Celotehan Betet yang Mencerahkan

Started by bendungan, 03 April 2015, 01:50:42 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

btj

Quote from: samudra on 21 April 2015, 05:12:23 PM
jika sudah demikian kamu setuju
    ada pria binaan wanita

terlahir dengan namarupa yg segalanya lebih
kenapa harus meminta bimbingan.
jawabnya satu
      males.
ciri utama pria binaan wanita
     mau yg mudah dan instan selalu


   

Tapi sayngnya, inilah faktanya.
Anda bisa melakukan survey (cukup di forum ini saja kalau takut ribet),
Berapa anak pria di sini hasil didikan ibundanya yang notabene seorang wanita.

Dan berapa anak pria di sini yang pernah dididik seorang ibu guru yang juga adalah wanita.

Maksud hati ingin menjadi pria tulen, tapi apa daya, banyak pria yang tak memiliki kemampuan seperti dirimu.

Mungkin aib bagi anda mengakui diri sebagai bekas didikan wanita, tapi saya takut akan lebih memalukan jika seseorang menampik kenyataan.
Mudah2an memang ada pria sejati di sini.

btj

Quote from: Meruem on 22 April 2015, 08:38:18 AM
oo jd idung ama bau2an satu... suara ama kuping jg satu yaaa?? baru tau anee  :))
apa ntu alam bwh sadar??

Ya, saya juga baru tahu belum lama juga.
Tapi jangan berkecil hati, lebih baik telat ketimbang tidak sama sekali.
Bahkan, sessungguhnya (ini juga saya ketahui berbarengan dengan pengetahuan tadi), segala sesuatu bekerja sedemikian adanya (saling bergantungan kemunculannya) subjek dan objek adalah satu kesatuan tak terpisahkan.
Ada objek (bau misalnya), pasti ada subjek (yang membaui). Dan keduanya muncul dari sifat dasar kesadaran pembauan.

Tidak mungkin ada objek yang berdiri sendiri. Misalnya ada bau di sana, tapi tidak tercium oleh kita.
Karena jika ada bau yang tidak tercium oleh indramu, lalu apa kaitannya denganmu?

Bahkan (beda halnya) jika anda tidak mencium suatu bau, sesungguhnya anda juga mencium tanpa bau, karena sifat dasar pembauan (indra) selalu ada, dan akan bermanifestasi ketika kondisinya pas.

Ibarat sifat dasar api yang selalu eksis, akan muncul ketika kondisinya memungkinkan, dan tenggelam ketika kondisinya tidak terpenuhi.

samudra

Quote from: btj on 23 April 2015, 11:10:03 AM
Tapi sayngnya, inilah faktanya.
Anda bisa melakukan survey (cukup di forum ini saja kalau takut ribet),
Berapa anak pria di sini hasil didikan ibundanya yang notabene seorang wanita.

Dan berapa anak pria di sini yang pernah dididik seorang ibu guru yang juga adalah wanita.

Maksud hati ingin menjadi pria tulen, tapi apa daya, banyak pria yang tak memiliki kemampuan seperti dirimu.

Mungkin aib bagi anda mengakui diri sebagai bekas didikan wanita, tapi saya takut akan lebih memalukan jika seseorang menampik kenyataan.
Mudah2an memang ada pria sejati di sini.

jika memang setuju ada
     pria binaan wanita
ya silahkan.tidak ada yg memaksa u menjadi
     pria bukan binaan wanita

kullatiro

sepengetahuan ku ada cerita tentang Buddha memberi penghormatan kepada tulang belulang suami istri, tulang suami ny yang putih dan tulang istri nya lebih gelap, disini Buddha ada menceritakan nya.

Buddha saja masih memberi penghormatan terhadap ayah dan ibu nya yang ada pada masa lalu, dan bukan nya Buddha memerintahkan sangha (baik sangha bhikku dan bhikuni) untuk menyebarkan dhamma?

Jadi ada masalah apa, bila bhikkuni ada menyebarkan dhamma dan berdhamma desana; bukan nya sudah terang mengikuti petunjuk Buddha untuk menyebarkan dhamma ke kalangan masyarakat.

btj

Quote from: samudra on 23 April 2015, 11:37:09 AM
jika memang setuju ada
     pria binaan wanita
ya silahkan.tidak ada yg memaksa u menjadi
     pria bukan binaan wanita

Benar, tidak seharusnya memaksakan.
Dan jika kita cermati info berikut juga tidak mengikat/memaksakan apakah harus menghadirinya atau tidak.

