News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

sharing

Started by kiyomi, 18 September 2013, 11:15:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ

Quote from: kiyomi on 19 September 2013, 09:55:12 PM
Akhirnya ada yang sependapat....thanks.. Dan saya juga tidak menyukai bahan kulit hewan.

:)
Kita tidak bisa mengatur keberhasilan suatu hal, karena banyak faktornya yang mempengaruhi.. jadi cukup lakukan hal yang menurut kita benar saja bukan... Dan mungkin berharap semoga suatu saat semua orang dapat menyadari kalau membunuh hewan adalah kejam dan dapat menjadikan kita terbiasa dengan hal itu. Contoh makan seafood bukankah tidak dianjurkan karena hewannya masih hidup, tapi masih banyak umat Buddhis yang lebih melekat pada nafsu makan.


sebenarnya gimana ya :))
saya berusaha mengerti apa yang hendak anda sampaikan.. tapi ini jauh melenceng dari pertanyaan anda di awal sebagai thread starter..
tapi ya sudahlah.. senang berdiskusi dengan anda :)

suwarto8116f

Quote from: kiyomi on 18 September 2013, 11:15:54 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?

diperjelas dulu umat budhis yg mana ? aliran yg mana ? karena ada banyak aliran disini  ^-^

klo masalah makan daging, anggap aja gak ada peternakan tetap aja banyak yg makan daging minimal daging2 hewan yg mati krn usia tua, hewan2 yg saling makan satu sama lain, klo umat budhis bervegetarian pun makin banyak serangga yg mati akibat insektisida dll lebih parah sepertinya, wuihh pusing klo mikirin makan doank, sudah lah fokus melatih diri saja sesuai ajaran sang Buddha untuk mencapai nibbana dimulai dengan menjalankan sila  ;D

bluppy

btw, pada masa zaman manusia purba, belum ada rumah jagal
tapi manusia purba berburu dan membunuh hewan untuk sumber makanannya

jadi, intinya adalah dari niat nya.
jika ada niat, maka akan mencari berbagai cara untuk mencapai itu

kiyomi

Quote from: suwarto8116f on 19 September 2013, 10:32:40 PM
diperjelas dulu umat budhis yg mana ? aliran yg mana ? karena ada banyak aliran disini  ^-^

klo masalah makan daging, anggap aja gak ada peternakan tetap aja banyak yg makan daging minimal daging2 hewan yg mati krn usia tua, hewan2 yg saling makan satu sama lain, klo umat budhis bervegetarian pun makin banyak serangga yg mati akibat insektisida dll lebih parah sepertinya, wuihh pusing klo mikirin makan doank, sudah lah fokus melatih diri saja sesuai ajaran sang Buddha untuk mencapai nibbana dimulai dengan menjalankan sila  ;D

Yang merasa umat buddhis saja, bisa sharing menurut alirannya masing2...


Yah kalau daging yang sudah mati dulu menurut saya sih gpp yah, tapi zaman sekarang, pernah dengar gak kalau menurut sebagian orang, daging yang sudah mati kemarin tuh gak enak, karena berbau dll...

Mengapa menurut kamu lebih parah, alasannya? Bukankah sekarang ada yang organik, tanam sendiri juga bisa kan? Di salah satu toko perlengkapan di mall ada jual bibit macam-macam sayur2an, boleh dicoba juga... :)

Kalau kamu tidak suka mikirin makanan, gpp... masing2 orang ada pemikirannya sendiri....

Quote from: bluppy on 20 September 2013, 08:14:05 AM
btw, pada masa zaman manusia purba, belum ada rumah jagal
tapi manusia purba berburu dan membunuh hewan untuk sumber makanannya

jadi, intinya adalah dari niat nya.
jika ada niat, maka akan mencari berbagai cara untuk mencapai itu


Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?

William_phang

Quote from: kiyomi on 20 September 2013, 09:15:53 AM
Yang merasa umat buddhis saja, bisa sharing menurut alirannya masing2...


Yah kalau daging yang sudah mati dulu menurut saya sih gpp yah, tapi zaman sekarang, pernah dengar gak kalau menurut sebagian orang, daging yang sudah mati kemarin tuh gak enak, karena berbau dll...

Mengapa menurut kamu lebih parah, alasannya? Bukankah sekarang ada yang organik, tanam sendiri juga bisa kan? Di salah satu toko perlengkapan di mall ada jual bibit macam-macam sayur2an, boleh dicoba juga... :)

Kalau kamu tidak suka mikirin makanan, gpp... masing2 orang ada pemikirannya sendiri....

Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?

Kalo menurut saya bunuh membunuh dalam dunia ini tak terhindarkan selama semua makhluknya masih dikuasai oleh 3 akar kejahatan.......jd daripada mengurusi hal ginian lebih baik gunakan waktu yg ada untuk merealisasikan kesucian.....

jadi seharusnya melihat makan  untuk hidup...bukan hidup untuk makan.... jd apakah vege dan non-vege.... tidak relevan lagi...

