News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Euthanasia

Started by Edward, 05 June 2008, 03:20:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

Ada keluarga yg bapaknya udah tua....(70)
setelah tidak kunjung sembuh dgn dokter di Indonesia,
dia dibawa ke Singapore... di ICU beberapa minggu...
harapan utk sembuh sih tidak ada...
Duit yg habis diperkirakan 600jt dan bertambah...
sekarang yg sakit udah kagak kenal org dan ngak bisa bicara...

kebutuhan membiayaain sampai meninggal bisa bertambah!.

Plus kalau meninggal di luar negeri dan dibawa pulang... duit lagi...

pertanyaan :

Bagaimana solusi bijaksana bagi org uzur yg penyakitnya ngak bisa diobatin
tetapi menunggu waktu dan menghabiskan duit banyak?
Bagaimana kalau org uzur tsb adalah anda? apa yg anda lakukan?
(dgn asumsi memakai otak sekarang yg sehat utk membuat keputusan)

trims utk jawabannya!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Edward

Apakah keluarga yang ditinggalkan sudah rela untuk ditinggalkan?
Klo gw jadi yg sakit sih...Kalo saat itu gw sudah sangat letih dan merasa tidak kuat untuk mempertahankan raga ini lagi, bearti emank sudah saatnya raga ini dilepas...
Lagipula, untuk apa mempertahankan sesuatu yang pada dasarnya tidak kekal?

"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

johan3000

Quote from: Edward on 18 September 2008, 10:54:18 AM
Apakah keluarga yang ditinggalkan sudah rela untuk ditinggalkan?
Klo gw jadi yg sakit sih...Kalo saat itu gw sudah sangat letih dan merasa tidak kuat untuk mempertahankan raga ini lagi, bearti emank sudah saatnya raga ini dilepas...
Lagipula, untuk apa mempertahankan sesuatu yang pada dasarnya tidak kekal?


Seharusnya udah rela deh...

cuma sebagian org kan akan menunjukkan kasihnya pada ortu (buang duit banyak hanya mempertahankan hidup beberapa minggu lagi. Plus ngak ada gunanya...) tetapi ortu tsb sewaktu hidup malah poket moneynya minim....(kira2 begitu lah)...

Dari pada kepanjangan dan toh akhirnya mati...........
bukan lebih baik dikelola bro LontharGuard aja.... (600jt kan lumayan yah)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Indra

#108
mungkin saja si orangtua sudah rela untuk mati. tapi sebagai anak berbakti, bagaimanapun kondisi orangtua, selagi masih hidup, tetap harus memperjuangkan kesembuhannya. Ingat Sila pertama tidak menye butkan kecuali ....




CKRA

Nyawa nyamuk yang cuma dapat bertahan beberapa hari saja tidak boleh kita "habisi" begitu saja, apalagi nyawa manusia yang karena hubungan kamma menjadi orang tuanya.

Edward

Nah, saya sih setuju, kita sebagai anak harus dapat mengusahakan demi kesehatan orang tua...
Tapi, bagaimana jika kita balik keadaannya?
Yang sedang koma dan kritis adalah si anak...Dan orang tua memiliki anak hanya satu, tetapi masih memiliki anak yang lain...Apakah si orang tua akan mengorbankan semua harta demi biaya pengobatan, yang padahal si anak sudah pasti tidak akan hidup?Sedangkan anak2 yang lain masih membutuhkan biaya...

Menurut saya sih, kita berusaha itu sudah pasti...Tetapi ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi hasilnya tidak akan berbeda...Sudah saatnya kita merelakan kepergiannya...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Indra

Edward,

kita tidak akan pernah tau bahwa si anak sudah pasti tidak akan hidup lagi sampai si anak telah dinyatakan mati secara medis, jadi prinsip yg sama berlaku di sini, bahwa selama masih dinyatakan hidup, orang tua wajib terus berusaha, sampai sudah tidak ada lagi yg bisa diusahakan, misalnya karena tidak mampu lagi membiayai. akhirnya mungkin saja, si anak tetap mati dan si orangtua jatuh miskin, tapi sekecil apapun peluangnya tetap ada kemungkinan sembuh.

_/\_

Edward

yup...
Sebenernya saya setuju dengan Indra...Klo sakit memank pasti kita usahakan yang terbaik hingga titik penghabisan...
Mungkin maksud tulisan saya yang kurang jelas,contoh kasus, si A sudah koma beberapa minggu, dan hanya hidup karena ada-nya alat penopang hidup...Dan biaya untuk alat2 tersebut tidak murah...
Ketika uang keluarga pun sudah habis, dan tidak ada tanda2 akan bangun, bagaimana menurut Indra?
Kasus inilah yang menurut saya sering menjadi dilema...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Indra

meskipun secara medis dinyatakan tidak ada harapan, tapi ada faktor2 lain yg memungkinkan kesembuhan, misalnya faktor kamma. jadi ada baiknya tetap dipertahankan hingga detik terakhir. detik terakhir di sini maksudnya adalah mati, atau uang habis. kalau uang habis, RS juga pasti menolak kan?

markosprawira

Jika memang sudah seharusnya meninggal, sebaiknya dibiarkan meninggal saja karena penggunaan alat2 pendukung kehidupan (life support) itu sebenarnya menyakitkan bagi si penderita......

Namun hendaknya dalam melakukannya, disadari bahwa itu agar orang yang sakit, tidak menderita lebih banyak lagi
Bukan karena "dosa mula citta" karena sudah tidak mau merawat org ybs, atau sudah tidak mau membiayai lebih lanjut  _/\_

johan3000

Yg dimaksud... udah meninggal tadi siang...
dan dikirim dari Singapore dgn pesawat....ke Indonesia...

pertanyaan :

Apakah bermanfaat mempertahankan beberapa hari (max 2 minggu) dan
menghabiskan duit begitu banyak..........dlm kondisi sakit yg tdk memiliki
harapan utk sembut plus udah tua?.....

Bagaimana seorang Buddhist (yg tua/sakit/ngak bisa diobatin) menentukan pilihannya?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Edward

wew...Beneran terjadi yah?
Sabbhe sankara anicca...
Semoga yang meninggal dapat terlahir d alam lebih baik....

Johan, menurut saya, tua, muda, sakit atau pun tidak, semua makhluk tetap lah berharga...Tidak ada yang tidak bermanfaat, baik itu kejadian buruk maupun kejadian baik, semua ada manfaatnya...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

CKRA

Sebaiknya keputusan untuk mencabut alat-alat life support bukan datang dari pihak keuarga tetapi atas rekomendasi dari tim dokter yang menilai secara profesional. Karena ada juga kasus dimana ada keluarga yang begitu melekat sehingga walaupun dokter sudah merekomendasikan pencabutan alat-alat penunjang karena secara "teknis" denyut jantung yang terlihat di monitor dan nafas yang masih ada seluruhnya adalah hasil dari mesin, namun pihak keluarga tetap bersikeras tidak mau. Menurut saya ini sudah diluar konteks pengabdian tetapi sudah lebih ke kemelekatan. Mungkin karena akta waris belum ditandatangani  :)

_/\_
CKRA