membabarkan dharma dibeberapa tempat karena sistem vinaya yang teralu ketat juga tidak baik buat kehidupan para sanggha dalam pembabaran dharma kalo ditempat tertentu. sisanya vinaya teravada dan mahayana ada kesamaan kok



purnama

#149
Quote from: nyanadhana on 19 November 2009, 02:21:34 PM
ntahlah begitulah terkadang mereka yang mengaku memiliki sarjana buddhist belum tentu ngerti pendidikan dia sendiri.

:)). setuju G sama satu itu bro,GRP +1 buat u