Pindapatta Bunga ??

Started by kamala, 24 July 2013, 09:02:51 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sanjiva

Quote from: Shasika on 04 August 2013, 12:49:57 PM
Saya sebut anda bhante karena posting anda :
Seolah2 anda yang menciptakan Vinaya ketimbang Sang Buddha sendiri.

Arrgggh...  :o   ternyata sindiran tho?  ::)

Bagaimana gw bisa dipersepsikan seolah2 menciptakan vinaya sementara di postingan gw ada kata2 "setahu gw" dan "IMHO" ?  Kan sudah gw tulis setahu gw dan menurut pendapat gw,  apakah kalau berpendapat dan menyampaikan yg gw tahu itu lantas dianggap gw menciptakan vinaya dan melangkahi Sang Buddha?  :-?  Sepertinya  ada perbedaan jelas di antara kita mengenai standar  kebebasan berpendapat.  ^:)^ ^:)^

Quote from: sanjiva on 29 July 2013, 04:42:13 PM
Setahu gw :
bla bla bla........

- IMHO, sudah tepat menyerahkan bunga ke dalam patta ketimbang menyerahkan di tangan.  Nanti bisa timbul persentuhan tangan umat wanita dengan tangan bhantenya.  Diterima dengan patta pasti lebih aman.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Shasika

Quote from: sanjiva on 05 August 2013, 09:37:00 AM
Arrgggh...  :o   ternyata sindiran tho?  ::)

Bagaimana gw bisa dipersepsikan seolah2 menciptakan vinaya sementara di postingan gw ada kata2 "setahu gw" dan "IMHO" ?  Kan sudah gw tulis setahu gw dan menurut pendapat gw,  apakah kalau berpendapat dan menyampaikan yg gw tahu itu lantas dianggap gw menciptakan vinaya dan melangkahi Sang Buddha?  :-?  Sepertinya  ada perbedaan jelas di antara kita mengenai standar  kebebasan berpendapat.  ^:)^ ^:)^
Disini kebebasan berpendapat dijamin, silahkan saja anda berpendapat.
I'm an ordinary human only

kullatiro

#32
beberapa jenis bunga dapat di makan mentah mentah (asal tidak tercemar pestisida dan bahan kimia )

Edible flower:

Begonia
Calendula (aka mari gold)
Carnation
Chrysanthemums
Clover
Cornflower
Dame's Rocket
Dandelions
Day Lilies
Apple Blossoms
Banana Blossoms
Citrus Blossoms
Jasmine officinale
...

http://homecooking.about.com/library/weekly/blflowers.htm

other links

http://whatscookingamerica.net/EdibleFlowers/EdibleFlowersMain.htm

seniya

Apakah ada yang punya ref Sutta-Vinaya yang mengizinkan bhikkhu makan bunga?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Shasika

Quote from: ariyakumara on 06 August 2013, 05:04:22 PM
Apakah ada yang punya ref Sutta-Vinaya yang mengizinkan bhikkhu makan bunga?
:)) :)) ^:)^
I'm an ordinary human only

seniya

Atau sebaliknya, jika tdk ada larangan utk memakan bunga dlm Sutta-Vinaya, apakah berarti para bhikkhu boleh makan bunga?  :-?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

kullatiro

#36
bunga pisang (jantung pisang) bukan biasanya di buat sayur mayur (masakan), jadi bisa dikatakan bunga bunga yang bisa dimakan ini termasuk dalam sayur mayur?

seniya

Tapi bunga yang di foto ini kayaknya gak bisa dimakan deh....

