my random questions

Started by dhammadinna, 23 February 2014, 10:41:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammadinna

#15
Marilah, O para penduduk Kālāma. Jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir: 'Petapa itu adalah guru kami.'<457>  Tetapi ketika, para penduduk Kālāma, kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri: 'Hal-hal ini adalah tidak bermanfaat; hal-hal ini adalah tercela; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika diterima dan dijalankan, akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan,' maka kalian harus meninggalkannya.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433756.html#msg433756

______________________________________

itu yang dibold kenapa jangan diterima ya?

1. karena logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan itu subjektif ya?

2. kalimat "pembabar yang tampaknya cukup kompeten" itu kalimat yang terpisah dari nomor 1 kan?

3. apa perbedaan "pertimbangan dan penerimaan pandangan setelah merenungkan" dengan "mengetahui untuk diri kalian sendiri"? bukannya mengetahui untuk diri kalian sendiri, itu biasanya pertimbangan/penerimaan pandangan setelah merenungkan?

seniya

Quote from: dhammadinna on 16 May 2014, 04:55:10 PM
Marilah, O para penduduk Kālāma. Jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir: 'Petapa itu adalah guru kami.'<457>  Tetapi ketika, para penduduk Kālāma, kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri: 'Hal-hal ini adalah tidak bermanfaat; hal-hal ini adalah tercela; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika diterima dan dijalankan, akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan,' maka kalian harus meninggalkannya.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433756.html#msg433756

______________________________________

itu yang dibold kenapa jangan diterima ya?

1. karena logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan itu subjektif ya?

2. kalimat "pembabar yang tampaknya cukup kompeten" itu kalimat yang terpisah dari nomor 1 kan?

3. apa perbedaan "pertimbangan dan penerimaan pandangan setelah merenungkan" dengan "mengetahui untuk diri kalian sendiri"? bukannya mengetahui untuk diri kalian sendiri, itu biasanya pertimbangan/penerimaan pandangan setelah merenungkan?

Dari catatan kaki AN oleh Bhikkhu Bodhi dikatakan:

457 >    Sepuluh kriteria kebenaran yang tidak mencukupi ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok:  (1)  Yang pertama terdiri dari empat kriteria pertama, semua dalil berdasarkan pada tradisi. Ini termasuk "tradisi lisan" (anussava), yang biasanya merujuk pada tradisi Veda; "Silsilah" (paramparā) menyiratkan penyampaian ajaran secara turun-temurun tanpa terputus; "Kabar angin" (atau "berita," itikirā), opini populer atau konsensus umum; dan "kumpulan teks" (piṭakasampadā), sekumpulan teks yang dianggap selalu benar. Pada masa Sang Buddha hal-hal ini lebih disampaikan secara lisan daripada tulisan. (2) Kelompok ke dua, juga terdiri dari empat kriteria, yang merujuk pada empat jenis penalaran; perbedaan-perbedaannya tidak perlu menahan kita di sini, tetapi karena Sang Buddha sendiri sering menggunakan penalaran, maka penalaran di sini pasti semuanya melibatkan penalaran dari alasan yang lebih bersifat dugaan daripada pengamatan empiris. (3) Kelompok ke tiga, terdiri dari dua hal terakhir, merujuk pada dua jenis otoritas personal: yang pertama, "tampak kompeten" (bhabbarūpatā), adalah kharisma personal dari si pembabar (mungkin termasuk kualifikasi eksternalnya); yang ke dua adalah otoritas si pembabar sebagai guru seseorang (Pāli garu identik dengan Skt guru).

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23775.msg433780.html#msg433780
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

dhammadinna

Alamak... baru sadar ada catatan kakinya :))

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

K.K.

Quote from: dhammadinna on 23 February 2014, 10:41:23 PM
Sebetulnya, apa yang dimaksud dengan persepsi (sanna)? Dalam hal, persepsi sebagai salah satu pancakhanda.

1. Apakah persepsi adalah proses mencerap?

"Dan mengapakah, para bhikkhu, engkau menyebutnya persepsi?

'Karena ia mencerap,' para bhikkhu, oleh karena itu disebut persepsi.

Dan apakah yang dicerap? Ia mencerap kuning, ia mencerap merah, ia mencerap putih. 'Ia mencerap', para bhikkhu, oleh karena itu disebut persepsi."

Setahu saya, ketika objek indriah bertemu dengan landasan indriah & kesadaran indriah disebut phassa dan muncul perasaan. Kemudian proses ini dikenali lagi oleh indera pikiran (menurut Abhidhamma, semua kesadaran jasmani ini berhubungan dengan pikiran lewat 5 pintu [pancadvaravajjana] sedangkan objek pikiran lewat pintu pikiran [manodvaravajjana]) dan inilah yang disebut sanna. 


Quote2. Ataukah persepsi adalah semacam objek pikiran yg merupakan hasil dari proses mencerap? Dalam hal ini, Persepsi = Ingatan? Misalnya, objek pikiran yg muncul-lenyap secara acak, dari apa yang saya cerap seharian atau sebelumnya? Misalnya saya liat orang di jalan, lalu waktu sudah sampai di rumah, ingatan itu muncul sekilas. Bergantian muncul lenyap acak dengan ingatan yang lain.

____________________
3. Apakah Pandangan adalah bentuk Persepsi juga? Misalnya saya baca buku, lalu terbentuk suatu Pandangan tentang sesuatu. Apakah Pandangan = Persepsi?

Misalnya "segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal". Apakah ini adalah suatu Persepsi?

_____________
4. Atau yg mirip dengan no.3, pandangan tentang "Tuhan ada" atau "Tuhan tidak ada", dst. Apakah ini juga adalah bentuk Persepsi?
Hasil dari pencerapan ini adalah berupa objek pikiran juga, yang kemudian bisa dicerap kembali oleh indera pikiran. Ingatan, pandangan, ide, gagasan, adalah hasil dari persepsi juga. Proses pembentukan dan pencerapan kembali yang dipengaruhi oleh kemelekatan dan kebodohan, disebut proliferasi pikiran (papanca).


dhammadinna

^ ^ ^

ya, sepertinya begitu. Thanks sudah menambahkan...