"Untuk teman-teman yang tertarik dengan meditasi, dapat menghadiri kelas meditasi di Vihara Pluit Dharma Sukha pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 25 April 2015
Jam: 15.00 - 17.00 WIB
Pembimbing: Ayya Santini

Kemudian kelas meditasi akan dilanjutkan dengan kebaktian malam di VPDS pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 25 April 2015
Jam: 17.30 - 20.00
Penceramah: Ayya Santini

Info lebih lanjut, dapat SMS/Watsapp kepada Sdr.Garvin dengan nomor 0818 0837 1000

Terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Lokasi: Vihara Pluit Dharma Sukha, Jl. Pluit Permai I no.26, Jakarta Utara"

samudra

Quote from: btj on 23 April 2015, 01:52:48 PM
Benar, tidak seharusnya memaksakan.
Dan jika kita cermati info berikut juga tidak mengikat/memaksakan apakah harus menghadirinya atau tidak.

"Untuk teman-teman yang tertarik dengan meditasi, dapat menghadiri kelas meditasi di Vihara Pluit Dharma Sukha pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 25 April 2015
Jam: 15.00 - 17.00 WIB
Pembimbing: Ayya Santini

Kemudian kelas meditasi akan dilanjutkan dengan kebaktian malam di VPDS pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 25 April 2015
Jam: 17.30 - 20.00
Penceramah: Ayya Santini

Info lebih lanjut, dapat SMS/Watsapp kepada Sdr.Garvin dengan nomor 0818 0837 1000

Terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Lokasi: Vihara Pluit Dharma Sukha, Jl. Pluit Permai I no.26, Jakarta Utara"

bdj

andai engkau mengerti
bagaimana pria binaan wanita
adanya

ketika pasukan musuh
memasuki kotaraja
sang raja menangis dihadapan ibu suri

raja apa itu

ingat bdj, apa yg ditanamkan dari kecil
itulah yg dipanen ketika dewasa.

juga engkau kulatixx.
pembela pria pakai rok.
itu tdk sesuai dengan kepribadian agama.

kullatiro

#111
Quote from: samudra on 23 April 2015, 02:55:13 PM
bdj

andai engkau mengerti
bagaimana pria binaan wanita
adanya

ketika pasukan musuh
memasuki kotaraja
sang raja menangis dihadapan ibu suri

raja apa itu

ingat bdj, apa yg ditanamkan dari kecil
itulah yg dipanen ketika dewasa.

juga engkau kulatixx.
pembela pria pakai rok.
itu tdk sesuai dengan kepribadian agama.


omong kosong macam apa itu, jelas jelas Buddha saja tidak mempermasalahkan apakah pakaian tersebut untuk wanita atau pria, yang penting memenuhi persyaratan seperti di bawah

(ALL) [Phisankha yoniso] Civaram patisevami
considering it thougtfully, i use the robe

yavadeva sitassa patighataya
Simply to counteract cold

unhassa patighataya
to counteract heat

Damsa-makasa-vatatapa-sirimsapa-samphassanam patighataya
To countact the touch of flies, mosquitoes, wind, sun & reptiles

Yavadeva hirikopina-paticchadan'atthan
Simply for the purpose of covering the parts of the body that cause
shame.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25433.0

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25433.0

kullatiro

#112


nigeria attire style




grand boubou


galabeya

samudra

#113
Quote from: kullatiro on 23 April 2015, 03:46:46 PM


nigeria attire style




grand boubou


galabeya

itu semua sesuai dengan kepribadian mereka di afrika dan scotland.
lha kamu hidup dimana.
bagaimana kepribadian yg dianggap sopan oleh bangsa ini.
rok dan daster itu u wanita
kenapakamu membela pria pemakai rok dan daster.
atas dasar renungan pakaian oleh buda.

apa menariknya rok dan daster spt itu bagi anda

di papxx masih ada orang pakai kotexx
itu sesuai dengan kepribadian orang irian.

kemudian dihubungkan dengan renungan pakaian dari agama buda
melindungi dari gigitannyamuk, angin, panasmatahari dan reptil.

itu juga benar, walaupun terbatas dan bersifat lokal.

