[Pic] Understanding the Introverted People

Started by seniya, 29 December 2013, 06:06:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

seniya

[spoiler=Understanding What It's Like To Be An Introvert][/spoiler]

[spoiler=Guide to Understanding the Introverted People][/spoiler]
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

The Ronald

...

Forte

yeah.. I just appreciate silence.. kalimat yang bagus ;D

hidup introvert \;D/
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

will_i_am

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

The Ronald

...

Predator

Aduh bagusnya bukan keduanya.. Balance is my path :)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

seniya

#7
IMO, umumnya orang-orang berkepribadian ekstrovert karena manusia itu makhluk sosial yang suka bergaul. Jadi kalo gak ekstrovert ya introvert, gak bisa ekstrovert dan introvert sekaligus tapi balance
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Predator

Quote from: Shinichi on 29 December 2013, 09:52:40 PM
IMO, umumnya orang-orang berkepribadian ekstrovert karena manusia itu makhluk sosial yang suka bergaul. Jadi kalo gak ekstrovert ya introvert, gak bisa ekstrovert dan introvert sekaligus tapi balance :)

Pernah bertemu orang yg introvert sejati dan cenderung menjadi syco karena tertutup dan lebih suka menyendiri,suka mengurung diri di kamar keadaan diperparah karena mengakui hobinya adalah bergadang setelah sekian lama gak keliatan dan ketika bertemu orangnya tiba2 mengeluh karena suka mendengan suara suara dan tidak dapat membedakan mana yg nyata atau yg halusinasi
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

andry

Samma Vayama

Predator

Quote from: andry on 29 December 2013, 11:37:54 PM
apakah para petapa intro?
atau...

hmm jadi seperti membedakan antara baik hati atau mudah dimanfaatkan orang, peduli atau kepoh, gila atau jenius :)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Yumi

Mungkin balance di sini maksudnya tidak terlalu memaksakan bahwa "gue ini introvert, inilah gue", sehingga bertemu dgn keadaan yg extrovert langsung menolak, walau sifat dasarnya memang cenderung suka menyendiri. menjadi introvert juga bisa belajar adaptasi apabila lingkungannya mengharapkan utk bisa extrovert, bukan melulu berharap org lain mengerti/menerima bahwa diri kita introvert; jadi maklumlah bila saya tdk mau berbaur, maklumlah bila saya tdk suka diajak kumpul2. yg ini nih malah jd arogan dgn introvert, lebih banyak tidak sukanya sama org2 (memelihara kebencian), menganggap diri lebih tinggi drpd si extrovert. tapi.. apa benar demikian? apa benar sang introvert ini pasti lebih baik drpd mereka2 yg extrovert? apa benar Sang Buddha mengajarkan menjauhi interaksi utk jd seorg introvert ekstrim yg angkuh (hanya berpusat pada diri sendiri)? bukankah kita juga sepatutnya mempertimbangkan orang lain.. yaitu dgn pikiran yg dilandasi metta, ketika berjumpa orang bisa senyum.. mau bertegur sapa, peduli.. (tanpa dibuat2). bukan berarti kita tidak jadi diri sendiri dgn berusaha agak balance.. mgkn introvert yg gak terbiasa ngobrol jadi kaku ketika terpaksa mencari bahan obrolan, tapi kalo pikiran sudah metta, pasti semuanya nanti akan natural, senang waktu berjumpa orang, akan tau dgn sendirinya perlu/tidaknya utk ngomong sesuatu.. kapan saat yg tepat utk diam, kapan saat terbaik utk tinggalkan yg lainnya.. waktunya utk sendiri.. inilah yg baru disebut introvert sejati, tanpa perlu terlalu memaksa beranggapan dirinya introvert, tdk mau menerima org lain.. Terimalah kenyataan kita tidak hidup sendiri.. tapi hidup bersama makhluk2 lain, hargailah keberadaan mereka.

Juga tdk berarti kita harus selalu melayani interaksi dgn setiap org even yg memang sepatutnya kita hindari demi kebaikan sendiri, bila hal tsb tdk bermanfaat. point-nya adlh kita bisa bijaksana, tau kapan & perlu/tidaknya utk berinteraksi.
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

seniya

Quote from: Yumi on 30 December 2013, 12:35:46 AM
Mungkin balance di sini maksudnya tidak terlalu memaksakan bahwa "gue ini introvert, inilah gue", sehingga bertemu dgn keadaan yg extrovert langsung menolak, walau sifat dasarnya memang cenderung suka menyendiri. menjadi introvert juga bisa belajar adaptasi apabila lingkungannya mengharapkan utk bisa extrovert, bukan melulu berharap org lain mengerti/menerima bahwa diri kita introvert; jadi maklumlah bila saya tdk mau berbaur, maklumlah bila saya tdk suka diajak kumpul2. yg ini nih malah jd arogan dgn introvert, lebih banyak tidak sukanya sama org2 (memelihara kebencian), menganggap diri lebih tinggi drpd si extrovert. tapi.. apa benar demikian? apa benar sang introvert ini pasti lebih baik drpd mereka2 yg extrovert? apa benar Sang Buddha mengajarkan menjauhi interaksi utk jd seorg introvert ekstrim yg angkuh (hanya berpusat pada diri sendiri)? bukankah kita juga sepatutnya mempertimbangkan orang lain.. yaitu dgn pikiran yg dilandasi metta, ketika berjumpa orang bisa senyum.. mau bertegur sapa, peduli.. (tanpa dibuat2). bukan berarti kita tidak jadi diri sendiri dgn berusaha agak balance.. mgkn introvert yg gak terbiasa ngobrol jadi kaku ketika terpaksa mencari bahan obrolan, tapi kalo pikiran sudah metta, pasti semuanya nanti akan natural, senang waktu berjumpa orang, akan tau dgn sendirinya perlu/tidaknya utk ngomong sesuatu.. kapan saat yg tepat utk diam, kapan saat terbaik utk tinggalkan yg lainnya.. waktunya utk sendiri.. inilah yg baru disebut introvert sejati, tanpa perlu terlalu memaksa beranggapan dirinya introvert, tdk mau menerima org lain.. Terimalah kenyataan kita tidak hidup sendiri.. tapi hidup bersama makhluk2 lain, hargailah keberadaan mereka.

Juga tdk berarti kita harus selalu melayani interaksi dgn setiap org even yg memang sepatutnya kita hindari demi kebaikan sendiri, bila hal tsb tdk bermanfaat. point-nya adlh kita bisa bijaksana, tau kapan & perlu/tidaknya utk berinteraksi.


Setuju  :jempol:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Forte

#13
intro / extro sebenarnya ada plus minus

intro seperti kata mbah radi eh predator sekarang :)) : ya bisa berhalusinasi karena jarang bersosialisasi dll
extro : ya terlalu banyak bergaul juga gak bagus, bisa terjerumus dalam pergaulan bebas narkoba dsb

intinya masing2 ada plus minusnya jadi yang diambil yang baik2nya saja.. terlalu intro gak bagus.. terlalu extro juga gak bagus..

kalau mau iseng ngetes.. bisa ke web ini : http://www.mypersonality.info

kebetulan gw emang introvert ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

tesla

gw jg introvert. kadarnya jg parah.

kalau utk interaksi sosial sehari2 ya oke2 aja. say hi, chit chat dikit
yg exhausting itu kalau ada party invitation. pergi ga suka, ga pergi jg salah... aduh...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~