Bisakah merealisasikan Nibbana tanpa meditasi?

Started by Riky_dave, 31 May 2008, 08:35:33 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Bisakah kita merealisasikan nibbana tanpa meditasi?
Maksudnya hanya dengan mendengarkan khotbah2 dan tercerahkan...
Seperti dlm kasus2 yg SB berkhotbah ada yg mencapai tingkat kesucian...
Pertanyaan:Bisakah merealisasikan Nibbana tanpa meditasi?
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tesla

kotbah, meditasi, dll hanyalah sarana. tidak mungkin kotbah, meditasi, dll yg menghasilkan pencerahan.
tidak satupun yg kita lihat, dengar, cium, ecapi, rasa, pikir dapat membawa kita ke pencerahan.

menurut saya, nibbana terlihat ketika tidak ada lagi pikiran:
"aku yg melihat"
"aku yg mendengar"

dst...
bahkan
"aku yg bermeditasi"
"aku yg sedang melihat nibbana"


bagaimana?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

Berati harus menghentikan proses berpikir??
:O
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

andry

Quote from: Riky_dave on 01 June 2008, 11:35:35 AM
Berati harus menghentikan proses berpikir??
:O
_/\_
nah gmn cara menghentikan pikiran?
off course berlatih kan..
imo meditasi hanyalah sebutan..
but imo too tetep deh harus lewat meditasi...
ayo kita perbincangkan..
Samma Vayama

tesla

Quote from: andry on 01 June 2008, 11:29:12 PM
nah gmn cara menghentikan pikiran?
off course berlatih kan..
menurut saya tidak.
berhenti terjadi begitu saja.

Quote
imo meditasi hanyalah sebutan..
but imo too tetep deh harus lewat meditasi...
ayo kita perbincangkan..
vipassana ketika bermeditasi bukanlah vipassana :)
vipassana menurut saya:
berhenti melakukan perbincangan utk mencari apa yg kita mau,
tidak melepas dan mengambil yg baru.
hanya sekedar melihat apa adanya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

andry

Quote from: tesla on 01 June 2008, 11:36:59 PM
menurut saya tidak.
berhenti terjadi begitu saja.

untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?
Samma Vayama

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

tesla

menurut pengalaman saya, melihat apa adanya bukanlah proses.

justru ketika proses berhenti, hanya perlu satu saat saja saya berhenti berpikir. (tidak perlu berhenti berpikir 1 detik, 1 menit, 5 menit, 30 menit, dst)
apa yg harus kulakukan?
nanti bagaimana yah?
bagaimana menjadi Buddha?
bagaimana mencapai kebahagiaan tertinggi/nibbana?
dst...


oke lah kalau mau cari proses dulu.yg ada kira-kira adalah begini:
ah saya lelah mencari nibbana sbg kebahagiaan tertinggi,
bagaimana kalau saya beristirahat sejenak.
tidak mencari nibbana, tidak mencari apapun.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hudoyo

#8
Quote from: andry on 01 June 2008, 11:43:18 PM
untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?

Contoh: ketika saya sedang melamun ... tentang hal-hal yang enak ... lalu tiba-tiba sadar/eling (bahwa saya sedang melamun) ... dengan sendirinya lamunan itu akan berhenti, bukan? ...

Nah ... sadar/eling itu terjadi begitu saja, bukan? ... tidak disengaja ... tidak diharapkan ... tidak diupayakan untuk sadar/eling (ketika melamun itu) ...

Seperti itulah sadar/eling dalam meditasi vipassana ...

Jadi apa yang harus saya lakukan dalam meditasi vipassana untuk bisa sadar/eling? ... Sadari saja siapa yang bertanya itu, yakni si aku/ego/atta, yang mengharapkan sadar, lalu mencari cara/metode untuk sadar. ... Nanti kan si aku diam sendiri, tapi bukan dibuat diam ... dan pertanyaan itu akan terjawab dengan sendirinya, tanpa dipikir ...

Justru kalau saya berpikir, "Saya harus sadar, saya harus berusaha untuk sadar" ... pada saat itu saya tidak sadar. ... Pada saat keadaan itu tiba-tiba disadari ... maka si saya berhenti ... itulah sadar, yang tidak bisa dipikir-pikir lagi ... Kalau dipikir, direnungkan juga ... kembali tidak sadar. ...

Salam,
hudoyo

morpheus

bang riky, yg perlu ditanyakan dulu: apa definisi anda mengenai "meditasi"?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

nyanadhana

apakah ini namanya koan Zen? ketika seorang murid bisa menjawab koan,ia dikatakan sudah cerah walaupun meditasi tidak diperhitungkan dalam faktor pencerahannya?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

andry

Samma Vayama

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

Quote from: hudoyo on 02 June 2008, 06:46:23 AM
Quote from: andry on 01 June 2008, 11:43:18 PM
untuk berhenti begitu saja bukankah dibutuhkan proses?

Contoh: ketika saya sedang melamun ... tentang hal-hal yang enak ... lalu tiba-tiba sadar/eling (bahwa saya sedang melamun) ... dengan sendirinya lamunan itu akan berhenti, bukan? ...

Nah ... sadar/eling itu terjadi begitu saja, bukan? ... tidak disengaja ... tidak diharapkan ... tidak diupayakan untuk sadar/eling (ketika melamun itu) ...

Seperti itulah sadar/eling dalam meditasi vipassana ...

Jadi apa yang harus saya lakukan dalam meditasi vipassana untuk bisa sadar/eling? ... Sadari saja siapa yang bertanya itu, yakni si aku/ego/atta, yang mengharapkan sadar, lalu mencari cara/metode untuk sadar. ... Nanti kan si aku diam sendiri, tapi bukan dibuat diam ... dan pertanyaan itu akan terjawab dengan sendirinya, tanpa dipikir ...

Justru kalau saya berpikir, "Saya harus sadar, saya harus berusaha untuk sadar" ... pada saat itu saya tidak sadar. ... Pada saat keadaan itu tiba-tiba disadari ... maka si saya berhenti ... itulah sadar, yang tidak bisa dipikir-pikir lagi ... Kalau dipikir, direnungkan juga ... kembali tidak sadar. ...

Salam,
hudoyo

Sadar=tau kah??
Sadar=tau apa yg sedang dilakukan?
Cthnya:jika saya bermeditasi objek pernafasan...Saya kosongkan pikiran kemudian saya fokuskan pada objek pernafasan(tanpa batin berkata apa2,mau berkata masuk/klr...Batin juga kosong tanpa mengatakan apa2...Pikiran juga kosong/berhenti berpikir.)Kemudian ketika pikiran laen muncul,saya alihkan kembali pada objek pernafasan mengamati dan sadar terhadap objek pernafasan..Apakah teori ini benar?Atau ada "aku" yg berhasil menyelinap kedlm?Pada saat meditasi saya selalu hlg arah...Tdk tau mana yg "benar" dan "salah"...
Banyak yg berkata perlahan ucapkan dibatin masuk keluar masuk keluar diikuti arus nafas(Bukankah hal ini memunculkan pikiran untuk berpikir?Sehingga aku tdk bisa lenyap,malahan aku semakin gelisah dan bertambah bertambah dan terus bertambah akhirnya "aku" tdk bisa dikendalikan dan meditasi selesai tanpa hasil?)
Kalau salah dikoreksi ya...
Thanks...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: morpheus on 02 June 2008, 10:06:46 AM
bang riky, yg perlu ditanyakan dulu: apa definisi anda mengenai "meditasi"?

Meditasi=duduk bersila atau pokoknya vipasanna bhavana dll...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...