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Indra

Quote from: ariyakumara on 06 August 2013, 05:16:54 PM
Atau sebaliknya, jika tdk ada larangan utk memakan bunga dlm Sutta-Vinaya, apakah berarti para bhikkhu boleh makan bunga?  :-?

ada larangan untuk memakan daging tertentu, dan sepertinya bunga tidak termasuk salah satunya

kullatiro

#39
Quote from: ariyakumara on 06 August 2013, 05:34:16 PM
Tapi bunga yang di foto ini kayaknya gak bisa dimakan deh....




bukan nya yang putih itu bunga chrysan (chrysanthemum), tapi wa pikir tidak edible (untuk di makan) [pasti ada pestisidanya dan entah bahan bahan kimia apa ]

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum



seniya

Quote from: Indra on 06 August 2013, 06:38:57 PM
ada larangan untuk memakan daging tertentu, dan sepertinya bunga tidak termasuk salah satunya

Quote from: kullatiro on 06 August 2013, 08:45:14 PM

bukan nya yang putih itu bunga chrysan (chrysanthemum), tapi wa pikir tidak edible (untuk di makan) [pasti ada pestisidanya dan entah bahan bahan kimia apa ]

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum




Anggap saja boleh makan bunga, terlepas dari kemungkina edible atau tidak, namun tujuan ritual ini sepertinya hanya persembahan bunga kepada Sangha tetapi dengan media patta, tidak benar-benar untuk dimakan. Kayaknya ini berasal dari tradisi mempersembahkan bunga di vihara dengan para anggota Sangha menunggu di altar diubah dengan pindapatta berkeliling mengumpulkan bunga. Mungkin ini tidak diatur dalam Vinaya karena tidak ada di zaman Sang Buddha dulu  :-?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Indra

Quote from: ariyakumara on 06 August 2013, 09:52:14 PM
Anggap saja boleh makan bunga, terlepas dari kemungkina edible atau tidak, namun tujuan ritual ini sepertinya hanya persembahan bunga kepada Sangha tetapi dengan media patta, tidak benar-benar untuk dimakan. Kayaknya ini berasal dari tradisi mempersembahkan bunga di vihara dengan para anggota Sangha menunggu di altar diubah dengan pindapatta berkeliling mengumpulkan bunga. Mungkin ini tidak diatur dalam Vinaya karena tidak ada di zaman Sang Buddha dulu  :-?

tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

adi lim

#42
Quote from: Indra on 06 August 2013, 10:00:38 PM
tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

IMO, kegiatan ini pasti awalnya dari ide Bhikkhu yang cari sensasi, dan supaya kelihatan 'berbeda' dan agar umat awam datang sekalian berdana 'materi'  ^-^ lainnya. 
makanya dibuat kegiatan pindapatta bunga bukan makanan sengaja dibuat 'berbeda', karena sangat bermanfaat utk Bhikkhu dan kumpulannya ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

seniya

Quote from: Indra on 06 August 2013, 10:00:38 PM
tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

Ini memang bukan soal dana makanan lagi, tetapi murni tradisi mempersembahkan bunga. Manfaatnya tidak diketahui secara pasti, mungkin spt manfaat mempersembahkan bunga dalam ritual Buddhis, namun ini mungkin harus diteliti lebih lanjut dengan terjun ke lapangan dan bertanya pada para pelakunya langsung.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

adi lim

#44
Jika ada umat dengan tekad mempersembahkan bunga kepada Sang Tiratana, tentunya baik dan bermanfaat.
(mempersembahkan bunga tidak harus ke Bhikkhu saja, juga bisa menaruh bunga pada objek rupang Buddha atau rupang para Arahat, atau lambang roda dhamma, atau Siripada).
_/\_

Tapi yang janggal adalah Bhikkhu ber pindapatta khusus bunga  :whistle:,
bahkan dijadikan event tiap tahun, inilah yang lucu.  ;D

Wong saya pernah melihat umat awam berdana makanan dan bunga kepada Bhikkhu yang pindapatta, makanan diterima Bhikkhu dengan patta, dan bunga diterima dengan tangan, pas kebetulan wanita yang berdana Bunga, Bhikkhu tsb menutup patta, dan wanita tersebut menaruh bunganya diatas patta yg tertutup, barulah Bhikkhu tsb mengambil bunga yang dipersembahkan ( terjadi bukan di Indonesia 8) ).
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.