Hitler adalah seorang vegetarian, tetapi melakukan holocaust..............

kiyomi

#35
Quote from: william_phang on 20 September 2013, 09:22:07 AM
Kalo menurut saya bunuh membunuh dalam dunia ini tak terhindarkan selama semua makhluknya masih dikuasai oleh 3 akar kejahatan.......jd daripada mengurusi hal ginian lebih baik gunakan waktu yg ada untuk merealisasikan kesucian.....

jadi seharusnya melihat makan  untuk hidup...bukan hidup untuk makan.... jd apakah vege dan non-vege.... tidak relevan lagi...

Hitler adalah seorang vegetarian, tetapi melakukan holocaust..............

Saya juga tidak memaksa kamu untuk mengurusi hal ginian, tapi bukankah Sang Buddha juga mengatakan ada 3 kondisi dimana daging tidak seharusnya dimakan. Apakah kamu mau mengikuti ucapan sang Buddha, atau menutup mata, itu tidak ada hubungannya dengan kesucian.

Jangan membandingkan 1 hal dengan hal lain yang tidak relevan, menurut saya vegetarian tidak menjamin seseorang menjadi baik kelakuannya.

bluppy

Quote from: kiyomi on 20 September 2013, 09:15:53 AM
Nah kalau zaman sekarang gak ada rumah jagal, apakah sis bluppy mau memburu hewan?

tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion

Indra

Quote from: bluppy on 20 September 2013, 10:08:13 AM
tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion

inilah yg membedakan seorang vegetarian yg buddhist dan seorang vegetarian yang "ngaku2" buddhist

William_phang

Quote from: kiyomi on 20 September 2013, 09:37:26 AM
Saya juga tidak memaksa kamu untuk mengurusi hal ginian, tapi bukankah Sang Buddha juga mengatakan ada 3 kondisi dimana daging tidak seharusnya dimakan. Apakah kamu mau mengikuti ucapan sang Buddha, atau menutup mata, itu tidak ada hubungannya dengan kesucian.

Jangan membandingkan 1 hal dengan hal lain yang tidak relevan, menurut saya vegetarian tidak menjamin seseorang menjadi baik kelakuannya.

Untuk saya pribadi saya mengikuti apa yang dikatakan Buddha, tetapi saya tidak berkoar ke orang lain agar melakukan apa yang mnrt saya demikian.... dan saya rasa lbh penting memperhatikane gerak-gerik pikiran saya....setelah bisa "sadar" atas pikiran kita, saya rasa hal bunuh membunuh baru bisa dihentikan atau setidaknya dikurangi....

Vegetarian juga tetap tidak bisa terlepas dari pembunuhan.... untuk bisa memenuhi kebutuhan semua manusia, misalkan tanaman padi tetap membunuh hama yang mengganggu.....  dan memang demikian adanya didunia ini, selama masih dikuasi oleh 3 akar kejahatan, ya bunuh membunuh itu tidak akan pernah berhenti.

kiyomi

Quote from: bluppy on 20 September 2013, 10:08:13 AM
tidak, saya tidak akan memburu hewan
saya tidak makan daging
jadi ada rumah jagal atau tidak ada rumah jagal, saya tidak akan memburu hewan

anyway kasih contoh lain ttg
di nepal, mayoritas buddhist, mereka enggan membuka rumah jagal, karena dianggap karma buruk
jadi banyak daging dari nepal diimport dari perbatasan india-nepal,
jadi org nepal yg ingin makan daging, tetap saja mencari cara mendapatkan daging, walaupun tidak ingin membunuhnya sendiri

di myanmar, mayoritas buddhist juga menganggap menjagal hewan adalah karma buruk,
dan kebanyakan rumah jagal dikelola org non-buddhist
tetap saja yang ingin memakan daging, akan mencari cara untuk mendapatkannya

anyway, setuju dengan bro forte
pertanyaan "if" it's like this, "if" it's like that.
hanya pertanyaan "mengandai-andai", what's the point?
good luck with your discussion

Bisa sharing kenapa sis bluppy tidak makan daging?  ;D

Nah contoh seperti di nepal, myanmar, menurut sis bluppy benar gak cara mereka mendapatkan daging dengan berbagai cara tersebut? Bukankah pada akhirnya sama saja mendukung rumah jagal.

Maaf membingungkan, tapi saya di sini hanya ingin sharing sesama umat Buddhis, apakah menurut kalian sebagai umat Buddhis yang baik, kita sebaiknya vege?

kiyomi

Quote from: Indra on 20 September 2013, 10:13:26 AM
inilah yg membedakan seorang vegetarian yg buddhist dan seorang vegetarian yang "ngaku2" buddhist

Kalau boleh tahu, bagaimana cara anda mendefenisikan "Buddhist?"

Quote from: william_phang on 20 September 2013, 10:14:11 AM
Untuk saya pribadi saya mengikuti apa yang dikatakan Buddha, tetapi saya tidak berkoar ke orang lain agar melakukan apa yang mnrt saya demikian.... dan saya rasa lbh penting memperhatikane gerak-gerik pikiran saya....setelah bisa "sadar" atas pikiran kita, saya rasa hal bunuh membunuh baru bisa dihentikan atau setidaknya dikurangi....