apa benar ada orang pakai kotexx di jawa.




kullatiro

Quote from: samudra on 23 April 2015, 06:28:49 PM
itu semua sesuai dengan kepribadian mereka di afrika dan scotland.
lha kamu hidup dimana.
bagaimana kepribadian yg dianggap sopan oleh bangsa ini.
rok dan daster itu u wanita
kenapakamu membela pria pemakai rok dan daster.
atas dasar renungan pakaian oleh buda.

apa menariknya rok dan daster spt itu bagi anda

bila anda bukan budhis kenapa dateng kemari, disini adalah tempat belajar.

sudah dibaca tata tertib disini?

samudra

#115
Quote from: kullatiro on 23 April 2015, 06:51:32 PM
bila anda bukan budhis kenapa dateng kemari, disini adalah tempat belajar.

sudah dibaca tata tertib disini?

bagi sebagian orang,
ya tempat belajar.tapi bukan untuk jadi
    pria binaan wanita
bukan melanggar kepribadian bangsa ini
   membela pria memakai rok dan daster
sekalipun ada renungan yg diberi agama

sudah baca bagaimana kepribadian bangsa ini yg sopan.
terutama dalam hal pakaian.

samudra

Quote from: samudra on 23 April 2015, 06:57:31 PM
ya tempat belajar.tapi bukan untuk jadi
    pria binaan wanita
bukan melanggar kepribadian bangsa ini
   membela pria memakai rok dan daster
sekalipun ada renungan yg diberi agama

sudah baca bagaimana kepribadian bangsa ini yg sopan.
terutama dalam hal pakaian.

ingat apa kata saya
renungan u samana tidak boleh campur campur dengan umat biasa.
jika memang suka
    gantilah kata civara dengan pakaian.
tambahkan sesuai dengan kepribadian dan etika.
khan enak, tidak berasa serba benar tapi keliru
juga tidak serba salah tapi berasa benar krn tertutup keyakinan.

mengenai jubah samana yg spt itu. ya itu terserah mereka.
biar mereka yg putuskan pakai atau tidak.

kullatiro

#117
masih ngeyel sudah di katakan Buddha menerima sepasang suami istri yang bergantian menggunakan sehelai pakaian, bila hal tersebut dapat di terima sang Buddha kenapa kamu tidak dapat menerimanya

menjadi pertanyaan kenapa ngeyel terus menerus soal rok dan daster, seperti halnya itu hanya sehelai pakaian yang seperti di katakan untuk melindungi tubuh dari panas, dingin dll.

Buddha juga tidak melarang orang lain atau sentient beings untuk belajar buddhisme, apa karena seorang itu waria maka dia tidak dapat belajar agama  Buddha?

Mari kita bicara tentang kalangan minoritas, kalangan transgender, homoseksual, lesbian, waria, yang buta, tuli, bisu, berkelamin ganda  atau apalah namanya tersebut, apakah kalangan tersebut tidak boleh belajar agama Buddha.

samudra

Quote from: kullatiro on 23 April 2015, 07:08:01 PM
masih ngeyel sudah di katakan Buddha menerima sepasang suami istri yang bergantian menggunakan sehelai pakaian, bila hal tersebut dapat di terima sang Buddha kenapa kamu tidak dapat menerimanya

itu 2500 tahun yg lalu.sehelai kain lebar bisa u menutup tubuh.
hoi pembela pria pemakai rok dan daster
kamu hidup di jaman apa.bagaimana kepribadian bangsa saat ini.

Quote
menjadi pertanyaan kenapa ngeyel terus menerus soal rok dan daster, seperti halnya itu hanya sehelai pakaian yang seperti di katakan untuk melindungi tubuh dari panas, dingin dll.
lha kamu sama bdj, dua member yg setuju
pria memakai rok dan daster.
yg cewek saja pakai pakaian pria

Quote
Buddha juga tidak melarang orang lain atau sentient beings untuk belajar buddhisme, apa karena seorang itu waria maka dia tidak dapat belajar agama  Buddha?

yg terakhir biar member seniya yg menjawabnya


kullatiro

sudah terang kamu bukan dateng belajar agama buddha kemari tetapi malah memaksakan kehendak mu sendiri sesuai ajaran mu yang tidak bisa menerima kaum minoritas tersebut hingga ngeyel tiada akhirnya.