Vegetarian juga tetap tidak bisa terlepas dari pembunuhan.... untuk bisa memenuhi kebutuhan semua manusia, misalkan tanaman padi tetap membunuh hama yang mengganggu.....  dan memang demikian adanya didunia ini, selama masih dikuasi oleh 3 akar kejahatan, ya bunuh membunuh itu tidak akan pernah berhenti.

Mengapa dikatakan berdana Dhamma adalah yang tertinggi, bukankah berarti sebaiknya kita share ke orang lain daripada disimpan sendiri.

Saya tidak bilang vegetarian bisa terlepas dari semua pembunuhan. BUkan hanya tanaman padi saja yang memiliki hama, dan hama terdapat dimana-mana kalau nyamuk juga bisa dikatakan sebagai hama. Dan mereka bertambah banyak bukan karena padi yang bertambah banyak bukan?

William_phang

Quote from: kiyomi on 20 September 2013, 10:21:50 AM
Kalau boleh tahu, bagaimana cara anda mendefenisikan "Buddhist?"

Mengapa dikatakan berdana Dhamma adalah yang tertinggi, bukankah berarti sebaiknya kita share ke orang lain daripada disimpan sendiri.

Saya tidak bilang vegetarian bisa terlepas dari semua pembunuhan. BUkan hanya tanaman padi saja yang memiliki hama, dan hama terdapat dimana-mana kalau nyamuk juga bisa dikatakan sebagai hama. Dan mereka bertambah banyak bukan karena padi yang bertambah banyak bukan?

Memang berdana Dhamma adalah yang paling baik... tetapi apakah semua hal yang kita share itu pasti Dhamma?. Dhamma diajarkan oleh Buddha akan membawa kebahagian dan kesejahteraan, dan tidak dibelenggu oleh 3 akar kejahatan (lobha, dosa, dan moha)....

Untuk tanaman padi itu hanya contoh saja....

kiyomi

Quote from: william_phang on 20 September 2013, 10:35:47 AM
Memang berdana Dhamma adalah yang paling baik... tetapi apakah semua hal yang kita share itu pasti Dhamma?. Dhamma diajarkan oleh Buddha akan membawa kebahagian dan kesejahteraan, dan tidak dibelenggu oleh 3 akar kejahatan (lobha, dosa, dan moha)....

Untuk tanaman padi itu hanya contoh saja....

Kalau begitu anggap saja bukan share, tapi lebih ke diskusi saja. Tujuan saya bukan berkoar dan memaksa untuk mengikuti apa yang saya katakan.

William_phang

Quote from: kiyomi on 20 September 2013, 10:42:33 AM
Kalau begitu anggap saja bukan share, tapi lebih ke diskusi saja. Tujuan saya bukan berkoar dan memaksa untuk mengikuti apa yang saya katakan.

Kalo mnrt saya sih ya susah untuk bisa menghentikan pembunuhan hewan untuk kebutuhan hidup manusia... ini sudah siklus yang berlangsung sangat lama sekali....untuk bisa paling gampang mulai dari diri sendiri dulu dengan pemahaman yang benar...trs menularkan kebijaksanaan tsb sehingga orang lain dapat memahaminya dan mereka juga memulai dari dalam diri mereka untuk menghentikan pembunuhan....nah efek berantai ini mgkn bisa mengurangi pembunuhan hewan.....

kalo tidak salah ya, saya pernah baca, ini jaman kemorosotan moral (kaliyuga), jumlah makhluk yang moralitasnya merosot akan semakin banyak, dan makhluk tsb akan susah menerima kebenaran Dhamma....

kiyomi

Quote from: william_phang on 20 September 2013, 10:53:39 AM
Kalo mnrt saya sih ya susah untuk bisa menghentikan pembunuhan hewan untuk kebutuhan hidup manusia... ini sudah siklus yang berlangsung sangat lama sekali....untuk bisa paling gampang mulai dari diri sendiri dulu dengan pemahaman yang benar...trs menularkan kebijaksanaan tsb sehingga orang lain dapat memahaminya dan mereka juga memulai dari dalam diri mereka untuk menghentikan pembunuhan....nah efek berantai ini mgkn bisa mengurangi pembunuhan hewan.....

kalo tidak salah ya, saya pernah baca, ini jaman kemorosotan moral (kaliyuga), jumlah makhluk yang moralitasnya merosot akan semakin banyak, dan makhluk tsb akan susah menerima kebenaran Dhamma....

Ya saya setuju pasti akan susah, tapi bukan berarti kita harus pasrah saja kan tapi dimulai dari diri sendiri dulu dan pelan-pelan menular.

Kalau saya tanya kamu, kamu melihat ada koki memasak kepiting hidup-hidup, tapi katanya kepitingnya ini bukan buat kamu, tapi buat customernya, dan kamu melihat prosesnya yang mengerikan. Terus ternyata customernya tidak jadi makan, jadi kepitingnya ditawari untuk siapa saja yang mau. Apakah menurut kamu, daging itu boleh dikonsumsi kamu yang sudah menyaksikan prosesnya?